PENDAHULUAN
1
Untuk itu jika terdapat disfungsi pada keluarga maka akan berdampak
pada satu atau lebih anggota keluarga bahkan keseluruhan keluarga. Untuk itu
diperlukan keperawatan keluarga yang merupakan pelayanan holistik yang
menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan
melibatkan anggota keluarga dalam tahap pengkajian,diagnosis keperawatan,
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Depkes RI, 2010). Dalam
hal ini diperlukan peran perawat untuk menunjang pelayanan keperawatan
keluarga agar menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan yang ada di Indonesia. Pelayanan keperawatan keluarga merupakan
salah satu area pelayanan keperawatan di masyarakat dengan memobilisasi
sumber pelayanan kesehatan yang tersedia di keluarga dan sumber-sumber dari
profesi lain (Depkes RI, 2010). Di Indonesia penerapan pelayanan kesehatan
keluarga sudah dilakukan, dilaksanakan, dan diterapkan melalui dengan adanya
Program Indonesia Sehat tetapi dalam melakukan peningkatan dalam pelayanan
kesehatan keluarga masih kurang disebabkan karena kurangnya fasilitas alat-alat
kesehatan yang digunakan untuk menunjang pelayanan kesehatan yang lebih baik.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memberi informasi tentang penerapan konsep dasar
proses keperawatan keluarga .
2. Untuk mengetahui proses keperawatan keluarga secara spesifikasi tentang
pengkajian dan perumusan masalah.
2
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
3
2.2 Tahapan Proses Keperawatan Keluarga.
1) Pengkajian
4
Menurut Nursalam (2008), pengkajian adalah tahap awal dari proses
keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan
data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status
kesehatan klien. Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu. Oleh karena itu
pengkajian yang benar, akurat, lengkap dan sesuai dengan kenyataan sangat
penting dalam merumuskan suatu diagnosis keperawatan dan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai dari American Nursing Assosiation (ANA).
Menurut Suprajitno (2004) dalam bukunya Asuhan Keperawatan
Keluarga, menyatakan beberapa hal yang perlu dilakukan pada pengkajian, yaitu::
a) Membina hubungan yang baik anatara perawat dan klien (keluarga)
merupakan modal utama untuk melaksanakan asuhan keperawatan.
Hubungan tersebut dapat dibentuk dengan menerapkan strategi perawat
untuk memberikan bantuan kepada klien untuk memenuhi kebutuhan
kesehatannya.
1) Diawali dengan perawat memperkenalkan diri dengan sopan dan
ramah.
2) Menjelaskan tujuan kunjungan.
3) Meyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah untuk
membantu keluarga menyelsaikan masalah kesehatan yang ada.
4) Menjelaskan luas kesanggupan bantuan perawat yang dapat
dilakukan, dan menjelaskan kepada keluarga tentang tim
kesehatan lainnya yang menjadi jaringan perawat.
b) Pengkajian ini berfokus sesuai data yang diperoleh dari unit layanan
kesehatan.
c) Pengkajian lanjutan, yaitu : tahap pengkajian untuk memperoleh data
yang lebih lengkap sesuai masalah kesehatan keluarga yang
berorientasi pada pengkajian awal. Disini perawat mengungkapkan
keadaan keluarga hingga penyebab dari masalah kesehatan yang paling
mendasar.
5
2). Perumusan masalah
Merumuskan Diagnosis Keperawatan, Perumusan diagnosis keperawatan
yang Anda buat didasarkan pada pola identifikasi masalah dan kemungkinan
penyebab. Penentuan diagnosa kesperawatan, bagaimanapun lebih sulit dan
kompleks dari pada penentuan diagnosa medis.
Menurut Herdman (2012) diagnosa keperawatan dapat dibedakan menjadi
diagnosa keperawatan aktual, resiko, kemungkinan, dan kesejahteraan. Format
diagnosa yang bersifat aktual,format ini kemukakan oleh salah satu pakar
keperawatan yaitu Gordon,maksud dari format tersebut yaitu:P artinya
Problem/Masalah: menjelaskan status kesehatan dengan singkat dan jelas.E
artinya Etiologi/Penyebab: penyebab masalah yang meliputi faktor penunjang
dan faktor yang terdiri dari: patofisiologi yaitu semua proses penyakit yang
dapat menimbulkan tanda/gejala yang menjadi penyebab timbulnya masalah
keperawatan. Selanjutnya maturasional yaitu tingkat kematangan atau
kedewasaan klien, dalam hal ini berhubungan dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan. S : artinya Simtom/Tanda: definisi karakteristik tentang data
subjektif atau objektif sebagai pendukung diagnosis aktual.
6
2.3 Format Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga.
2.3.1 Pengkajian
I. Data Umum
Genogram :
7
Keterangan :
7. Tipe keluarga
Tn.H adalah tipe keluarga inti,dimana satu rumah terdiri dari ayah ibu
dan anak.
8.Suku
9. Agama
8
12. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Saat ini keluarga tuan H dalam keadan sehat dan tidak ada anggota
keluarga yang sedang sakit . penyakit yang sering di derita oleh keluarga tuan
H aadalah paling banyak batuk pilek dan kedua tuan H di rawat di rumah
sakit karena penyakit tipoit sekitar 1 tahun yang lalu tidak ada penykit
menular, tidak ada anggota keluarga yang cacat ketika ada anggota keluarga
yang sakit, kelurga tuan H langsung memeriksakan nya kebidan desa ,
puskesma atau fasilitas kesehatan terdekat
a. dari pihak suami : kelurga tuan H dari suami tidak ada yang memiliki
sakit serius , penyakit menurun maupun penykit menular
b. dari pihak istri : keluarga ny R dari pihak istri tidak terdapat anggota
keluarga yang sakit
2.3.3 Lingkungan
9
16. Karakteristik rumah (termasuk denah rumah)
Tipe rumah tuan H adalah tipe rumah sewa. Rumah Tn.H menggunakan
atap genteng dan lantai rumahnya masih tanah,memiliki beberapa ruang yaitu
satu kamar tidur,satu ruangan tamu,satu dapur,satu kamar mandi,dan wc
dengan.kondisi nya tidak tertata rapi. Jumlah jendela satu buah,cahaya dan
penerangan dengan lampu listrik pada malam hari. Letak perabotan rumah
tangga kurang rapi,keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah yang
tidak mempunyai tutup dan nantinya akan dibuang ketempat pembuangan
sampah di belakang rumah yang dibuat sendiri. Terdapat saluran pembungan
air dengan menggunakan pipa perlahan yang dialirkan ke tanah resapan
dibelakang rumah. Keluarga mempunyai sumber air sendiri yang jernih,tidak
berbau,tidak berasa dan biasanya dipakai untuk kebutuhan sehari hari.
10
Keluarga Tn H memili fasilitas kesehatan memiliki tempat tidur, sumber
air bersih. sepeda dan motor sebagai alat transportasi , fasilitas layanan
kesehatan keluarga di wilayah berupa PKD puskesmas, bidan desa , posyandu
balita dan posyandu lansia , jarak fasilitas kesehatan terdekat kurang dari 1km
dan dapat di jangkau dengan naik sepeda atau menggunakan motor keluarga Tn
H
Tn H selalu menjaga komunikasi yang baik dengan anak anak nya saat Tn
H tidak berada dirumah yaitu komunikasi melalui telpon untuk saling
memberikan kabar
11
Nilai yang dianut oleh keluarga tidak ada yang bertentangan dengan
kesehatan keluarga meyakini bahwa kesehatan merupakan suatu hal yang
penting. keluarga ingin menerapkan perilaku hidup sehat agar anak anak nya
terhindar dari penyakit mulai dari membersihkan diri untuk mencuci tangan
sebelum makan namun hal ini tidak selalu dilakukan Ny R sering
mengingatkan anak A dan anak N untuk cuci tangan, setelah bermain tanah
didepan rumahnya namun sering tidak dilakukan .Ny R mengatakan anak
anaknya sering mencuci tangan dengan air saja , walaupun sudah disediakan
sabun .Ny R mengatakan belum pernah ada petugas kesehatan yang datang
kerumahnya untuk memberikan penyuluhan cuci tangan hasil pengkajian
dengan konsioner cuci tangan dengan hasil 6 jawaban benar sebesar 33 %
12
28. Stressor jangka pendek
Keluarga Tn H mengatakan saat ini hanya bisa berdoa dan berusaha untuk
mengujudkan keinginan keluarga dan selalu mementingkan kepentingan anak
anak selalu berusaha memecahkan bersama sama
BAB III
13
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
14
Harefa, E. I. jelita. (2019). Penerapan Konsep Dasar Proses Keperawatan. 1–8.
Dorell, Åsa. Isaksson, Ulf. Östlund, Ulrika. Sundin, Karin. (2017). Family Health
Conversations have Positive Outcomes on Families - A Mixed Method
Research Study. vol.11.14-25.
15