Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENYULUHAN KELUARGA

ILMU KEPERAWATAN KOMUNITAS 4

“PENCEGAHAN PENULARAN PADA TN R DENGAN TBC PARU ”

DI SUSUN OLEH :

• Riza Shilviyah (201501119)


• Tri Yuliani (201501091)
• Risqi Widyawati (201501090)
• Yesi Novita Sari (201501130)
• Nur Rosinda Akbar (201501101)
• Nur Diana (201501132)
• Nur Fandi Jokonotomo (201501107)
• Hanifah Rahmawati (201501128)
• Amalia Sany (201501097)
• Febri Arum Anggraeni (201501105)
• Muhammad Asrul Azis (201501116)
• Chandra Reta (201501124)
• Maristana Millahaq (201501094)
Kelompok : 1
KELAS : C S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO

TAHUN AJARAN 2018/2019


BAB I

PENDAHULUAN

I.ILATAR BELAKANG

Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area pelayanan

keperawatan yang dapat dilaksanakan di masyarakat. Pelayanan keperawatan

keluarga yang saat ini dikembangkan merupakan bagian dari pelayanan

keperawatan kesehatan masyarakat (Puskesmas).

Keperawatan keluarga adalah proses pemberian pelayanan kesehatan

sesuai kebutuhan keluarga dalam lingkup praktik keperawatan. Pelayanan

keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang menempatkan keluarga

dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga

dalam tahap pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tindakan

keperawatan dengan memobilisasi sumber-sumber pelayanan kesehatan yang

tersedia di keluarga dan sumber-sumber dari profesi lain termasuk pemberi

pelayanan kesehatan dan sektor lain di komunitas.

Pelayanan keperawatan keluarga di rumah merupakan integrasi pelayanan

keperawatan keluarga dengan pelayanan kesehatan lain di rumah untuk

mendukung kebijakan pelayanan kesehatan di masyarakat sehingga dapat

mengatasi masalah kesehatan pasien dan keluarganya di rumah. Pelayanan

keperawatan keluarga di rumah ini didukung kerjasama antara petugas kesehatan

dengan pasien dan anggota keluarganya. Pelayanan kesehatan ini dberikan


Di rumah maupun di tempat di mana perawat melaksanakan praktik

keperawatan dan gak ada diberikan oleh berbagai jenis tenaga baik tenaga

profesional, tenaga pembantu pelayanan kesehatan maupun tenaga pendamping

(caregiver). Dalam praktik keperawatan keluarga perawat berperan melakukan

tindakan mandiri secara profesional atau melalui kerjasama yang bersifat

kolaborasi dengan klien dan tim kesehatan lain. Upaya pelayanan kesehatan yang

diberikan mencakup upaya pelayanan pencegahan primer, pencegahan sekunder

dan pencegahan tersier (Depkes,2008).

Keluarga sebagai unit terkecil atau unit dasar dari suatu masyarakat,

sangat memengaruhi terhadap derajat kesehatan masyarakat itu sendiri (Freeman,

Bowden, & Jones, 2003). Keluarga bertanggung jawab terhadap pemenuhan

kebutuhan dan tuntutan anggota keluargannya, antara lain adalah kebutuhan

kesehatan keluarga. Lebih lanjut Freeman, Bowden, dan Jones tahun 2003

menjelaskan beberapa alasan penting keluarga menjadi fokus sentral dalam

interaksi antara keluarga dengan masyarakat yaitu: a.) Keluarga sebagai unit

terkecil dari masayarakat mempunyai kekuatan yang akan mempengaruhi

kekuatan eksternal atau yang lebih besar ; b.) Norma-norma sosial yang berlaku di

masyarakat akan berpengaruh kepada norma-norma yang berlaku di keluarga dan

demikian pula sebaliknya ; c.) Berbagai upaya kesehatan yang dilakukan keluarga

dapat mengurangi resiko permasalahan kesehatan di masyarakat.

Praktik keperawatan kesehatan keluarga terdiri dari pelayanan holistik

yang menempatkan keluarga sebagai fokus pelayanan atau individu sebagai

pencari dukungan dan atau pelayanan. Perawat keluarga dalam praktiknya


Menunjang keterlibatan anggota keluarga dalam pengkajian,pengambilan

keputusan, perencanaan dan perawatan. Disamping itu perawat keluarga

memobilisasi sumber-sumber dan pelayanan yang mencangkup pengkajian,

pendidikan dan bantuan serta menyampaikan sumber-sumber dari profesi lain

termasuk pemberi pelayanan sektor kesehatan dan komunitas.

Praktik keperawatan keluarga memiliki beberapa tingkatan. Friedman,

bowden dan jones(2003) menjelaskan lima level tingkatan keperawatan keluarga

yang meliputi :

1) level 1, keluarga menjadi latar belakang individu dan fokus pelayanan adalah

individu yang akan dikaji dan diintervensi;


2) level 2,keluarga merupakan penjumlahan dari anggota-anggotanya dan masalah

kesehatan yang sama dari masing2 anggota akan diintervensikan bersamaan,

masing-masing anggota dilihat sebagai unit terpisah;


3) level 3,fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub sistem dalam

keluarga, anggota-anggota keluarga dipandang sebagai unit yang berinteraksi,

fokus intervensi adalah hubungan ibu dengan anak, hubungan perkawinan dan

lain-lainya;
4) level 4, pada level ini keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus

utama dari pengkajian dan perawatan. Keluarga menjadi fokus dan individu

sebagai latarbelakang;
5) level 5, ada level ini keluarga dipandang sebagai bagian dsri masyarakat.

Keluarga menjadi sub sistem dalam masyarakat.


Dalam buku ini akan dibahas dua level yaitu asuhan keperawatan individu

dalam keluarga dan asuhan keluarga. Asuhan keperawatan kasus yang

memerlukan tindak Lanjut dirumah (individu dalam konteks keluarga)

keperawatan diberikan pada individu di rumah dengan melibatkan peran

serta aktif keluarga. Kegiatan yang dilakukan antara lain:

1) Penemuan suspek/kasus kontak serumah


2) Penyuluhan/pendidikan kesehatan pada individu an keluarganya
3) Pemantauan keteraturan berobat sesuai program peng obatan
4) Kunjungan rumah sesuai rencana
5) Pelayanan keperawatan dasar langsung maupun tidak langsung

Asuhan keperawatan keluarga ditujukan pada keluarga rawan

kesehatan/keluarga yang memiliki masalah kesehatan yang ditemukan di

masyarakat dan dilakukan di rumah keluarga. Kegiatan yang dilakukan meliputi:

1) Identifikasi keluarga rawan kesehatan/keluarga dengan masalah kesehatan di

masyarakat
2) Penemuan dini suspek/kasus kontak serumah
3) Pendidikan/penyuluhan kesehatan terhadap keluarga (lingkup keluarga)
4) Kunjungan rumah (home ome health nursing) sesuai rencana
5) Pelayanan keperawatan dasar langsung maupun tidak langsung
6) Pelayanan kesehatan sesuai rencana, misalnya memantau keteraturan berobat

pasien dengan pengobatan jangka panjang


7) Pemberian nasihat (konseling) kesehatan/keperawatan di rumah
8) Dokumentasi keperawatan

Adapun tingkat kemandirian keluarga dilihat dari tujuh kriteria yang

kemampuan yang telah dicapai oleh keluarga yaitu:

1. Kriteria 1: Keluarga menerima perawat.


2. Kriteria 2: Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana

keperawatan keluarga.
3. Kriteria 3: Keluarga tahu dan dapat mengungkapkanmasalah kesehatannya

secara benar.
4. Kriteria 4: Keluarga memanfaatnkan fasilitas kesehatan pelayanan kesehatan

sesuai anjuran.
5. Kriteria 5: Keluarga melakukan tindakan keperawatan sederhana yang sesua

anjuran.
6. Kriteria 6: keluarga melakukan tindakan pencegahan secara aktif.
7. Kriteria 7: Keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif.

Tingkat Kemandirian Keluarga

Tingkat Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Kriteria 5 Kriteria 6 Kriteria 7


Kemandiria
n
Tingkat I √ √
Tingkat II √ √ √ √ √
Tingkat III √ √ √ √ √ √
Tingkat IV √ √ √ √ √ √ √

Friedman, Bowden, & Jones (2003) menjelaskan bahwa ada dua

komponen penting yang menjadi fokus kajian sebagai dasar pemberian asuhan

keperawatan pada keluarga yaitu komponen struktur keluarga dan komponen

fungsional keluarga. Komponen struktur keluarga terdiri dari komposisi anggota

keluarga, sistem nilai yang dianut keluarga, pola komunikasi keluarga, struktur

peran dalam

Keluarga dan setruktur kekuatan dalam keluarga. Sedangkan yang

termasuk dalam komponen funsional keluarga adalah fungsi afektif, fungsi

perawatan kesehatan, fungsi ekonomi, fungsi reproduksi, fungsi fungdi sosialisasi


dan koping keluarga. Inti dari model ini adalah intervensi keluatga berdasarkan

kebutuhan dan tahapan perkembangan keluarga dengan tetap memperhatikan

tingkatan keluarga sebagai sasaran asuhan keperawatan baik keluarga sebagai

klien atau keluarga sebagai sistem.

Pengkajian Keluarga Pengkajian anggota keluarga:


Sosial Budaya Status mental
Lingkungan Status fisik
Struktur keluarga Status emosi
Funasional keluarga

Berikut ini adalah Femily Center Nursing Model dalam bagan yang menggambarkan

pendekatan proses keperawaran keluarga menurut Friedman, Bowden, & Jones (2003).
Identifikasi:
Subsistem keluarga
Masalah kesehatan

Perencanaan asuhan keperawatan keluarga

Pelaksanaan berdasarkan sumber

Evaluasi
I.II PROSES KEPERAWATAN

I.II.I DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kurangnya pengetahuan keluarga Tn.R tentang penularan penyakit

TBC paru

I.II.II TUJUAN UMUM

Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang penularan

penyakit TBC pada keluarga diharapkan keluarga pada Tn.R mengetahui

tentang penularan penyakit TBC. Dan teman-teman mahasiswa dapat


mengetahui tingkat pengetahuan orang awam terhadap penularan TBC par

pada kluarga

I.II.III TUJUAN KHUSUS

1. Melakukan tindakan pencegahan penularan terhadap penyakit TBC paru


dengan cara :

a. Menyebutkan pengertian penyakit TBC paru


b. Menyebutkan penyebab timbulnya penyakit TBC paru
c. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit TBC paru

2. Melakukan deteksi dini terhadap keluarga Tn.R untuk mencegah


penularan penyakit TBC paru

a. Mengenal dan menyebutkan gejala bila keluarga terkena penyakit

TBC paru
b. Mengenal dan menyebutkan tanda bahaya TBC paru

3. Melakukan tindakan pertolongan pertama terhadap anggota keluarga


yang terkena penyakit TBC paru

a. Menyebutkan tindakan-tindakan penting yang dapat dilakukan untuk

mencegah dan pengobatan penyakit TBC paru


b. Menyebutkan cara-cara perawatan pada keluarga dengan penyakit

TBC paru agar pasien terawat tanpa menularkan ke anggota keluarga

yang lain
c. Memotivasi anggota keluarga yang terkena penyakit TBC paru untuk

tetap semangat menjalani pengobatan


I.III PELAKSANAAN TINDAKAN KEPEAWATAN

I.III.I JUDUL KEGIATAN

“ Meningkatkan Pengetahuan Pada Keluarga Tn R Tentang

Penularan Penyakit Tbc Paru Untuk Mencegah Penulatan Penyakit”

I.III.II SASARAN

Anggota keluarga Tn.R yakni istri Tn.R, anak perempuan Tn.R,

anak laki-laki Tn.R, serta nenek yang tinggal satu rumah dengan Tn.R

I.III.III METODE

a. Ceramah
b. Tanya jawab

I.III.IV MEDIA DAN ALAT

a. Leaflet

I.III.V WAKTU DAN TEMPAT

Waktu : 20 Maret 2018, pukul 09:00 WIB

Tempat : di desa pasinan mojokerto

I.III.VI PEORGANISASIAN KEGIATAN

Leader : riza shilviyah

Co leader : risqi widya wati

Observer : nur fandi

Febry arum
Fasilitator :Hanifah rahmawati

Amalia sany

Yesy novitasari

Audient : keluarga Tn R

Rincian tugas :

1. Leader

a. Memimpin jalannya kegiatan

b. Memperkenalkan anggota kelompok dalam kegiatan

c. Kontrak waktu

d. Menetapkan jalannya tata tertib kegiatan

e. Menjelaskan tujuan dari kegiatan

f. Menjelaskan materi sesuai dengan topik kegiatan

g. Dapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil kegatan

h. Menutup acara
2. Co leader

a. Mendampingi leader jika terjadi bloking

b. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan

c. Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah

3. Observer
a. Mengobeservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
c. Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil

kegiatan

4. Fasilitator
a. Menyiapkan segala kebutuhan dalam kegiatan
b. Mengatur teknik acara sebelum kegiatan
c. Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai kegiatan
d. Memotivasi audients untuk memperhatkan dengan seksama
e. Memotivasi audients untuk mengajukan pertanyaan saat leader

memberikan kesempatan bertanya


f. Membantu pembeicara menjawab pertanyaan dari peserta
g. Membagikan leaflet kepada audients di ahir kegiatan

5. Audient
a. Bertanya jika ada materi yang tidak di mengerti
b. Memperhatikan dengan seksama materi yang di sampaikan
c. Memahami materi dan melakukannya dalam kehidupan sehari-

hari.
I.III.VII FORMAT EVALUASI

N PENILAIAN NILAI
O 1 2 3 4
1 Mengucapkan salam
2 Menjelaskan tujuan
3 Penggunaan bahasa yang
sederhana
4 Kalimat pendek
5 Penguasaan materi
6 Sikap tubuh
7 Media yang tepat
8 Metode
9 Menyimpulkan kegiatan
10 Penutupan

Keterangan :

4 : SANGAT BAIK
3 : BAIK

2 :SEDANG

1 : KURANG

RUMUS : skore X 10 X 2,5

: nilai ahir

Anda mungkin juga menyukai