PENDAHULUAN
mereka melakukan inovasi dan berubah atau mereka yang diubah oleh suaatu
adalah ilmu teoritis dan pengalam praktik. Perawat harus diajarkan ilmu
teoritis dikelas dan mempunyai perawat praktik untuk bekerja secara efektif
Bahkan, menjadi hal yang aneh atau tidak semestinya. Terjadi, apabila
aero global ini bukan sebagai suatu ancaman untuk ddi takuti atau di hindari,
1
tetapi merupakan tantangan untuk berupaya lebih keras memacu proses
perawat yang sudah lama kurang mendapat perhatian. Namun lebih dari ittu,
yang terus berubah sejalan dengan masyarakat yang terus berkembang dan
2
5. Mengapa berubah ?
1.3 TUJUAN
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
mereka melakukan inovasi dan berubah atau mereka yang diubah oleh suaatu
adalah ilmu teoritis dan pengalam praktik. Perawat harus diajarkan ilmu
teoritis dikelas dan mempunyai perawat praktik untuk bekerja secara efektif
Bahkan, menjadi hal yang aneh atau tidak semestinya. Terjadi, apabila
aero global ini bukan sebagai suatu ancaman untuk ddi takuti atau di hindari,
4
tetapi merupakan tantangan untuk berupaya lebih keras memacu proses
perawat yang sudah lama kurang mendapat perhatian. Namun lebih dari ittu,
yang terus berubah sejalan dengan masyarakat yang terus berkembang dan
5
Dengan berkembangnya masyarakat dan berbagai pelayanan professional
secara benar dan menyeluruh, mencakup semua aspek atau peristiwa yang
telah, sedang dan yang akan berlangsung pada era tersebut. Memasuki era
global, kita dihadapkan pada perkembangan iptek yang sangat cepat, proses
macam barang dan jasa yang luar biasa banyak. Hal ini disebabkan pesatnya
Ada 4 skenario masa depan yang diprediksikan akan terjadi dan harus
yaitu:
6
2. Rentang maslah kesehatan meluas, sehingga berdapat pada system
7
dan teelah di pikirkan sebelumnya. Secara umum, perubahan terencana
adalah suatu proses dimana ada pendapat baru yang di kembangkan dan di
di tolak. Perubahan ini erjadi dalam waktu yang lama dan memiliki tujuan
yang jelas, perubahan terencana lebih mudah dikelola dari pada perubahan
tidak terencana yang terjadi pada perkembangan mnusia tanpa persiapan, atau
mengelolah perubahan.
jelas bagaimana proses akan dilaksanakan dengan cara yang terbaik untuk
berurutandimana orang akan terlibat dalam sebuah proses perubahan dan arah
perubahan yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu, koalisi perlu dan harus
8
perubahan, rangkuman teori0-teori perubahan perlu di pelajari terlebih
dahulu.
9
Tuntutan kebutuhan yang semakin meningkai menyebabkan
perawat hans berubah secara terencana dan terkendali Salah satu teori
perubahan sebagai teori lapangan (field theory) dengan analisis
kekuatan medan (ore field analysis) dari Kurt Lewin (1951), dalam
Marifin (997). menjelaskan bahwa a kekuatan pendorong untuk
berubah (driving forces) dan ada kekuatan penghambat terjadinya
perubahan (restraining force), Perubahan terjadi apabila salah satu
kekuatan lebih besar dari yang lain .
10
Lewin juga (1951) mengidentifikasi beberapa hal dan alasan
yang haru dilaksanakan oleh seorang manajer dalam merencanakan
suatu perubahan, yaitu:
11
Roger mengatakan bahwa perubahan yang efektif bergantung
pada individu yang terlibat, tertarik, dan berupaya untuk selalu
berkembang dan maju serta mempunyai suatu komitmen untuk
bekerja dan melaksanakannya.
1. Menentukan masalah.
Pada tahap ini setiap individu yang terlibat dalam
perubahan harus menbuka diri dan menghindari keputusan sebelum
semua fakta dapat dikumpulkan. Individu yang terlibat juga harus
sering memikirkan dan mengetahui apa yang salah serta berusaha
menghindari data-data yang dianggap tidak sesuai. Setiap orang
mempunyai tanggung jawab untuk selalu menginformasikan
tentang fenomena yang teriadi. Semakin banyak informasi tentang
perubahan yang dimiliki seorang manajer, maka semakin akurat
data yang dapat diidentifikasi sebagai masalah, Semua orang yang
mempunyai kekuasaan harus diikutkan sedini mungkin dalam
proses perubahan tersebut.
2. Mengkaji motivasi dan kapasitas perubahan.
Perubahan merupakan sesuatu yang mudah, tetapi
keberhasilan perubahan dalam mencapai tujuan yang lebih baik
12
akan memerlukan kerja keras dan komitmen yang tinggi dari
semua orang yang terlibat di dalamnya. Pada tahap ini, semua
orang yang terlibat dan lingkungan yang tersedia harus dikaji
tentang kemampuan, hambatan yang mungkin timbul, dan
dukungan yang akan diberikan. Mengingat mayoritas praktik
keperawatan berada pada suatu organisasi instansi, maka struktur
organisasi harus dikaji apakah peraturan yang ada, kebijakan
budaya organisasi, orang yang terlibat akan membantu proses
perubahan atau justru menghambatnya Fokus perubahan pada
tahap ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung
dan menghambat terhadap proses perubahan tersebut.
3. Motivasi agen pembaru dan sarana yang tersedia.
Pada tahap in diperlukan suatu komitmen dan motivasi
manajer dalam proses dan dapat Pandangan manajer tentang
perubahan harus dapat diterima oleh staf perubahan. dan dipercaya.
Manajer harus mampu menunjukkan motivasi yang keseriusan
dalam pelaksanaan perubahan dengan selalu mendengarkan
masukan-masukan dari staf dan selalu mencari solusi yang terbaik.
4. Menyeleksi tujuan perubahan.
Pada tahap ini, perubahan harus sudah disusun sebagai
suatu kegiatan secara operasional, terorganisasi, berurutan, kepada
siapa perubahan akan berdampak dan kapan waktu yang tepat
untuk dilaksanakan. Untuk itu diperlukan suatu target waktu dan
perlu dilakukan uji coba sebelum menentukan efektivitas
perubahan.
5. Memilih peran yang sesuai dilaksanakan oleh agen pembaru.
Pada tahap ini, perlu ada suatu pemilihan seorang
pemimpin atau manajer yang ahli dan sesuai di bidangnya. Manajer
tersebut akan dapat an masukan dan solusi yang terbaik dalam
perubahan serta diabisa berperan sebagai seorang mentor yang
baik. Perubahan akan berhasil dengan baik apabila antara manajer
13
dan staf mempunyai pemahaman yang sama dan memiliki
kemampuan dalana melaksanakan perubahan tersebut.
6. Mempertahankan perubahan yang telah dimulai.
Sekali perubahan sudah dilaksanakan, maka harus
dipertahankan dengan komitmen yang ada. Komunikasi harus
terbuka dan terus diinformasikan supaya setiap pertanyaan yang
masuk dan permasalahan yang terjadi dapat diambil solusi yang
terbaik oleh kedua belah pihak.
7. Mengakhiri bantuan.
Selama proses mengakhiri perubahan, makaharusselalu
diikuti oleh perencanaan yang berkelanjutan dari seorang manajer.
Hal ini harus dilaksanakan secara bertahap supaya individu yang
terlibat mempunyai peningkatan tanggung jawab dan dapat
mempertahankan perubahan yang telah teradi. Manajer harus terus-
menerus bersedia menjadi konsultan dan secara aktif terus terlibat
dalam perubahan
Perbandingan perubahan berdasarkan tiga teori perubahan
Lewin Roger Lipitts
Pencairan Kesadaran Mendiagnosis masalah.
Tertarik Mengkaji motivasi, kemampuan
Evaluasi untuk berubah.
Mengkaji motivasi agen pembaru dan
berbagai sumber saran.
Bergerak Mencoba Menetapkan tujuan perubahan.
Menetapkan peran agen pembaru.
Pembekuan Penerimaan Mempertahankan perubahan.
Mengakhiri perubahan.
14
2.4 STRATEGI MEMBUAT PERUBAHAN
budaya organisasi tentang nilai-nilai moral dan percaya kepada orang lain,
Visi harus disusun secara jelas, ringkas, mudah dipahami, dan dapat
adalah hal yang penting eprubahan atau lebih baik jika mereka
15
menghadapi perubahan setiap perubahan harus di ciptakan dalam
kondusif adalah:
16
2. Apa yang lebih baik ?
3. Jika anda bertanggung jawab dalam perubahan, apa yang akan anda
lakukan?
BAIK
keperawatan Indonesia tidak akan pernah berhasil, jika tidak dimulai dari
17
hal-hal yang kecil. Hal-hal kecil yang harus dijaga dan ditanamkan
dari perilaku yang negative misalnya dengan berbicara kasar, tidak disiplin
aseptik-antiseptik.
daripada tidak sama sekali, lebih baik dikerjakan sekarang daripada harus
manajemen keperawatan saat ini dan masa yang akan datang. Kesempatan
buruk terhadap manajer, staf dan organisasi serta menghabiskan waktu dan
dana yang sia-sia. Pegawai ingin belajar perubahan dari pimpinan. Bolton,
18
Tahap 1 : Mendifinisikan tujuan perubahan dengan melakukan pengkajian
Tahap 3 : Dimana tujuan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan orang
Tahap 7 : membangun suatu tim kerja yang solid. Tim kerja tersebut harus
penyelesaian masalah.
Tahap 8 : melibatkan semua tim kesehatan yang turut serta dalam praktik
19
mendukung dan terlibat dalam perubahan yang diharapkan oleh
organisasi.
yang sama.
1. Ketelibatan
2. Motivasi
Orang akan terlibat aktif dalam pembaruan jika mereka akan termotifasi.
Motifasi tersebut akan timbul jika apa yang sudah dilakukan bermanfaat
dan dihargai.
3. Perencanaan
Perencanaan ini termasuk jika sistem tidan bisa berjalan efektif dan
4. Legitimasi
20
Setiap perubahan harus mempunyai aspek legal yang jelas, siapa yang
olehnya.
5. Pendidikan
6. Managemen
7. Harapan
Berbagai harapan harus ditekankan oleh agen pembaru, seperti hasil yang
8. Asuh (murturen)
9. Percaya
percaya antar tim. Semua yang teelibat harus percaya pada agen pembaru
21
2.8 ALASAN PERUBAHAN
terhadap perubahan organisasi diambil dari pandangan dunia yang tidak lagi
sesuai dengan awal abad kedua puluh satu. Sementara definisi konvensional
tentang organisasi dan cara mengelolanya sesuai kondisi yang stabil, hal yang
tidak sama dapat dikatakan untuk saat ini. Saat ini, kebanyakan organisasi
organisasi, yaitu:
kita;
4. Proses dan praktik perubahan baru, yang sekarang terjadi lebih cepat dari
dicocokkan dalam bisnis (siklus hidup produk diukur dalam bulan tidak
merasa kita berlari secepat kita hanya bisa bertahan di tempat); dan
22
6. Kompleksitas dan paradoks yang meningkat sebagai hasil dari semua
perubahan ini dan membuat tuntutan yang semakin sulit bagi manajer
yang terbiasa mencari kepastian dan 'baik / atau' solusi jenis untuk
intervensi perubahan dalam organisasi, entah itu publik atau swasta. Untuk
23
Masing-masing pendekatan ini bisa efektif, tergantung situasinya,
1996).
bahwa strategi yang diadopsi oleh sebuah organisasi adalah sarana untuk
mencapai tujuan fokus yang ditetapkan oleh organisasi. Dengan kata lain,
sebuah misi, sebuah visi, posisi strategis, tujuan, tujuan dan nilai kunci
(Harper 2001).
24
2.9.1 Model Perubahan Kurt Lewin
Pendekatan terencana untuk perubahan organisasi muncul
Lewin
perubahan.
25
Kekurangan : di butuhan pemahaman yang lebih baik tentang
tersebut
26
pemilihan jenis perubahan yang sesuai sepenuhnya bergantung pada
analisis strategis situasi' (Dunphy and Stace 1992, hal 90 ). Penulis ini
melangkah terlalu jauh ke depan tanpa dasar yang solid hampir selalu
27
organisasi mungkin tidak pernah sampai ke garis finish dan membuat
Kelemahan bahwa tidak ada langkah yang bisa dilewati atau proses
28
eksternal, dapat mempengaruhi respons organisasi terhadap
perubahan
29
Namun, resistensi juga memiliki pengaruh positif dalam
bagi emosi dan energi karyawan selama masa tekanan yang kuat.
itu akan masuk akal dalam organisasi; atau mereka merasa sulit untuk
30
Enam penyebab umum yang mendorong ketahanan karyawan
perubahan tersebut
mereka berubah;
kelompok tersebut.
31
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
termasuk salah satu contoh perilaku yang tidak sehat. BABS/Open defecation
adalah suatu tindakan membuang kotoran atau tinja di ladang, hutan, semak –
semak, sungai, pantai atau area terbuka lainnya dan dibiarkan menyebar
jenis kotoran manusia yang diutamakan adalah tinja dan urin karena kedua
saluran pencernaan.
Manusia mengeluarkan tinja rata – rata seberat 100 - 200 gram per
hari, namun berat tinja yang dikeluarkan tergantung pola makan. Setiap orang
kering perorang/ hari dan perkiraan berat basah tinja manusia tanpa air seni
adalah 135 – 270 gram perorang/hari. Dalam keadaan normal susunan tinja
sekitar ¾ merupakan air dan ¼ zat padat terdiri dari 30% bakteri mati, 10 –
32
20% lemak, 10 – 20% zat anorganik, 2 – 3% protein dan 30 % sisa – sisa
3.3.1 Mikroba
Tinja manusia mengandung puluhan miliar mikroba, termasuk
protein, enzim, lemak, mikroba dan sel-sel mati. Satu liter tinja
33
perut kita. Sebut saja, cacing cambuk, cacing gelang, cacing tambang,
dan keremi. Satu gram tinja berisi ribuan telur cacing yang siap
dari balita.
3.3.4 Nutrien
Umumnya merupakan senyawa nitrogen (N) dan senyawa
fosfor (P) yang dibawa sisa-sisa protein dan sel-sel mati. Nitrogen
lainnya mati
34
Desa/Kelurahan ODF (Open Defecation Free) adalah Desa/kelurahan
jamban sehat.
6. Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk
jamban dan tempat cuci tangan (dengan sabun) yang dapat digunakan
35
yang efektif dan efisien sehingga tujuan masyarakat ODF dapat
tercapai.
jamban sehat. Ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan. Berikut syarat-
syarat tersebut:
b. Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang
terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah
meter Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air
kotor dari lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur. Tidak
membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan, empang,
sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan. Jamban yang sudah penuh agar
36
f. Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras setiap
berdarah.
g. Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat menjadi
sarang nyamuk. Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-
celah yang bisa menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya Lantai jamban
j. Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding lubang
ke saluran atau lubang kotoran karena jamban akan cepat penuh Hindarkan
37
n. Jamban harus berdinding dan berpintu. Dianjurkan agar bangunan jamban
38
TRIGGER CASE
3.7 KASUS
Di desa leminggir kabupaten mojokerto adalah salah satu desa yang belum
memadai hanya 5% saja dari masyarakat desa leminggir yang belum memeliki
untuk BAB di sungai. untuk itu menurut data di puskesmas modopuro desa
leminggir adalah desa yang kemungkinan besar mudah untuk di rubah menjadi
terhadap nenek moyang dan budaya masa lalu masih tinggi sehingga di perlukan
39
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang masalah yang akan terjadi jika
desa.
40
Dengan upaya-upaya yang harus di tanamkan pada setiap
C. Sistem Komunikasi
perubahan.
perubahan adalah :
yang benar?
sembarangan?
lakukan?
41
D. Keterlibatan Oraang Yang Tepat
taat percaya dan mudah terpengaruh oleh kader desa, tokoh desa
rencanakann.
42
Tahap 7 : membangun tim kerja yang solid antara tenaga ahli dan
secara terus-menerus.
masyarakat masih buang air besar tidak ada yang BABS pribadi
memadai
43
2 Kurangnya pengetahuan Masyarakat mengetahui Semua
melaksanakaan PHBS
membuang air besar sembarangan resiko yang timbul jika BABS terutama
masyarakat
yang BABS
sungai “jika BAB di sungai maka untuk di lestariak dan budaya terutama lansia
mempunyai
budaya yang
kental
44
pemerintah desa. dapat menfaatkan fasilitas WC
penyakit
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
hans berubah secara terencana dan terkendali Salah satu teori perubahan
sebagai teori lapangan (field theory) dengan analisis kekuatan medan (ore
field analysis) dari Kurt Lewin (1951), dalam Marifin (997). menjelaskan
terjadi apabila salah satu kekuatan lebih besar dari yang lain .
45
memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan/ asuhan keperawatan yang
profesional.
dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan, Pembuangan tinja yang
dilakukan rekayasa pada akses ini. Agar usaha tersebut berhasil, akses
46
1. Di desa lemiinggir masih 95% masyarakat yang mempunyai WC pribadi yang
desa.
47
DAFTAR PUSTAKA
Contents
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
48
2.6 TAHAP PENGELOLAAN PERUBAHAN ................................ 18
MANAJEMEN.................................................................................................. 23
35
KASUS...................................................................................................... 39
49