H. RONI SUSANTO,SKep.,Ns.,M.Kep
2018
H.RONI SUSANTO,Skep.,Ns.,M.Kep
HP. 081553227525
Email : ronisusanto27@yahoo.co.id
Pendidikan :
- SPK Sidoarjo
- D3 Keperawatan BS PPNI Mojokerto
- S1 Keperawatan INUL Surabaya
- Student Exchange Avans Hogeschool Breda Netherland,
Belanda
- S2 Keperawatan Unair Surabaya
Pengalaman Kerja :
ICU RSUD Sidoarjo
ICCU RSUD Sidoarjo
Kepala Ruang RI Anggrek
Koordinator Keperawatan RSK Sumberglagah
Ka Subsi Sungram RSK Sumberglagah
Kasubsi Keperawatan RSK Sumberglagah
Kasubsi Diklat,Pengembangan dan Marketing
Pengalaman Organisasi
- Wakil ketua Bidang DiklatDPD PPNI Kab Mr 2017 sd sekarang
- Anggota Perawat Manajer 2016 sd Sekarang
OPENING REMARK
If you live in the river, you must
make friends with the
crocodile.
(Indian Proverb)
Hasil Belajar
6
1. Latar belakang
2. Definisi
3. Etiologi
4. Klasifikasi
5. Diagnosis
6. Patofisiologi
7. Penatalaksanaan penyakit kusta
8. Askep jam berikutnya sesi 2
Latar Belakang
8
437 (10) 1102 (2.65) 786 (6,27) 197 (21,43) 419 (18,53) 571 (29,31) 353 (47,18) 754 (34,06)
High burden
(CDR>10/100000)
Or new case>
1000
Low burden
DKI Jakarta WestJava C. Java EastJava W.Sulawesi S. Sulawesi SE Sulawesi C. Sulawesi Maluku
CDR<10/100000 891 (9,84)
1.743 (4,18) 1564 (4,88) 4912 (13,12) 216 (16,2) 1240 (16,25) 289 (13,49) 328 (13,55) 382 (23,45)
Or new case
<1000 Banten NTB NTT
As per MOH Report
270 (6,34) 193 (4,4)
565 (5,92)
Definisi
11
Kuman Penyebab :
Mycobacterium leprae
ditemukan oleh GA.Hansen
tahun 1874 di Norwegia
Kuman berbentuk
batang,ukuran 3-8µm x 0,5
µm, tidak dapat diukur invitro,
menginfeksi kulit dan sistem
saraf kutan
Kusta Manifest Penderita kusta dengan
diobati MDT gejala klinis manifest
yang telah
mendapatkan Multi Drug
Therapy (MDT)
Penderita Kusta
Subklinis yang belum
menunjukkan gejala
BIBIT KUSTA
kusta manifest (tampak
BARU (Kusta
sehat) menimbulkan
Subklinis)
kusta baru sehingga
harus dilakukan deteksi
dini dengan serologi
untuk menemukan
penderita kusta
subklinik guna
memutus mata rantai
munculnya kusta baru
Klasifikasi
14
Menurut
1. Ridley Jopling : TT (Tubekuloid),BT
Borderline Tuberkuloid, BB
MidBorderline, BL
BorderlineLepromantous,LL
Lepromantosa
2. Madrid Tuberkuloid, Borderline,
Lepromatosa
3. WHO :
1. Multi Basiler (Kuman banyak)
2. Pauci Basiler (kuman sedikit)
Diagnosa Klinis
15
cardinal signs
cardinal signs
1. Kelainan kulit / lesi
hypopigmentasi
disertai hilang /mati
rasa
2. Keruskan saraf tepi
disertai gangguan
fungsi
3. Adanya kuman
tahan asam (BTA
positif)
Pemeriksaan 22
menegakkan diagnosa
1. Pemeriksaan klinis makula
anestesi(gangguan rasa suhu,
rasa nyeri,rasa raba) Pemeriksaan
saraf (n auricularis magnus,n
ulnaris, n peroneus lateralis)
2. Pemeriksaan bacteriologis (ZN)
3. Pemeriksaan serologis anti Pgl1
4. Pemeriksaan Histopatologis
23
Penatalaksanaan
1. MB dewasa: Rifampicin 600
mg/ bulan, Dapson
100mg/hari,Lamprene
300mg/bulan
2. MB anak: Rifampicin 450
mg/ bulan, Dapson
50mg/hari,Lamprene
150mg/bulan
24
Penatalaksanaan
1. PB Dewasa : Rifampicin
600 mg/ bulan, Dapson
100mg/hari
2. PB anak : Rifampicin 450
mg/ bulan, Dapson
50mg/hari
Pengkajian Masalah
25
Keperawatan
Prinsip Patient safety
Format Pengkajian
Tgl MRS, Jam MRS,Tgl Pengkajian,
Jam pengkajian, No RM,
Diagnosa Masuk
1. Identitas umum : Nama Pasien<
Umur, Suku Bangsa, Agama,
Pendidikan, Pekerjaan, Alamat,
Sumber Daya.
Pengkajian Masalah 26
Keperawatan
1. Keluhan Utama : Alasan utama
pasien masuk rumah sakit
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Perjalanan dengan keluhannya
sekarang sampai masuk rumah sakit
3. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat
dirawat sebelumnya,Riwayat
penyakit kronik, Riwayat alergi
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Genogram
Pengkajian Masalah 27
Keperawatan
4. Perilaku Yang Mempengaruhi Kesehatan :
Alkohol, merokok,Obat-obatan dan olah raga
5. Observasi dan Pemeriksaan Fisik: TTV
S,N,T,RR,Kesadaran
6. Sistem pernafasan : RR, keluhan batuk sesak,
pengunaan otot dada, alat bantu ada tidaknya
7. Sistem Kardivaskular : Tidak ditemukan kelainan
8. Sistem persarafan : pemeriksaan saraf perifer
saraf facialis, auricularis magnus, n. ulnaris, n
medialis, n radialis, perioneus, tibilais posterior
9. Sistem perkemihan : orchitis
10. Sistem pencernaan : TB,IMT jarang ditemukan
kelainan
Pengkajian Masalah 28
Keperawatan
11. Sistem penglihatan : lagoptalmus, visus
12. Psistem pendengaran: penebalan
cuping telinga
13. Sistem Muscoloskeletal : Pergerakan
sendi, kekuatan otot, kelainan
ektrimitas, tulang belakan, mutilasi,
kontraktur
14. Sistem intugumen : tes rasa raba,
kelainan kulit
15. Sistem endokrin : Tidak ditemukan
masalah
Pengkajian Masalah 32
Keperawatan
16. Pengkajian psikososial : keluhan
yang berhubungan dengan reaksi
kusta, konsep diri, harga diri
17. Personal hygiene dan kebiasaan :
kebersihan tubuh, perawatan luka
dll
18. Pengkajian spritual : ibadah dan
kepercayaan berhubungan
dengan penyakitnya
19. Pemeriksaan penunjang : Lab,
33
Analisa Data
1. Tanggal : Data DS,DO
2. Etiologi
3. Masalah
4. Daftar Prioritas Diagnosa
Keperawatan
smphere
34
Masalah Keperawatan
1. Kerusakan integristas kulit (ulcus) bd
penurunan sensori
2. Nyeri bd terputusnya kontuinitas jaringan
3. Hambatan mobilitas fisik bd kerusakan
neuromuskular sekunder kelumpuhan otot
4. Defisit perawatan diri bd hambatan
mobilitas fisik
5. Risiko tinggi infeksi bd luka terbuka
6. Gangguan citra diri bd perubahan struktur
tubuh
7. Gangguan konsep diri bd kecacatan tubuh
35
Masalah Keperawatan
1. Kerusakan integristas kulit
(ulcus)bd penurunan sensori :
Tujuan : Suhu, hidrasi, pigmentasi
dan warna kulit pada rentang
harapan
KH : Menujukkan rutinitas perawatan
kulit yang optimal, warna
jaringan kulit tidak tampak
pucat/nekrosis
Rencana Keperawatan 36
Rencana Keperawatan
1. Nyeri bd terputusnya
kontuinitas jaringan
Tujuan : Dalam waktu 1x24 jam
setelah dilakukan tinpra skala
nyeri berkurang
KH : Skala nyeri berkurang ,ttv
normal, mengungkapkan
penurunan nyeri secara verbal
Masalah Keperawatan 38
Nyeri bd terputusnya
kontuinitas jaringan
Rencana Keperawatan
1. Hambatan mobilitas fisik bd
kerusakan neuromuskular
sekunder kelumpuhan otot
Tujuan : Dalam waktu 2x24 jam
setelah dilakukan tinpra pasien
bisa melakukan mobilitas
KH : Pasien melakukan aktivitas
sehari hari dengan alat bantu
Rencana Keperawatan 40
CLOSING REMARK
46