Anda di halaman 1dari 24

Trend Isu Keperawatan

Peran dan Fungsi Perawat

Kelompok IV
1. Akbar
2. Kristian Sugi
3. Susiana
4. Bahriadi
5. Endang Ms.
Trend Isu Keperawatan
A. Kecenderungan Keperawatan di Masa yang Akan Datang

Prospek perawatan kesehatan masyarakat di masa depan semakin berkembang dan dibutuhkan dalam sistem pelayanan
kesehatan pemerintah. Peranan perawatan kesehatan masyarakat perlu ikut sertaa dalam mengatasi berbagai masalah
kesehatan di masa kini dan masa yang akan datang, karena selalu mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat.

Perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat dari perubahan masyarakat secara keseluhruhan meliputi:

1. Pertambahan penduduk yang begitu cepat (population) dan perubahan-perubahan dalam gambaran penduduk ,
diantaranya perubahan-perubahan dalam komposisi umur , penyebarannya, dan kepadatan penduduk di kota-kota
besar
2. Perubahan pola penyakit (transisi penyakit), yaitu perubahan dari penyakit menular ke penyakit-penyakit
degeneratif seperti jantung , kanker, stroke, depresi mental dan kecemasan, peningkatan kecelakaan , alkoholisme
dan penyalahgunaan narkotika.
3. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi sosial yang cepat dengan disertai perubahan-perubahan
sikap, nilai, gaya hidup, kondisi lingkungan, kelompok-kelompok masyarakat baru, masalah-masalah individu,
keluarga, antar individu dan masyarakat.
A. Kecenderungan Keperawatan di Masa yang Akan Datang

4. Meningkatnya pengetahuan masyarakat (penerimaan pelayanan) serta meningkatnya


harapan terhadap mutu pelayanan keperawatan dan kesehatan, perubahan konsep
kesehatan dari kebebasan penyakit menjadi kondisi individu yang memiliki kemampuan
hidup sehat dan mempunyai daya produktivitas tinggi.
5. Meningkatnya ilmu pengetahuan ilmiah, biomedis, dan teknologi medis atau keperawatan membawa perbaikan
metode untuk mengatasi penyakit.
6. Berkembangnya tim kesehatan dan meningkatnya keahlian tenaga kesehatan dan keperawatan dan munculnya
berbagai kategori tenaga kesehatan yang baru.
7. Pola pelayanan kesehatan yang baru untuk menunjang pencapai kesehatan bagi semua orang pada tahun 2000.
8. Kurangnya tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab atau wewenang kepada perawat dan tenaga
kesehatan lainnya.
9. Masyarakat menjadi partner kerja yang aktif dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Banyak pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan diluar rumah sakit, misal rehabilitasi mental health dan sebagainya.
B. Pengembangaan Berwawasan Kesehatan

Profesionalisme keperawatan merupakan proses dinamis dimana profesi keperawatan yang telah terbentuk
mengalami
perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat. Profesi
Keperawatan, profesi yang sudah mendapatkan pengakuan dari profesi lain, dituntut untuk mengembangkan dirinya
untuk berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia agar keberadaannya mendapat pengakuan
dari masyarakat. Proses ini merupakan tantangan bagi perawat Indonesia dan perlu dipersiapkan dengan
baik, berencana, berkelanjutan dan tentunya memerlukan waktu yang lama. Reformasi bidang kesehatan juga
diperlukan karena adanya lima fenomena utama yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan
pembangunan kesehatan yaitu :

- perubahan pada dinamika kependudukan,


- temuan substansial IPTEK kesehatan/kedokteran,
- tantangan global,
- perubahan lingkungan dan
- demokrasi disegala bidang.
 
B. Pengembangaan Berwawasan Kesehatan

Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat 2010, Depkes memiliki misi yaitu :

- Penggerak pembangunan nasional berwawasan kesehatan


- Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
- Memelihara dan meningkatkan pelayanan ksehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
- Mendorong kemandirian masyarakat untuk sehat.
 
Untuk mencapai misi dan misi tersebut, telah dikembangkan pilar strategi pembangunan kesehatan yang meliputi :

- Paradigma sehat/pembangunan berawawasan kesehatan


- Profesionalisme
- Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
- Desentralisasi
B. Pengembangaan Berwawasan Kesehatan

Apabila dikaitkan antara visi dan misi Depkes tersebut, maka dapat ditarik hubungan antara misi ketiga yaitu; melalui
«Pengembangan Sistem Pendidikan Tinggi Keperawatan» dalam upaya mewujudkan keperawatan sebagai profesi di
Indonesia. Sebagai profesi, keperawatan dituntut untuk memiliki kemampuan intelektual, interpersonal kemampuan
teknis dan moral. Perubahan tersebut bisa dicapai apabila pendidikan tinggi keperawatan tersebut dilaksanakan dengan
memperhatikan perkembangan pelayanan dan program pembangunan kesehatan seiring dengan perkembangan IPTEK
bidang kesehatan/keperawatan serta diperlukan proses pembelajaran baik institusi pendidikan maupun pengalaman
belajar klinik di rumah sakit dan komunitas.

Ada empat tantangan utama yang sangat menentukan perubahan dan perkembangan kepeerawatan di Indonesia yaitu:
1. Transisi Pola Masyarakat Indonesia
2. Perkembangan IPTEK
3. Globalisasi dalam Pelayanan Kesehatan; dan
4. Tuntunan Tekanan Profesi Keperawatan
C. Trend Keperawatan di Masa Depan

Fokus peran dan fungsi perawat bergeser dari penekanan aspek kuratif kepada peran aspek preventif dan promotif
tanpa meninggalkan peran kuratif dan rehabilitatif.
Kondisi ini menuntut uapaya kongkrit dari profesi keperawatan, yaitu profesionalisme keperawatan. Proses ini meliputi
pembenahan pelayanan keperawatan dan mengoptimalkan penggunaan proses keperawatan, pengembangan dan
penataan pendidikan keperawatan dan juga antisipasi organisasi profesi (PPNI).

1. Pengembangan dan Penataan Pendidikan Keperawatan


Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang profesional, telah memicu perawat
untuk terus mengembangkan dirinya dalam berbagai bidang, terutama penataan sistem pendidikan keperawatan.
Oleh karena itu profesi keperawatan dengan landasan yang kokoh perlu memperhatikan wawasan keilmuan,
orientasi pendidikan dan kerangka konsep pendidikan
C. Trend Keperawatan di Masa Depan

2. Perubahan sifat pelayanan dari fokasional menjadi profesional dengan fokus asuhan keperawatan dengan peran
preventif dan promotif tanpa melupakan peran kuratif dan rehabilitatif harus didukung dengan peningkatan
sumber daya manusia di bidang keperawatan. Sehingga pada pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan dapat
terjadinya pelayanan yang efisien, efektif serta berkualitas. Selanjutnya, saat ini juga telah berkembang berbagai
model praktik keperawatan profesional, seperti:

·         Praktik keperawatan di rumah sakit fasilitas kesehatan


·         Praktik keperawatan di rumah (home care)
·         Praktik keperawatan berkelompok (nursing home = klinik bersama, dan
·         Praktik keperawatan perorangan
Peran Perawat
Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Menurut Kusnanto
(2003), perawat adalah seseorang (seorang profesional) yang mempunyai kemampuan, tanggung jawab dan
kewenangan melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan pada berbagai jenjang pelayanan keperawatan.

Wardhono (1998) mendefinisikan perawat adalah orang yang telah menyelesaikan pendidikan professional
keperawatan, dan diberi kewenangan untuk melaksanakan peran serta fungsinya.

(Suwignyo, 2007) mendefinisikan Perawat adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi autonomi yang didefinisikan
sebagai fungsi profesional keperawatan.

V. Henderson (1980) mendefinisikan perawat mempunyai fungsi yang unik yaitu, membantu individu baik yang sehat
maupun sakit, dari lahir hingga meninggal agar dapat melaksanakan aktivitas sehari- hari secara mandiri,dengan
menggunakan kekuatan, kemauan, atau pengetahuan yang dimiliki

Taylor C. Lilis C. Lemone (1989) Perawat adalah seseorang yang berperan dalam merawat dan membantu seseorang
dalam melindunginya dari sakit, luka, dan proses peenuaan
Undang-Undang RI. No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Perawat adalah mereka yang
memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu
yang dimilikinya, yang diperoleh melalui pendidikan perawatan

Perawat Profesional Menurut PPNI Perawat profsional adalah tenaga keperawatan yang
berasal dari jenjang pendidikan tinggi keperawatan (ahli madya, Ners, Ners spesialis, Mers
konsultan)

Perawat Vokasional Menurut PPNI Perawat Vokasional adalah seseorang yang telah
menyelesaikan pendidikan sekolah perawaqt kesehatan (SPK) yang diakui pemerintah dan
diberi tugas secara penuh oleh pejabat berwenang.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu
yang sehat maupun sakit yang mengalamí gangguan fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan
yang optimal. Bentuk pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan yang ada pada
individu, mencegah, memperbaiki, dan melakukan rehabilitasi dari suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh
individu . 

Tingkat adaptasi ditentukan oleh stimulus fokal kontekstual, dan residual. Stimulus fokal adalah suatu respons yang
diberikan secara langsung terhadap input yang masuk. Penggunaan fokal pada umumnya bergantung pada tingkat
perubahan yang berdampak terhadap seseorang. Tindakan keperawatan yang diberikan adalah meningkatkan respons
adaptasi pada situasi sehat dan sakit. Tindakan tersebut dilaksanakan oleh perawat dalam memanipulasi stimulus
fokal, kontekstual, atau residual pada individu.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan. Pelayanan keperawatan yang professional merupakan praktek keperawatan yang dilandasi oleh nilai-nilai
profesional, yaitu mempunyai otonomi dalam pekerjaannya, bertanggung jawab dan bertanggung gugat, pengambilan
keputusan yang mandiri, kolaborasi dengan disiplin lain, pemberian pembelaan dan memfasilitasi kepentingan
klien. Model praktek keperawatan profesianal adalah salah satu metode pelayanan keperawatan yang merupakan suatu
system, struktur, proses dan nilai-nilai yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan
keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut. Standar Asuhan Keperawatan
merupakan pernyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap klien.
Peran perawat menurut kunsursium ilmu keperawatan tahun 1989:

Sebagai pemberi asuhan keperawatan : Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan
kebutuhan
dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan.

Sebagai advokat pasien : Peran ini dilakukan perawat dalam membantu pasien dan keluarganya dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Juga dapat berperan mempertahankan dan
melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya
dan hak atas privasi.

Sebagai educator : Peran ini dilakukan dengan membantu pasien dalam meningkatkantingkat pengetahuan kesehatan,
gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari pasien setelah dilakukan
pendidikan kesehatan.

Sebagai coordinator :Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan
kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan
pasien.
Peran perawat menurut kunsursium ilmu keperawatan tahun 1989:

Peran kolaborator : Peran perawat di sini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari
dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lainlain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan
termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

Peran konsultan : Di sini perawat berperan sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan
yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan pasien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan
keperawatan yang diberikan.

Sebagai pembaharu : Peran ini dapat dilakukan deiti dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang
sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan
 

 
Peran Perawat (Lokakarya Nasional 1983)

1. Pelaksana pelayanan keperawatan


2. Pengelola pelayanan keperawatan dan institusi Pendidikan
3. Pendidik dalam keperawatan
4. Peneliti dan pengembang keperawatan

Peran Perawat Menurut Para Sosiolog

Peran terapeutik: kegiatan yang ditujukan langsung pada pencegahan dan pengobatan penyakit.
Expressive/mother substitute role, yaitu kegiatan yang bersifat langsung dalam menciptakan lingkungan dimana
pasien merasa aman, diterima,dilindungi, dirawat, dan didukung oleh perawat. Menurut Johnson dan Martin peran
ini
bertujuan untuk menghilangkan ketegangan dalam kelompok pelayanan (dokter, perawat, pasien, dan lain-lain).
Peran Perawat Menurut Schulman

Schulman berpendapat, hubungan perawat dan pasien sama dengan hubungan ibu dan anak, antara lain:
1. Hubungan interpersonal disertai dengan kelembutan hati, dan rasa kasih sayang.
2. Melindungi dari ancaman bahaya.
3. Memberi rasa aman dan nyaman.
4. Memberi dorongan untuk mandiri
Fungsi Perawat
Fungsi Perawat
 
1. Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat serta sumber yang tersedia dan potensial untuk

memenuhi kebutuhan tersebut.


2. Merencanakan tindakan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat berdasarkan
diagnosis keperawatan.
3. Melaksanakan rencana keperawatan meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan,
pemulihan, dan pemeliharaan kesehatan termasuk pelayanan pasien dan keadaan terminal.
4. Mengevaluasi hasil usaha keperawatan.
5. Mendokumentasikan proses keperawatan
6. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu di teliti atau dipelajari serta merencanakan studi kasus guna menigkatkan
pengetahuan dan pengembangan keterampilan dan prektik keperawatan.
7. Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada pasien keluarga kelompok serta masyarakat.
8. Bekerja sama dengan disiplin ilmu terkait dalam pelayanan kesehatan kepada pasien, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
9. Mengelola perawatan pasien dan berperan sebagai katua tim dalam melaksanakan kegiatan keperawatan.
Fungsi Perawat
 
Tujuh Fungsi Perawat (Phaneuf 1972)

1. Melaksanakan instruksi dokter (fungsi dependen)


2. Observasi gejala dan respons pasien yang berhubungan dengan penyakit dan penyebabnya
3. Memantau pasien, menyusun, dan memperbaiki rencana keperawatan secara terus-menerus berdasarkan pada
kondisi dan kemampuan pasien.
4. Supervisi semua pihak yang ikut terlibat dalam perawatan pasien.
5. Mencatat dan melaporkan keadaan pasien.
6. Melaksanakan prosedur dan teknik keperawatan.
7. Memberikan pengarahan dan penyuluhan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Fungsi Perawat
 
Fungsi Perawat (PK. St. Corolus 1983)
 
Fungsi Pokok
Membantu individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat dalam melaksanakan kegiatan yang
menunjang kesehatan, penyembuhan atau menghadapi kematian yang pada hakekatnya dapat mereka laksanakan
tanpa bantuan apabila mereka memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan. Bantuan yang diberikan bertujuan
menolong dirinya sendiri secepat mungkin.
 
Fungsi Tambahan
Membantu individu, keluarga, dan masyarakat dalam melaksanakn rencana pengobatan yang ditentukan oleh dokter.
 
Fungsi Kolaboratif
Sebagai anggota tim kesehatan, perawat bekerja dalam merencanakan dan melaksanakan program kesehatan yang
mencakup pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, penyembuhan, dan rehabilitasi.
 
Tugas perawat
 

a. Pemberi Asuhan Keperawatan;

b. Penyuluh dan konselor bagi Klien;

c. Pengelola Pelayanan Keperawatan

d. Peneliti Keperawatan;

e. Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau

f. Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai