Anda di halaman 1dari 43

NAFOLION NUR RAHMAT

Home Care
Konsep Home Care
 home care adalah layanan dari rentang pelayanan kesehatan yang
komprehensif untuk individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang
bersifat preventif, promotif dan rehabilitatif.
 Home Care merupakan kunjungan rumah dan bagian integral dari pelayanan
keperawatan, yang dilakukan oleh perawat untuk individu, keluarga,
masyarakat untuk mencapai kemandirian dalam menyelesaikan masalah
kesehataan.
 Home Care adalah perpaduan perawat kesehatan masyarakat dan
keterampilan teknis yang terpilih dari perawat spesialis yang terdiri dari
kumpulan perawat komunitas : perawat gerontologi, psikiatri, ibu dan anak,
kesehatan masyarakat dan medikal bedah.
Perpaduan Home Care
Keperawatan Keperawata
gerontologis n kesehatan
jiwa-
psikiatrik

Home Care
Keperawatan
anak –orang tua Keperawatan
mdikal bedah

Keperawata
n kesehatan
komunitas
bentuk pelayanan yang komprehensif
bertujuan memandirikan klien dan
keluarga

Diberikan ditempat tinggal klien


Home Care dengan melibatkan klien dan keluarga

Dikelola oleh suatu unit baik aspek


administrasi maupun aspek pelayanan
dengan tenaga profesional maupun
non-profesional
Karakteristik Home Care
a. Bentuk pelayanan kesehatan promotif dan
preventif yang menjadi prioritas utama tanpa
mengabaikan upaya pengobatan

b. Tata cara pelayanan dilakukan secara terpadu

c. Pendeketan penyelenggaraan pelayanan secara


menyeluruh
Tujuan Home Care
1. Meningkatkan perawatan yang efektif dan adekuat

2. Mendorong pertumbuhan dan perkemabangan ke arah


normal

3. Melakukan promosi dan presensi kesehatan

4. Memperkuat fungsi-fungsi keluarga dan hubungannya

5. Maningkatkan kesehatan keluarga


Jenis Pelayanan Yang Dapat
Diberikan
 Pelayanan medik dan asuhan keperawatan

 Pelayanan rehabilitasi

 Pelayanan informasi dan rujukan

 Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik

 Pendidikan dan latihan

 Hygiene dan sanitasi perorangan

 Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial


Keuntungan Home Care

a. Mutu pelayanan akan lebih meningkat

b. Banyak klien yang suka dirawat di rumah

c. Meningkatkan kemandirian klien

d. Partisifsi keluarga dapat terfasilitasi dengan baik

e. Memperpendek masa rawat di RS, sehingga biaya perawatan


dapat menurun

f. Menurunkan infeksi nosokomial


Masalah yang muncul saat Home
Care
 gaya hidup dan sumber-sumber kehidupan

 Status kesehatan saat ini dan penyimpangannya

 Pola dan pengetahuan keluarga dalam mempertahankan


kesehatannya
Tipe Aplikasi Teori Praktek
Home Care

1. Tipe pelayanan Home Care

2. Tipe-tipe agensi

3. Tipe-tipe pelayanan

4. Tipe-tipe pemberi home care


Tipe pelayanan Home Care

1. Professional berdasrkan profesi dan


ketentuan hukum atau regulasi
2. Tekhnikal peralatan atau non-keperawatan
Tipe-tipe Agensi
a. Official Agencis : dikelola oleh pemerintah
b. Voluntary Agencis : dikelola LSM
c. Dana berasal dari donatur, sumabangan,
kontribusi dari united ways
d. Privat Agencis : dikelola oleh swasta
e. Hospital based agencis : dikelola oleh RS sebagai
lanjutan dari Home Care
Tipe-tipe Pelayanan

a. Pearawatan orang sakit

b. Pelayanan masyarakat

c. Pelayanan spesialis perawatan di rumah


Tipe-tipe Pemberi Home care
a. Home Health Care

b. Dokter

c. Terapis fisik

d. Terapis okupasi

e. Terapis wicara

f. Pekerja kesehatan sosial


Mekanisme Home Care

1. Diperiksa terlebih dahulu oleh dokter untuk menentukan


apakah secara medis layak di rawat di rumah

2. Pengkajian dilakukan oleh koordinator harus bersama-sama


klien dan keluarga

3. Pelayanan yang diterima klien dikendalikan dan di koordinir


oleh koordinator kasus

4. Maonitoring dan evaluasi sesuai dengan kesepakatan


Pengawasan infeksi di rumah

a) Tujuan untuk keselamatan klien dan perawat

b) Universal pecaution

c) Infection control depent on patient disease

d) Pencegahan infeksi dapat dilakukan di rumah


Penkes di Rumah

a. Prinsip penkes disesuaikan dengan materi


pendidikan kesehatan yang telah dipelajari

b. Fokus pada lima tugas kesehatan keluarga

c. Role play care penkes pada keluarga


Tanggung Jawab Home Care Nurse
 Direck care

 Dokumentation

 Koordinator dan manager kasus

 Penentu dan kemampuan financial klien

 Penentu frekuensi dan durasi perawatan

 Klien advocacy
Peran Dan Fungsi Perawat Home
Care

a. Perawatan langsung menberikan asuhan


keperawatan secara langsung terhadap klien

b. Perawatan tidak langsung lebih kearah kegiatan


konsultasi
Perawatan langsung Perawatan tidak langsung
a. Observasi dan evalausi keadaan a. Konsultan
fisik dan emosional
b. Pemberi pendidikan kesehatan
b. Menyadiakan perawatan langsung
c. Mengajarkan self care
seperti rehabilitasi, colostomy
care dan lain-lain d. Pendidik, peneliti dan

c. Mengembangkan prilaku yang administrator


positif dalam kesehatan
d. Mangajarkarkan untuk menjalankan
diet anjuran
e. Laporkan kedokter bila muncul
gejala baru
f. Mengidentifikasi sumber daya
untuk mencapai fungsi kesehatan
optimal
Mekanisme perizinan

a. Berbadan hukum yang telah ditetapkan dalam akta


notaris tentang yayasan di badan kesehatan

b. Mangajukan permohonan izin Home Care kepada


DinKes setempat.
Pembayaran dan pola
tarif
a. Pemerintah dan masyarakat bertaggung jawab
dalam memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
b. Memperhatikan keuangan dan keadaan sosio-
ekonomi masyarakat
c. Memeprtimbangkan kepentingan masyarakat
berpenghasilan rendah
d. Golongan masyarakat yang pembayarannya dijamin
oleh pihak penjamin, ditetapkan atas dasar salingm
membantu melalui suatu ikatan tertulis
e. Mencakup seluruh unsur pelayanan secar
proporsional
f. Besranya tarif ditetapkan setiap tahunnya
ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Pendahuluan
 American Nurses Association (1986, dalam
Mc Ewen, 2001) bahwa kesehatan individu dan
kesehatan keluarga merupakan dasar yang
penting bagi kesehatan masyarakat.

Artinya sehatnya suatu masyarakat sangat


ditentukan dari kesehatan individu, keluarga
dan kelompok-kelompok yang ada di
masyarakat tersebut
Tujuan Praktek
keperawatan komunitas

 untuk meningkatkan dan memelihara


kesehatan masyarakat dengan
menekankan pada peningkatan peran
serta masyarakat dalam melakukan
upaya-upaya pencegahan, peningkatan
dan mempertahankan kesehatan.
 Asuhan keperawatan komunitas
memerlukan metode ilmiah yang disebut
sebagai proses keperawatan komunitas.

 Proses keperawatan komunitas dipakai


untuk membantu perawat dalam
melakukan praktek asuhan keperawatan
secara sistematis dalam memecahkan
masalah keperawatan yang berkaitan
dengan masalah kesehatan masyarakat.
sifat asuhan yang diberikan adalah
umum dan menyeluruh, dan
diberikan secara terus menerus
melalui kerja sama

 Fokus dari asuhan adalah individu,


keluarga, kelompok khusus, dan
masyarakat dengan penekanan pada
pencegahan penyakit, peningkatan dan
mempertahankan kesehatan.
 Pendekatan yang digunakan dalam
asuhan keperawatan komunitas adalah
pendekatan keluarga binaan dan
kelompok kerja kesehatan (Pokjakes).

 Strategi yang digunakan untuk


pemecahan masalah adalah melalui
pendidikan kesehatan, teknologi tepat
guna serta memanfaatkan kebijakan
pemerintah.
Proses keperawatan
komunitas

 mengkaji status kesehatan komunitas


 mengidentifikasi masalah dan diagnosa
 merencanakan intervensi
 mengimplementasikan
 mengevaluasi intervensi keperawatan
Model Community as Partner
(Anderson & Mc. Farlane, 2000)

 Model komunitas sebagai partner (mitra) ini


memberi penekanan pada filosofi yang
mendasari perawatan kesehatan utama.
 Pada model ini terdapat dua fokus sentral,
yaitu fokus pada komunitas sebagai partner
(direpresentasikan oleh roda pengkajian
komunitas pada bagian atas, yang
menggabungkan orang-orang dari komunitas
sebagai inti) dan penggunaan proses
keperawatan.
Gambar Model Komunitas sebagai Mitra
1. Pengkajian

 Pengkajian komunitas adalah


sebuah proses untuk mengenal
sebuah komunitas dimana
orang-orang dalam komunitas
adalah partner (mitra) yang
dapat memberi kontribusi
sepanjang proses.
 Tujuan keperawatan
dalam mengkaji sebuah
komunitas adalah untuk
mengidentifikasi faktor-
faktor (baik positif dan
negatif) yang
berlawanan dengan
kesehatan dan untuk
mengembangkan
strategi promosi
kesehatan
Lanjutan Pengkajian

 Terdiri dari inti komunitas, 8 sub sistem, dan


persepsi.
 Inti dari roda pengkajian adalah individu yang
membentuk komunitas. Inti komunitas meliputi
demografik, nilai-nilai, kepercayaan, dan
sejarah-nya.
 Orang-orang dari komunitas akan
memengaruhi dan dipengaruhi oleh delapan
subsistem dari komunitas.
8 Sub Sistem

1. Lingkungan fisik
2. Pendidikan
3. Keamanan dan transportasi
4. Politik dan pemerintahan
5. Layanan kesehatan dan sosial
6. Komunikasi
7. Ekonomi
8. Rekreasi
Persepsi

 Bagaimana perasaan warga terhadap


komunitas?
 Apa yang mereka anggap sebagai
kekuatan bagi komunitas?
 Bagaimana pendapat kelompok remaja,
lansia, toma, toga terhadap komunitas?
Metode Pengkajian

 Windshield Survey/ observasi komunitas


 Wawancara
- Petugas Kelurahan, Puskesmas
- Kader kesehatan
- Toma/ toga
- Kelompok organisasi (karang taruna, majelis
taklim, arisan, dll)
 Penyebaran angket pada masing-masing
keluarga
Format Analisa Data

NO DATA MASALAH KESEHATAN


-Hasil angket
-Hasil wawancara
-Hasil observasi
-Data Sekunder
Contoh Analisa Data
DATA MASALAH
KESEHATAN
Jumlah responden : 56 keluarga yang memiliki balita. Risiko
•80,36 % balita mengalami batuk pilek
penularan
•19,6 % status imunisasi balita yang tidak lengkap
ISPA
•pengetahuan orang tua tentang ISPA dengan kategori
pengetahuan kurang (57,1%)
•sikap keluarga kurang baik (60,7%) dalam mencegah ISPA
•masih ada yang belum membuka jendela setiap hari (14,3%)
•80,4 % anggota keluarga ada yang merokok

Hasil Observasi :
•Jarak antar rumah yang padat
•ventilasi yang kurang karena jarak antar rumah rapat dan tidak
ada jendela
• sinar matahari tidak masuk ke rumah

Hasil Wawancara : .................


FORMAT MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

NO MASALAH A B C D E F G KETERSEDIAAN
KESEHATAN SUMBER
H I J K L
Keterangan …
Keterangan Huruf :
 A = Sesuai dengan peran perawat komunitas
 B = Sesuai dengan program pemerintah
 C = Sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan
 D = Risiko terjadi
 E = Risiko parah
 F = Minat masyarakat
 G = Kemudahan untuk diatasi
 H = Tempat
 I = Dana
 J = Waktu
 K = Fasilitas
 L = Petugas

Pengisian Skor :
 1 = Sangat rendah
 2 = Rendah
 3 = Cukup
 4 = Tinggi
 5 = Sangat tinggi
Cara lain menentukan prioritas masalah kes kom

Masalah Besarnya Kesadaran Sumber daya SKOR


Kes masalah masyarakat yang tersedia
untuk berubah

Risiko penularan 5 2 3 10
ISPA
Risiko 4 2 3 9
peningkatan
kejadian jatuh
pada lansia

an pembobotan:
at rendah
h
p

at tinggi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai