Anda di halaman 1dari 16

Hemoregic Post Partum

1. Isnani Mauly Masruri (14201.13.21083)


2. Puji Affan Dwi Miriyanto (14201.13.21089)
3. Elys Bariroh (14201.13.21075)
Definisi
• HPP (Hemorrhage Post Partum) adalah
perdarahan yang berasal dari tempat implantasi
plasenta,robekan pada jalan lahir dan jaringan
sekitar. perdarahan yang melebihi 500 ml dalam
jam pertama setelah anak lahir atau setara
dengan pengeluaran darah 1000 ml pada seksio
secarea. (ilmu kandungan,2006)
Klasifikasi
Klasifikasi perdarahan post partum di bagi
menjadi 2 :
HPP Primer (Early post partum hemorrhage)
HPP Sekunder (Late Post Partum Hemorrhage)
Etiologi & Manifestasi Klinis
• Atonia uteri
Yaitu keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim
yang menyebabkan uterus tidak mampu menutup
perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta
setelah bayi lahir
Gejala klinik :
• Perdarahan pervaginam
• Kontraksi uteri lemah
• Anemia
• Konsistensi rahim lunak
Next
• Robekan jalan lahir
Perdarahan dalam keadaan dimana plasenta
lahir lengkap,kontraksi rahim baik,dapat
dipastikan bahwa perdarahan tersebut berasal
dari perlukaan jalan lahir.
Gejala klinik :
• Darah segar yang mengalir segera bayi lahir.
• Uterus berkontraksi dan keras.
• Plasenta lengkap.
Next

• Sisa plasenta
• Inverse uterus
• Retensio plasenta
Pemeriksaan
Tenaga professional perawatan kesehatan yang
terlatih akan:
▫ Menelusuri uterus dengan lembut
▫ Mengeluarkan setiap robekan uterus yang ada
▫ Menjahit ulang luka jika perlu
Next
• Pantau kondisi pasien dengan cermat. Hal itu meliputi:
▫ Suhu
▫ Denyut nadi
▫ Pernafsan
▫ Tekanan darah
▫ Kondisi umum(mis, pucat, tingkat kesadaran)
▫ Asupan cairan dan haluaran urin
▫ Melakukan pencacatan yang akurat
• Sediakan asuhan keperawatan yang baik, antara lain:
▫ Kenyamanan fisik dan hygiene
▫ Dukungan emosional
▫ Melakukan intruksi medis
▫ Melaporkan setiap perubahan pada dokter
Penatalaksanaan medis

• Masukkan ibu kerumah sakit sebagai salah satu


kasus kedaruratan
• Percepat kontraksi dengan cara melakukan
mesase pada uterus jika uterus masih dapat
teraba
• Kaji kondisi maternal dan, jika pada daerah yang
terpencil , mulailah penatalaksanan sebelum
pemindahan, jika memungkinkan
• Berikan oksitosin 10 IU atau ergometrin 0,5 mg
IV. Berikan secara IM jika tidak tersedia.
•Ambil darah untuk pemeriksaan Hemoglobin, golongan darah,
pencocokan silang
•Pasang infuse IV. Gunakan normal salin atau natrium laktat
terlebih dahulu. Jika ibu mengalami syok , alirkan dengan
cepat(1liter dalam i5 menit) sampai kondisi ibu stabil.
•Jika terjadi perdarahan yang berlebihan, tambahkan 40 IU
oksitosin perliter pada infuse IV dan alirkan sebanyak 40Tpm
•Pada kasus syok yang parah, gunakan plasma ekspander atau
transfursi darah jika tersedia.
•Mulai berikan antibiotic berspektrum luas dengan dosis tinggi
( ampisilin 1g IV diikuti 500mg secara IM setiap 6jam +
metronidazol 400 atau 500mg secra oral setiap 8 jam
•Jika mungkin, persiapkan pasien untuk pemeriksaan segera di
bawah pengaruh anestesi
Pemeriksaan Penunjang
•Golongan darah : menentukan Rh, ABO dan percocokan silang
•Jumlah darah lengkap : menunjukkan penurunan Hb/Ht dan
peningkatan jumlah sel darah putuih (SDP). (Hb saat tidak
hamil:12-16gr/dl, saat hamil: 10-14gr/dl. Ht saat tidak hamil:37%-
47%, saat hamil:32%-42%. Total SDP saat tidak hamil 4.500-
10.000/mm3. saat hamil 5.000-15.000)
•Kultur uterus dan vagina : mengesampingkan infeksi pasca partum
•Urinalisis : memastikan kerusakan kandung kemih
•Profil koagulasi : peningkatan degradasi, kadar produk
fibrin/produk split fibrin (FDP/FSP), penurunan kadar fibrinogen :
masa tromboplastin partial diaktivasi, masa tromboplastin partial
(APT/PTT), masa protrombin memanjang pada KID
•Sonografi : menentukan adanya jaringan plasenta yang tertahan.
Konsep Keperawatan
• Pengkajian
- Identitas klien
- Riwayat kesehatan
- Riwayat kesehatan dahulu
- Riwayat kesehatan sekarang
- Riwayat kesehatan keluarga
• Riwayat obstetric
- Riwayat Menstruasi
- Riwayat Perkawinan
- Riwayat hamil, Persalinan dan Nifas
- Riwayat Kehamilan sekarang
• Pengkajian II fungsional Gordon
1. Pola Persepsi Kesehatan
2. Pola Nutrisi Metabolik
3. Pola eliminasi
4. Pola Aktivitas Latihan
5. Pola Istirahat dan tidur
6. Pola Kognitif dan perceptual
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
8. Pola Peran dan hubungan
9. Pola sexsual reproduksi
10. Pola koping dan toleransi stress
11. Pola nilai dan kepercayaan
Diagnosa Keperawatan

• Resiko shock hipovolemik b/d perdarahan


• Gangguan perfusi jaringan b/d perdarahan
pervaginam
• Cemas/ketakutan b/d perubahan keadaan atau
ancaman kematian
YOU
N K
A
H N
R T
T O E T A
M A T R

Anda mungkin juga menyukai