Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) SEMESTER I (GANJIL) MAHASISWA

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA KELAS BK.2 CIAMIS STIKES GUNA
BANGSA YOGYAKARTA
Masalah dan Gangguan Reproduksi
NAMA : SRI MULYANI
NIM : 20810075
MATA KULIAH : Masalah dan Gangguan Reproduksi
NAMA DOSEN : dr. Roy Jansen Sinaga, Sp.OG

SOAL :
1. Seorang wanita G2P1A0 hamil 10 minggu datang dengan keluhan keluar jaringan dari jalan lahir
disertai darah Awalnya perut terasa nyeri, setelah keluar jaringan, nyeri berkurang. Dari
pemeriksaan dalam, didapatkan jaringan di vagina dan tidak tampak ada pembukaan serviks. Apa
diagnosis yang mungkin? Apa tata laksana selanjutnya?
 Abortus complete
 Tatalaksana selanjutnya adalah memberikan konseling terhadap pasien
 Bila pasien anemia, berikan hematinik seperti sulfas ferosus atau jika anemia berat dan
memerlukan transfusi darah maka rujuk
 Anjurkan pasien diet tinggi protein, vitamin. dan mineral
 konsultasi dengan dokter spesialis kandungan untuk di Usg memastikan jaringan ya sudah
keluar semua atau belum
 menggali, mengkaji, dan mengkonfirmasi perasaan dan kebutuhan setiap perempuan terkait
rencana untuk ber KB
2. Ada berapa jenis presentasi bokong? Sebutkan!
Ada 3 yaitu:
 Presentasi bokong murni
 Presentasi bokong kaki sempurna
 Presentasi bokong kaki tidak sempurna
3. Apa kelebihan dan kekurangan antara persalinan perabdominal dan pervaginal pada presentasi
bokong?
 Kelebihan persalinan pervaginal
 Proses pemulihan dan rawat inap di rumah sakit lebih cepat
 Risiko munculnya masalah kesehatan pada bayi lebih sedikit
 Mempercepat proses bonding Antara ibu dan bayi
 Jika kemudian hari melahirkan lagi, proses persalinan normal lebih cepat dan singkat
 Bisa melakukan inisiasi menyusi dini ( IMD ) atau memberikan ASI pada bayi segera
setelah melahirkan
 Kerugian persalianan pervaginam
 Komplikasi pada ibu diantaranya resiko terjadi perdarahan, robekan jalan lahir dan
potensial terjadinya infeksi
 Komplikasi pada bayi terjadinya aspixia, trauma persalinan, potensial terjadinya
infeski
 Kelebihan persalinan perabdominal
 Proses melahirkan cepat, rasa sakit minimal dan tidak mengganggu “ jalan lahir “
 Kekurangan persalinan perabdominal
 Resiko kematian empat kali lebih besar dibandingkan persalinan normal
 Darah yang dikeluarkan dua kali lipat disbanding persalinan normal
 Rasa nyeri dan penyembuhan luka pasca operasi lebih lama di bandingkan dengan
persalinan normal
 Jahitan bekas operasi beresiko terkena infeksi sebab jahitan itu berlapis – lapis dan
proses kering nya bias tidak merata

4. Apa saja faktor risiko terjadinya distosia bahu pada janin?


Antepartum
• Riwayat distosia bahu sebelumnya
• Usia ibu>35 tahun
• Makrosomia
• Diabetes (melitus atau gestasional)
• IMT >30kg/m2
• Disporporsi sefalopelvik relatif
• Induksi persalinan
• Kehamilan post-term
intrapartum
• Kala I persalinan memanjang
• Secondary arrest
• Kala II persalinan memanjang
• Augmentasi oksitosin
• Persalinan pervaginam yang ditolong dengan instrumen (forceps atau vakum)

5. Seorang wanita G3P2A0 hamil 40 minggu datang ke klinik bidan untuk bersalin. Setelah 2 jam
observasi, pasien masuk ke kala II. Setelah dipimpin 30 menit, kepal bayi lahir, namun 5 menit
kemudian bahu janin belum lahir. Apa tindakan yang dilakukan
 Beberapa cara yang biasanya dilakukan dokter dalam menangani distosia bahu adalah
sebagai berikut
 Memberikan tekanan pada perut ibu.
 Meminta ibu untuk menekukkan kedua kaki dan mendekatkan lutut ke arah dada.
 Membantu memutar bahu bayi secara manual.
 Melakukan episiotomi untuk memberikan ruang pada bahu.
6. Apa perbedaan demam puerperium dan infeksi puerperium?
 Sepsis puerperium didefinisikan sebagai infeksi saluran genital yang terjadi setelah pecah
ketuban atau mulas persalinan hingga 42 hari setelah persalinan atau aborsi. Selain demam,
salah satu dari gejala berikut ini mungkin terjadi : a. Nyeri panggul dan ngilu b. Cairan per
vaginam yang abnormal c. Cairan berbau tidak normal atau busuk d. Terhambatnya involusi
uterus
 Demam didefinisikan sebagai suhu oral > 380C yang diukur pada dua waktu di luar 24 jam pasca
persalinan, atau suhu > 38,50C pada saat apapun.

7. Seorang G1P0A0 hamil 32 minggu datang ke IGD dengan keluhan keluar perdarahan darah segar
dari jalan lahir. Tidak dapatkan nyeri pada perut. TD 110/70 mmHg, N 100 kpm, RR 22 kpm.
Apa saja diagnosis banding pada pasien ini? Apa manajemen selanjutnya?
 Plasenta previa
 Manajemen nya
 Tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan dalam pada perdarahan antepartum sebelum
tersedia persiapan untuk seksio sesaria (pemeriksaan boleh dilakukan di ruang operasi)
 Pemeriksaan inspikulo secara hati-hati dapat menentukan sumber perdarahan berasal dari kanalis
servisis atau sumber lain (servisitis, polip, keganasan, laserasi atau trauma). Meskipun demikian,
adanya kelainan di atas tidak menyingkirkan diagnosis placenta previa.
 Perbaikan kekurangan cairan/darah dengan memberikan inf us cairan IV ( NaCl 0.9% atau Ringer
Laktat)
 Lakukan rujukan di tempat rujukan tersier Terapi Ekspektatif Tujuan supaya janin tidak terlahir
prematur dan upaya diagnosis dilakukan secara non invasive.
 Syarat terapi ekspektatif :
 Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti
 Belum ada tanda inpartu
 Keadaan umum ibu cukup baik (kadar haemoglobin dalam batas normal)
 Janin masih hidup
 Rawat inap, tirah baring dan berikan pemberian antibiotika profilaktif
 Pemeriksaan USG untuk menentukan implantasi plasenta, usia kehamilan, letak dan presentasi
janin  Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal  66
 Perbaiki anemia dengan pemberian Sulfas ferosus atau Ferous Fumarat per oral 60 mg selama 1
bulan
 Pastikan tersedianya sarana untuk melakukan transfuse
 Jika perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37 minggu masih lama, pasien dapat dirawat
jalan (kecuali rumah pasien di luar kota atau diperlukan waktu > 2 jam untuk mencapai rumah sakit)
dengan pesan segera kembali ke rumah sakit jika terjadinperdarahan
 Jika perdarahan berulang pertimbangkan manfaat dan resiko ibu dan janin untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut dibandingkan dengan terminasi kehamilan.
 Janin matur
 Janin mati atau menderita anomaly atau keadaan yang mengurangi kelangsungan hidupnya
(seperti anensefali)
 Pada perdarahan aktif dan banyak, segera dilakukan terapi aktif tanpa memandang maturitas janin

8. Seorang wanita datang dengan keluhan keputihan dan gatal ke Puskesmas. Keputihan dirasakan
berwarna hijau, berbau amis. Tidak didapatkan kemerahan pada area vulva. Apa saja pemeriksaan
yang akan dilakukan pada pasien ini? Apa diagnosis yang paling mungkin

 Trikomoniasis vaginalis

 Pemeriksaan nya adalah Untuk memastikannya, dilakukan pemeriksaan fisik pada organ
kelamin pasien, serta mengambil sampel cairan vagina (pada wanita) atau urine (pada
pria) untuk diteliti di laboratorium.

9. Jika seorang wanita datang ke Puskesmas dengan keluhan kencing nanah dan nyeri saat BAK,
bagaimana tata laksana selanjutnya?

 Gonorhoe
 Tatalaksananya adalah

 Yang dianjurkan infeksi serviks, uretra, rektum, dewasa dan remaja tanpa
komplikasi, < 150kg ceftriaxone 500mg im dalam dosis tunggal
 Pengobatan alternative: jika alergi chepalosporine maka di berikan gentamisin 240
mg im dalam dosis tunggal ditambah azitromicyn 2gm secara oral dalam dosis
tunggal. jika pemberian ceftriaxone tidak tersedia atau tidak memungkinkan maka
cefixime 800 mg per oral dalam dosis tunggal

10. Seorang wanita post partum spontan di rumah, datang ke puskesmas dengan kondisi lemah. Saat
diperiksa didaptkan TD 90/60 mmHg, N 110 KPM RR 30 KPM, T 36,70C. Didapatkan
perdarahan massive dari jalan lahir disertai kontraksi uterus lemah. Apa diagnosisnya?
Bagaimana tata laksananya?
 Atonia uteri
 Tatalaksananya
1. Masase fundus uteri
2. Bersihkan kavum uteri dari selaput ketuban dan gumpalan darah
3. Kompresi bimanual interna ( KBI )→ maks 5 menit
4. jika kontraksi baik pertahankan kbi selama 1-2 menit, keluarkan tangan secara hati- hati,
lakukan pengawasan kala iv
5. Jika kontraksi masih jelek ajarkan keluarga melakukan kompresi bimanual eksterna
( KBE ), keluarkan tangan ( KBI ) secara hati – hati,suntikan methyl ergometrin 0,5 mg
i.m, infus RL+20 iu oksitosin , lakukan lagi KBI jika uterus berkontraksi pengawasan
kala iv
6. Jika kontraksi masih jelek rujuk lanjutkan infus+ 20 iu oksitosin dan restorasi cairan
hingga ke tempat rujukan

11. . Seorang wanita setelah persalinan di jalan, datang ke RS dengan keluhan perdarahan dari jalan
lahir. Pada pemeriksaan didapatkan TD 80/70 mmHg, N 120 KPM, RR 32 KPM, T 36,70C.
Kontraksi kuat, tak ada riwayat kelianan darah, dicek plasenta kesan lengkap. Apa yang anda
lakukan?
 Luka jalan lahir
 Tatalaksana :
 Lakukan eksplorasi untuk mengidentifikasi lokasi laserasi dan sumber perdarahan
 Lakukan irigasi pada tempat luka dan bubuhi larutan antiseptik
 Jepit dengan ujung klem sumber perdarahan kemudian ikat dengan benang yang dapat diserap
 Lakukan penjahitan luka mulai dari bagian yang paling distal dari operator
 Khusus pada ruptura perineum komplit (hingga anus dan sebagian rektum)
 lakukan rujukan
 Bila kontraksi uterus baik, plasenta lahir lengkap, tetapi terjadi perdarahan banyakmaka segera
lihat bagian lateral bawah kiri dan kanan dari portio terjadi robekan serviks jepitkan klem
ovarium pada kedua sisi portio yang robek sehingga perdarahan dapat segera dihentikan. Segera
lakukan rujukan
12. Coba jelaskan tanda dan gejala dari penderita Myoma!
 Gejala pada myoma
 Asimtomatik- paling umum
 Perdarahan uterus abnormal – 30-50% pasien . Hal ini karena luas permukaan,
vaskularitas, penipisan dan ulserasi miometrium di atasnya, hiperplasia
endometrium, obstruksi vena, gangguan kontraksi. Lebih sering terjadi pada
submukosa tetapi dapat terjadi pada semua jenis
 Anemia karena kehilangan darah yang berlebihan
 Nyeri panggul pada 1/3 pasien, sakit punggung.
 Nyeri akut karena torsi, infeksi, ekspulsi, degenerasi merah, komplikasi vaskula
 Dismenorea
 Gejala penekanan
 Benjolan di perut
 Gejala saluran kemih - urgensi, frekuensi, inkontinensia, jarang obstruksi uretra
 Gejala usus- sembelit, obstruksi usus intermiten
 Perut kembung- dengan fibroid besar
 Pertumbuhan cepat- dengan kehamilan dan keganasan
 Infertilitas – 2 hingga 10% kasus- Anovulasi, rongga tidak teratur mengganggu
transportasi sperma, perubahan endometrium
 Gejala langka : Asites, polisitemia
 Tanda Myoma
 Pemeriksaan umum – Anemia karena perdarahan hebat yang berkepanjangan.
 P/A – Jika ukuran > 12 minggu, keras, nodular, timbul dari panggul, batas bawah
tidak dapat dicapai, relatif baik jelas, bergerak dari sisi ke sisi, tidak lembut,
tumpul pada perkusi, tidak ada cairan bebas di peru
 P/S – Serviks ditarik lebih tinggi
 P/V – Uterus membesar, nodular.
 P/R – Dapat membantu dalam kasus-kasus sulit.

13. Seorang G2P1A0 hamil 39 minggu datang ke Puskesmas dengan keluhan kejang sejak 5 menit
yang lalu. Kejang tidak sadarkan diri. TD saat datang 180/100 mmHg, N 100 kpm, RR 24 kpm.
Apa diagnosis pasien ini? Bagaimana tata laksana yang dilakukan?
 Eklamsia
 Penanganan nya
 Beri obat anti kejang
 Peralatan dan penanganan kejang ( goedel,penghisap lender,masker oksigen,oksigen )
 Aspirasi mulut dan tenggorokan
 Baringkan pasien pada sisi kiri, kepala sedikit tinggi ( posisi fowler ) untuk
mengurangi risiko aspirasi
 Berikan o2 4-6 liter/menit

14. Seorang ibu hamil G1P0A0 hamil 38 minggu datang ke IGD Puskesmas dengan keluhan ketuban
rembes dari jalan lahir sejak 4 jam yang lalu. Apa pemeriksaan yang dilakukan? Apa diagnosis
dan langkah selanjutnya?
 Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW)
 Pemeriksaan diagnostik ketuban pecah dini
 Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk mendeteksi KPD adalah Tes
lakmus/nitrazin (jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru menunjukan adanya
air ketuban).
 Dirujuk untuk pemerikasaan Ultrasonografi (USG)

15. Mengapa injeksi asam tranexamat 1000 mgr perlu diberikan pada pasien perdarahan post partum?
Asam tranexamat merupakan competitive inhibitor dari activator plasminogen dan penghambat
plasmin. Plasmin sendiri berperan menghancurkan fibrinogen, fibrin dari factor pembekuan darah
lain, oleh karena itu asam tranexamat dapat digunakan untuk mengatasi perdarahan

Anda mungkin juga menyukai