Disusun Oleh :
NIM : 433131420120130
A. Konsep Dasar
1. Pengertian Sectio Caesaria (SC)
Sectio Caesarea (SC) adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan
melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram. Sectio Caesarea (SC)
adalah suatu pembedahan guna melahirkan janin lewat insisi pada dinding
abdomen dan uterus sehingga janin dapat lahir secara utuh dan sehat.
Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan
pada dinding uterus melalui dinding depan perut dan vagina.
2. Pengertian Pre-eklamsia
Pre-eklamsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan
proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi
dalam triwulan ke-3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada
molahidatidosa. Preeklamsia berat adalah suatu keadaan pada kehamilan
dimana tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg atau diastolik lebih dari
110 mmHg pada dua kali pemeriksaan yang setidaknya berjarak 6 jam dengan
ibu posisi tirah baring. Jadi Post Sectio Caesaria dengan indikasi Preeklamsia
berat adalah masa setelah proses pengeluaran janin yang dapat hidup di luar
kandungan dari dalam uterus ke dunia luar dengan menggunakan insisi pada
perut dan uterus karena adanya hipertensi, edema dan proteinuria.
Post date
SC
Pembendungan laktasi
7. Pemeriksaan Penunjang
Uji diagnostik dasar
a. Pengukuran TD
b. Analisa protein dalam urin
c. Pemeriksaan edema
d. Pengukuran TFU
8. Pemeriksaan funduskopik
a. Uji laboratorium
1) Evaluasi hematopik
2) Pemeriksaan fungsi hati
3) Pemeriksaan fungsi ginjal
b. Uji meramalkan hipertensi
1) Roll-over test
2) Pemberian infus angiotensin
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
a. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
a) Rambut : rambut dapat bersih atau kotor, warna bervariasi sesuia
dengan ras, rambut rontok atau tidak.
b) Mata : penglihatan baik/ tidak, kongjungtiva anemis/tidak, sklera
ikterik/tidak.
c) Hidung : hidung simetris / tidak, bersih/tidak, secret ada/tidak, ada
pembengkakan/tidak.
d) Telinga : ganggua pendengaran/tidak, adanya serumen / tidak,
simetris atau tidak.
e) Mulut : kebersihan mulut, mukosa bibir dan kebersihan gigi b.
2) Leher Adanya pembengkakan kelenjer tyroid/tidak, warna kulit leher.
3) Thorax
a) Payudara : ASI ada/tidak, puting susu menonjol/tidak
b) Paru- paru :
(1) I : simetris kiri kanan/ tidak
(2) P: teraba massa / tidak
(3) P: perkusi diatas lapang paru biasanya normal
(4) A : suara nafas biasanya normal ( vesikuler )
c) Jantung :
(1) I: ictus cordis terlihat/tidak
(2) P: ictus cordis terba/tidak
(3) P: suara ketuk jantung
(4) A: reguler, adakah bunyi tambahan tidak
d) Abdome :
(1) I: abdomen mungkin masih besar atau menonjol, terdapat luka
operasi tertutup perban
(2) A: bising usus +/-
(3) P: nyeri pada luka operasi, TFU di umbilicus setelah janin
lahir
(4) P: difan muskuler pertahanan otot
e) Genetalia
Lihat keadaaan perineum bersih/tidak, jumlah dan warna lochea
post sc hari ke3 biasanya warna lochea rubra, dan berapa kali ganti
duk.
f) Ekstremitas
Post sc dapat terjadi kelemahan sebagai dampak anestesi yang
mendefresikan sistem saraf pada muskulosskletal sehingga
menurunkan yonus otot.
b. Pemeriksaan Penunjang
Data laboratorium : pemeriksaan Hb dan leukosit, biasanya pasien dengan
post sc akan mengalami kekurangan darah dan peningkatn leukosit.
c. Data Subjektif
1) Umur biasanya sering terjadi pada primigravida, <20 tahun atau >35
tahun
2) Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan tekanan darah,
adanya edema, pusing, nyeri epigastrium, pandangan kabur
3) Riwayat kesehatan sebelumnya : penyakit ginjal, anemia, vaskuler
esensial, hipertensi kronik, DM
4) Riwayat kehamilan, kehamilan ganda, mola hidatidosa, hidramnion
dan riwayat kehamilan dengan pre eklamsi.
d. Data objektif
1) Inpeksi : edema tidak hilang dalam kurun waktu 24 jam
2) Palpasi: untun mengetahui TFU, letak janin dan lokasi edema
3) Perkusi : untuk mengetahui reflek patella sebagai syarat pemberian
SM jika refleksi positif
4) Auskultasi : mendengarkan DJJ, TD > 140/90mmhg, preeklamsia
berat TD sistolik >160 mmHg dan atau TD diastolic >110 mmHg
2. Diagnosis Keperawatan
3. Perencanaan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPMI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
dan Indikator Diagnostik. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Lauaram Keperawatan Indonesia Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Triwahyuni, R. (2015). ASUHAN KEPERAWATAN PADA POST OPERASI SECTIO
CAESAREA. In Proceedings of the National Academy of Sciences (Vol. 3, Issue 1).