Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF CARE

ANALISIS JURNAL GAGAL JANTUNG

Disusun oleh :
kelompok 4
Ahmed Auliana Lingga Tri
Diana Putri Ardhana
Leo heryana
Rival Wastu Kencana
Zahran Nurfadhilah Solihudin

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HORIZON KARAWANG
JL.PANGKAL PERJUANGAN KM 1 BYPASS KARAWANG
TAHUN 2022/2023
KASUS

PENYAKIT TERMINAL : GAGAL JANTUNG

KELOMPOK 4

Nyonya X usia 43 tahun, dirawat dengan diagnosa medis Gagal Jantung Kiri. Pasien menyatakan lemah, konsentrasi
menurun, mudah gelisah, dan mengeluh pusing disaat bangun. Seringkali Nyonya X mengalami serangan nyeri dada
mendadak dan menjadi sesak nafas. Didapatkan tekanan darah 140/110 mmhg suhu 36c Nadi 110x/menit RR
26x/menit Gejalanya terus memburuk sejak 2 tahun terakhir dan nafasnya semakin pendek hingga hanya mampu
berjalan sebentar dan beraktivitas ringan, padahal sebelumnya dia biasa berjalan kaki sejauh 1 km dan naik tangga 3
lantai, namun sekarang dia menyatakan tidak kuat lagi. Ia mengeluhkan kakinya bengkak sehingga tidak bisa lagi
memakai sepatunya. Nafsu makannya turun dan sering merasa penuh di perut serta cepat kenyang. Dia telah
mempunyai seorang suami dan suaminya sangat menyayanginya. Dia dan suaminya juga telah dikarunia 10 orang
anak. Telah direncanakan oleh dokter spesialis penyakit dalam bahwa 5 hari lagi akan dilakukan operasi untuk
mengantisipasi tersumbatnya pembuluh darah. Tetapi karena Nyonya X baru saja pensiun dari pekerjaanya yang
adalah seorang hakim sedangkan suaminya hanyalah seorang pekerja serabutan, tentu saja Nyonya X galau untuk
melakukan operasi sedangkan kebutuhan rumah tangganya semakin menumpuk. Apalagi anak-anaknya yang sudah
beranjak dewasa belum mempunyai pekerjaan tetap dan ada juga anaknya yang masih kecil-kecil. Nyonya X
terhimpit dalam keadaan ekonomi, sedangkan kondisi kesehatannya semakin memburuk. Dia tidak ada masalah
dengan keluarga, tapi Nyonya X hanya malu dan tidak mau untuk meminjam uang dan meminta bantuan dari
keluarganya, padahal saat ini dia sedang membutuhkannya..

ANALISA DATA MASALAH


DO: Ansiestas b.d munculnya khawatir dengan kondisi
RR:26x/menit yang dihadapi saat ini (D.0080)
TD: 140/100 mmhg
Suhu: 36°C Perfusi perifer tidak efektif d.d adanya edema
Nadi: 110x/menit (D.0009)
-Klien tampak cemas karna berbagai factor internal
- Adanya edema pada bagian kedua kaki
-Nafsu makan menurun
-Tingkat ansietas 1
DS: Pasien mengatakan lemah, konsentrasi menurun, mudah
gelisah, dan sering kali mengeluh pusing disaat bangun
-Klien mengatakan ragu untuk melakukan operasi karna
factor ekonomi
Tujuan & Kriteria hasil Intervensi
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 1x24 Observasi :
jam masalah keperawatan dapat teratasi dengan kriteria  Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
hasil :  Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
 Tingkat gelisah menurun dari meningkat 1  Monitor tanda-tanda ansietas
menjadi sedang 3 Terapeutik
 Keluhan pusing menurun dari meningkat 1  Temani klien untuk mengurangi kecemassan
menjadi cukup menurun 4  Pahami situasi yang membuat ansietas
 Keluhan sesak menurun dari cukup memburuk 2  Dikusikan perencanaan realistis tentang
menjadi membaik 5 peristiwa yang akan dating
 Tekanan darah menurun dari cukup memburuk 2 Edukasi
menjadi membaik 5  Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
 Frekuensi nadi menurun dari meningkat 1  Latih Teknik relaksasi
menjadi cukup membaik 4

Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama


Observasi :
1x24jam masalah keperawatan dapat teratasi dengan
 Identifikasi penggunaan alat pengikat,
kriteria hasil :
prosthesis, sepatu dan pakaian
 Nyeri ekstremitas menurun dari cukup
meningkat 2 menjadi cukup menurun 4
Terapaeutik :
 Hindari pemakaian benda benda yang berlebihan
suhunya (terlalu panas/dingin)
Edukasi :
 Anjurkan memakai sepatu lembut dan bertumit
rendah
IMPLEMENTASI

1. Mengidentifikasi kemampuan mengambil keputusan


Respon hasil : pasien tidak berani mengambil keputusan untuk operasi karena hanya malu dan tidak mau
meminjam kepada keluarganya meskipun pasien sangat membutuhkannya

2. Memonitor tanda-tanda ansietas


Respon hasil : kecemasan timbul karena adanya faktor internal/ekonomi

3. Relaksasi (teknik nafas dalam)


Respon hasil: S: klien mengatakan sudah sedikit tenang
O: klien terlihat masih sedikit tegang

4. Distraksi (mengajak klien berbicara dan bercerita)


Respon hasil: S: Klien mengatakan masih sedikit tegang saat ditemani mengobrol dan bercerita
tentang kisah hidup klien.
SOAP
1. Ansietas
S: pasien mengatakan merasa tenang dan cemas ny sudah berkurang
O: pasien tampak tenang, muka tidak tamapak pucat, konsentrasi membaik, prilaku gelisah menurun, frekuensi nadi
menurun, frekuensi pernapasan menurun,
TTV: TD: 120/70 mmhg, nadi; 88x/menit, respirasi; 20x/menit
A: Ansietas menurun
P: Pertahankan kondisi pasien

2. Perfusi perifer tidak efektif


S; Pasien mengatakan masih pusing dan masih lemas
O; Pasien tampak lemah dan terbaring lemah di tempat tidur
TTV: TD: 130/80 mmhg, nadi; 90x/menit, repirasi; 20x/menit
A; Masalah belum teratasi
P; Intervensi dilanjutkan
ANALISIS JURNAL

Peneliti Judul Jurnal Design Sample intervensi hasil


Artikel penelitian penelitian
Irma Korelasi Jurnal Menggunaka Ada 30 subjek Ada 30 subjek Rerata nilai
Kartikasari antara keperawatan n metode yang yang GLS
global Universitas correlational berpartisipasi berpartisipasi ventrikel kiri
longitudinal Airlangga dengan teknik dalam dalam adalah -8,08
strain [GLS] (UNAIR) pengambilan penelitian ini penelitian ini + 3,98 dan
ventrikel kiri sampel dimana dimana rerata nilai
dan tei index purposive masing – masing – TI adalah
[TI] dengan sampling masing subjek masing subjek 0,65 + 0,14.
skor seattle penelitian penelitian Terdapat
heart failure akan akan korelasi
model menjalani menjalani negatif yg
(SHFM) pemeriksaan pemeriksaan kuat dan
pada pasien ekokardiograf ekokardiografi bermakna
gagal i dan diukur dan diukur antara nilai
jantung nilai GLS nilai GLS GLS
kronis ventrikel kiri ventrikel kiri ventrikel kiri
dengan dan TI, dan TI, dengan
disfungsi kemudian kemudian estimasi
sistolik dilakukan dilakukan mortalitas 1
penghitungan penghitungan dan 5 tahun
skor SHFM skor SHFM berdasarkan
berdasarkan berdasarkan skor SHFM
data yang ada. data yang ada. (r = -0,676
Korelasi Korelasi dan p =
antara GLS antara GLS 0,0001).
ventrikel kiri ventrikel kiri Terdapat
dan TI dengan dan TI dengan korelasi
estimasi estimasi positif yg
mortalitas 1 mortalitas 1 kuat dan
tahun (skor tahun (skor bermakna
SHFM 1 SHFM 1 antara nilai
tahun) tahun) TI dengan
dievaluasi dievaluasi estimasi
menggunakan menggunakan mortalitas 1
uji korelasi uji korelasi dan 5 tahun
Spearman, Spearman, berdasarkan
sedangkan sedangkan skor SHFM
korelasi antara korelasi antara (r = 0,745
GLS ventrikel GLS ventrikel dan p =
kiri dan TI kiri dan TI 0,0001; r=
dengan dengan 0,738 dan p
estimasi estimasi = 0,0001)
mortalitas 5 mortalitas 5
tahun (skor tahun (skor
SHFM 5 SHFM 5
tahun) tahun)
dievaluasi dievaluasi
menggunakan menggunakan
uji korelasi uji korelasi
Pearson . Pearson .

Rori Hubungan usia Perawatan Menggunaka Alat yang di 1.Berdaarkan Berdasarkan


Hamzah jenis kelamin paliatif care n metode gunakan hasil dapat hasil penelitian
dengan kualiyas pada klien pendekatan untuk diketahui 1. usia penderita
hidup pada gagal waktu yang di pengumpulan bahwa gagal jantung
penderita gagal jantung gunakan data kualitas sebagian RSPKU
jantung di adalah cross hidup adalah besar respon muhammadiyah
RSPKU sectional menggunakan pada Yogyakarta
Muhammadiya yaitu suatu kuesioner, penelitian ini terbagi secara
h yogyakarta penelian kuesioner adalah seimbang antara
untuk yang di berjenis 46-64 tahun
menelitih hal gunakan kelamin laki (50%) dan
yang sudah adalah alat laki(60%) kurang lebih.
ada tanpa ukur yang 2.berdasarkan 2. jenis kelamin
memberikan sudah baku hasil dapat penderita gagal
perlakuan dan dan teruji diketahui jantung di
untuk paliditasnya bahwa RSPKU
mengetahui serta sebagian Muhammaddiyah
hubungan realititasnya besar respon Yogyakarta
antara yaitu memiliki sebagian besar
variable instrument kualitas adalah laki laki
terikatdengan the word helt hidup yang (60%)
variable organization kurang 3. ada hubungan
bebas yang di ‘s quality off (85%). yang signifikan
observasi dan life 3. antara usia dan
di ukur sekali (WHOQOL) berdasarkan jenis kelamin
saja dalam hasil dapat di dengan kualitas
waktu yang ketahui hidup pada
sama. bahwa di penderita gagal
tinjau dari jantung di
domainnya, RSPKU
seluruh Muhammadiyah
respon di Yogyakarta
ketahui (p<0,05)
memiliki
kualitas
hidup yang
kurang pada
domain fisik,
psikologis,
dan sosial.

Peneliti Judul Artikel Jurnal Design Sample Intervensi Hasil


penelitian Penelitian
Piotr Z. Palliative European Pemicu untuk Pendekatan Proses PC
Sobanski, care for Society of pendekatan interdisipliner komunikasi meningkatkan
Bernd Alt- people living Cardiology atau meliputi pasien, penuh kasih kualitas hidup
Epping, with heart (ESC) konsultasi dia atau tentang banyak orang
David C. failure: Paliatif care keluarganya. perkembangan yang hidup
Currow, European harus dan orang-orang penyakit, dengan HF,
Sarah J. Association mencakup terkasih dan membantu keluarga dan
Goodlin, for Palliative gejala yang memenuhi individu untuk orang yang
Tomasz Care Task mengganggu, kebutuhan menentukan mereka cintai.
Grodzicki, Force expert tekanan Paliatif Care di tujuan Untuk
Karen Hogg, position eksistensial, mana pun perawatan dan kebanyakan.
Daisy J. A. statement eksaserbasi pasien berada-di preferensi PC generik
Janssen, gagal jantung rumah atau di untuk bersama
Miriam J. berulang, dan institusi, Paliatif perawatan dan dengan
Johnson, kelemahan Care dibagi perawatan perawatan HF
Małgorzata progresif atau menjadi Paliatif medis di masa yang optimal
Krajnik, kekhawatiran care generik dan depan, adalah semua
Carlo Leget, pengasuh. spesialis.18.31 terutama yang
Manuel Martı Paliatif care perawatan diperlukan
´nez-Selle´s, Generik, yang dan dapat
Matteo disebut menopang disediakan
Moroni, 'pendekatan kehidupan. oleh tim inti
Paul S. Paliatif care', Kesimpulan (kardiologi,
Mueller, disediakan oleh dari ACP perawatan
Mary Ryder, semua dapat berupa: primer, atau
Steffen T. profesional rekaman perawatan
Simon, Emily kesehatan, yang arahan awal lansia) dengan
Stowe, and memiliki atau indikasi akses ke PC
Philip J. Paliatif care personal spesialis
Larkin dasar pelatihan Aspek sesuai
dan spesifik kebutuhan.
menggabungka penyakit perlu Langkah
n prinsip- ditangani terpenting
prinsip Paliatif sebagai dalam
care ke dalam bagian dari peningkatan
perawatan ACP. seperti penyediaan
pasien rutin ketakutan Paliatif care
akan sesak untuk
napas atau penderita
rasa sakit Heart Failure
yang tidak adalah
terkendali di pemahaman
akhir hidup yang tepat
atau tentang
pengelolaan spektrum
defibrilator layanan
kardioverter Paliatif care
implan pada yang luas dan
fase sekarat pengenalan
Rencana kebutuhan
perawatan Paliatif care
lanjutan yang mereka
(ACP) miliki.
perwakilan Manajemen
untuk gejala,
pengambilan dukungan
keputusan dalam
medis pengambilan
keputusan,
komunikasi
termasuk
perkembanga
n penyakit.
sion dan
masalah EOL,
perencanaan
perawatan
lanjutan serta
mengatasi
masalah
psikososial
dan spiritual
adalah bidang
Paliatif care
yang
difokuskan
pada Paliatif
care harus
melengkapi
perawatan
kardiologis,
dan tidak
dilihat sebagai
alternatif
untuk itu.
Jantung dan
Paliatif care
terintegrasi
yang responsif
untuk semua
pasien dengan
gagal jantung
ketika
diperlukan
terlepas dari
prognosis
harus menjadi
tengara dari
com modern.
perawatan
prehensive
untuk orang
dengan
penyakit
jantung

Anda mungkin juga menyukai