Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF

DENGAN DIAGNOSIS RISIKO INTOLERANSI AKTIVITAS

Disusun Oleh :

Kelompok 7

1. Ni Made Dwi Lina Setyawati (P07120121014)


2. Bagus Wijaya Kusuma (P07120121015)
3. Ni Nyoman Widya Swari Suta (P07120121029)
4. Ni Komang Teny Purna Adnyani (P07120121030)
5. Ni Kadek Sindi Aryanti (P07120121035)

D-III Keperawatan Tingkat 1.1

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 61 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Rowo Gempol, Pasuruan
Diagnose medis : Gagal Jantung Congestive (CHF)
Tanggal MRS : 25 April 2019
Tanggal pengkajian : 26 April 2019
No. RM : 213xxx
b. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama
Klien mengatakan sesak saat melakukan aktivitas berat
2. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan mulai timbul sesak dan nyeri dada sejak 2 bulan yang
lalu, kemudian sesak semakin bertambah pada saat melakukan aktivitas kemudian
klien dibawa oleh keluarga ke RSUD Bangil pasuruan pada tanggal 25 April 2019
dengan keluhan sesak nafas saat melakukan aktivitas, tangan dan kaki bengkak,
nyeri dada, tidak bisa tidur, dan pusing kemudian klien di rawat di ruang CVCU
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
3. Riwayat penyakit dahulu
Klien memiliki riwayat penyakit hipertensi
4. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga klien tidak ada yang memiliki penyakit seperti yang diderita klien
c. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
1. Nutrisi
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan secara rutin 3x sehari, rajin minum air
putih namun sering mengkonsumsi alkohol
Sesudah sakit : pasien mengatakan makan rendah garam dengan rutin 3x sehari
serta hanya meminum air putih namun dibatasi karena pasien mengalami edema
2. Aktivitas
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat beraktivitas seperti biasa, dan dapat
bekerja dikantor dengan normal
Sesudah sakit : pasien mengatakan dirumah hanya bisa tiduran dan melakukan
aktivitas ringan saja cuma makan dan ke kamar mandi
3. Tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur malam selama 7 jam dan tidur siang
tidak menentu
Sesudah sakit : pasien mengatakan sulit tidur dan sering terbangun dimalam hari
4. Eliminasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan bahwa BAB rutin 1x/hari dan BAK normal
Sesudah sakit: : pasien mengatakan BAB normal 1x/ hari, BAK sering namun
sedikit sedikit
5. Bernapas
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak merasakan gangguan pada pernapasan
dan dapat bernapas secara normal
Sesudah sakit : pasien mengatakan sering merasa sesak terutama setelah
beraktivitas berat
d. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : lemah
2. Kesadaran : Compos mentis
3. TTV
TD : 108/91mmHg
N : 100 x/menit
RR : 25x/menit
S : 36,20C
4. Kepala
Bentuk kepala normal, rambut sebagian memutih, merata, kulit kepala bersih
tidak terdapat ketombe, tidak terdapat benjolan dan lesi.
5. Mata
Simetris kiri dan kanan, mata bersih, palpebra tidak edema, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor kiri dan kanan. Reflek cahaya positif,
diameter simetris kiri dan kanan dan tidak terdapat menggunakan alat bantu
penglihatan.
6. Hidung
Simetris kiri dan kanan, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, tidak terdapat
kotoran, tidak terdapat pembengkakan dan polip
7. Telinga
Simetris kiri dan kanan, bersih, tidak terdapat serumen, tidak terdapat laserasi,
pendengaran masih baik.
8. Mulut
Pemeriksaan pada mulut kurang bersih, terdapat plak pada gigi, mukosa bibir
kering, reflek mengunyah dan menelan baik, bibir tidak simeris.
9. Wajah
Simetris, tidak terdapat lesi, tampak pucat.
10. Leher
Tidak terdapat pembengkakan kelenjar getah bening, ada pembesaran vena
jugularis
11. Thorak
a. Paru-paru
Inspeks : simetris kiri kanan
Palpasi : fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : terdengar sonor auskultasi:bronkovesikuler
b. Jantung
Inspeksi : terdapat pembesaran jantung, CRT <2 detik, konjungtiva normal
Palpasi : tidak ada benjolan
Perkusi : batas jantung melebar
12. Abdomen
Inspeksi : tidak asites, tidak ada lesi
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba perbesaran pada limpa
Perkusi : tympani
Auskultasi : bising usus 16x/menit.
13. Genetalia : terpasang kateter
14. Ekstremitas : pergerakan lemas
e. Pemeriksaan Penunjang
Pada tanggal 25 April 2019 dilakukan lab dengan hasil pemeriksaan darah
lengkap pada pasien yaitu kadar leukosit 4,20, eritrosit 3,320 103 /uL, hemoglobin
8,94 g/dL, hematokrit 27,57%, MCV 83,05 𝑢𝑚3 , MCH 26,92 pg, MCHC 32,41 g/dL,
RDW 19,15%, PLT 231 103 /uL. Faal Ginjal dengan hasil BUN 76 mg/Dl,
kreatinin2,146 mg/dL, uric – acid 16,0 mg/dL. Pemeriksaan patologi klinik dengan
hasil CK-MB 51,0 mg/dL. Serta pemeriksaan jantung dengan hasil troponin 1 0,010
mg/dL.
f. Obat Yang Diterima
1. Infus : NS 500 cc/jam
2. Injeksi : Tapazole 1x40 mg, Furosemide 1x20 mg
3. Oral : Digoxin 1x 0,25 tab, Aminefron 1x1 mg, Neurosanbe 1x1 mg,
Asam folat 1x1mg, Allopurinol 0-0 30 mg, Laxadin 0-0 10 mg
4. Syiringe pump : Dobutamin 5mg/kgBB/menit
5. O2 : Nasal Kanul 4 Lpm
6. Diit : Rendah garam

II. ANALISA DATA


Data Etiologi Masalah
DS: Disritmia jantug,malfungsi Risiko intoleransi aktivitas
• Klien mengatakan katup jantung
mulai timbul sesak
dan nyeri dada sejak Sesak saat melakukan
2 bulan yang lalu, aktifitas
kemudian sesak
semakin bertambah Kelelahan
pada saat melakukan
aktivitas. Risiko Intoleransi Aktifitas
• Keluhan sesak nafas
saat melakukan
aktivitas, tangan dan
kaki bengkak, nyeri
dada, tidak bisa
tidur, dan pusing.
DO:
KU: Lemah Klien tampak
letih Edema pada tangan
dan kaki.
TD : 108/91 mmHg.
N :100 x/menit
S :36,20C
RR : 25 x/menit
SpO2 : 99%

III. RUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN


Risiko intoleransi aktivitas dibuktikan dengan gangguan pernapasan

IV. RENCANA KEPERAWATAN


No Diagnosis Tujuan Dan Intervensi (SIKI) Rasional
. Keperawata Kriteria Hasil
Dx n (SDKI) (SLKI)
01 Resiko Toleransi Aktivitas Manajemen Observasi
Intoleransi (L.05047). Energi (I.05178) − Untuk
Aktivitas Setelah dilakukan Observasi mengetahui
(D.0060) intervensi − Identifikasi gangguan
keperawatan selama 2 gangguan fungsi tubuh
x 24 jam maka fungsi yang dialami
toleransi aktivitas tubuh yang pasien akibat
meningkat. mengakibat kelelahan.
Dengan kriteria hasil kan − Untuk
: kelelahan. mengetahui
− Frekuensi − Monitor tingkat
nadi kelelahan kelelahan fisik
meningkat (5) fisik dan dan emosional
− Saturasi emosional. pasien.
oksigen − Monitor − Untuk
meningkat (5) pola tubuh. mengetahui
− Kemudahan − Monitor pola tidur
dalam lokasi dan pasien apakah
melakukan ketidaknya teratur atau
aktivitas manan tidak.
sehari-hari selama − Untuk
meningkat (5) melakukan mengetahui
− Kecepatan aktivitas. lokasi dan
berjalan Terapeutik tingkat
meningkat (5) − Sediakan ketidaknyama
− Jarak berjalan lingkungan nan pasien
meningkat (5) nyaman selama
− Kekuatan dan rendah melakukan
tubuh bagian stimulus aktivitas.
atas (mis. Terapeutik
meningkat (5) cahaya, − Untuk
− Kekuatan suara, memberikan
tubuh bagian kunjungan) rasa nyaman
bawah . kepada pasien.
meningkat (5) − Lakukan − Untuk
− Toleransi latihan meningkatkan
dalam gerak dan melatih
rentang massa otot dan
menaiki pasif gerak
tangga dan/atau ekstremitas
meningkat (5) aktif. pasien.
− Keluhan lelah − Berikan − Untuk
menurun (5) aktivitas mengalihkan
− Dispnea saat distraksi rasa
aktivitas yang ketidaknyama
menurun (5) menenangk nan yang
− Dispnea an. dialami
setelah − Fasilitasi pasien.
aktivitas duduk − Untuk melatih
menurun (5) disisi gerak
− Perasaan tempat mobilisasi
lemah tidur, jika pasien selama
menurun (5) tidak dapat dirawat.
− Aritmia saat berpindah Edukasi
aktivitas atau − Untuk
menurun (5) berjalan. memberikan
− Aritmia Edukasi kenyamanan
setelah − Anjurkan pasien saat
aktivitas tirah beristirahat.
menurun (5) baring. − Untuk
− Sianosis − Anjurkan menunjang
menurun (5) melakukan proses

− Warna kulit aktivitas kesembuhan

membaik (5) secara pasien secara

− Tekanan bertahap. bertahap.

darah − Anjurkan − Agar perawat

membaik (5) menghubu bisa dengan

− Frekuensi ngi segera


perawat mengkaji dan
napas jika tanda merencanakan
membaik (5) dan gejala kembali
− EKG iskemia kelelahan tindakan
membaik (5) tidak keperawatan
berkurang. yang bisa
− Ajarkan diberikan.
strategi − Agar pasien
koping dapat
untuk mengatasi
mengurang kelelahannya
i kelelahan. secara mandiri
dengan
Kolaborasi mudah.
− Kolaborasi Kolaborasi
dengan ahli − Untuk
gizi memaksimalk
tentang an proses
cara penyembuhan
meningkat pasien.
kan asupan
makanan.

V. IMPLEMENTASI
Tgl/Jam No.Dx Implementasi Evaluasi Proses Paraf/Nama

VI. EVALUASI
Tgl/Jam No.Dx Evaluasi Hasil

Anda mungkin juga menyukai