Anda di halaman 1dari 54

Deteksi Kegawatdarutatan Maternal

Nurul Amalina, S.ST, M.Keb


Deteksi Dini Pre-Eklampsia

Pre-eklampsia merupakan
suatu penyulit yang timbul
pada wanita hamil dan
umumnya terjadi pada usia
kehamilan lebih dari 20
minggu, dan ditandai dengan
adanya hipertensi dan protein
uria,
KLASIFIKASI HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Klasifikasi
Hipertensi kronik Didapatkan sebelum kehamilan, usia
kehamilan <20 minggu, dan tidak
menghilang setelah 12 minggu pasca
persalinan
Prekelamsia- Hipertensi dan proteinuria yang didapat
eklamsia setelah usia kehamilan 20 minggu
Hipertensi kronik Hipertensi kronik ditambah dengan
dengan preeklamsia proteinuria
Hipertensi Timbulnya hipertensi pada kehamilan yang
gestational tidak disertai proteinuria hingga 12 minggu
pasca persalinan
Gejala Hipertensi Dalam Kehamilan :
1. Sakit kepala hebat
2. Perubahan penglihatan, penglihatan menjadi kabur
atau sensitivitas cahaya
3. Nyeri pada perut bagian atas, biasanya dibawah
tulang rusuk bagian kanan
4. Mual dan muntah
5. Urin menurun
6. Trombosit menurun
7. Gangguan pada fungsi hati
8. Sesak nafas (cairan pada paru-paru)
9. Kenaikan BB tiba-tiba dan oedema
Diagnosis Pre Eklmapsia
Klasifikasi
Ringan TD >140 mmHg setelah usia kehamilan 20
minggu, protein urin >1+
Berat • Hipertensi : sistolik >160 mmHg,
diastolik >140 mmHg.
• Protein urin ++
• Tanda/gejala tambahan lainnya (nyeri
kepala, nyeri ulu hati, penglihatan kabur,
produksi urin <500 cc/24 jam (oliguria),
peningkatan kadar asam urat darah))
Deteksi/ Skrining

Keuntungan :
1. Pengawasan lebih
ketat
2. Diagnosis lebih akurat
3. Intervensi tepat
waktu
4. Pencegahan
komplikasi sejak dini
Metode Skrining Pre-Eklampsia

Pemeriksaan USG Serum


Anamnesa
TD Doppler Biomarker

Keempat metode skrining ini dapat


dilakukan secara berjenjang dimulai
dari tingkat masyarakat hingga ke pusat
rujukan
Deteksi Perdarahan
Pada Kehamilan Muda
ABORTUS
Abortus adalah
pengeluaran
hasil konsepsi
yang usia
kehamilannya
kurang dari 20
minggu
sehingga belum
mampu hidup
diluar
kandungan.
Gejala Dan Tanda
• Terlambat haid (tidak datang haid lebih dari bulan,
dihitung dari haid terakhir)
• Terjadi perdarahan pervaginam
• Nyeri perut bawah (seperti kontraksi persalinan)
• Keluarnya massa kehamilan.

Apabila tidak terdapat gejala tersebut


diatas, sebaiknya dipertimbangkan
diagnosis lain
Penapisan Komplikasi Serius
• Bila seorang pasien datang dengan dugaan
suatu abortus, penting sekali untuk
menentukan ada tidaknya komplikasi
berbahaya (syok, perdarahan hebat,
infeksi/sepsis dan trauma intra abdomen)
• Bila ditemukan komplikasi yang
membahayakan jiwa pasien maka harus
dilakukan upaya stabilisasi sebelum
penanganan lanjut/ rujukan
KLASIFIKASI
Penanganan Abortus
Jenis Abortus Penanganan

Abortus Komplet  Tidak memerlukan penanganan khusus,


apabila anemia cukup berikan tablet besi
dan anjurkan agar banyak mengkonsumsi
makana yg mengandung protein, vitamin
dan mineral

Abortus  Bila disertai syok akibat perdarahan, pasang


Inkomplet infus dan dilanjutkan dg transfusi darah
 Setelah syok teratasi, lakukan kuretase
 Rawat inap

Abortus Insipiens  kuretase

Abortus Iminens  Istirahat baring untk mengurangi


rangsangan mekanis
KEHAMILAN EKTOPIK

Kehamilan ektopik adalah implantasi dan


pertumbuhan hasil konsepsi diluar
endometrium kavum uteri
Penyebab Kh Ektopik

Penyebab utama adalah terlambatnya transpor


ovum karena obstruksi mekanisme pada saat
melewati tuba uteri
Tanda dan Gejala Kh Ektopik

• Nyeri tekan abdomen yg jelas dan menyebar


• Nyeri yg terjadi serupa dg nyeri saat
melahirkan
• Kavum douglas menonjol dan sensitive
terhadap tekanan
• Jika terjasi syok, maka akan ditemukan :
a. Nadi lemah dan cepat
b. TD dibawah 100 mmhg
c. Keringat dingin
d. Ekstermitas pucat
Deteksi Perdarahan
Pada Kehamilan Lanjut dan Persalinan
Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan merupakan
perdarahan pada usia kehamilan diatas 22 minggu.
Masalah yang terjadi pada perdarahan kehamilan lanjut adalah
morbiditas dan mortalitas ibu yang disebabkan oleh
perdarahan pada kehamilan diatas 22 minggu, hingga
menjelang persalinan (sebelum bayi dilahirkan).
Penatalaksanaan Umum
Lakukan tindakan konservatif
Pada kondisi yang sangat
jika memungkinkan dan
Siapkan fasilitas tindakan gawat, keselamatan ibu
mengacu pada upaya untuk
gawatdarurat merupakan pertimbangan
memperbesar kemungkinan
utama
hidup janin

Setiap faskes harus dapat


mengenali, melakukan
Tegakkan diagnosis kerja
stabilisasi, merujuk,
secara cepat dan akurat
menatalaksana sesuai
kemampuan

Setiap kasus perdarahan


Lakukan restorasi cairan dan
antepartum memerlukan
darah sesuai dengan
rawat inap dan tindakan
keperluan
segera
PLASENTA PREVIA
Plasenta previa adalah plasenta yg letaknya abnormal, yaitu
pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian
atau seluruh permukaan jalan lahir
• Gejala utama plasenta previa adalah perdarahan dari
vagina yang terjadi pada akhir trimester kedua atau
di awal trimester ketiga kehamilan.
• Perdarahan bisa banyak atau sedikit, dan akan
berulang dalam beberapa hari.
• Perdarahan tersebut juga dapat muncul setelah
berhubungan intim dan disertai dengan kontraksi
atau kram perut.
Gambaran Klinis Plasenta Previa
a. Perdarahan tanpa nyeri
b. Perdarahan berulang
c. Warna perdarahan merah segar
d. Adanya anemia
e. His biasanya tidak ada
f. Tidak tegang pada saat palpasi
g. Djj ada
Diagnosis Plasenta Previa
Anamnesis:
Pemeriksaan Luar:
Perdarahan jln lahir
Bagian bawah janin
pada kh > 20 mgu,
blm masuk PAP
tanpa nyeri

PX Inspekulo: untuk
mengetahui apakah
USG
perdarahan berasal
dari OUE atau dari OUI
Pengobatan Plasenta Previa
Banyak Berbaring Hindari Olahraga

Hindari berhubungan
intim
• Bila ibu hamil mengalami perdarahan hebat
apalagi berulang, bayi dilahirkan dgn SC.
• Namun jika usia kandungannya kurang dari 36
minggu, ibu hamil akan diberikan suntikan
obat kortikosteroid terlebih dahulu untuk
mempercepat pematangan paru-paru janin.
• Bila perlu, ibu hamil juga akan diberikan
transfusi darah untuk mengganti darah yang
hilang.
SOLUSIO PLASENTA

Solusio plasenta adalah lepasnya sebagian atau


seluruh jaringan plasenta yang berimplantasi
normal pada kehamilan diatas 22 minggu dan
sebelum anak lahir
Etiologi Solusio Plasenta
Penyebab utama dari solusio plasenta masih belum
diketahui pasti, ada beberapa faktor yang diduga
memicu terjadinya solusio plasenta :
 Penyakit hipertensi
 Preeklamsi
 Tali pusat yg pendek
 Trauma
 Tekanan rahim yg membesar pd vena cava inferior
uterus
Perdarahan Pasca Persalinan

Penatalaksanaan Umum :
1. ketahui dengan pasti kondisi pasien sejak awal
2. Pimpin persalinan yang mengacu pada persalinan bersih dan aman
3. Lakukan obervasi 2 jam setelah persalinan diruang persalinan, dan
pemantauan hingga 4 jam berikutnya diruang rawat gabung
4. Selalu siapkan keperluan tindakan gawatdarurat
5. Segera lakukan penilaian klinik dan upaya pertolongan
6. Atasi syok
7. Pastikan kontraksi berlangsung baik
8. Pastikan plasenta lahir lengkap
9. Pasang kateter dan pantau masuk keluar cairan
10. Cari penyebab perdarahan dan lakukan tindakan spesifik
Gejala dan Tanda Jenis Perdarahan Pasca
Persalinan
Gejala dan Tanda Penyulit Diagnosis
Tidak ada penonjolan Syok Atonia uteri
uterus supra simpisis Posisi telentang akan
akibat uterus tidak menghambat aliran darah
berkontraksi dan lembek. keluar
Perdarahan segera setelah
anak lahir (perdarahan
pasca persalinan dini)
Darah segar yang mengalir Pucat, lemah, menggigil, Robekan jalan lahir
segera setalah bayi lahir presyok atau syok
uterus berkontraksi dan
keras. Plasenta lahir
lengkap, teraba
diskontinuitas portio atau
dinding vagina
Gejala dan Tanda Penyulit Diagnosis
Plasenta belum lair 30 Tali pusat putus akibat Retensio plasenta
menit setelah bayi lahir. traksi berlebihan, inversio
uteri akibat tarikan,
perdarahan lanjutan

Plasenta atau sebagian Uterus berkontraksi baik Tertinggalnya sebagian


selaput plasenta amnion tetapi ukuran nya segera
tidak lengkap. Adanya mengecil.
fragmen plasenta yang Infeksi sisa plasenta
hilang. Perdarahan segera Perdarahan lanjut
bila diameter plasenta yang
tertinggal cukup besar,
perdarahan lanjut bila
diameter plasenta relatif
kecil
Gejala dan Tanda Penyulit Diagnosis
Tidak terdapat penonjolan Neurogenik syok Inversio uteri
supra simpisis ataupun Pucat dan limbung
pada perut bawah. Uterus
tidak teraba saat palpasi.
Lumen vagina terisi massa,
kenyal dengan
menampakkan plasenta
bagian fetal dan tali pusat
(bila blm terlepas)

Sub involusi uterus, nyeri Anemia Endometritis


tekan perut bawah dan Demam
pada uterus, perdarahan
lanjut. Lochia mukopurulen
dan berbau (bila disertai
infeksi)
Sepsis Puerperium
• Sepsis berhubungan
dengan 45 kematian ibu,
memberikan kontribusi
10% penyebab langsung
obstetri dan 8% dari
semua kematian ibu.
• MMR karena sepsis
adalah 7/100.000.
Sebagian besar ibu
dengan sepsis (93%)
diperiksa oleh tenaga
kesehatan sebelum
meninggal.
Sepsis Puerperium
• Sepsis puerperium didefinisikan sebagai
infeksi saluran genital yang terjadi setelah
pecah ketuban atau mulas persalinan hingga
42 hari setelah persalinan.
Sepsis Puerperium
• Selain demam, salah satu dari gejala berikut
ini mungkin terjadi :
• a.Nyeri panggul dan ngilu
• b.Cairan per vaginam yang abnormal
• c.Cairan berbau tidak normal atau busuk
• d.Terhambatnya involusi uterus
Pada Masa Intranatal,
Beresiko Sepsis apabila :
• Penatalaksanaan persalinan yg tidak higienis
• KPD
• Pemeriksaan dalam berulang kali
• Pengeluaran plasenta secara manual
• Robekan pada vagina
Etiologi

 Ektogen (kuman datang dari luar)


 Autogen (kuman dari tempat lain)
 Endogen (kuman dari jalan lahir  sendiri)
Klasifikasi
JENIS KETERANGAN
Vulvitis Pada infeksi bekas sayatan episiotomi atau luka perineum jaringan
sekitarnya membengkak, tepi luka menjadi merah dan bengkak ; jahitan
ini mudah terlepas dan luka yang terbuka menjadi ulkus dan
mangeluarkan pus

Vaginitis Infeksi vagina dapat terjadi secara langsung pada luka vagina atau
melalui perineum. Permukaan mukosa membengkak dan kemerahan,
terjadi ulkus, dan getah mengandung nanah yang keluar dari daerah
ulkus. Penyebaran dapat terjadi, tetapi pada umumnya infeksi tinggal
terbatas.

Servisitis Infeksi ini sering juga terjadi, akan tetapi biasanya tidak menimbulkan
banyak gejala. Luka serviks yang dalam dan meluas dan langsung kedasar
ligamentum latum dapat menyebabkan infeksi yang menjalar ke
parametrium.

Endometritis Jenis infeksi yang paling sering ialah endometritis. Kuman-kuman


memasuki endometrium, biasanya pada luka bekas Insersio plasenta, dan
dalam waktu singkat mengikutsertakan seluruh endometrium.
Penatalaksanaan

Prinsip-prinsip pengelolaan sepsis puerperium


adalah: kecepatan, keterampilan dan prioritas
Prioritas dalam mengelola sepsis puerperium

1. menilai kondisi pasien


2. memulihkan pasien
3. mengisolasi sesegera mungkin pasien yang diduga
infeksi
4. mengambil spesimen untuk menyelidiki organisme
kausatif dan mengkonfirmasikan diagnosis
5. memulai terapi antibiotik yang sesuai prioritas, ini
berarti harus dilakukan pertama atau sebelum hal
lainnya.
Manajemen Umum Sepsis Puerperium
1. Mengisolasi pasien yang diduga terkena sepsis puerpuralis dalam
pemberian pelayanan kebidanan. Tujuannya adalah untuk
mencegah penyebaran infeksi pada pasien lain dan bayinya.
2. Pemberian antibiotik
Kombinasi antibiotik diberikan sampai pasien bebas demam
selama 48 jam, dan kombinasi antibiotik berikut ini dapat
diberikan :
 ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
 gentamisin 5 mg / kg berat badan IV setiap 24 jam
 metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam.
3. Memberikan banyak cairan
Tujuannya adalah untuk memperbaiki atau mencegah dehidrasi,
membantu menurunkan demam dan mengobati shock
Keterampilan dalam perawatan kebidanan

• Istirahat
• Standar kebersihan yang tinggi, terutama perawatan
perineum dan vulva
• Antipiretik dan / atau spon hangat mungkin diperlukan
jika demam sangat tinggi
• Monitor tanda-tanda vital, lokhia, kontraksi rahim,
involusi, urin output, dan mengukur asupan dan
keluaran
• Membuat catatan akurat
• Mencegah penyebaran infeksi dan infeksi silang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai