PROPOSAL
OLEH:
KARNILA
1815301309
C. Konsep Dasar Asfiksia
1. Pengertian
Asfiksia adalah keadaan bayi baru lahir tidak bisa bernafas secara spontan dan teratur.
Seringkali bayi yang sebelumnya mengalami gawat janin akan mengalami asfiksia sesudah
persalinan. Masalah ini mungkin berkaitan dengan keadaan ibu, tali pusat, atau masalah pada
bayi selama atau sesudah persalinan (Depkes RI, 2010).
Asfiksia atau gagal bernafas adalah keadaan bayi baru lahir dimana bayi baru lahir tidak
dapat bernafas secara spontan dan teratur saat lahir atau beberapa menit setelah lahir.
Keadaan gagal bernafas ini disertai dengan hipoksia, hiperkapnia, dan berakhir
dengan asidosis (Marmi, 2012).
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir
atau beberapa saat setelah bayi lahir yang ditandai dengan hipiksemia, hiperkarbia,
dan asidosi (Dwienda dkk, 2012).
2. Gejala dan Tanda
Gejala dan tanda terjadinya asfiksia neonatorum menurut Marmi (2012), adalah:
a. DJJ lebih dari 100x/menit atau kurang dari 100x/menit tidak teratur.
b. Mekonium dalam air ketuban pada janin letak janin.
c. Tonus otot buruk karena keurangan oksigen pada otak, otot, dan organ lain.
d. Depresi pernafasan karena otak kekurangan oksigen
e. Tekanan darah rendah karena kekurangan oksigen pada otot jantung
f. Pernafasan cepat karena kegagalan obseorbsi cairan paru-paru atau nafas megap-megap
g. Sianosis atau pucat karena kekurangan oksigen dalam darah
h. Penurunan terhadap rangsangan
Gejala dan tanda terjadinya asfiksianonatorum menurut Sudarti (2013), adalah:
a. Tidak bernafas atau bernafas megap-megap atau bernafas lambat (kurang dari 30 x/menit).
b. Pernafasan tidak teratur, tidak atau adanya retraksi (pelekukan dada).
c. Tangisan lemah atau merintih.
d. Warna kuli pucat atau biru.
e. Tonus otot lemas atau ekstremitas terkulai.
f. Denyut jantung tidak ada atau lambat (kurang dari 100 x/menit).
3. Klasifikasi
Menurut Marmi (2012) kalsifikasi asfiksia adalah sebagai berikut:
a. Virgous Baby
Skor apgar 7-10. Dalam hal ini bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan segera.
b. Mild-moderate asphyxia (asfiksia sedang)
Skor apgar 4-6. Pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi jantung lebih dari 100
x/menit, tonus otot buruk, sianosis berat dan kadang-kadang pucat, reflek iritabilita tidak ada.
c. Asfiksia berat
Skor apgar 0-3. Pada pemeriksaan fisisk ditemukan frekuensi jantung kurang dari 100
x/menit, tonus otot buruk, sianosis berat dan kadang-kadang pucat, refleks iritabilita, tidak
ada.
Klasifikasi asfiksia menurut Maryanti, dkk (2011) adalah:
a. Bayi lahir normal (nilai APGAR 7-10).
b. Asfiksia sedang (nilai APGAR 4-6).
c. Asfiksia berat (nilai APGAR 0-3).
6. Pencegahan Asfiksia Neonatorum
Pencegahan, eliminasi dan antisipasi terhadap faktor-faktor risiko asfiksia menjadi
prioritas utama. Bila ibu memiliki faktor yang memungkinkan bayi lahir
dengan asfiksia, maka langkah-langkah yang harus dilakukan.
Pemeriksaan antenatal dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan seperti anjuran WHO
Untuk mencari dan mengeliminasi faktor-faktor risiko.
Bila bayi berisiko premature yang kurang dari 34 minggu, pemberian kortikosteroid 24
jam sebelum lahir menjadi prosedur rutin yang dapat membantu maturasiparu-paru bayi dan
mengurangi komplikasi sindroma komplikasi sindroma pernafasan (Marmi, 2012).
Pada saat persalinan, penggunaan partograph yang benar dapat membantu deteksi dini
kemungkinan diperlukannya resusitasineonatus. Adanya kebutuhan dan tantangan untuk
meningkatkan kerja sama antara tenaga obstetric dikamar bersalin. Perlu diadakan pelatihan
untuk penanganan situasi yang tak diduga dan tidak biasa yang dapat terjadi pada persalinan.
7. Komplikasi dan Masalah
Menurut Arif dkk (2009), masalah yang sering timbul pada bayi baru lahir
dengan asfiksia sedang adalah hipotermi, risiko infeksi, dan gangguan nutrisi.
Menurut Kosim (2010), komplikasi dan masalah yaitu:
a. Otak (ensopalo hipoksis iskemik)
b. Ginjal (gagal ginjal akut)
c. Jantung (gagal jantung
DAFTAR PUSATAKA
Arief dan Kristiyanasari. 2009. Neonatus Dan Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Depkes RI. 2010. Angka Kematian Bayi Baru Lahir.
(AKB). http://Cetak.Kompas.Com/read/xml/2007/29/0051226//Stimulososial.Diakses
Depkes RI. 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Depkes RI
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika.
Dwienda, 2012. Neonatus, Bayi/Balita Dan Anak Prasekolah. Yogyakarta.
Jannah, Nurul 2009. Definisi Bayi Baru Lahir Normal. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Kementerian Kesehatan RI (2015) Profil Kesehatan Indonesia Tahun. 2014.
Manuaba, Ida Ayu Candranita, Bagus, dan Gede 2010. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan
Obstetri Ginekologi untuk Profesi Bidan. Jakarta:EGC.
Manuaba, Ida Ayu Candranita, Bagus dan Gede. 2010. Ilmu kebidanan penyakit kandungan dan
KB. Jakarta: EGC.
Marmi. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Maryanti, Dwi. 2011. Neonatus, Byi dan Bidan. Jakarta: CV.Trans Info Media.
Mufdilah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jogjakarta: Nuha Medika Press.
Notoatmojo,S. 2010. metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2009. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Prawirahardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Buku Bina Pustaka.
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan.Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Seminen, 2009. Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal. Jakarta: EGC.
Stoppard.Miriam. 2009. Buku Panduan Lengkap Kehamilan dan Persalinan Modern. Jakarta:
Media Abadi.
Sudarti. 2013. Asuhan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sulistyawati Ari dan Esti Nugraheni. 2010. Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin. Jakarta:
Salemba Medika.
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. 2012. Laporan Pendahuluan SDKI
2012. http://www.bkkbn.go.id/.
Suryandari, 2014. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara.
Trisnawati, Friska. (2016) Pengantar Ilmu Kebidanan. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Varney, Helen.2007. Varney Midwifery. Jakarta: EGC.
WHO. Maternal Mortality: World Health Organization: 2014.
Wiknjosastro. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yaasan Buku Bina Pustaka.