TAHUN 2020
OLEH :
NINING CHAERUNNISAH
NIM: 917312910106.005
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dipublikasikan pada tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia mencapai
angka 289.000 jiwa. Di mana terbpagi atas beberapa Negara, antara lain
Amerika Serikat mencapai 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa dan Asia
diantaranya Indonesia pada tahun 2014 mencapai 214 per 100.000 kelahiran
hidup dan tahun 2015 mencapai 207 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170
per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup,
hidup, dan Malaysia 39 per 100.000 kelahiran hidup. Memang jika dilihat dari
nilai rata-rata AKI di Indonesia masih jauh lebih tinggi daripada negara asia
Tenggara lainnya. Hal ini dapat terjadi karena adanya kelompok kehamilan
WHO pada tahun 2017 AKI di dunia masih tinggi dengan jumlah 289.000
jiwa. Beberapa Negara berkembang AKI yang cukup tinggi seperti di Afrika
Asia Tenggara sebanyak 16.000 jiwa. AKI di Negara – Negara Asia Tenggara
(Ikrawanty, 2019).
2
Menurut WHO, kejadian ketuban pecah dini (KPD) atau insiden PROM
KPD preterm terjadi 1% dari semua kehamilan dan 70% kasus KPD terjadi
pada kehamilan aterm. Pada 30% kasus KPD merupakan penyebab kelahiran
Infeksi pada kehamilan 23% dapat disebabkan oleh kejadian ketuban pecah
dini (Ikrawati,2019).
, AKI dan AKB di Indonesia pada tahun 2015 masing-masing ialah 305
per 100.000 kelahiran hidup dan 32 per 1.000 kelahiran hidup. Salah satu
penyebab mortalitas ibu dan neonatus adalah kejadian ketuban pecah dini.
Hingga saat ini belum ada data yang dapat menunjukkan secara pasti angka
Insiden ketuban pecah dini berkisar antara 8-10 % pada kehamilan aterm atau
Pada kehamilan aterm 90% terjadi kelahiran dalam 24 jam setelah ketuban
pecah.
Faktor penyebab ketuban pecah dini belum diketahui atau tidak dapat
antara lain adalah paritas, kelainan selaput ketuban, usia ibu, serviks yang
3
pendek, infeksi, serviks inkompeten, trauma, gemeli, hidramnion, kelainan
Pada penelitian (Maria & Sari, 2016), ibu dengan usia kehamilan 37-42
minggu (aterm) kemungkinan memiliki risiko 3,300 kali lebih mengalami KPD
dibandingkan dengan usia kehamilan <37 minggu atau >42 minggu (preterm
dan postterm). (Hastuti dkk, 2016), ibu dengan usia <20 tahun dan >35 tahun
memiliki risiko 4,95 lebih besar mengalami KPD dibandingkan dengan ibu
dengan usia 20-35 tahun. (Irsam dkk 2014), paritas berhubungan dengan angka
kejadian KPD dengan p=0,007. Ibu yang anemia memilki risiko KPD sebesar
perhatian yang besar, karena prevalensinya yang cukup tinggi, angka kejadian
KPD di dunia mencapai 12,3% dari total angka persalinan, semuanya tersebar
Berdasarkan data dari Rumah Sakit Aliyah I Kota Kendari tahun 2018
orang dari 679 persalinan (7,1%) angka kejadian KPD bertambah pada tahun
2019 sebanyak 101 orang dari 872 persalinan (8,6%) dan pada tahun 2020 dari
4
Berdasarkan angka kejadian Ketuban Pecah Dini yang semakin
dengan judul “Studi Kasus Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dengan
B. Rumusan Masalah
pada Ibu Bersalin dengan kasus KPD di Ruang Bersalin RSU Aliyah I
Bersalin dengan KPD Dini di Ruang Bersalin RSU Aliyah I Kota Kendari
Tahun 2020 ?
Potensial pada Ibu Bersalin dengan Kasus KPD di Ruang Bersalin RSU
pada Ibu Bersalin dengan Kasus KPD di RSU Aliyah I Kota Kendari
Tahun 2020 ?
5
6. Bagaimana penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada tahap Implementasi
pada Ibu Bersalin dengan Kasus KPD di RSU Aliyah I Kota Kendari
Tahun 2020 ?
Ibu Bersalin dengan Masalah KPD Di RSU Aliyah I Kota Kendari Tahun
2020 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2.1 Mampu melakukan asuhan Kebidanan tahap Pengkajian data dasar pada
Ibu Bersalin dengan Kasus KPD di RSU Aliyah I Kota Kendari Tahun
2020.
pada Ibu Bersalin dengan Kasus KPD di RSU Aliyah I Kota Kendari
Tahun 2020.
Potensial pada ibu bersalin dengan kasus KPD di RSU Aliyah I Kota
6
2.5 Mampu melakukan asuhan Kebidanan tahap Perencanaan pada Ibu
Bersalin dengan Kasus KPD di RSU Aliyah I Kota Kendari Tahun 2020.
Bersalin dengan kasus KPD di RSU Aliyah I Kota Kendari Tahun 2020.
2.7 Mampu melakukan Asuhan Kebidanan Tahap Evaluasi Pada Ibu Bersalin
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk
mencegah dan menanggulangi KPD pada ibu bersalin di masa yang akan
datang.
2. Manfaat Praktis
dengan KPD
7
2.3 Bagi Peneiti
dengan KPD.
8
BAB-----II----
TINJAUAN-----PUSTAKA----
1. Tinjauan--tentang---persalinan
2018).
1.1. Jenis-Jenis----Persalinan-
1.1.1. Persalinan—Spontan--
Adalah—persalinan—yang—berlangsung—dengan—tenaga—ibu--
foceps/vakum atau----sectio----caessarea.
1.1.2. Persalinan----Anjuran---
1.2. Sebab-sebab----Terjadinya----Persalinan
9
1.2.3. Teori Iritasi----Mekanik--
1.2.5. Teori----Prostaglandin--
1.2.6. Teori----oxytosin--
1.3. ---Tanda-tanda-------persalinan--
1.3.1. --Terjadinya--his----persalinan
tersebut semakin----meningkat.
1.3.1.5. Dilatasi----dan----effacement
1.4. Faktor-faktor---terjadinya---persalinan---
1.4.1. Power----
1.4.1.1. His adalah kontraksi uters karena otot-otot polos rahim bekerja. Sifat
dan relaksasi.
10
1.4.5. Faktor penolong
cm.
4 cm.
1.5.2. Kala--II--
1.5.4.1. Memeriksa—tingkat---kesadaran.
1.5.4.2. Memeriksa--tanda-tanda--vital.
1.5.4.3. Kontraksi----uterus.
1.5.4.4. Jumlah---perdarahan.
2. Tinjauan---Tentang---Ketuban---Pecah Dini--
11
sebelum persalinan. Pecahnya selaput ketuban disebabkan proses
adalah: Air ketuban putih kekeruhan, berbau khas amis, reaksinya agak
alkalis atau netral, berat jenis 1.008. Komposisi terdiri atas 98% air.
Sisanya albumin, urea, asam uric, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo,
verniks kaseosa dan garam anorganik. Kadar protein kira-kira 2,6 gr%
1. Melindungi Janin
membuka.
2.3. Klasifikasi
2.3.1 KPD—preterm---
2.3.2 KPD—aterm----
2.4 Etiologi
2.4.1 Infeksi---
12
2.4.2. ---Jumlah--paritas
2.4.3. Serviks--yang--inkompeten
2.4.4. Tekanan—intera--uterin
2.4.5. Trauma
2.4.6. Kelainan---letak
Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak,
2.5.2. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus di produksi
sampai kelahiran. Tetapi bila anda duduk atau berdiri, kepala janin
2.5.3. Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin
13
2.6. Diagnosis
dengan cara:
2.6.1 Anamnesa
banyak secara tiba-tiba dari jalan lahir. Cairan berbau khas, dan perlu
atau belum ada, dan belum ada pengeluaran lendir dan darah.
2.6.2 Inspeksi
vagina, bila ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban masih banyak,
cairan dari orifisium uteri eksternum (OUE), kalau belum juga tampak
14
akan tampak keluar cairan dari ostium uteri dan terkumpul pada
fornik anterior.
b. Cairan yang keluar dari vagina ini ada kemungkinan air ketuban,
berubah warna.
d. Tes Lakmus (tes nitrazin), jika kertas lakmus merah berubah menjadi
15
2.7 Komplikasi
2.7.1 Pada---Ibu
morbiditas---dan---mortalitas---maternal.
2.7.2 Pada---Janin
2.7.3 --Prematuritas---
2.7.3.2 ----Hiperbilirubinemia
2.7.3.3 Anemia---
2.7.3.4 Sepsis-----
2.8 Penatalaksanaan..
16
Menurut Yulianti, L. (2014) perawatan pendahuluan
tetes/menit dan dilakukan penilaian ulang setiap 4 jam. Bila ibu tidak
sesarea.
B. Tinjauan---Teori---asuhan---Kebidanan
kesehatan, ibu pada masa hamil, nifas, dan bayi baru lahir, serta keluarga
berencana.
17
harus segera bertindak untuk menyelesaikan masalah tertentu dan mungkin
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan data subyektif dan data
obyektif.
18
memperhatikan hal-hal yang menjadi keluhan utama pasien dan yang
yang sebenarnya dan valid. Kaji ulang data yang sudah di kumpulkan
19
Pada langkah-- ini di identifikasi terhadap data dasar yang sudah
berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami pada ibu bersalin dengan
hasil pengkajian.
20
kesehatan lain sesuai dengan kondisi ibu bersalin dengan KPD.
tindakan segera untuk segera ditangani pada bayi baru lahir tersebut.
kasus emergency dan segera merujuk pasien bila ada kelainan atau
21
diidentifikasi atau antisipasi, pada langkah ini informasi/data dasar
pasien agar rencana asuhan itu efektif, karena pada akhirnya wanita
itulah yang akan melaksanakan rencana atau tidak. Oleh karena itu
selanjutnya.
pengetahuan teoritas yang salah atau tidak memadai, atau data dasar
yang tidak lengkap adalah tidak sah akan menghasilkan asuhan pasien
22
benar terlaksana). Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan
C. Dokumentasi SOAP
23
Soap merupakan singkatan dari :
3.1. Subjektif----(S)
dibuat.
3.2.---Objektif---(O)
3.2.3. Data ini memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang
24
3.3. Assesment (A)
assessment.
3.4.1 –Perencanaan--
3.4.2. –Implementasi---
3.4.3 ---Evaluasi---
25
C. Kerangka Teoritis Penanganan pada Ketuban Pecah
Dini
penanganan KPD---
kehamilan premature
Penanganan 1. Konservatif
keluar.
26
dexametason, observasi tanda-tanda infeksi dan
minggu.
27
D. Kerangka Konsep Penelitian
Pengkajian---Data--Dasar
Perumusan---diagnosa---masalah--
aktual
Perumusan---diagnosa---masalah
--potensial
Perencanaan---asuhan
---kebidanan
Implementasii----
Evaluasi---
Ket :
: Variabel Independen
: variabel dependen
Gambar 2.2
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
studi kasus asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini.
1. Tempat
2. Waktu
1. Populasi
(Ariani, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin
dengan KPD bulan Januari - Juni di ruang bersalin RSU Aliyah I Kota
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah ibu bersalin dengan KPD di Rumah
29
menggunakan accidental sampling yaitu pengambilan sampel yang ada
D. Instrumen penelitian
penelitian ini adalah dengan menggunakan format asuhan kebidanan pada ibu
SOAP.
1. Data primer
1.1 Wawancara
Pada kasus ini wawancara dilakukan pada bidan dan keluarga pasien.
1.2 Observasi
30
ada hubungannya dengan masalah yang diteliti (Anggita, 2018).
1.3.1 Inspeksi
1.3.2 Palpasi
abdomen.
1.3.3. Perkusi
31
1.3.4 Auskultasi
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari obyek
penelitian.
2.1. Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan pada obyek penelitian, namun melalui dokumen. Pada kasus ini
2.2. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh atau
teori yang sudah ada dibuku hasil penelitian lain untuk kepentingan
penelitian.
Alat dan bahan yang digunakan dengan teknik pengumpulan data antara
lain :
2.3.3.3. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan fisik dan observasi
32
2.3.3.5. Alat pengukur tinggi badan.
2.3.3.7. Tensimeter
2.3.3.8. Thermometer
2.3.3.9. Stetoskop
2.3.3.11. Doppler
2.3.4.2. Dokumen yang ada di ruang Bersalin RSU Aliyah I Kota Kendari.
G. Etika Penelitian
kepada instasi tempat penelitian dalam hal ini di RSU Aliyah I Kendari.
33
judul penelitian dan manfaat penelitian.Bila subyek menolak maka peneliti
3. Confidentialy (kerahasiaan)
34
BAB IV
1. Letak Geografis
m2 dan luas bangunan 1.000 m2 dengan bangunan dua lantai dan luas lahan
belakang 828 m2 dengan lokasi yang sangat strategis dan dikelilingi oleh
1 TT ruang isolasi dan 3 Tempat tidur perawatan bayi, dan ditunjang oleh
9 dokter spesialis dan 7 dokter umum dan 3 dokter gigi, adapun fasilitas
pelayanan rumah sakit terdiri dari pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan
35
B. HASIL PENELITIAN
No-----Register-- : 03/31/64
1.Data Subyektif
Nama : Ny.A / Tn F
Agama : Islam/islam
Pendidikan : SI/SI
Pekerjaan : IRT/PNS
36
1.2 Data Biologis/Fisiologi
1.2.1 Keluhan utama: Ibu mengatakan keluar air-air jernih dari jalan lahir berbau
amis dan merasakan pegal-pegal pada punggung sejak tanggal 27-08-2020 pukul
24.00 WITA.
e. Usaha ibu untuk mengatasi keluhan : Ibu berbaring diatas tempat tidur
2. Ginjal : Ibu mengatakan tidak merasa nyeri pada pinggang kiri ataupun
3. Asma/TBC : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas dan batuk sampai
berwarna kuning.
37
5. DM (diabetes melitus) : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami
penyakit DM sebelumnya.
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
menular seperti epilepsy, TBC, Hepatitis, dan penyakit menurun seperti jantung,
a. Riwayat Haid
Menarche : 14 tahun
Dismenhorea : Ada
Perlangsungan : Normal
b. Riwayat obstetric
A. Kehamilan sekarang
1. HPHT : 21-11-2019
2. TP: : 28-8-2020
38
3. UK : 39 minggu—4-- hari--
c. Riwayat ginekologi;
d. Riwayat KB.
il ke I kit
Gr cm ada
gram cm ada
3 2018 Abortus
4 Kehamilan sekarang
a. Pola nutrisi
1.1 Pola makan ibu baik, mengkomsumsi nasi, sayur, ikan, telur, dan buah
39
1.2 Frekuensi : 3x sehari
1.4 Pantangan makanan : ibu mengatakan tidak ada pantangan makan apapun.
2. Selama inpartu
2.1 Nafsu makan dan minuman ibu berkurang karena rasa sakit yang dialaminya.
1. Frekuensi BAB
Frekuensi : 1x sehari
2. Kebiasaan BAK
e. Personal hygiene
40
6.2 Genetalia kurang bersih karena terdapat pengeluaran cairan berbau
amis.
a. Kebiasaan
kelahiran bayinya.
a TD : 110/70----mmhg
c. Suhu---- : 36,5oc
d. Pernapasan : 20x/menit----
1.3.1.3 Kepala : Keadaan rambut lurus, panjang, hitam, rambut tidak rontok,
41
1.3.1.4 Wajah : Ekspresi wajah tampak meringis kesakitan jika terjadi his, tidak
1.3.1.5 Mata : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva tampak pucat, dan sklera
13.1.6 Hidung : Lubang hidung simetris kiri dan kanan dan tidak ada pengeluaran
secret.
1.3.1.7 Mulut : Bibir lembab, tidak ada sariawan mulut dan gigi tampak bersih.
1.3.1.9 leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis.
1.3.1.10 payudara : simetris kiri dan kanan putting susu menonjol, tidak ada
1.3.1.11 Abdomen : Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tampak striae alba
b. leopold II : Pada palpasi, teraba keras, Panjang dan ada tahanan di sisi kanan
perut ibu.
c. leopold III : Pada Leopold III. Teraba bulat, keras dan melenting
42
1.3.1.12 Genetalia : tidak ada varises dan oedema, pengeluaran cairan ketuban,
jernih dan bau khas amis, pemeriksaan dalam pada jam 08.00
wita ditemukan.
2) Portio : lunak
3) Pembukaan : 2 cm
4) Ketuban : (-)
5) Presentasi : kepala
8) Penurunan : HI
amis.
1.3.1.13 Ekstremitas :
a. Pemeriksaan USG : Letak kepala, Janin tunggal, DJJ (+), ketuban (-).
43
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
punggung kanan. presentase kepala, kepala sudah masuk PAP, keadaan umum ibu
dan janin baik, inpartu kala I fase laten dengan masalah ketuban pecah dini.
1. GIV PII AI
Dasar
DS : Ibu mengatakan hamil yang ke-4, dan pernah mengalami keguguran 1 kali
sebelumnya.
DO :
1. Ibu mengatakan hamil yang ke-4 kalinya, pernah keguguran 1 kali, dan
pada pemeriksaan tonus otot perut tampak tidak tegang karena sudah
Dasar:
DO
44
b. TP : 28-08-2020
Nurhayati, Y. 2019).
Dasar :
hebat.
4. Kehamilan Tunggal
Dasar:
DS : Ibu mengatakan pergerakan janin dirasakan pada area abdomen sebelah kiri
DO: - DJJ terdengar pada sisi kanan perut ibu frekuensi 135x/menit.
45
Analisis dan interprestasi
Pada pemeriksaan Leopold II hanya teraba dua bagian terbesar janin yaitu
bokong dan kepala serta pada auskultasi DJJ terdengar pada salah satu sisi perut
ibu yaitu kuadran kanan bawah perut ibu. (Dartiwen dan Nurhayati, Y. 2019).
5. Janin Hidup
Dasar
sekarang.
DO--: : DJJ---terdengar---135x/menit.
6. Punggung Kanan
Dasar
Pada leopold II teraba tahanan yang paling banyak dan teraba datar disebelah
kanan perut ibu dan pada sebelah kanan teraba bagian-hagian kecil janin dan janin
sering bergerak pada sebelah kiri perut ibu. Menandakan punggung janin berada
46
7. Presentase Kepala
Dasar :
DS :-
DO
Pada pemeriksaan Leopold III, Teraba bulat, keras dan melenting pada
bagian terendah janin, itu menandakan bahwa bagian terendah janin adalah
Dasar :
DS :-
Pada pemeriksaan Leopold IV, kedua jari-jari tidak saling bertemu yang
menandakan bahwa bagian terbawah dari kepala janin masuk ke dalam rongga
Dasar :
DO:
a. TTV--Ibu--dalam batas--normal:
47
Analisis dan interprestasi
dan merasakan pergerakan janin menandakan ibu dan janin dalam keadaan baik.
Dasar :
DS:
a. Ibu mengatakan keluar air dari jalan Lahir sejak 27-08-2020 jam 24.00 WITA.
DO :
2) Portio : lunak
3) Pembukaan : 2 cm
4) Ketuban : (-)
5) Presentasi : kepala
8) Penurunan : HI
48
Analisis dan interprestasi
yang terjadi dalam kolagen matriks ekstra selular amnion, korion, dan apoptosis
LANGKAH--III.---IDENTIFIKASI—DIAGNOSA---MASALAH--
POTENSIAL
Dasar
DS : Ibu mengatakan keluar air-air dari jalan lahir sejak tanggal 27-08-2020 jam
DO :
2) Portio : lunak
3) Pembukaan : 2 cm
4) Ketuban : (-)
5) Presentasi : kepala
8) Penurunan : HI
49
Analisis dan interprestasi
pada---janin—adalah--prematuritas,--respiratory—distress--syndrome,--sepsis—
hal—ini—menyebab—morbiditas—dan—mortalitas--perinatal (Marnik)
setiap 4 jam sekali atau <4 jam bila pembukaan lengkap, observasi TTV,
tetesan pertama 8 tpm dan dinaikkan 4 tetes setiap 30 menit sekali sampai
1. Tujuan
2. Kriteria keberhasilan
50
2.4. DJJ kuat dan teratur 120-160x/menit.
3. Rencana tindakan
3.2 Minta ibu untuk atau keluarga untuk menandatangani informed consent untuk
dan dinaikkan 4 tetes setiap 30 menit sekali sampai tetesan maksimal 40 tpm
3.6. Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang dirasa nyaman oleh ibu, dan ibu
51
Rasional :
a. Tidur miring salah satu sisi dapat meningkatkan oksigenasi janin karena
tidur miring dapat mencega penekenan vena kava inferior olch ulerus yang
membesar yang dapat mengurangi suplai darah dari ibu ke janin yang juga
dapat terjadi penumbungan bagian- bagian terkecil dari janin sehingga dapat
Rasional :
Kandung kemih yang penuh dapat menekan majunya kepala dan juga dapat
Rasional : makan dan minum darat mencegah dehidrasi dan kelelahan serta
3.9 Observasi pembukaan/dilatasi serviks setiap 4 jam atau <4 jam bila ada
Rasional : Pada saat kontraksi terjadi ketegangan yang hebat, yang dapat
52
3.11 Observasi His dan DJJ setiap 30 menit
3.15. Lakukan tindakan pengeluaran plasenta sesuai manajemen aktif kala III
Perdarahan.
Rasional : Dengan memberikan asuhan pada bayi baru lahir dapat mencegah
Tanggal : 27-08-2020
53
2. meminta pasien untuk atau keluarga untuk menandatangani informed consent
dan dinaikkan 4 tetes setiap 30 menit sekali sampai tetesan maksimal 40 tpm
6. Memberitahu pasien mencari posisi nyaman, ibu tidak dianjurkan untuk jalan-
9. Observasi pembukaan/dilatasi serviks setiap 4 jam atau <4 jam bila ada indikasi
(meningkatnya frekuensi, durasi serta intensitas kontraksi dan ada tanda gejala
kala II).
a. Persiapan Penolong
- Celemek
- Sepatu boot
- Masker
- Penutup kepala
- Kacamata
54
- Handuk bersih
- Alas bokong
- 1 buah selimut
- Pakaian ibu
- Softex/pembalut
- 2 buah washlap
- 2 klem kocher
- Gunting episiotomy
- ½
kocher
- Kasa 5 buah
- Kateter nelaton
- Tabung suntik
- Kapas DTT
d. Hecting set
55
- Tabung suntik
- Nadpoolder
- Benang catgut
- Jarum
- Tensimeter
- Thermometer
- Deele/penghisap lendir
- Dopler/leenec
- 2 Nierbeken
- Tempat plasenta
- Timbangan bayi
- Pita ukur
f. Obat-obatan
- Oksitosin 2 ampul
- Lidokain
- Cairan infuse RL
56
- Infus set
- Vitamin K
- Salep mata
selanjutnya.
3. Keadaan umum ibu baik, dan tanda-tanda vital dalam batas normal yaitu
4. Infus telah terpasang dengan cairan RL ditangan kiri ibu dengan drip oxytocin
tetes.
57
Tetesan 8 12 16 20 24 28 32 32 32 32 32 32
tp tp tp tp tp tp tp tp tp tp tp tpm
m m m m m m m m m m m
Jam 14.00 – 14.30 15.00 – 15.30 16.00 – 16.30 17.00 –17.30 18.
00
tetesan 32 32 32 32 32 32 32 32 32
tpm tpm tpm tpm Tpm tpm tpm tpm tpm
9. Dilakukan observasi pembukaan serviks setiap 4 jam atau saat ada indikasi.
14. Persalinan berlangsung normal pada pukul 18.00 wita, ibu melahirkan secara
spontan bayi lahir perempuan dengan LBK, BB 3000 gram dan panjang 49 cm
15. Plasenta lahir spontan pada pukul 18.10 wita dengan kotiledon dan selaput
utuh.
58
17. Asuhan pada bayi baru lahir telah dilakukan.
59
PENDOKUMENTASIAN---HASIL---ASUHAN---KEBIDANAN
SOAP
TANGGAL--- 27-08-2020
No Register : 03/31/64
SUBYEKTIF (S)
3. Ibu mengatakan keluar air-air jernih dari jalan lahir yang bau amis dan pegal-
OBYEKTIF (O)
2. Kesadaran : composmentis
Suhu : 36,5C
Pernapasan : 20x/menit
4. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tampak striae alba dan linea nigra,
tonus otot perut tidak tegang, dan tidak terdapat luka bekas operasi.
60
a. leopold I : TFU 3 jari dibawah procesus xyphoideus
dengan—durasi--- 45-50--detik
2) Portio : lunak
3) Pembukaan : 2 cm
4) Ketuban : (-)
5) Presentasi : kepala
8) Penurunan : hodge I
2) Portio : menipis
61
3) Pembukaan : 5 cm
4) Ketuban : (-)
5) Presentasi : kepala
8) Penurunan : hodge II
2) Portio : menipis
3) Pembukaan : 8 cm
4) Ketuban : (-)
5) Presentasi : kepala
2) Portio : melesap
3) Pembukaan : 10 cm
62
4) Ketuban : (-)
5) Presentasi : kepala
8) Penurunan : hodge IV
ASESSMENT (A)
GIV PII AI Umur kehamilan 39 minggu 4 hari, intrauterine, janin tunggal, hidup,
punggung kanan, presentase kepala, kepala sudah masuk PAP, keadaan umum ibu
dan janin baik, inpartu kala I fase laten dengan masalah ketuban pecah dini.
PLANNING (P)
3. Mengobservasi tanda- tanda vital ibu dan janin: TD, nadi, pernapasan, suhu
dan DJJ.
P--: 20x/menit---
63
Jam 16.00 : TD : 120/80 mmHg, N : 75x/menit, S : 37oc, p : 18x/menit
1x1/hai.
Hasil : obat telah diberikan dan sudah diminum sesuai anjuran dokter.
5. Memberitahu ibu untuk mencari posisi nyaman dan tidak boleh berjalan
Hasil: ibu telah mengambil posisi yang menurutnya aman, dan mau mengikuti
Hasil :
2) Portio : lunak
3) Pembukaan : 2 cm
4) Ketuban : (-)
5) Presentasi : kepala
64
7) Moulase : tidak ada
8) Penurunan : hodge I
2) Portio : menipis
3) Pembukaan : 5 cm
4) Ketuban : (-)
5) Presentasi : kepala
8) Penurunan : hodge II
2) Portio : menipis
3) Pembukaan : 8 cm
4) Ketuban : (-)
5) Presentasi : kepala
65
8) Penurunan : hodge III
2) Portio : melesap
3) Pembukaan : 10 cm
4) Ketuban : (-)
5) Presentasi : kepala
8) Penurunan : hodge IV
Hasil :
66
11.00 iiii 35” 35” 35”35” L 130x/menit 75x/i
74x/i
14.00 iiii 40” 41” 40” 40” S 138x/menit
74x/i
14.30 iiii 40” 40” 40” 41” S 139x/menit
75x/i
15.00 iiii 42” 42” 42” 43” K 139x/menit
75x/i
15.30 iiii 43” 43” 45” 45 K 140x/menit
75x/i
16.00 iiii 45” 45” 45” 45” K 140x/menit
80x/i
16.30 iiii 50” 50” 50” 50” K 137x/menit
80x/i
17.00 iiiii 50”50”50”50”50 K 137x/menit
80x/i
17.30 iiiii 50”50”50”50”50 K 136x/menit
80x/i
18.00 iiiii 50”50”50”50”50 K 135x/menit
67
13. Melakukan pertolongan persalinan sesuai prosedur
Pervaginam secara spontan, LBK, jam 18.00 wita bayi lahir perempuan
8/9
15. Melakukan tindakan pengeluaran plasenta sesuai manajemen aktif kala 1II
Hasil : jam 18.10 wita plasenta telah lahir secara spontan dengan kotiledon
lidokain 1 ampul.
Hasil : bayi telah ditimbang dengan BBL 3000 gram, PBL 49 cm, telah
disuntik vit. K 0,05 cc, hepatitis B nol dengan dosis 0,5 cc, serta permberian
salep mata antibiotik profilaksis, serta telah melakukan inisiasi menyusui dini
( IMD).
68
SOAP
TANGGAL 28-08-2020
SUBYEKTIF (S)
1. Ibu mengatakan masih terasa nyeri pada luka bekas jahitan perineum.
OBYEKTIF (O)
2. Kesadaran : composmentis
4. Pengeluaran---lochea.....
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
69
3. Memantau kemungkinan tanda infeksi-- pada bekas
Jahitan---perenium.
memberikan dukungan moral dan berdoa agar menjadi penyemangat bagi ibu.
6. Aff infus
Hasil :
b. Amoxilin 3x1
70
SOAP
TANGGAL 29-08-2020
Hari ke-III
SUBYEKTIF (S)
OBYEKTIF (O)
1. KU baik
2. Kesadaran---composmentis--
3. TTV ibu :
a. TD:--120/80----mmhg
b. N: ---80x/menit----
c---.S: 36,9C
d. P: 24x/menit
7. Terdapat----pengeluaran---lochea---
ASSESMENT---- (A)---
Post----partum----hari---ke- III
71
Tanggal---- 29-08-2020, jam : 09.40 wita
Hasil :
TD ----: 120/80---mmhg----
S----: 37oc
P---- : 20x/menit
3. Memantau----pengeluaran---lochea.
4. Menganjurkan---ibu---menjaga---kkebersihan—personal—hygiene---dan---
mengkonsumsi---makanan---bergizi.
Hasil--- : ibu---bersedia---melakukan---anjuran---bidan.
5. Ibu---sudah---diperbolehkan---pulang---kerumah.
kerumahnya---yang---menandakan---keadaan---kesehatannya----sudah---
membaik---
6.----Menganjurkan----ibu---melakukan---kunjungan---ulang--
Hasil : ibu bersedia melakukan kunjungan ulang dan segera datang kerumah sakit
72
c. Amoxcilin 3x1 mg
Hasil : obat telah diberikan pada ibu dan sadah diminum sesuai anjuran dokter
BAB V
73
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan antara teori dan studi kasus
minggu 4 hari dengan ketuban pecah dini telah di laksanakan pada tanggal 14
digunakan sebagai tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan yang efektif
dan efisien khususnya pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini.
yang berarti, karena pada saat pengumpulan data, pada Ny. "A" maupun
keluarganya serta bidan dan dokter yang ada di ruangan dapat memberikan
74
Data yang diambil oleh Penulis dilakukan secara terfokus pada masalah
berkaitan dengan perubahan proses biokimia yang terjadi dalam kolagen matriks
ekstra selular amnion, korion, dan apoptosis membran janin (Jannah, 2018).
Pada Ny. "A” pada saat pengkajian didapatkan data antara lain Kehamilan
39 minggu 4 hari dengan keluhan keluarnya air-air dari jalan lahir, yang berwarna
jernih, berbau amis dan pegal-pegal pada bagian punggung, dari pemeriksaan
dalam ditemukan pembukaan 2 cm, dan ketuban negatif (-) kering yang
Dengan demikian apa yang dijelaskan dalam tinjauan pustaka dengan studi
kasus Ny "A", tampak adanya kesamaan yaitu didapatkan adanya gejala utama
diagnosa. Masalah aktual merupakan masalah yang nampak nyata yang dapat
75
diambil melalui data subjektif dan data objektif. Pada tinjauan pustaka dikatakan
ketuban negatif pada pembukaan 2 cm pada kala I fase laten. Pada kasus Ny "A"
diperoleh diagnose masalah aktual yang didapatkan yaitu GIV PII AI Umur
janin---bak,---inpartu---kala—I—fase—aktif—dengan---KPD.--
Dengan---demikian---diagnosa/masalah---aktual---yang---telah---di
menunjukkan---tidak----ada---kesenjangan---antara---teori---dan---praktik-
lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang terbaru. Langkah ini
potensial yang mungkin akan terjadi pada Ny. "A" berdasarkan pengumpulan
data, pengamatan yang cermat dan observasi yang akurat kemudian dievalasi
apakah terdapat kondisi yang tidak normal, dan apabila tidak mendapatkan
mengancam kehidupan Ny. "A" dari tinjauan pustaka ketuban pecah dini yang
tidak ditangani segera akan menimbulkan infeksi baik pada ibu maupun pada
janin.
76
D. Tindakan Segera / Kolaborasi
atau dokter. Hal ini terjadi pada penderita kegawat daruratan, kolaborasi dan
konsultasi dengan tenaga kesehatan lebih ahli sesuai keadaan klien. Dalam kasus
ini Penulis melakukan perlunya tindakan segera atau kolaborasi karena adanya
didapatkan dan antisipasi diagnosa dan masalah potensial yang akan mungkin
Pada tinjauan pustaka, perencanaan tindakan pada ibu bersalin dengan ketuban
pecah dini adalah memantau kala I fase aktif agar berlangsung normal, memantau
kondisi ibu dan janin tetap dalam batas normal, memberi support psikologis serta
F. Implementasi
dengan tim kesehatan lain. Bidan harus bertanggung jawab terhadap tindakan
efisiensi akan mengurangi waktu dan biaya perawatan serta meningkatkan kualitas
77
Pada tinjauan manajemen asuhan kebidanan, pelaksanaannya mengacu
pada penyusunan rencana asuhan yang telah ditetapkan dengan mengadakan kerja
sama antara petugas kesehatan lain dan atas persetujuan dari Ny. "A". Pada tahap
pelaksanaan, Penulis melaksanakan sesuai dengan rencana asuhan. Hal ini sesuai
dengan penerapan di lahan praktik pada tinjauan dan studi kasus ketuban pecah
dini tidak menimbulkan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan studi kasus pada
diberikan kepada klien dangan berpedoman pada masalah yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pada kasus ibu bersalin dengan ketuban pecah dini didapatkan hasil
keadaan umum ibu dan janin baik, proses persalinan beringsung normal, tidak
terdapat adanya infeksi, serta sudah mendapatkan terapi obat, dan ibu sudah
Dengan demikian pada tinjauan pustaka dan studi kasus pada Ny. “A" di
lahan praktek secara garis besar nampak adanya persamaan karena masalah
78
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin Dengan Ketuban Pecah Dini di Rumah
Sakit Umum Aliyah I Kota Kendari Tahun 2020 dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Pengkajian
Pada kasus Ny.A didapatkan data subjektif mengatakan keluar air-air dari
jalan lahir jam 12.00 wita disertai nyeri pada perut bagian bawah. Ibu----
kali----.HPHT---21-11-2019---dan----hamil----39----minggu----4----hari.
Tanda-tanda----persalinan----yaitu----kekuatan----his----semakin----sering----
terjadi---dan—teratur--dengan----jarak---kontraksi---- yang---semakin---
pendek----.
bagian---besar----, Leopold---II---teraba---keras----.---memanjang---dan---
79
ada---tahan---menandakan----punggung----kanan----dan----pada----sisi--------
kiri---perut----ibu---teraba---bagian-bagian---terkecil---janin----Leopold----
dalam pembukaan 2 cm, porsio lunak dan tipis, ketuban negative, presentase
2. Interpretasi data didapatkan diagnosa kebidanan GIV PII AI, Masa gestasi 39
kepala, kepala sudah masuk PAP, keadaan umum ibu dan janin baik, inpartu
3. Diagnosa potensial dari kasus Ny. "A" adalah potensial terjadinya infeksi
4. Tindakan kolaborasi pada kasus Ny. "A adalah kolaborasi dengan dokter
drip ½ dengan tetesan pertama 8 tpm dinaikkan 4 tetes tiap 30 menit sekali
setiap 4 jam atau <4 jam bila ada indikasi (meningkatnya frekuensi, durasi
serta intensitas kontraksi dan ada tanda gejala kala II). Dan observasi TTV,
dinaikkan 4 tetes tiap 30 menit sekali sampai maksimal 40 tpm dan terapi obat
80
Memberitahukan pada ibu dan keluarga tindakan atau prosedur yang akan
dilakukan, Mengobservasi tanda- tanda vital ibu dan janin, meminta ibu untuk
pertama 8 tpm dan dinaikkan 4 tetes setiap 30 menit sekali sampai tetesan
maksimal 40 tpm, Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman dan
ibu tidak dianjurkan untuk jalan-jalan dan turun dari tempat tidur,
pembukaan/dilatasi serviks setiap 4 jam atau <4 jam bila ada indikasi
(meningkatnya frekuensi, durasi serta intensitas kontraksi dan ada tanda gejala
kala II) dan observasi TTV, Menganjurkan ibu relaksasi atau pengaturan nafas
panjang, Mengobservasi his dan djj setiap 30 menit, Melakukan vulva hygene
Melakukan asuhan pada bayi baru lahir, Melakukan kolaborasi dengan dokter
7. Pada kasus Ny.A evaluasi didapatkan hasil pembukaan 2 cm, porsio lunak,
ketuban negative, presentase kepala, molase tidak teraba, UUK kiri depan,
penurunan Hodge I dan kesan panggul normal. Keadaan umum ibu baik,
81
oxytosin drip ½
cc dengan tetesan pertama 8 tpm dan dinaikkan 4 tetes setiap
1x1/hari.
Berdasarkan judul pada kasus Ny.A Studi Kasus Asuhan Kebidanan pada
Dari penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan pada kasus Ny.A tidak
B. Saran
professional.
2. Bagi Penulis
82
3. Bagi Instansi Rumah Sakit
potologis, baik dari segi prasarana maupun dari segi kinerja dari tenaga
83