Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Menurut World Health Organization (WHO) Perdarahan menempati

persentasi tertinggi penyebab kematian ibu 28%, anemia dan kekurangan energi

kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan dan

infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu. Diperkirakan di seluruh dunia

lebih dari 585.000 ibu meninggal dunia tiap tahun saat hamil atau bersalin. Angka

kematian ibu (AKI) di negara-negara sedang berkembang berkisar 350/10.000

kematian (Navisulistika, 2015).

Indonesia masih belum juga mengatasi tingginya angka kematian ibu

(AKI) yang 307 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) 35 Per

1000 kelahiran hidup. Itu berarti setiap tahun ada 13.778 kematian ibu atau setiap

dua jam ada dua ibu hamil, bersalin, nifas yang meninggal karena berbagai

penyebab (Azwar, 2009).

Kematian maternal adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau

dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari

tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan

(Sarwono, 2007).

Angka Kematian Maternal ialah jumlah kematian maternal diperhitungkan

terhadap 1.000 atau 10.000 kelahiran hidup, kini dibeberapa Negara malahan

terhadap 100.000 kelahiran hidup (Sarwono, 2007).

1
2

Kemajuan yang dicapai dalam kira-kira setengah abad terakhir telah

diumumkan oleh banyak penulis. Angka kematian menurun dari 44,2 per 10.000

kelahiran dalam tahun 1928 menjadi 2,5 per 10.000 dalam tahun 1970.

Perkembangan ini terlihat pula pada semua Negara-negara itu berkisar antara

1,5dan 3,0 per 10.000 kelahiran hidup(Sarwono, 2007).

Penyebab kematian ibu di Indonesia terbanyak (90 %) disebabkan oleh

komplikasi obstetric yaitu perdarahan, infeksi dan eklamsi. Oleh karena itu

kebijakan Departemen Kesehatan adalah mendekatkan pelayanan Obstetri dan

Neonatal (kebidanan dan bayi baru lahir) (IBI, 2006).

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara penyebab utama

kematian ibu belum ada survei khusus karena komplikasi persalinan (45%),

retensio plasenta (20%), robekan jalan lahir (19%), partus lama (11%), perdarahan

dan eklamsia masing-masing (10%), komplikasi selama nifas (5%), dan demam

nifas (4%) (Veronika, 2010).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan, proporsi perdarahan pada

tahun 2002 sebesar 2,5% atau sebanyak 30 orang dari 1.310 persalinan dan jumlah

kematian ibu sebanyak 2 orang (CFR=6,7%), pada tahun 2003 sebesar 2,5% atau

sebanyak 35 orang dari 1. 425 persalinan dan jumlah kematian ibu karena

perdarahan sebanyak 3 orang (CFR=8,6%) (Rahmi, 2009).

Di Jawa Barat pada tahun 2009 Angka kematian ibu sampai saat ini masih

terbilang tinggi. Untuk itu hamper semua menteri kesehatan di

seluruhduniatelahsepakatbahwatindakantegasharussegeradiambiluntukmengurangi

jumlah angka kematian ibu selama masa kehamilan atau pada saat Menurunkan

2
3

angka kematian ibu merupakan salah satu dari Tujuan MDGs (Millenium

Development Goals) (dinkes. 2009).

Kematian ibu dan bayi setidaknya dapat diantisipasi dengan memberikan

asuhan secara Komprehensif dari mulai hamil, persalinan, nifas dan bayi baru

lahir.

Berdasarkan Latar Belakang di atas, maka penulis akan melaksanakan

Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi

baru lahir pada Ny. S.

1.2 Identifikasi Ruang Lingkup Asuhan

Dari latar belakang masalah di atas, maka masalah dapat dirumuskan

sebagai berikut: “Bagaimana memberikan Asuhan Kebidanan secara

Komprehensif pada ibu hamil, ibu bersalin, nifas, Asuhan pada bayi baru lahir,

dan Asuhan pada ibu ber KB di Klinik Hj. Hamidah Nasution Medan Tahun 2019

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

Untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari masa

kehamilan 37 minggu, persalinan, nifas, dan asuhan bayi baru lahir sampai dengan

6 minggu yang di dokumentasikan melalui manajemen kebidanan dalam bentuk

SOAP.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mampu melaksanakan pengkajian pada ibu dalam masa kehamilan,

persalinan, nifas, KB dan bayi baru lahir di Klinik Hj. Hamidah

3
4

Nasution Medan Tahun 2019.

2. Mampu menetapkan diagnosa, masalah dan kebutuhan ibu dalam

masa kehamilan, persalinan, nifas, KB dan bayi baru lahir Klinik

Hj. Hamidah Nasution Medan Tahun 2019.

3. Mampu menetapkan identifikasi potensial dan masalah potensial

yang terjadi pada ibu dalam masa kehamilan, persalinan, nifas, KB

danbayibarulahir di Klinik Hj. Hamidah Medan Tahun 2019.

4. Mampu melaksanakan identifikasi tindakan segera pada masa

kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB di Klinik Tahun

2019.

5. Mampu merencanakan asuhan kebidanan yang akan diberikan pada

masa kehamilan, persalinan, nifas, KB dan bayi baru lahir di Klinik

Hj. Hamidah Nasution Medan Tahun 2019.

6. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan masalah

kebutuhan ibu dan pada masa kehamilan, persalinan, nifas, KB dan

bayi baru lahir di Klinik Juliana Dalimunthe Medan Tahun 2019.

7. Mampu melaksanakan evaluasi hasil asuhan pada ibu dan dalam

masa kehamilan, persalinan, nifas, KB dan bayi baru lahir di Klinik

Hj. Hamidah Nasution Medan Tahun 2019.

8. Mampu mendokumentasikan hasil asuhan kebidanan pada ibu hamil,

bersalin, nifas, KB & bayi baru lahir dengan metode Subjektif,

Objektif, Analisa, Penatalaksanaan (SOAP).

4
5

1.4 Sasaran, tempat dan waktu asuhan kebidanan

Sasaran dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir ini adalah ibu hamil yaitu

Ny. S Studi kasus ini dilaksanakan mulai dari Bulan sampaiBulan 2019 meliputi

Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan 37 minggu, persalinan, nifas, asuhan

pada bayi baru lahir sampai dengan 6 minggu dan KB di Klinik Hj. Hamidah

Nasution Medan Tahun 2019.

1.5 Manfaat Penulisan

1.5.1 Bagi Institusi Pendidikan.

Dapat dijadikan sebagai masukan untuk pengembangan materi yang telah

diberikan baik dalam proses perkuliahan mau pun praktik lapangan agar

mampu menerapkan secara langsung dan berkesinambungan pada ibu

hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dengan pendekatan manajemen

kebidanan yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.

1.5.2 Bagi Lahan Praktik.

Sebagai masukan untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan

terutama asuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.

1.5.3 Bagi Klien Asuhan.

Sebagai informasi dan motivasi bagi klien, bahwa perhatian pemeriksaan

dan pemantauan kesehatan sangat penting khususnya asuhan kebidanan

pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir.

Anda mungkin juga menyukai