Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asuhan kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang

mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan ibu pada masa

hamil, pada masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir, serta keluarga berencana.

Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami, dan sehat.

Bidan meyakini bahwa model asuhan kehamilan yang membantu serta melindungi

proses kehamilan dan kelahiran normal adalah yang paling sesuai dengan

kebutuhan sebagian besar wanita. Mengingat kehamilan, persalinan, nifas, dan

bayi baru lahir merupakan keadaan fisiologis yang bisa berubah menjadi keadaan

patologis, sehingga diperlukan asuhan yang berkesinambungan dan berkualitas.

Beberapa masalah yang terjadi pada masa kehamilan, persalinan, masa

nifas dan masa interval menjadi penyebab masih tingginya Angka Kematian Ibu

(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Walaupun Angka Kematian Ibu (AKI)

telah mengalami penurunan dari 346 kematian per 100.000 kelahiran hidup

(SUPAS 2010) menjadi 305 kematian per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS

2015). Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) berdasarkan hasil Survei

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI tahun 2012) sebesar 19 per 1000

kelahiran hidup. Hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS 2015) Angka

Kematian Bayi (AKB) sebesar 22,23 per 1000 kelahiran hidup. Target SDGs

1
2

penurunan AKI kurang dari 70 per 100.000 KH di tahun 2030. AKB kurang dari

12 per 1000 KH. Di Jawa Timur Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2016

mencapai 91 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi

(AKB) mencapai 23,6 per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia,

2016). Di Kabupaten Pacitan Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2019 tercatat

seluruhnya 8 kasus kematian dengan rincian 3 orang pada masa hamil, 4 pada

masa persalinan, 1 pada masa nifas. Adapun jumlah kematian bayi pada tahun

2019 tercatat 46 bayi (Laporan PWS KIA Kabupaten Pacitan, 2019).

Dampak yang akan timbul jika tidak dilakukan asuhan kebidanan yang

berkesinambungan adalah dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi pada

ibu yang tidak ditangani sehingga menyebabkan penanganan yang terlambat

terhadap komplikasi dan meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas.

Komplikasi yang dapat timbul pada kehamilan diantaranya meliputi anemia,

hipertensi, perdarahan, abortus, oedema pada wajah dan kaki, dan lain-lain.

Komplikasi yang mungkin timbul pada persalinan meliputi distosia, inersia uteri,

presentasi bukan belakang kepala, prolaps tali pusat, ketuban pecah dini (KPD),

dan lain-lain. Komplikasi yang mungkin timbul pada masa nifas meliputi,

bendungan ASI, dan lain-lain. Komplikasi yang mungkin timbul pada bayi baru

lahir meliputi berat badan lahir rendah (BBLR), asfiksia, kelainan kongenital,

tetanus neonatorum, dan lain-lain (Saifuddin, 2010).

Upaya Pemerintah untuk menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) dan

Angka Kematian Bayi (AKI) antara lain dengan menggalakkan program Penakib,

Garsia, ANC Terpadu, Pendampingan 1000 HPK. Salah satu peran bidan dalam
3

menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

adalah melakukan asuhan secara menyeluruh, terarah dan berkesinambungan atau

Continuity Of Care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang

berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan

bayi baru lahir serta pelayanan Keluarga Berencana yang berhubungan dengan

kebutuhan kesehatan perempuan (Homer et al, 2014).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan asuhan

kebidanan secara berkelanjutan (Continuity of Care) pada ibu hamil, bersalin,

nifas, bayi baru lahir, hingga pemilihan dan pemakaian alat kontrasepsi.

1.2 Identifikasi Masalah Asuhan Kebidanan

Asuhan kebidanan secara menyeluruh dan berkelanjutan (Continuity of

Care) kepada ibu hamil trimester III, ibu melahirkan, masa nifas, bayi baru lahir

(neonatus) dan masa antara (KB).

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan secara Continuity of Care (COC)

bedasarkan standar asuhan dengan menggunakan dengan pendekatan menejemen

kebidanan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Melakukan, asuhan kebidanan pada kehamilan trimester III

2. Melakukan asuhan kebidanan pada persalinan

3. Melakukan asuhan kebidanan pada nifas

4. Melakukan asuhan kebidanan pada neonatus


4

5. Melakukan asuhan kebidanan pada masa antara (Keluarga Berencana)

1.4 Manfaat

1.4. 1 Manfaat Teoritis

Sebagai bahan kajian terhadap materi asuhan pelayanan kebidanan serta

referensi bagi mahasiswa dalam memahami pelaksanaan asuhan kebidanan secara

berkelanjutan pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, serta masa antara

(Keluarga Berencana).

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi penulis

Penulis dapat mengerti, memahami, dan menerapkan asuhan kebidanan

pada ibu hamil bersalin, nifas, neonatus, serta masa antara (Keluarga Berencana).

2. Bagi lahan praktik

Dapat meningkatkan mutu pelayanan tenaga kesehatan terutama bidan

untuk selalu melakukan deteksi dini pada ibu hamil bersalin, nifas, neonatus,

serta masa antara (Keluarga Berencana).

3. Bagi Institusi

Proposal Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi tambahan bacaan

untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa dan pengembangan ilmiah,

khususnya yang berkaitan dengan asuhan berkesinambungan Continuity of Care

(COC).

Anda mungkin juga menyukai