PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nasional (BKKBN), rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum
begitu, masa remaja itu diasosiasikan dengan masa transisi dari anak-anak
dalam hidup. Selain kematangan fisik dan seksual, remaja juga mengalami
dalam dekade akhir ini, dengan satu dari sepuluh wanita muda hamil setiap
1
kesehatan reproduksi kemudian faktor yang berasal dari dalam diri remaja
yang serba kekurangan merupakan faktor non medis yang banyak berjadi
dengan tingkat kesakitan serta kematian ibu dan anak. Ibu yang berumur
(SDKI, 2017).
2014).
2
menyumbang sekitar 90 % atau 302.000 dari seluruh total kematian ibu
hipertensi dalam kehamilan (25%) infeksi (6%) dan lainnya (39%). Resiko
salah satu dari kriteria 4 “terlalu, yaitu terlalu tua pada saat melahirkan (>35
3
tahun), terlalu muda pada saat melahirkan (<20 tahun), terlalu banyak anak
RI,2013).
2017).
tercatat 1 dari 523 orang, tahun 2017 tercatat 1059 orang. Penyebab
menurunkan angka kematian ibu dan bayi dalam jumlah yang signifikan.
optimal.
4
care) melakukan asuhan kebidanan pada masa nifas (postnatal care),
2015 1120 36
2016 523 9
2017 1059 12
2018
dalam tahun 2015-2017 berjumlah 57 orang. Pada tahun 2015 tercatat 36 dari
1120 orang, tahun 2016 tercaatat 9 dari 523 orang, tahun 2017 tercatat 12
kebidanan pada Ny. R G1P0A0 dengan usia 17 tahun. Dan penulis melakukan
5
asuhan kebidanan dengan cara study kasus untuk memenuhi tugas akhir di
B. Rumusan Masalah
A. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
tahun.
6
B. Manfaat
a. Manfaat Praktis
b. Manfaat Teoritis
1. Bagi Penulis
<20 tahun
tahun
3. Bagi Bidan
7
kebidanan dan deteksi dini dari mulai masa kehamilan persalinan,
8
BAB II
DAFTAR PUSTAKA
Usia seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda dan
tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun,
hamil harus siap fisik, emosi, psikologi, sosial dan ekonomi (Prawirohardjo,
2014).
Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara
B. Penyebab
dimana keluarga dan orang tua akan segera menikahkan anaknya jika
sudah menginjak masa dewasa. Hal ini merupakan hal yang sudah
9
biasa atau turun-temurun. Sebuah keluarga yang mempunyai anak
Orang tua akan merasa takut apabila anaknya akan melakukan ha-hal
2. Faktor Ekonomi
3. Faktor Pendidikan
ekonomi keluarga akan memaksa nya untuk putus sekolah dan tidak
10
berkeinginan yang sama, yaitu menikah di usia muda tanpa memikirkan
C. Dampak
a. Perdarahan Antepartum
trimester ketiga.
11
kemungkinan kelainan yang terjadi pada jalan lahir (terjadi
b. Persalinan Prematur
keduanya.
badan lahir rendah yaitu karena gizi saat hamil yang kurang,
12
usia ibu kurang dari 20 tahun, dan penyakit menahun ibu
b. Kematian bayi
a. Perdarahan Postpartum
D. Asuhan
melalui:
13
1. Pemberian konseling stimulasi dan gizi kehamilan berlangsung
diperlukan
D. Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). (Irianti
Bayu, 2015:55)
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi
14
2. Perubahan Fisiologis Kehamilan
a. Uterus
dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastik, terutama
menipis. Batas antara segmen atas yang tebal dan segmen bawah
dan meningkat pada satu atau dua minggu sebelum persalinan. Hal ini
gap junction diantara sel-sel myometrium. Pada saat ini kontraksi akan
b. Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan
15
edema pada seluruh serviks bersamaan dengan terjadinya hipertrofi
menurun secara nyata dari yang relatif dilusi dalam keadaan menyebar
c. Ovarium
folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat
16
meningkatnya ketebalan mukosa., mengendornya jaringan ikat, dan
laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari
e. Kulit
akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang
f. Payudara
17
prolactin inhibiting hormone. Selain itu, kelenjar Montgomery akan
g. Perubahan Metabolik
berasal dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan
mOsm/kg yang diinduksi oleh makin rendahnya ambang rasa haus dan
sekresi vasopressin. Pada saat aterm ± 3,5 liter cairan berasal dari
(Sarwono, 2016:180)
h. Sistem Kardiovaskular
ini terjadi untuk mengurangi resistensi vascular sistemik. Selain itu juga
i. Traktus Digestivus
18
Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan usus akan
akan bergeser kea rah atas dan lateral. Perubahan yang nyata akan
terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digetivus dan
j. Traktus Urinarius
bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika
kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan
k. Sistem Endokrin
135%. Akan tetapi, kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti penting
19
ini adalah untuk memasok janin dengan kalsium yang adekuat.
l. Sistem Muskuloskeletal
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran
terjadinya persalinan pada ibu. Sering kali ibu merasa khawatir atau
Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya
fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman
20
akibat kehamilan timbul kembali dan banyak ibu yang merasa dirinya
aneh dan jelek. Selain itu, ibu juga merasa sedih karena akan berpisah
dukungan dari suami, keluarga, dan bidan. Trimester ini juga saat
persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga
dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama untuk bayi
mereka.
a. Sering Berkemih
21
normal akibat dari perubahan yang terjadi selama kehamilan,
aliran pembuluh darah balik dan biasa terjadi pada pembuluh balik
bagian kaki, namun sering juga muncul pada vulva dan anus. Varices
pada bagian anus biasa disebut haemoroid. (Irianti, dkk, 2015: 135)
tubuh yang baik, tidur dengan posisi kaki sedikit lebih tinggi selama 10-
15 menit dan dalam keadaan miring, hindari duduk dengan posisi kaki
2015:137)
22
jika tidak ada rangsangan untuk mengedan, mandi berendam
dkk, 2015:137).
c. Sesak Nafas
oleh ibu (70%) pada kehamilan trimester III yang dimulai pada 28-31
23
d. Bengkak dan Kram pada Kaki
sebagai berikut :
dan tidur. Hindari duduk dengan posisi kaki menggantung karena akan
bengkak. Pada saat tidur posisikan kaki sedikit tinggi sehingga cairan
adanya sandaran.
peningkatan sirkulasi.
24
tidak terpenuhinya kebutuhan kalsium tubuh. Sedangkan vitamin B
pada kaki saat kehamilan sering dikeluhkan oleh 50% wanita pada usia
seperti memposisikan kaki lebih tinggi dari tempat tidur sekitar 20-25
darah.
25
3) Menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi vitamin B, C, D, kalsium
cepat lelah pada ibu hamil dikarenakan tidur malam yang tidak
menganjurkan ibu untuk mandi air hangat, meminum air hangat, dan
Secara normal, nyeri perut bawah dapat disebabkan oleh muntah yang
berlebihan dan konstipasi yang dialami oleh sebagian besar ibu dalam
Torsi uterus yang parah biasanya dapat diatasi dengan tirah baring,
mengubah posisi ibu agar uterus yang mengalami torsi dapat kembali
26
keadaannya semula tanpa harus diberikan manipulasi. (Irianti, dkk,
2015:141)
g. Heart Burn
isi lambung juga dapat memperburuk keluhan panas perut. (Irianti, dkk,
2015:142)
jeruk yang sangat asam, minuman bersoda dan kafein. (Irianti, dkk,
2015:142)
sering terjadi setiap 10-20 menit dan juga, sedikit banyak, mungkin
palsu ( False Labour). Salah satu dampak klinis yang baru baru ini di
27
buktikan adalah bahwa 75% dengan 12 atau lebih kontraksi per jam di
2015:143).
Pada saat ini jumlah dan distribusi reseptor oksitosin yang di keluarkan
istirahat)
28
6. Motivasi hidup sehat
istirahat)
kembar
Setelah 36 minggu 2. Sama seperti asuhan pada trimester I,II dan III
29
Penimbangan berat badan ibu hamil setiap kali kunjungan
dalam kandungan. Berat badan ibu hamil yang naik, tetapi tidak lebih
2018:279)
IMT Interpretasi
18,5-25 Normal
25-30 Overweight
30
30-35 Moderate Obesity
ini adalah tinggi badan kurang dari 145 cm. (Oktaviani Ika, 2018:279)
lengan atas (LILA) ibu hamil berguna untuk mendeteksi ibu hamil
kurang energi kronis (KEK). Batas normal LILA adalah ≥23,5. Keadaan
2018:279)
31
d. Tentukan Tinggi Fundus Uteri/TFU
kepala atau kepala janin belum masuk pintu atas panggul pada
adalah 120-160 kali/menit. Apabila DJJ kurang atau lebih dari nilai
32
f. Skrining Status Imunisasi Tetanus dan Pemberian Imunisasi Tetanus
Toksoid (TT)
hamil harus mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu
TT 4 1 tahun setelah TT 3
33
Pada saat pemberian imunisasi selalu disediakan KIPI kit yang
terdiri dari ADS 1 ml, epinefrin 1:1000 dan infus set (NaCl 0,9%, jarum
2018:310)
34
i. Tata Laksana Kasus
persalinan
menghadapi komplikasi
epidemic meluas dan terkonsentrasi atau ibu hamil dengan IMS dan
9) KB pasca persalinan
10) Imunisasi
35
11) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (brain
booster)
E. Kewenangan Bidan
Pasal 18
Pasal 19
36
Pasal 20
Pasal 21
Dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 huruf c,
Bidan berwenang memberikan:
37
a. Penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencaan
b. Pelayanan kontrasepsi oral, kondom, dan suntikan.
A. Persalian
1. Definisi Persalinan
Ada lima aspek dasar atau lima benang merah, yang penting dan
saling terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman. Berbagai
c. Pencegahan infeksi
e. Rujukan
38
2. Tanda Gejala Inpartu
3) Perineum menonjol
masuk panggul.
H IV Di perineum
= 0/5
39
3. Tahapan Persalinan
a. Kala I
multigravida 2 cm/jam.
1. Perubahan Fisiologis
a) Uterus
pengeluaran janin.
b) Serviks
40
Pembukaan serviks diukur dengan menggunakan ukuran
c) Janin
e) Perdarahan
1. Perubahan Psikologis
a) Interaksi verbal
41
c) Kemampuan-kemampuan terutama dalam menerima pengalaman
persalinan
(Ernawati, 2014).
b. Kala II
a. Kala II
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua disebut
kontraksi.
vaginanya.
c) Perineum menonjol.
42
a) Pembukaan serviks telah lengkap
membuka vulva.
yang efektif dan benar. Perlu diingat bahwa sebagian besar daya
43
hanya menambah daya kontraksi untuk mengeluarkan bayi (APN,
2014).
a) Engangement
menjadi 2 diantaranya:
b) Penurunan Kepala
44
(1) Dimulai sebelum onset persalinan atau inpartu.
lainnya.
2008)
belakang
c) Fleksi
suboksipitobregmatika 9cm.
d) Rotasi Dalam
45
kepala dimana bagian terendah janin adalah UUK maka akan
jam 12.
e) Ekstensi
46
(2) Tahanan dasar panggul dan simpisis kea rah belakang.
f) Rotasi luar
rotasi dalam.
g) Ekspulsi
47
seharusnya. Gerakan kelahiran bahu depan, bahu belakang,
b. Kala III
Kala tiga Persalinan disebut juga sebagai kala uri atau kala
kelanjutan dari kala satu (kala pembukaan) dan kala dua (kala
setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput
ketuban.
48
b) Tali pusat memanjang. Tali pusat terlihat menjulur keluar
bayi lahir.
49
c. Kala IV
episiotomi) perineum.
kemih dan darah yang keluar setiap 15 menit pada satu jam
jam kedua.
50
c) Pantau temperature setiap jam dalam dua jam pertama
pascasalin.
menit selama satu jam pertama dan setiap 30 menit pada jam
kedua.
lembek.
dengan baik.
1) Derajat satu
perineum. Jika tidak ada perdarahan dan posisi luka baik maka tidak
perlu jahit.
2) Derajat Dua
3) Derajat Tiga
51
4) Derajat Empat
4) Tindakan cepat
7) Hati – hati jangan sampai kasa atau kapas tertinggal dalam vagina
selama tindakan
1) Jelaskan pada ibu apa yang akan dilakukan dan bantu ibu untuk
tersebut.
52
4) Tusukkan jarum ke ujung atau tepi luka (laserasi), tarik jarum
perineum).
disuntikan.
8) Arahkan lagi jarum ke daerah diatas tengah luka dan ulangi langkah
empat, tusuk jarum untuk ketiga kalinya sehingga tiga garis di satu
sisi luka mendapat anestesi lokal. Ulangi proses ini di sisi lain luka
dengan forsep atau disentuh dengan jarum yang tajam. Jika ibu
merasakan jarum atau cubitan tersebut, tunggu dua menit lagi dan
53
2) Jika luka episiotomi meluas, tangani seperti robekan derajat III dan
IV
batas vagina
3) Cuci perineumnya dengan sabun dan air bersih yang mengalir tiga
lukanya. Ibu harus kembali lebih awal jika mengalami demam atau
diantaranya adalah :
54
f. Ibu kejang-kejang.
kontak kulit bayi dengan kulit ibu setidaknya 1 jam atau lebih, sampai
bahwa Asi Eksklusif selama 6 bulan memang baik bagi bayi. Naluri bayi
akan membimbingnya saat bayi baru lahir, pada jam pertama bayi
berkelanjutan dalam kehidupan antara ibu dan bayi menyusui. Setelah IMD
2 tahun.
(verniks).
4) Dalam keadaan ibu dan bayi tidak memakai baju, tengkurapkan bayi
di dada atau perut ibu agar terjadi sentuhan kulit ibu dan bayi
55
5) Anjurkan ibu memberi sentuhan kepada bayi untuk merangsang bayi
mendekati putting.
minimal satu jam walaupun proses menyusui telah terjadi. Bila belum
terjadi proses menyusui hingga 1 jam biarkan bayi berada di dada ibu
9) Proses menyusui dini dan kontak kulit ibu dan bayi harus di upayakan
menurunkan insiden ikterus bayi baru lahir. Kontak kulit dengan kulit juga
membuat bayi lebih tenang sehingga didapat pola tidur yang lebih baik.
Dengan demikian, berat badan bayi lebih cepat meningkat dan lebih cepat
keluar dari rumah sakit. Bagi ibu IMD dapat mengoptimalkan pengeluaran
8. Partograf
a. Pengertian Partograf
56
Partograf adalah alat bantu untuk membuat keputusan
suatu persalinan berlangsung lama, adanya gawat ibu dan janin, serta
proses persalinan telah berada dalam kala I fase aktif yaitu saat
c. Isi partograf
2) Kondisi janin
57
b) Warna dan adanya air ketuban.
3) Kemajuan persalinan
a) Pembukaan serviks.
5) Kontraksi uterus
a) Oksitosin.
7) Kondisi ibu
waspada. Kondisi ibu dan janin dinilai dan dicatat dengan cara:
58
2) Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus : setiap 30 menit.
Beri tanda ‘•’ (tanda titik) pada kisaran angka 180 dan 100.
berikut:
59
J : Selaput ketuban pecah, dan air ketuban Jernih.
0 : Sutura terpisah.
e) Kemajuan persalinan.
dilatasi serviks.
f) Pembukaan serviks.
60
g) Penurunan bagian terbawah janin.
tidak terputus dari 0-5. Berikan tanda ‘0’ pada garis waktu
yang sesuai.
61
j) Kontraksi uterus.
40 detik.
m) Kondisi ibu.
sesuai.
62
Mengukur dan mencatat jumlah produksi urine
dasar, kala I, kala II, kala III, kala IV, bayi baru lahir.
a) Data dasar.
b) Kala I
c) Kala II
penatalaksanaannya.
d) Kala III
63
retensio plasenta > 30 menit, laserasi, atonia uteri, jumlah
e) Kala IV
2014).
C. Nifas
1. Pengertian Nifas
lahir dan berakhir ketika alat-alat kandung kembali sebelum hamil. Masa
hamil dan masa nifas berlangsung selama kira-kira 2-6 minggu. (Maternal
(Saifuddin, 2014)
64
2) Melaksanakan skrining yang komperensif mendeteksi masalah,
bayinya.
a. Kontraksi Uterus
c. Regenerasi epithelium
3. Lochea
Adalah cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam
65
Berwarna merah segar, berisi darah segar dan sisa-sisa selaput
b. Lochea Sanguinolenta
c. Lochea Serosa
d. Lochea Alba
e. Lochea Purulenta
menjadi struktur yang tipis, kolaps dan kendur. Mulut serviks mengecil
oleh 2 jari, tetapi pada akhir minggu pertama telah menjadi sedemikian
sangat menipis beretreksi tetapi tidak sekuat pada korpus uteri. Dalam
66
perjalanan bebrapa minggu segmen bawah rahim diubah menjadi
struktur yang jelas dan cukup besar untuk memuat kebanyakan kepala
janin cukup bulan menjadi isthmus yang hampir tidak dapat dilihat.
Pada perlukaan jalan lahir akan sembuh dalam 6-7 hari, bila
tidak disertai infeksi dan faktor gizi juga sangat berpengaruh dalam
penyembuhan luka jalan lahir tersebut, karena dengan gizi yang cukup
Vagina dan pintu keluar vagina pada bagian pertama masa nifas
6. Rasa Sakit
persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu, mengenai hal ini dan
terlalu menggangu dapat diberikan obat-obatan anti sakit dan anti mules.
7. Ligament-ligament
pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh ke belakang dan menjadi
67
kandungannya turun atau terbalik.Untuk memulihkan kembali sebaiknya
Biasanya striae yang terjadi pada saat akan kehamilan akan berkurang.
9. Sistem Kardiovaskuler
1200 ml sebagai akibar cairan ekstra seluler ke intra seluler. Total volume
10. Payudara
yang meliputi: produksi susu dan sekresi susu atau let down.
68
Fisiologi dari produksi ASI masih belum sepenuhnya dimengerti.
Hisapan ini akan mendorong air susu melalui ductus laktiferus menuju
tempat akhir, yaitu mulut bayi. Aliran susu dan sinus laktiferus disebut let
tali plasenta dipotong segera dari bayi, maka sirkulasi plasenta yang
Saifuddin, (2014).
69
1. Asuhan Bayi Baru Lahir
2) Kondisi bayi lahir dengan tubuh basah karena air ketuban atau aliran
5) Pada BBL cukup bulan dengan berat badan lebih dari 2500 gram dan
menangis kuat bisa dimandikan ±24 jam setelah lahir dengan tetap
setelah itu jika tidak terdapat masalah medis dan jika suhunya
36,5C,bungkus bayi dengan kain yang kering dan hangat, kepala bayi
belum berfungsi sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan
70
mengalami hipotermia. Bayi baru lahir dapat kehilangan panas melalui
4 yaitu:
tubuh bayi sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera
dikeringkan.
terpapar dengan udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan
tubuh bayi. Bayi bisa kehilangan panas dengan cara ini karena benda-
b. Penilaian Awal
Nilai kondisi bayi baru lahir secara cepat dengan menilai hal-hal berikut:
6. Warna kulit bayi merah muda, pucat, atau biru (Saifuddin, 2010).
71
c. Memotong Tali Pusat
d. Memberi Vitamin K
bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1
imunisasi HBo yaitu pada usia bayi 0 bulan. Asuhan yang diberikan oleh
pengkaji yaitu memberikan imunisasi HB0 pada saat usia bayi 2 jam.
yang simetri pada waktu bangun. Adanya tremor pada bibir, kaki dan
tangan pada waktu menangis adalah normal, tetapi bila hal ini terjadi
72
E. Kepala: apakah tidak simetris, berupa tumor lunak di belakang atas
H. Mulut: salivas tidak terdapat pada bayi normal. Bila terdapat secret
lingkar dada.
fraktur, paresis.
kelainan.
O. Refleks:
73
c) Refleks morro, timbulnya pergerakan tangan yang simetris apabila
j. Rambut lanugo biasanya tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna.
l. Gerakan aktif.
n. Refleks rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada pipi
dengan baik.
74
q. Reflek grasping (menggenggam) sudah baik.
r. Genitalia
t. Frekuensi buang air kecil bayi paling kurang 6-7 kali sehari atau 1-2 kali
per 6 jam dan buang air besar paling kurang 3-4 kali sehari atau 1 kali per
75
BAB III
EFEK IBU
DETEKSI
1. Perdarahan Subektif
Antepartum 1. Menanyakan Pola
2. Kemungkinan Obektif
Keguguran / Abortus 1. Pemeriksaan fisik
a. TD : 100/80 mmHg
3. Persalinan Lama dan
b. BB : 65 kg
sullit c. TB : 153cm
4. Persalinan Prematur TFU : 31 cm
5. Perdarahan LILA : 25 cm
Postpartum
76
Masalah kesehatan perempuan yang menonjol terhadap kesehatan ibu hamil
yang berdampak terjadinya angka kematian ibu hamil, hal ini terjadi akibat salah
pada masa kehamilan, selain itu faktor usia risiko tinggi pula dapat berpengaruh
terhadap kesehatan ibu pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Pengaruh
keadaan kedua risiko ini dapat penulis amati melalui asuhan yang dilakukan
secara komprehensif.
pengkajian ditemukan masalah seperti usia kurang dari 20 tahun, lalu peneliti
beralamat di jl. Cagak desa maruyung kec. Pacet Kab. Bandung, periode bulan
C. Objek Penelitian/Partisipan
Objek dalam studi kasus komprehensif ini adalah Ny.R G1P0A0 dengan
risiko tinggi usia kurang dari 20 tahun bertempat tinggal di Kp. Loa Desa
pendekatan pada masa kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir yang
77
E. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan
No RM : 014916
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas/Biodata
78
B. Status Kesehatan
4. Riwayat menstruasi
b. Siklus : 28 hari
sampai ketiga
e. Lamanya : 6 hari
b. TP : 09 – 11 – 2019
16 minggu
79
e. Ibu tidak merasakan keluhan-keluhan seperti rasa lelah, mual
7. Pola sehari-hari
1 PolaNutrisi
a. A. Makan
3 kali sehari (1 piring 3 kali sehari (1
Frekuensi
sedang) piring)
Jenis makanan
Nasi, lauk pauk, Nasi, lauk pauk,
sayur
Makanan Pantangan
Tidak ada Tidak ada
b. B. Minum
Jenis minum
Air mineral, teh Air mineral, susu
Frekuensi
±7-8 gelas/hari ±8-10 gelas/hari
2 Pola eliminasi
a. A. BAK
80
b. B. BAB
4 Personal hygine
tangga. tangga.
81
Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
10. Imunisasi TT
a. Status Perkawinan
Ini merupakan perkawinan yang pertama bagi ibu dan suami, usia
g. Data sosial
mengertahui
82
4. Persiapkan komplikasi persalinan : sudah disiapkan
1. Pemeriksaan Fisik
R : 22 ×/mnt S : 36,2 °C
3) BB : 65 kg
4) BB sebelum hamil : 55 kg
= 23,4 (normal)
b. Kepala
1) Bentuk : Simetris
Sklera putih
83
7) Mulut dan Gigi : Caries tidak ada, keadaan bersih
c. Leher
1) Dada
a) Bentuk : Simetris
dinding dada
2) Payudara
g) Keadaan : Normal
e. Abdomen
1) Inspeksi
kehamilan
84
2) Palpasi
c) TFU : 31 cm
d) Pemeriksaan leopold :
melenting
masuk PAP.
Perlimaan : 2/5
3) Auskultasi
ibu
1) Atas
85
a) Bentuk : Simetris Kanan dan Kiri
2) Bawah
d. Keadaan : Normal
g. Genitalia :
Pengeluaran pervaginam
nyeri tekan
III. ANALISA
86
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu: TD:
keseluruhan kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu terlihat senang
mendengar kondisinya.
2. Memberi konseling kepada ibu tentang risiko yang dapat ditimbulkan dari
seperti biaya, siapa pendonor darah, dan transportasi untuk rujukan. Ibu
sudah menyiapkannya.
a. Perdarahan pervaginam
c. Penglihatan kabur
d. Oedem
kesehatan jika terjadi salah satu tanda tersebut. Ibu dapat mengulangi
tahu, telur, dan lain-lain. Ibu dapat mengulangi kembali informasi yang
telah disampaikan
87
6. Mengingatkan ibu tentang tanda-tanda persalinan seperti:
7. Ibu mengatakan akan datang jika terjadi salah satu tanda tersebut
hari dengan air putih menjelang tidur untuk menghindari mual. Ibu
10. Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang pada Taksiran Persalinan yaitu
88
Daftar Pustaka
Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia (2016) Kebidanan Teori dan Asuhan
Volume 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Vivian, Nani Lia Dewi. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita: Jakarta:
Salemba Medika
89