PENDAHULUAN
mengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk renta, antara
lain ibu, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarg miskin (Dinkes 2016 ).
1
keselamatan ibu melahirkan dan anak. Upaya tersebut dilakukan dengan
ekologi dan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta
Proses kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana
(KB) pada dasarnya merupakan suatu kejadian yang fisiologis atau alamiah,
setiap saat yang dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi, terutama pada ibu yang
yang dicapai ketika terjalin hubungan yang terus menerus antara seorang wanita
dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan yang berkaitan dengan tenaga professional
2018).
2
Sekitar 90% penyebab angka kematian ibu (AKI) di indonesia terjadi
pada saat persalinan. Di Indonesia angka kejadian kehamilan lewat waktu kira
kira 10% bervariasi antara 10,4-12% apabila diambil batas waktu 42 minggu dan
3,4 – 4% apabila diambil dalam batas waktu 43 minggu. Istilah lewat bulan
kehamilan dan maturitas janin (Freddy, 2016). Kematian janin akibat kehamilan
lewat waktu ialah 30% sebelum persalinan, 55% dalam persalinan, dan 15 % post
natal.
Angka kematian bayi 19 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup
jauh dari target SDGs (Sustainable Development Goals) yang menargetkan pada
tahun 2030 yaitu AKB 12 per 1000 kelahiran hidup (WHO,2016). Data profil
secara nasional pada tahun 2017 adalah sebesar 83,67%. Cakupan ini terus
menerus meningkat dari tahun ketahun (Data Profil Kesehatan Indonesia Tahun
2017). Hasil survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKB 32
per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan laporan dari dinas kesehatan provinsi
sumatra utara tahun 2015 AKB sebesar 4,3 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes
Penyebabnya adalah dalam menentukan usia kehamilan. Perlu diingat bahwa para
ibu sebanyak 10% lupa akan tanggal haid terakhir, sehingga sulit untuk
3
kemarian perinatal kehamilan lewat waktu dapat menjadi 3 kali lipat
terjadi seperti defleksi, posisi oksiput posterior, distosia bahu dan perdarahan post
Kejadian postterm yang berakibat pada kematian ibu dan kematian bayi
yang meningkat sampai dengan 40% pada kehamilan postterm. Hasil studi
pendahuluan yang dilakukan peneliti di RSUD Wonosari pada tahun 2016 total
termasuk rujukan atas indikasi pasien postterm sebesar 25% atau sebanyak 386
pasien. Data jumlah persalinan dengan induksi sebanyak 568 atau 40,9% dari
jumlah total persalinan pervaginam. Indikasi induksi antara lain postterm 68%,
KPD 17%, IUFD 4%, PEB dan Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK)11%. Dengan
yang diperoleh dari Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf
Kabupaten Gowa menunjukkan jumlah persalinan pada periode 2015 yaitu 1.804
tahun 2016 yaitu 1.578 persalinan yang diantaranya 90 (5,70%) kasus persalinan
preterm, sedangkan pada tahun 2017 terdapat 2.642 persalinan yang diantaranya
Yusuf,2017).
4
berlangsung sampai 42 minggu (294 hari) atau lebih dihitung dari hari pertama
pasti, beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab,antara lain : Cacat bawaan,
tokolitik anti postaglandin. Hal ini juga bisa disebabkan karena Penurunan kadar
matu/ serotinus seiring dijumpai pada suatu keluarga tertentu ( Taufan, 2017 ) .
Pakistan menunjukkan bahwa dari 205 ibu yang mengalami kehamilan serotinus,
mengalami asfiksia dan 20% fetal distress saat dilahirkan serta 18% bayi
Pulse, Grimace, Appearance, Respiration (APGAR) pada bayi baru lahir pada
menit pertama dan kelima, serta meningkatkan risiko kejadian disabilitas pada
5
daripada wilayah Ethiopia, yaitu 9,10% (Mengesha, Lerebo, Kidanemariam,
kurang gizi dan asfiksia sebagai akibat penurunan fungsi respirasi dan nutrisi pada
postmatur adalah 20%. Hal ini disebabkan mulai pada kehamilan usia 42 minggu
terjadi proses penuaan plasenta yang dibuktikan dengan adanya penurunan pada
kadar estriol dan plasental laktogel. Hal ini dikaitkan dengan belum sempurnanya
kematangan alat reproduksi pada ibu usia < 20 tahun dan menurunnya fungsi
organ ibu pada > 35 tahun. Penelitian yang dilakukan di RSUD Dr. Slamet Garut
pada bulan Maret 2014, dari 15 ibu yang teridentifikasi mengalami persalinan
postmerm, 10 diantaranya berusia < 20 tahun, 3 ibu berusia > 35 tahun, dan 2
kasus tersebut sebagai laporan tugas akhir, dan menerapkannya secara langsung
terhadap pasien dengan memberikan asuhan kebidanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas dan bayi baru lahir dengan masalah postmatur pada Ny. I umur 29 tahun
G3P2A0 di Rumah Bersalin Murni Sibuluan Tahun 2019 dengan standar asuhan
6
1.2. Ruang Lingkup
secara komprehensif pada Ny.I G3P2A0 selama kehamilan, persalinan, nifas, bayi
baru lahir dengan Postmatur di Klinik Murni Sibuluan tahun 2019 yang dimulai
pendokumentasian SOAP.
G3P2A0 selama kehamilan, persalinan, nifas, dan asuhan bayi baru lahir
persalinan, nifas dan bayi baru lahir secara komprehensif pada Ny.I
SOAP.
bayi baru lahir dengan Postmatur pada Ny.I G3P2A0 melalui manajemen
kebidanan.
7
c. Mampu menetapkan identifikasi masalah potensial yang terjadi pada ibu
dalam masa kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir dengan
persalinan, nifas,dan bayi baru lahir dengan Postmatur pada Ny.I G3P2A0
kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir dengan Postmatur pada
kebutuhan ibu pada masa kehamilan ,persalinan, nifas, dan bayi baru lahir
g. Mampu melaksanakan evaluasi hasil asuhan pada ibu dan dalam masa
bersalin, nifas,dan bayi baru lahir, dengan Postmatur pada Ny.I G3P2A0
1.2 Manfaat
8
secara komprehensif pada ibu hamil,bersalin,nifas,bayi baru lahir dengan
9
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian
Kehamilan adalah hasil dari kencan sperma dan sel telur. Dalam
penuh perjuangan. Dari sekitar 20-40 juta sperma yang dikeluarkan, hanya
sedikit yang survive dan berhasil mencapai tempat sel telur. Dari jumlah
yang sudah sedikit itu, cuma satu sperma saja yang bisa membuahi sel
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
(minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga minggu ke-28 hingga
ke-40 (Elisabeth,2018).
10
2.1.2 Tanda-Tanda Kehamilan
(Elisabeth,2018).
ketakutan kehamilan.
terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness. Dalam batas
tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila terlampau sering dapat
gravidarum.
11
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,keinginan
kehamilan.
4) Syncope (pingsan)
atau pingsan. Hal ini sering terjadi terutama jika berada pada tempat
5) Kelelahan
6) Payudara Tegang
nyeri selama dua bulan pertama kehamilan, pelebaran puting susu, serta
pengeluaran kolostrum.
7) Sering Miksi
12
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi pada
bisa timbul karena janin mulai masuk kerongga panggul dan menekan
9) Pigmentasi Kulit
10) Epulis
pertama.
11) Varises
dapat terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis, serta payudara.
13
b. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
1) Pembesaran Perut
keempat kehamilan.
2) Tanda Hegar
3) Tanda goodel
bibir.
4) Tanda Chadwik
5) Tanda Piscaseck
14
tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi
7) Teraba Ballotement
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal
seperti bentuk janin saja tidak cukup karena dapat saja merupakan
myoma uteri.
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
minggu.
15
2) Denyut Jantung Janin
serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas
pada usia kehamilan lebih tua (trimester terakhir). Bagian janin ini
4) Kerangka Janin
Ada beberapa perubahan yang terjadi pada ibu selama masa kehamilan
a. Trimester Pertama
16
b. Trimester Kedua
dengan kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat
kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar
secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan
seseorang di luar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasakan
terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakan
c. Trimester Ketiga
banyak ibu hamil yang susah bernafas, ini karena tekanan bayi yang
berada di bawah diafragma menekan paru ibu, tapi setelah kepala bayi
persalinan maka akan lega dan bernapas lebih mudah. Sering buang kecil,
yang ringan, tidak teratur dan kadang hilang bila duduk atau istirahat.
17
normal. Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan dan agak kental dan
18
b. Pengertian Asuhan Antenatal Care
berupa observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
berikut :
19
d. Jadwal Pemeriksaan Antenatal
2018).
- Pemeriksaan pertama
- Pemeriksaan ulang
persalinan
2) 1 kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga.
pengukuran < 145 cm. Berat badan ditimbang setiap ibu datang atau
20
berkunjung untuk mengetahui kenaikan BB dan penurunan BB .
2. Tekanan darah
Diukur setiap kali ibu datang atau berkunjung, deteksi tekanan darah
ditekan).
Umur kehamilan
No Tinggi Fundus Uteri (cm)
dalam minggu
1 12 cm 12
2 16 cm 16
3 20 cm 20
4 24 cm 24
5 28 cm 28
6 32 cm 32
7 36 cm 36
8 40 cm 40
21
4. Pemberian tablet tambah darah (tablet Fe)
Untuk memenuhi kebutuhan volume darah pada ibu hamil dan nifas,
pertumbuhan janin .
5. Pemberian imunisasi TT
penyuntikan.
Lama
%
Imunisasi Interval Perlindungan
Perlindungan
ANC pertama
TT 1
TT2
TT3
22
6. Pemeriksaan Hb
Untuk mengetahui adanya protein dalam urine ibu hamil. Protein urine
23
11. Senam ibu hamil
endemik malaria atau kepada ibu dengan gejala khas malaria yaitu
ditandai dengan :
3) Gangguan pertumbuhan
24
diinginkan,serta membantu ibu hamil untuk menemukan kebutuhan
f. Kebijakan Teknis
1. Oksigen
ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang akan dikandung (Elisabeth,
2018).
25
2. Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai
gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makan yang mahal. Gizi pada
waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori per hari , ibu harusnya
3. Personal Hygiene
kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genitalia) dengan cara dibersihkan
dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat
4. Pakaian
Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman tanpa sabuk atau
pita yang menekan dibagian perut atau pergelangan tangan, pakaian juga
tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering digunakan
26
oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat
sirkulasi darah. Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena
wanita hamil tubuhnya akan tambah menjadi besar. Sepatu harus terasa
pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik
yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika
akan menyusui. Bra harus tali besar sehingga tidak tersa sakit di bahu.
sampai ke lima sesudah terbiasa boleh tanpa bra terasa lebih nyaman.
Ada dua pilihan bra yang biasa tersedia, yaitu bra katun biasa dan bra
perut bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu
(selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar
dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tunas otot perut yang
ketidak nyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak
27
5. Eliminasi
efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu,
6. Seksual
2. Perdarahan pervaginam
terakhir kehamilan
28
7. Obat-obatan
perawatan saja.
kemungkinan terpapar kuman zat dan toksik yang berbahaya bagi ibu dan
bebas dari polusi udara seperti asap rokok. Karbon monoksida yang
terdapat dalam rokok akan dapat dengan bebas menembus plasenta dan
sebagai perokok aktif ataupun terpapar asap rokok (perokok pasif) akan
29
buang air besar di jamban, dan mandi menggunakan air yang bersih. (Ary
Sulistyawati, 2017).
9. Senam Hamil
beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak
jarang ibu akan mengalami kelelahan, oleh karena itu istirahat dan tidur
sangat penting untuk ibu hamil. Pada trimester akhir kehamilan sering
kesulitan untuk menentukan posisi yang paling baik dan nyaman untuk
tidur. Posisi tidur yang dianjurkan pada ibu hamil adalah miring ke kiri,
kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal,
dan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut, ganjal dengan bantal pada
sebagai berikut.
30
Hindari pergi ke suatu tempat yang ramai, sesak, dan panas, serta
menit.
tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang sering muncul dari perubahan ini
adalah rasa pegal di punggung dan kram kaki ketika tidur malah hari.
Untuk mencegah dan mengurangi keluhan ini perlu adanya sikap tubuh
yang baik. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
31
pakailah sepatu dengan hak yang rendah atau tanpa hak dan jangan terlalu
sempit, posisi tubuh saat mengangkat beban yaitu dalam keadaan tegak
dan pastikan beban terfokus pada lengan, tidur dengan posisi kaki
suatu tanda bahaya atau resiko lebih besar daripada biasanya (baik bagi ibu
a. Perdarahan Pervaginam
minggu patutu dicurigai, apalagi jika perdarahan yang terjadi sangat tidak
Keadaan mual dan muntah yang berelebihan merupakan salah satu hal
yang perlu diwaspadai oleh wanita yang sedang hamil. Apalagi jika hal
lebih 6 minggu setelah haid terakhir selama sepuluh minggu. Sekitar 60-
32
80% ibu hamil mengalami gangguan mual dan muntah, tetapi gejala ini
Pada beberpa kasus ibu hamil, kadang-kadang ditemukan ibu hamil yang
mengalami sakit kepala. Sakit kepala ini tidak bisa sembuh walaupun
dan koagulopati.
d. Penglihatan kabur
ada resiko ibu dapat terjatuh. Gejala penglihatan kabur atau mata teraasa
bengkak pada wajah dan jari-jari tangan sering berkaitan erat dengan
33
f. Demam Tinggi
demam dengan suhu lebih dari 380C harus diwaspadai karena hal ini
(berbaring), banyak minum air, dan sebagainya. Jika terjadi infeksi berat
dalam tubuh ibu hamil, suhu badan ibu hamil akan tinggi dan dapat
Cairan yang keluar secara berlebih atau sedikit tetapi terus menerus dapat
agak anyir. Gerkan janin bahkan dapat menyebabkan perut ibu terasa
pada saluran kemih, janin dapat meninggal sebelum dilahirkan, dan dapat
terkena infeksi oleh kuman atau bakteri yang berasal dari vagina.
34
i. Berat Badan Naik Berlebihan
berat badan ideal pada ibu hamil adalah 11-16 kg. Berat obadan ibu
hamil yang naik lebih dari 1,5 kg/minggu pada usia kehamilan trimester
II dan III tergolong tidak sehat. Kenaikan berat badan berlebih saat hamil
setelah persalinan.
1. Pengkajian
Anamnesis
a. Identitas pasien
35
20 – 30 tahun. Pada usia kehamilan remaja, apalagi kehamilan
b. Keluhan utama
siklus 28 + x hari.
36
Riwayat penyakit sistematik dan yang mungkin mempengaruhi
sebagainya.
37
Pemeriksaan fisik.
plasenta).
berdenyut).
gusi, gigi.
dan lain-lain.
varises, simetris.
38
9) Jika ada luka terbuka atau focus infeksi lain harus
penatalaksanaanya.
Abdomen
kuku (kaki)
kehamilan.
b) L. II = PU-KA/PU-KI
c) L. III = LET-KEP/LET-BO/LET-LI, U
39
Perkusi : Reflek patella (+) kanan atau kiri
- <120 x/menit
- >160 x/menit
/tanggal
BB : KG
-informasi tentang kondisi ibu dan
LILA : cm janin.
40
TD : mmHg
S : °C
N : x/i
RR : x/i
Inspeksi
-Konjungtiva :
Sklera :
Closma gravidarum :
Kelopak mata :
-Kedua mamae :
-Putting susu :
bawah
Oedema :
Varices :
41
Palpasi
Leopold I :
II :
III :
IV :
Mc. Donald : cm
Auskultasi : DJJ :
Perkusi :
Pemeriksaan Labor :
pencegahan.
42
4. Identifikasi kebutuhan yang memerlukan peanganan segera
5. Rencana tindakan
Pada langkah ini jika ada informasi/data yang tidak bila dilengkapi juga
6. Pelaksanaan
7. Evaluasi
kehamilan.
43
2.1.8 Post Matur
a. Pengertian
dari perhitungan seperti rumus neagle atau dengan tinggu fundus uteri
serial ( Ratna,2017 ).
distumaritas.kematian perinatal neonatus ini 2-3 kali lebih besar dari bayi
b. Diagnosis
dihitung dari hari pertama haid terakhir dan menurut siklus haid. Sebagai
contoh, taksiran pesalinan adalah 280 hari atau 40 minggu dari hari
pertama haid terakhir pada siklus 28 nhari atau 266 hari setelah ovulasi.
44
Untuk menentukan kahamilan serotinus, umur kehamilan harus diketahui
( Sofie ,Anita,2017 ).
kebanyak ibu tidak mengetahui tanggal harri pertama haid yang terakhir
atau siklusnya dengan tepat. Diagnosis yang baik hanya dapat ditegakkan
( Sofie ,Anita,2017 ).
c. Etiologi
45
3. Pemakaian obat-obatan yang berpengaruhi pula sebagai tokolitik anti
oksitosin berkurang.
d. Manifestasi Klinik
46
e. Bayi malas.
yaitu secara subjektif kurang dari 7 kali/ 20 menit atau secara objektif
Pada bayi akan ditemukan tanda-tanda lewat waktu yang terbagi menjadi
(Ratna,2017) :
1. Stadium I
2. Stadium II
3. Stadium III
1. Berat badan ibu turun dan lingkara perut mengecil, air ketuban
berkurang.
dapat ditemukan pusat osifikasi pada oscubuid bagian distal femus dan
47
3. Pemeriksaan sitologik liquoramni
dinilai berbeda-beda.
e. Pemeriksaan penunjang
48
f. Penatalaksanaan
lama akan sangat merugikan bayi, janin post matur kadang-kadang besar
dan kemungkinan CCP dan distosia janin perlu dipertimbangkan selain itu
janin post date lenih peka terhadap sedative dan norkosa, perawatan
janin sebaik-baiknya.
amniotomi.
eklamsi dan kehamilan ini adalah anak pertama karena infertilitas atau
pada kehamilan lebih dari 40-42 minggu maka ibu di rawat di rumah
sakit.
gawat janin
49
c. Primigravida tua, kematian janin dalam kandungan, pre eklamsia,
adalah :
c. Pemeriksaan USG
d. Pemeriksaan rontgen
dengan:
air ketuban
50
Apakah serviks telah matang atau belum matang
2.1 Persalinan
dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal
2016).
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar
bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam proses persalinan.
Janin harus menyesuaikan dirinya terhadap jalan yang relatif kaku. Oleh
51
1) Jalan lahir keras pelvis/panggul yang terdiri dari empat buah tulang,
yaitu :
menjadi dua, yakni pelvis major bagian di atas pintu dan atas panggul,
Ukuran-ukuran panggul :
52
2. Passanger (Janin dan Plasenta)
presentasi belakang kepala, sikap fleksi, dan tafsiaran berat badan janin
sikap, dan posisi janin karena plasenta juga harus melewati jalan lahir,
maka dia juga dianggap sebagai bagian dari passanger yang menyertai
3. Power (Kekuatan)
53
HIS normal memiliki sifat :
bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Jika
persalinan, hal ini juga yang akan menghindarkan ibu dari infeksi.
54
- Menganjurkan ibu membasuh sekitar kemaluannya
b. Berendam
(Supriatiningsi, 2018).
55
c. Perawatan mulut
beberapa jam tanpa cairan oral dan tanpa perawatan mulut. Hal ini
d. Pengisapan
gunakan kipas atau bisa juga bila tidak ada kipas dengan kertas
(Supriatiningsi, 2018).
56
- Berkurangnya kebutuhan analgesia farmakologis dan lebih
sedikit epidural.
berkurang.
adalah
- Mengusap keringat
- Menemani/membimbing jalan-jalan
- Memberikan minum
serviks dan distensi perineum. Rasa nyeri yang terjadi saat persalinan
varney’s midwifery :
b. Pengaturan posisi
57
e. Penjelasan mengenai proses/kemajuan dan prosedur
f. Asuhan tubuh
g. Sentuhan
Beberapa ibu mungkin berteriak pada puncak kontraksi ada pula yang
berusaha untuk diam ada juga yang menangis itu semua merupakan
tingkah laku yang pada saat itu hanya dapat dilakukannya. Sebagai
Kenne, maka kebutuhan dasar ibu bersalin dapat dibedakan menjadi dua
psikologis. Materi tersebut perlu dikuasai bidan sebagai pemberi asuhan dan
aman dan fisiologis, untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas ibu
dan bayi. kebutuhan dasar ibu bersalin pada setiap tahapan persalinan (kala
58
1. Kebutuhan fisiologis, meliputi: kebutuhan oksigen, cairan dan nutrisi,
persalinan terstandar.
kepercayaan.
sayang kepada ibu dan bayi. Tujuan asuhan persalinan normal adalah
tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi
hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan
59
1) Mendengar, melihat dan memeriksa gejala dan tanda kala
dua.
60
5) Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan
klorin 0,5%)
lengkap.
61
larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan rendam dalam
normal (120-160x/menit).
normal.
pada partograf.
62
12) Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran (bila
efektif.
(multigravida).
63
14) Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil
bokong ibu.
64
Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan
spontan.
b) Lahirnya bahu
bahu belakang.
23) Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk kepala
jari lainnya).
65
25) Lakukan penilaian (selintas) :
kesulitan?
berkontraksi baik.
30) Setelah dua menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan
pusat kearah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2
66
Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah
sisi lainnya.
telah disediahkan.
32) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu agar ada kontak kult
vulva.
34) Letakkan satu tangan di atas pada perut ibu, di tepi atas
pusat.
67
mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah
diatas.
a) Mengeluarkan plasenta
68
IX. Menilai Perdarahan
39) Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi
perdarahan pervaginam.
a) Evaluasi
kemih kosong.
menilai kontraksi.
46) Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik.
69
47) Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernapas
yang sesuai.
70
56) Dalam waktu satu jam, beri antibiotik salep mata
disusukan.
c) Dokumentasi
2.2.6 Partograf
(MMN 2018).
71
Tujuan partograf adalah untuk mencatat hasil observasi dan
awal mula sakit perut dan waktu terjadinya pecah ketuban (MMN
2018).
mekonium.
darah.
72
Penyusupan adalah indikator penting mengenail seberapa
dipalpasi.
dapat dipisahkan.
pisahkan.
danda “X”.
pembukaan 1 cm perjam.
73
Pertimbangkan melakukan tindakan intervensi yang diperlukan
V. Kontraksi Uterus
74
Obat-obatan lain dan cairan IV, catat semua pemberian obat-obatan
waktunya.
75
76
77
2.2.7 Tanda-Tanda Persalinan
1. Terjadi lightening
minggu menjelang persalinan. Bila bagian terbawah bayi telah turun, maka
ibu akan merasa tidak nyaman selain napas pendek pada trimester 3,
pada struktur daerah pelvis, secara spesifik akan mengalami hal berikut.
meningkat.
78
c. Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
d. Durasi pendek
2016).
1. Kala I
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap (10 cm). Pada permulaan his,
79
kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturien masih
menjadi 2 fase :
a. Fase laten
b. Fase aktif
menjadi 4 cm
Di dalam fase aktif ini frekuensi dan lama kontraksi uterus akan
meningkat secara bertahap, biasanya terjadi tiga kali atau lebih dalam
2. Kala II
80
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10
vagina
3. Kala III
Kala ini dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Jika lebih dari 30 menit, maka
d. Terjadi perdarahan
uteri. Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir
(Marmi, 2016).
81
4. Kala IV
Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah
a. Tingkat kesadaran
c. Kontraksi Uterus
atau episiotomi)
82
Manajemen kebidanan adalah suatu pendekatan proses pemecahan
A. Data Subyektif
1. Identitas
a. Nama
b. Umur
c. Agama
d. Suku/Bangsa
e. Pendidikan
f. Pekerjaan
83
Untuk mengetahui dan mengukur tingkat ekonomi. Ini berpengaruh pada
g. Alamat
2. Riwayat perkawinan
3.Keluhan utama
persalinan.
4.Riwayat menstruasi
tahun
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, berapa kali inu
hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak, cara persalinan yang lalu,
Imunisasi TT : TT 1
TT 2: 1 Bulan setelah TT 1
TT 3: pada hamil 1
84
TT 4: 1 tahun setelah TT 3
7. Riwayat psikososial
a. Nutrisi
b. Eliminasi
4x/hari.
c. Istirahat
Istirahat yang cukup minimal tidur malam ± 6-8 jam, dan tidur siang ± 1-2
jam
d. Aktivitas
85
e. Personal Hygiene
terjadinya infeksi.
B. DATA OBYEKTIF
Kesadaran : composmentis
N : 60-80 x/menit
S : 36,5-37,5 ºc
a. Kepala
b. Rambut
c. Muka
d. Mata
e. Telinga
f. Hidung
Simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, dan tidak ada polip
86
g. Mulut
h. Leher
i. Dada
j. Payudara
k. Abdomen
Simetris, tidak dada bekas luka operasi, ada sriae ada linea nigra, tidak
l. Genetalia
m. Anus
n. Ekstremitas
1. Diagnosa :
87
2. Masalah :
3. Kebutuhan
analisa data.
V. PERENCANAAN
VI. IMPLEMENTASI
VII. EVALUASI
Pada langkah ini keefektifan dari asuhan yang telah diberikan meliputi
88
2.3 Nifas
2.3.1 Pengertian
Anggraini, 2018).
merupakan masa kritis bagi kehidupan bayi, 2/3 kematian terjadi dalam 4
hari setelah lahir. Dengan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan
a. Tujuan umum :
mengasuh anak.
b. Tujuan khusus :
89
Melaksankan skrining yang komprehensif
bayi sehat.
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila
Anggraini, 2018).
postpartum (Pustaka Baru Press, 2019). Adapun peran dan tanggung jawab dalam
90
3. Membantu ibu dalam menyusui bayinya
nyaman.
Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status
ibu dan bayi baru lahir, untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-
masalah yang terjadi. Kunjungan dalam masa nifas antara lain :(Yetti Anggraini,
2018).
91
Kunjungan Waktu Tujuan
pendarahan berlanjut
92
- Memastikan involusi uterus berjalan
payudara ibu
93
baik dan tidak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit
1. Uterus
94
minggu ke-1 sympisis gram
Akhir Tidak
200 gram 5,0 cm 1 cm
minggu ke-2 teraba
Akhir
Normal 60 gram 2,5 cm menyempit
minggu ke-6
Involusio uteri dari luar dapat diamati yaitu dengan memeriksa fundus
setiap hari.
hari ke 3-4 2 cm dibawah pusat. Pada hari 5-7 TFU setengah pusat
2. cerviks
besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama
sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan
95
kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak
Lokia yaitu cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina
Berisi darah segar dan sisa sisa selaput ketuban, sel desidua, verniks
b) Lokia sanguinolenta
Bewarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari ke 3-7 pasca
persalinan.
c) Lokia serosa
Bewarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14 pasca
persalinan.
d) Lokia alba
e) Lokia purulenta
f) Lochiostasis
4. Perineum
96
postpartum hari ke-5, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian
Anggraini, 2018).
lahir. Supaya buang air besar kembali teratur dapat diberikan diet/makanan
Anggraini, 2018)
Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama. Kemungkinan terdapat
spasine sfingter dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami
kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan. Urin
dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam sesudah
97
Ambulasi pada umumnya dimulai 4-8 jam post partum. Ambulasi dini
E. Perubahan Endokrin
Kadar esterogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam post partum.
Progesteron turun pada hari ke 3 post partum. Kadar Prolaktin dalam darah
1. Suhu badan; satu hari (24 jam) postpartum suhu badan akan naik
2. Nadi; denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali permenit.
suhu dan denyut nadi. Bila suhu dan denyut nadi tidak normal,
volume darah kembali kepada keadaan tidak hamil. Jumlah sel darah
merah dan hemoglobin kembali normal pada hari ke-5. Meskipun kadar
98
esterogen mengalami penurunan yang sangat besar selama masa nifas,
namun kadarnya masih tetap lebih tinggi daripada normal. Plasma darah
H. Perubahan Hematologi
dimana jumlah sel darah putih dapat mencapai 15000 selama persalinan
akan tetap tinggi dalam beberapa hari pertama dari masa postpartum.
Jumlah sel darah putih tersebut masih bisa naik lagi sampai 25000 atau
volme darah, volume plasenta dan tingkat volume darah yang berubah-
ubah. Semua tingkatan ini akan dipengaruhi oleh status gizi dan hidrasi
99
dan hemoglobine pada hari ke 3-7 postpartum dan akan kembali normal
untuk produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga
kali dari biasanya. Penambahan kalori pada ibu menyusui sebanyak 500
kkal tiap hari. Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan
sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan
b. Ambulasi
dikerjakan setelah 2 jam (ibu boleh miring ke kiri atau ke kanan untuk
100
c. Eliminasi
ingin buang air besar, yang dapat disebabkan pengosongan usus besar
d. Miksi
oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi sphincer ani selama persalinan.
e. Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila
masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi apalagi berak keras dapat
diberikan obat laksans per oral atau per rektal. Jika masih belum bisa
101
f. Menjaga Kebersihan Diri
3 kali sehari.
tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar
dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan
102
banyak dari biasanya. Usahakan madi lebih sering dan menjaga agar
g. Istirahat
Sesudah 8 jam, ibu boleh miring ke kiri atau ke kanan untuk mencegah
untuk rileks dan istirahat yang cukup, terutama saat bayi sedang tidur.
Meminta bantuan suami dan keluarga jika ibu merasa lelah. (Yetti
Anggraini, 2018)
h. Sexual
episiotomi telah sembuh dan lokhea telah berhenti dan sebaiknya dapat
i. Rencana KB
Anggraini, 2018)
103
Macam-macam kontrasepsi Menurut (Atikah proverawati, 2017)
Kontrasepsi Sederhana
saat suami menjelang ejakulasi. Kelebihan dari cara ini adalah tidak
104
bagian atas (uterus dan tuba fallopi). Angka kegagalan diafragma 4-
8% kehamilan.
Kontrasepsi Hormonal
Manfaat Pil KB
105
a. Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir mempunyai
haid.
menopause.
dihentikan.
d. Efek samping
106
2) Tekanan darah tinggi
4) Jerawat
dan suntik KB 3 bulan (DMPA). Cara kerjanya sama dengan pil KB.
107
menerima nidasi, menimbulkan reaksi mikro infeksi
j. Senam Nifas
Senam nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu postpartum setelah
108
memulihkan dan menguatkan otot-otot punggung, otot dasar panggul, dan
k. Perawatan Payudara
faktor yang berperan dalam penyesuaian ibu antara lain: (Yetti Anggraini,
2018)
4. Pengaruh kebudayaan
109
istirahat atau tidur untuk mencegah gejala kurang tidur dengan gejala
3. Letting Go
Pada masa ini pada umumnya ibu sudah pulang dari rumah
sosial tertentu.
110
dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan
1. Pengkajian
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
a. Data subjektif
111
dan istirahat, personal hygine), data pengetahuan, psikososial,
dan budaya.
b. Data objektif
muka, hidung, dan telinga), gigi dan mulut (bibir, gigi, dan
2. Interpretasi Data
112
a. Menentukan keadaan normal.
komplikasi.
d. Identifikasi kebutuhan.
a. Diagnosa kebidanan
b. Masalah
c. Kebutuhan
Diagnosa kebidanan
kebidanan.
Masalah
113
Masalah dirumuskan bila bidan menemukan kesenjangan yang
terjadi pada respons ibu terhadap masa nifas. Masalah ini terjadi belum
3. Diagnosa/masalah potensial
114
pengetahuan, teori yang up to date, dan divalidasikan kebutuhan pasien.
6. Implementasi
sama dengan klien atau anggota tim kesehatan. Bila tindakan dilakukan
oleh dokter atau tim kesehatan lain, bidan tetap memegang tanggung
7. Evaluasi
Bayi Baru Lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan 2500 sampai 4000 gram.
115
1. Berat Badan 2500-4000 gram
6. Pernapasan ± 40 - 60 kali/menit
10. Genitalia:
12. Refleks morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
14. Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
Asuhan segera pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang
diberikan pada bayi selama jam pertama setelah kelahiran. Aspek penting
1. Menjaga agar bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan
kulit ibu
116
a. Pastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan
kulit ibu
b. Ganti handuk/kain yang basah, dan bungkus bayi tersebut dengan selimut
menit
sesegera mungkin
a. Berikan bayi kepada ibunya secepat miungkin. Kontak dini anatara ibu
pada bayi baru lahir dan ikatan batin dan pemberian ASI
b. Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi tetap siap dengan
3. Menjaga Pernafasan
lembut.
117
d. Bila bayi sianosis/kulit biru, atau sukar bernafas/frekuensi pernafasan 30-
4. Merawat Mata
mata
b. Berikan tetes mata perak nitrat atau neosporin segera setelah lahir.
(Sudarti, 2018)
kontak langsung dengan tubuh bayi (pemindahan panas dari tubuh bayi ke
Contoh:
b. Konveksi, panas hilang dari tubuh bayi ke udara di sekitarnya yang sedang
bergerak (jumlah panas yang hilang tergantung pada kecepatan dan suhu
udara).
Contoh :
118
c. Radiasi, panas dipancarkan dari BBL , ke luar tubuhnya ke lingkungan
suhu berbeda).
Contoh :
(radiant warmer)
- Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat
119
2.4.4 Penilaian Bayi Baru Lahir
Skor APGAR
Keterangan 0 1 2
bayi terlihat
(laju jantung)
bugar
(refleks)
Activity sedikit
(tonus otot)
(usaha
bernapas)
120
2.4.5 Neonatus Berisiko Tinggi
a. BBLR :bayi yang lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2.500 gram.
ditandai ikterus
c. Asfiksia neonaturum: keadaan bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara
spontan dan teratur segera setelah lahir, yang dapat disertai dengan
hipoksia
d. Tetanus neonaturum: tetanus yang terjadi pada bayi yang dapat disebabkan
adanya infeksi melalui tali pusat, yang dipicu oleh kuman clostridium
adanya oksigen
frekuensi pernapasaan yang lebih dari 60 kali per menit, adanya sianosis,
Maternity, 2018).
121
2.4.6 Imunisasi Dasar
agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya
maternity, 2018)
1. BCG
anak akan menderita penyakit TBC ringan, tetapi terhindar dari TBC
berat-ringan.
c. Kontraindikasi
d. Efek samping :
1) Reaksi Normal
dengan diameter 10 mm
122
b) Hal ini perlu diberitahukan kepada ibu agar tidak memberikan apa
pun pada luka tersebut dan diberikan atau bila ditutup dengan
2) Reaksi berat
tetanus
c. Kontraindikasi :
d. EfekSamping :
1) Reaksi Lokal
123
b) Pada keadaan pertama (reaksi local) ibu tidak perlu panic sebab
panas akan sembuh dan itu berarti kekebalan sudah dimiliki oleh
bayi
2) Reaksi umum
b) Pada keadaan kedua (reaksi umum atau reaksi yang lebih berat)
3. Hepatitis B
4. Polio
c. Kontraindikasi :
d. Efek samping :
1) Reaksi yang timbul biasanya hamper tidak ada, kalaupun ada hanya
BAB ringan
2) Efek samping hampir tidak ada, bila ada hanya berupa kelumpuhan
124
3) Kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi polio adalah 45 – 100%.
5. Campak
c. Kontraindikasi :
d. Efek Samping :
NO JENIS JADWAL
125
5 Hepatitis B Diberikan 1 kali (pada usia 0-7 hari)
a. Asuh
b. Asih
126
c. Asah
perkembangan yang sangat pesat. Saat usia 6 bulan bayi sudah melewati
periode pemberian ASI ekslusif. Pada usia 6 bulan, bayi akan mengalami
(Supriatiningsih, 2018).
1. Pengkajian
Data subyektif
a. Identifikasi
Data bayi
Nama ( bila bayi sudah diberi nama, bila belum cukup nama ibunya)
Tanggal pengkajian
127
Nomor register atau kode tertentu ibu.
b. Keluhan utama
Bayi baru lahir pada masa apa? Misalnya transisi I,II,III berapa jam
setelah lahir.
c. Riwayat antenatal
Gravid ke,para ke, ANC dimana, apa yang diperoleh ibu selama
ANC (TT, tablet tambah darah dan lain-lain), keluhan selama trimester ke
Riwayat natal
1. Umur kehamilan
2. Berat lahir/PB
3. Cara persalinan
Riwayat neonatal
1. Menangis keras/tidak
3. Kejang
4. Lumpuh
5. Perdarahan
Pemeriksaan neorologis
1. Reflek moro
128
2. Plantar reflek
3. Sucking reflek
4. Rooting reflek
Data obyektif
1. Nilai APGAR
2. Keadaan umum
tangis bayi, wajah neonates, keadaan gizi, usia kehamilan, suhu, nadi,
pernafasan,
Pemeriksaan fisik
1. Kulit
Warna kulit, turgor kulit untuk mengetahui keadaan gizi atau terdapatnya
2. Kepala
3. Muka
129
Simetris apa tidak,seringkali tidak asimetris karena posisi janin intra
uterin, adakah kelainan pada wajah seperti sindrom down atau trauma
lahirseperti laserasi.
4. Mata
5. Telinga
Diperhatikan letak daun telinga, karena daun telinga yang rendah terdapat
dengan otoskop.
6. Hidung
7. Mulut
Adakah labia dan morula (kista jinak yang terdapat pada mulut) adakah
8. Leher
9. Dada
130
Inspeksi: adakah pernapasan paradoksa atau retraksi pada inspirasi,
apakah membesar.
inspirasi
10.Abdomen
11.Genetalia eksterna
Bayi perempuan labia minor tertutup dengan labia mayor, lubang uretra
terpisah dengan vagina, apakah ada secret berdarah pada vagina, pada bayi
12. Anus
congenital polidaktil,sindaktil)
2. Interpretasi Data
131
Intrepretasi data merupakan identifikasi terhadap diagnosa,
komplikasi.
d. Identifikasi kebutuhan.
a. Diagnosa kebidanan
b. Masalah
c. Kebutuhan
3. Diagnosa/masalah potensial
b. Potensial hipotermi
c. Potensil dehidrasi
132
Setelah merumuskan tindakan yang perlu dilakukan untuk
rencana tindakan
e. Lakukan identifikasi
f. Profilaksis
g. Lakukan pencatatan
133
6. Implementasi
1. Membebaskan jalan napas dan cairan atau lendir pada mulut bayi
menggunakan alat
b. Jenis kelamin
c. APGAR score
d. Warna kulit
e. Menangis
f. Keadaan umum
9. Pemberian oksigen
134
7. Evaluasi
BAB III
METODE PENULISAN
asuhan kebidanan menurut Hellen Varney (1997). Pada studi kasus dilakukan
sistematis mulai dari pengumpulan data, analisis data untuk diagnosis kebidanan,
135
Metode pengumpulan data
Wawancara, kajian dokumentasi, observasi, pengukuran, studi perpustakaan
Evaluasi
Pendokumentasian Asuhan
136
3.3 Subjek Asuhan
Subyek laporan studi kasus ini adalah Ny. usia 29 tahun G3P2A0 yang
mengalami persalinan normal dengan kasus post matur. Informan berasal dari Ny.
I. Bidan Klinik Murni Sibuluan, suami Ny. A, ibu Ny. I. Ny. I memberikan data
tentang keluhan,perubahan yang dialami serta pola kebiasaan yang dialami selama
a. Ibu bersalinan berada sejak kala I fase laten hingga kala IV dengan
persalinan normal.
tinggi.
“Ya”
137
Dalam studi alat pengumpulan data yang digunakan adalah panduan
wawancara, penapisan ibu bersalin, SOP, lembar observasi kala I fase laten dan
Pada studi kasus ini metode pengumpulan data dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu :
3.6.1 Wawancara
anamnesa. Wawancara dilakukan kepada Ny. I, suami Ny. A, dan ibu Ny. I.
Kajian dokumentasi yang digunakan dalam studi kasus ini adalah kohort
ibu, buku registrasi bidan, rekam medis klien, dan buku KIA klien.
3.6.3 Observasi
Observasi yang dilakukan meliputi keadaan umum fisik dan psikologis ibu
Ny. I, penapisan ibu bersalin, observasi selama kala I fase laten hingga kala IV
dengan menggunakan partograf serta SOAP yang ada, serta keadaan bayi baru
kebidanan mulai dari kehamilan sampai bayi baru lahir. Serta jurnal terbaru yang
138
membahas tentang perkembangan kasus post matur, dan buku ajar asuhan
kebidanan.
Nama ibu yang menjadi responden tidak perlu dicantumkan pada hasil
139
BAB IV
SIBULUAN KABUPATEN
TAPANULI TENGAH
TAHUN 2020
140
Waktu :10.00 WIB
Tengah
I. Pengumpulan Data
A. Identitas Biodata
Nama Ibu : Ny. I Nama Suami : Tn.A
Frekuensi : 3x/hari
2) Riwayat Menstruasi
141
hari
4) Riwayat kesehatan
HPHT : 21-01-2019
TTP : 28-10-2019
Warna : Kekuningan
142
d. BAB Frekuensi : 1 – 2 kali/hari
Konsistensi : Lembek.
7) Riwayat Perkawinan:
8) Riwayat Kontrasepsi
143
Konsistensi 6-7x / hari
4. Personal Hygiene
a. Mandi 4-5 x / hari Kuning jernih
b. Gosok Gigi Kuning jernih 1 -2 x / hari
c. Keramas
d. Perawatan 1 x / hari Kuning kecoklatan
Payudara
e. Perawatan Vulva Kuning kecoklatan Lembek
Lembek
f. Aktivitas 2 x / hari
Hubungan
Seksual 2 x / hari 2 x / hari
2 x / hari 1 x / hari
3 x / minggu
Setiap mandi
Setiap mandi Setiap mandi
Setiap mandi, Sesudah BAK dan BAB
sesudah BAK dan
BAB
1x dua minggu
2x seminggu
BB Sekarang : 52 kg
Kenaikan : 4 Kg
IMT : 19,7
TB : 156 cm
Lila : 23,5 cm
144
Pols : 80x/menit
RR : 23x/menit
Temp : 370C
rontok.
gravidarum
penciuman baik.
9) Gigi dan Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis tidak ada
karies gigi.
nyeri tekan.
belum keluar.
145
14) Ekstermitas Atas Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening di
Palpasi Leopold
-
Leopold II :
-
Leopold III :
-
Leopold IV :
-
DJJ :
Distansia cristarum : 29 cm
Conjugata Eksterna : 18 cm
Lingkar Panggul : 89 cm
17) Genitalia Luar : Tidak ada varises, tidak ada pembesaran dan
banyak
146
19) Ekstremitas Bawah : Tidak ada odema, varises, dan refleks patela
positif (+/+)
D. Pemeriksaan Penunjang
Haemoglobin : -
Protein urin
: -
HPHT : 21-01-2019
TTP : 28-10-2019
Ukuran Panggul
Distansia Spinarum : 24 cm
Distansia cristarum : 29 cm
Conjugata Eksterna : 18 cm
147
Lingkar Panggul : 89 cm
Dp : Haemoglobin : -
Protein urin :-
Dx : Ny.I usia kehamilan 12 minggu1 hari,G3P2A0, kesan jalan lahir baik, ibu
baik.
Tidak ada
Tidak ada
V. Perencanaan
VI. Pelaksanaan
148
tetapi dapat meningkat menjadi abnormal sewaktu-waktu tanpa dapat
diprediksi sebelumnya.
a) Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi
bermutu tinggi meskipun tidak berarti makan yang mahal. Gizi pada
waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori per hari,ibu harusnya
b) Personal Hygiene
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh
pada masa hamil. Mandi dianjurkan sebaiknya dua kali sehari karena ibu
kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah
gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi
gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual
c) Pakaian
149
Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman tanpa sabuk atau pita
yang menekan dibagian perut atau pergelangan tangan, pakaian juga tidak
darah.
terpapar kuman zat dan toksik yang berbahaya bagi ibu dan janin akan
polusi udara seperti asap rokok. Karbon monoksida yang terdapat dalam
sebagai perokok aktif ataupun terpapar asap rokok (perokok pasif) akan
terkena dampak yang sama.Selain udara, perilaku hidup bersih dan sehat
dimakan, buang air besar di jamban, dan mandi menggunakan air yang
bersih.
3. Memberitahu ibu bahwa keadaaan yang dialami oleh ibu saat ini adalah
150
- Jika mengalami mual dipagi hari, bangunlah secara perlahan dari
dalam porsi besar dalam satu waktu. Batasi makanan yang terlalu
mual.
kepala yang hebat bias menyebabkab eklamsi, perdarahan dari jalan lahir
berupa darah segar bias menyebabkan abortus. Jika ibu mengalami hal
2019
VII. Evaluasi
menjelaskan kembali apa yang telah disampaikan dan pada saat bidan
151
6. Pasien sepakat untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 10 juli
2019
Tengah
1. Pengumpulan Data
2) Riwayat kesehatan
HPHT : 21-01-2019
TTP : 28-10-2019
152
b. Keluhan ibu saat ini : Mudah lelah
Warna : Kekuningan
Konsistensi : Lembek
Seksualitas :1 kali/minggu
B. Pemeriksaan Fisik
BB sessekarang : 55 kg
Kenaikan : 7 Kg
Lila : 23,5 cm
Pols : 80x/menit
153
RR : 24x/menit
Temp : 370C
rontok.
cloasma gravidarum
cahaya baik.
penciuman baik.
9). Gigi dan Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis tidak
tiroid.
11). Aksila : Tidak ada kelenjar limfe dan tidak ada nyeri
tekan.
154
mamae hitam, tidak ada nyeri tekan,kolostrum
belum keluar.
pucat.
Palpasi Leopold
(bokong)
melenting (kepala)
Leopold III :
Belum masuk Pintu Atas Panggul
( Konvergen)
155
Leopold IV : 124x/i
DJJ :
Distansia cristarum : 29 cm
Conjugata Eksterna : 18 cm
Lingkar Panggul : 89 cm
17) Genitalia Luar : Tidak ada varises, tidak ada pembesaran dan
tidak banyak
19) Ekstremitas Bawah : Tidak ada odema, varises, dan refleks patela
positif (+/+)
D. Pemeriksaan Penunjang
Haemoglobin : -
Protein urin : -
156
HPHT : 21-01-2019
TTP : 28-10-2019
Ukuran Panggul
Distansia Spinarum : 24 cm
Distansia cristarum : 29 cm
Conjugata Eksterna : 18 cm
Lingkar Panggul : 89 cm
DJJ : 124x/menit
Dp : Haemoglobin : -
Protein urin :-
157
Dx : Ny.I usia kehamilan 24 minggu 1 hari, G3P2A0, hidup, puka, tunggal,
intrauterin, presentasi kepala, kesan jalan lahir baik, ibu danjanin baik
Tidak ada
Tidak ada
V. Perencanaan
1. Beritahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janinnya dalam keadaan baik
5. Anjurkan ibu untuk datang berkunjung kembali apa bila ada keluhan
VI. Pelaksanaan
2. Menginformasikan pada ibu istirahat yang cukup, yakni siang 2 jam dan
158
tubuh,tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan,oleh karena itu istirahat
yang mengalami sakit kepala. Sakit kepala ini tidak bisa sembuh
b. Demam Tinggi
demam dengan suhu lebih dari 380C harus diwaspadai karena hal ini
infeksi berat dalam tubuh ibu hamil, suhu badan ibu hamil akan
Cairan yang keluar secara berlebih atau sedikit tetapi terus menerus
159
memiliki cacat bawaan pada saluran kemih, janin dapat meninggal
total berat badan ideal pada ibu hamil adalah 11-16 kg. Berat obadan
ibu hamil yang naik lebih dari 1,5 kg/minggu pada usia kehamilan
160
VII. Evaluasi
menjelaskan kembali apa yang telah disampaikan dan pada saat bidan
pada saat bidan menanyakan hasil pemeriksaan denyut jantung janin ibu
Tengah
I. Pengumpulan Data
161
A. Anamnesa (Data Subjektif)
3) Riwayat kesehatan
HPHT : 21-01-2019
TTP : 28-10-2019
Warna : Kekuningan
d. BABFrekuensi : 1 kali/hari
Konsistensi : Lembek
Seksualitas : 2 kali/minggu
162
B. Pemeriksaan Fisik
BB sekarang : 57 kg
Kenaikan : 9 kg
Lila : 24 cm
Pols : 80x/menit
RR : 24x/menit
Temp : 370C
hitam,tidak rontok.
cloasma gravidarum
cahaya baik.
penciuman baik.
163
baik
tiroid.
nyeri tekan.
tidak pucat.
Palpasi Leopold
(bokong).
164
Leopold II : Bagian perut sebelah kiri teraba bagian-
DJJ :
Distansia cristarum : 29 cm
Conjugata Eksterna : 18 cm
Lingkar Panggul : 89 cm
D. Pemeriksaan Penunjang
165
Haemoglobin : -
Protein urin : -
HPHT : 21-01-2019
TTP : 28-10-2019
Ukuran Panggul
Distansia Spinarum : 24 cm
Distansia cristarum : 29 cm
Conjugata Eksterna : 18 cm
166
Lingkar Panggul : 89 cm
DJJ : 140x/menit
Dp : Haemoglobin : -
Protein urin :-
intrauterin, presentasi kepala, kesan jalan lahir baik, ibu danjanin baik
Tidak ada
Tidak ada
V. Perencanaan
4. Anjurkan ibu untuk datang berkunjung kembali dan jika ada keluhan
VI. Pelaksanaan
Pols : 80x/menit, RR : 24x /menit, Temp : 370C, beritahu ibu juga pada ibu
bahwa sering BAK adalah hal yang fisiologis dimana kepala janin semakin
167
turun memasuki Pintu Bawah Panggul sehingga kepala semakin menekan
kandung kemih pada ibu, dan anjurkan ibu untuk lebih banyak minum pada
diantaranya:
Pada beberpa kasus ibu hamil, kadang-kadang ditemukan ibu hamil yang
mengalami sakit kepala. Sakit kepala ini tidak bisa sembuh walaupun
dan koagulopati.
b. Penglihatan kabur
ada resiko ibu dapat terjatuh. Gejala penglihatan kabur atau mata teraasa
bengkak pada wajah dan jari-jari tangan sering berkaitan erat dengan
168
penyakit eklamsia sehingga perlu segera dilakukan pemeriksaan dan
d. Demam Tinggi
demam dengan suhu lebih dari 380C harus diwaspadai karena hal ini
(berbaring), banyak minum air, dan sebagainya. Jika terjadi infeksi berat
dalam tubuh ibu hamil, suhu badan ibu hamil akan tinggi dan dapat
Cairan yang keluar secara berlebih atau sedikit tetapi terus menerus dapat
agak anyir. Gerakan janin bahkan dapat menyebabkan perut ibu terasa
pada saluran kemih, janin dapat meninggal sebelum dilahirkan, dan dapat
terkena infeksi oleh kuman atau bakteri yang berasal dari vagina.
169
g. Berat Badan Naik Berlebihan
berat badan ideal pada ibu hamil adalah 11-16 kg. Berat obadan ibu
hamil yang naik lebih dari 1,5 kg/minggu pada usia kehamilan trimester
II dan III tergolong tidak sehat. Kenaikan berat badan berlebih saat hamil
setelah persalinan.
1. Terjadi lightening
uteri karena kepala bayi sudah masuk PAP. Pada multigravida,tanda ini
terbawah bayi telah turun, maka ibu akan merasa tidak nyaman selain
meningkat.
170
f. Meningkatnya tekanan pada pembuluh darah vena menyebabkan
d. Durasi pendek
171
VII. Evaluasi
2. Ibu sudah paham tentang keluhannya dan akan melaksanakan apa yang
periksa
Tengah
I. Pengumpulan Data
2. Riwayat kesehatan
HPHT : 21-01-2019
TTP : 28-10-2019
172
Keluhan-keluhan : kadang – kadang pinggang terasa pegal
d. BABFrekuensi : 1 kali/hari
Konsistensi : Lembek
Seksualitas : 1 kali/minggu
B. Pemeriksaan Fisik
BB sekarang : 60 kg
Kenaikan : 12 kg
Lila : 24 cm
Pols : 80x/menit
RR : 24x/menit
173
Temp : 370C
rontok.
cloasma gravidarum
cahaya baik.
penciuman baik.
9) Gigi dan Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis tidak
tiroid.
11) Aksila : Tidak ada kelenjar limfe dan tidak ada nyeri
tekan.
sudah keluar.
174
14) Ekstremitas Atas : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah
tidak pucat.
Palpasi Leopold
(bokong).
melenting (kepala).
Leopold III :
Sudah Masuk PAP (Divergen)
140 kali/menit
Leopold IV :
DJJ :
175
16) Panggul : Distansia Spinarum : 24 cm
Distansia cristarum : 29 cm
Conjugata Eksterna : 18 cm
Lingkar Panggul : 89 cm
D. Pemeriksaan Penunjang
Haemoglobin : -
Protein urin : -
HPHT : 21-01-2019
176
TTP : 28-10-2019
Ukuran Panggul
Distansia Spinarum : 24 cm
Distansia cristarum : 29 cm
Conjugata Eksterna : 18 cm
Lingkar Panggul : 89 cm
DJJ : 140x/menit
Dp : Haemoglobin : -
Protein urin :-
177
Dx : Ny.I usia kehamilan 36 minggu3 hari,G3P2A0, hidup, puka, tunggal,
intra uterin, presentasi kepala, kesan jalan lahir baik, keadaan ibu dan
janin baik.
Tidak ada
Tidak ada
V. Perencanaan
mengatasinya
VI. Pelaksanaan
178
- Gunakan kasur yang tidak terlalu empuk
- Gunakan bra yang agak longgar, jangan terlalu kencang karena akan
- Hindari duduk atau berdiri dalam waktu yang lama (usahakan sering
ganti posisi)
- Jangan gunakan sepatu atau sandal dengan hak tinggi dan ukuran yang
terlalu sempit
berikut.
terhadap pelayanan)
- Biaya persalinan
dan bayi)
tempat kerja)
5. Membuat kesepakatan untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau bila ada
keluhan
179
VII. Evaluasi
menjelaskan kembali apa yang telah disampaikan dan pada saat bidan
4.2.1. Kala I
Jam : 14.30WIB
1. Subjektif
2. Objektif
Keadaanumum : baik
Kesadaran :composmentis
a. TTV:TD :120/80mmHg
Nadi :80x/menit
Suhu : 37oC
Pernapasan : 24x/menit
b. Pemeriksaan fisikkhusus
180
Payudara : puting susu menonjol, bersih,
kolostrumbelumkeluar.
kepala (3/5).
DJJ :126x/menit
lendir.
c. Masalah
d. Kebutuhan
3. Assessment
4. Planning
181
dan pembukan, tekanan darah,penurunan kepala dan suhu badan setiap
4 jam)
5. Implementasi
1. Memberikan support mental pada ibu dan menjelaskan pada ibu tentang
hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janinnya dalam keadaan baik dengan
TD: 120/80 mmHg, Nadi 80x/i, suhu 370C, pernapasan 24x/i, dan DJJ
c) Perineum menonjol
d) vulva membuka
- celemek plastic
- sepatu boot
182
- masker
- Handuk bersih
- kacamata
- penutup kepala
- 1 buah handuk
- Topi Bayi
- Pakaian ibu
- Pakaian bayi
- 2 buah washlap
3). Peralatan steril atau DTT parus set (Dalam wadah steril yang
berpenutup) :
- Kateter nelaton
- Gunting episiotomi
183
- Kasa atau kain kecil 5 bh
DTT)
- Termometer
- Stetoskop
- Tensimeter
- Bengkok
- Piring plasenta
- Timbangan bayi
- Gunting ferband
184
- Sarung tangan rumah tangga
- Oksitosin 1 ml 10 U
- Lidokain 1%
- Kanula IV no 16-18G
- Methylergometrin
- Vitamin K
185
- Balon dengan sungkupnya
- Formulir partograf
- Formulir rujukan
- Formulir kematian
- Washlap 2 buah
186
6. Menganjurkan ibu meneran saat pembukaan lengkapdan pada ada
kontraksi
6. Evaluasi
120/80 mmHg, Nadi 80x/i, suhu 370C, Pernapasan 24x/i, dan DJJ
c) Perineum menonjol
d) vulva membuka
4.2.2. Kala II
Jam : 18.30WIB
1. Subjektif
semakin sering.
187
2. Objektif
1. Keadaanumum : Lemah
2. Kesadaran :composmentis
3. TTV:TD :120/80mmHg
Nadi :80x/menit
Su hu : 37oC
Pernapasan : 24x/menit
3. Assessment
4. Planning
5. Implementasi
188
untuk menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi segera
3. Memakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan.
memakai sarung tangan DTT atau steril dan pastikan tidak terjadi
tangansetelahnya.
189
kali/menit).
baik, kemudian bantu ibu menemukan posisi yang nyaman dan sesuai
dengankeinginan.
rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat. Pada kondisi itu, ibu
caranya tidaksesuai.
190
mengeringkan bayi) di perut bawah ibu, jika kepala bayi telah membuka
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu.
17. Membuka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat
dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering,
21. Setelah kepala lahir, tunggu putar paksi luar yang berlangsung
secaraspontan.
22. Setelah putar paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara biparental.
kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah
arkus pubis dan kemudian gerakkan ke arah atas dan distal untuk
melahirkan bahubelakang.
23. Setelah kedua bahu lahir, satu tangan menyangga kepala dan bahu
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
191
punggung , bokong, tungkai, dankaki.
26. Mengeringkan tubuhbayi, keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala
27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir
distallateral.
30. Dalam waktu 2 menitsetelah bayi lahir, menjepit tali pusat dengan klem
kira-kira 2-3 cm dari pusat bayi. Gunakan jari telunjuk dan jari tangan
tangan yang lain untuk mendorong isi tali pusat ke arah ibu, dan klem tali
32. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu- bayi.
Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih
6. Evaluasi
192
Ibu telah melahirkan bayinya pada pukul 19.15 WIB, jenis kelamin
1. Subjektif
2. Objektif
2. Adanya semburan darah secara tiba-tiba dan singkat dari jalan lahir
3. Assessment
G3P2A0 Inpartu Kala III
4. Planning
2. Lahirkan Plasenta
5. Implementasi
193
2. Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut bawah ibu, untuk
talipusat.
secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir
setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga
uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota keluarga
4. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus ke arah dorsal
bawah-sejajarlantai-atas)
tali pusat:
194
- Mintakeluarga untuk menyiapkanrujukan.
15 menitberikutnya.
tindakan plasentamanual.
tempatkhusus.
menimbulkan perdarahan.
6. Evaluasi
1. Telah dilakukan manajemen aktif kala III dan pada pukul 19.30
2. Terdapat laserasi jalan lahir derajat II, tinggi fundus uteri : 2 jari
195
4.2.4 Kala IV
2. Objektif
2. Kesadaran : composmentis
Pols : 80x/menit
RR : 24x/menit
Temp :370C
8. Perdarahan : ± 35 cc
3. Assessment
4. Planning
196
1. Menjahit luka perineum
5. Implementasi
jahit, benang jahit, kasa steril, pincet, Kapas DTT, Buka spuit sekali
ampul lidokain
- Atur posisi bokong ibu pada posisi litotomi di tepi tempat tidur
197
- Lakukan aspirasi untuk memastikan tidak ada darah yang terhisap
daerah perineum
- Tanpa menarik jarum suntik keluar dari luka arahkan jarum suntik
mukosa vagina. Setelah itu buat ikatan dan potong pendek benang
dipotong benangnya
198
2. Memberikan asuhan pasca persalinan
perdarahanpervaginam.
kateterisasi.
larutan klorin 0,5%, bersihkan noda darah dan cairan tubuh, dan
keringkan denganhanduk.
menilaikontraksi.
setelahdidekontaminasi.
yangsesuai.
50. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
199
memakai pakaian yang bersih dankering.
yangdiinginkan.
10menit.
54. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
bersih.
pemeriksaan fisikbayi.
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
200
keringkan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih da
kering.
6. Evaluasi
24x/menit, Temp :370C, Kontraksi : Baik dan keras, tinggi fundus uteri : 2
1. Data Subjektif
Anamnesa
1. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama : Ibu merasa mules, lelah dan nyeri di bagian perineum
201
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang lalu (penyakit akut atau penyakit kronis) (jantung,
b. Riwayat kesehatan sekarang (penyakit yang diderita saat ini) : Tidak ada
3. Riwayat perkawinan
Perkawinan ke : 1 (satu)
4. Riwayat obstetric
Panjang badan : 52 cm
5. Riwayat KB
202
Jenis kontrasepsi : Tidak ada
6. Data psikososial
a. Nutrisi
b. Eliminasi
c. Istirahat
Siang : ± 2 jam
Malam : ± 8 jam
203
e. Aktvitas : Mengerjakan pekerjaan rumah tangga dibantu
suami.
2. Data objektif
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda vital
Nadi : 76 x/i
Pernapasan : 24x/i
3. Pemeriksaan Fisik
Rambut
Warna : Hitam
Muka
Bentuk : Bulat
Telinga
204
Bentuk : Simetris
Mata
Bentuk : Simetris
Hidung
Lidah : Bersih
Leher
Payudara
Bentuk : Simetris
Pembesaran : Ada
Pengeluaran : Ada
205
Rasa nyeri : Tidak ada
Abdomen
Punggung
Genitalia
Pengeluaran pervaginam
Lochea : Rubra
Warna : Merah
206
Keadaan vulva vagina : Baik (bersih)
keguguran
Lochea : Rubra
Perdarahan : ± 25 cc
Tidak ada
Tidak ada
V. Perencanaan
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan observasi KU, TTV, kontraksi uterus dan
perdarahan
207
2. Beritahu ibu penyebab keluhan yang dirasakan ibu
VI. PELAKSANAAN
2) TTV :
4) Perdarahan ± 25 cc
2. Memberitahu ibu penyebab keluhan yang dirasakan ibu adalah hal yang
fisiologis dialami ibu nifas. Rasa mulas diakibatkan dari kontraksi uterus
untuk mencegah perdarahan selain itu selama masa nifas juga akan
208
diakibatkan karena kelelahan. Luka jahitan pada luka perineum akan
sembuh dnegan sendirinya selama 6-7 hari jika tidak terjadi infeksi.
3. Memberikan ibu KIE tentang ASI eksklusif yaitu memberikan ASI saja
penting bagi bayi karena ASi mengandung gizi yang cukup yang
masuk ke dalam tubuh bayi selain itu, ASI juga mengandung zat anti
yang diberi betadine setelah alat genetalia dibasuh dengan air sabun
kemerahan, bengkak, nyeri dan keluar cairan atau nanah yang berbau.
209
6. Memberikan ibu terapi obat
3) Tablet Fe, Vit. B complex dan Vit. C dengan dosis 1xsehari untuk
besi
VII. EVALUASI
1. Observasi KU, TTV, kontraksi uterus dan perdarahan telah dilakukan
dengan hasil :
2) TTV :
4) Perdarahan ± 25 cc
210
Tanggal : 4 Desember 2019
1. Subjektif
Ibu mengatakan keadaannya baik-baik saja, tidak ada keluhan dan masalah,
makan 3 x/hari, minum 7 gelas/hari, bayi menyusu dengan kuat, sudah tidak
(konsistensi lembek)
2. Objektif
a. Pemeriksaan umum
b) Kesadaran : Composmentis
TTV
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 79x/menit
Suhu : 36,50C
RR : 24x/i
b. Pemeriksaan Fisik
211
lancar
3. Asessment
4. Planning
4. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang dan jika ada tanda-tanda infeksi
5. Implementasi
212
membantu memperbanyak produksi ASI dan istirahat yang cukup serta
selama menyusui.
6. Evaluasi
36,50C, RR : 24x/i, lochea : serosa, TFU : tidak teraba, dan luka jahitan
213
Tempat : RB. Murni
1. Subjektif
Paritas : G3P2A0
Imunisasi TT : 2x
ada
B. Riwayat Kelahiran
214
Tempat persalinan : RB. MurniKabupaten Tapanuli
Tengah
D. Pola Eliminasi
E. Pola tidur
2. Objektif
215
Ke 1 Frekuensi jantung ( ) tak ada ( ) < 100 (√) > 100
Usaha bernafas ( ) tak ada ( ) lambat tak teratur (√)teratur
Tonus otot ( ) lumpuh ( ) Gerakan sedikit (√) gerakan aktif
Reflek ( ) tak bereaksi (√) menangis ( ) menangis kuat 9
Warna ( ) biru/pucat ( ) tumbuh (√ )kemerahan
kemerahan tangan &
kaki biru.
6). RR :40x/i
216
9). Mata : Simetris, kelopak mata tidak odem,
polip
Gigi
kelenjar tyroid.
pengeluaran.
perdarahan.
kelainan.
217
19).Punggung : Bersih, normal, tidak ada kelainan.
lengkapKiri/kanan.
Kiri/kanan.
21). Kulit : Warna kulit merah muda, tidak ada tanda lahir, ada
ruam popok.
218
- Appearance :2
- Pols :2
- Grimace :1
- Activity :2
- Respiration :2
- Appearance :2
- Pols :2
- Grimace :2
- Activity :1
- Respiration :1
Tidak ada
Tidak ada
V. Perencanaan
219
4. Ajarkan ibu cara menyusui yang benar
komplikasi
VI. Pelaksanaan
dengan hasil pemeriksaan berat badan saat ini : 4300 gr, Pols : 138x/i,
220
5. Memberikan ibu pendidikan Kesehatan tentang perawatan bayi baru
lahir, meliputi:
dalam keadaan selalu bersih dan letakkan popok dbawah tali pusa.
Jika tali pusat kotor, cuci dengan air bersih dan sabun. Laporkan
setiap hari. Bersihkan muka, pantat, dan tali pusat dengan air
bersih, hangat, dan sabun setiap hari. Jaga bayi dari orang-orang
221
d. Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orangtua seperti:
2) Kejang-kejang
3) Lemah
bernanah
VII. Evaluasi
baik denganberat badan saat ini : 4300 gr, Pols : 138x/i, RR : 40x/i, Suhu :
36,60Cdan ibu telah memahami apa yang disampaikan oleh bidan diman ibu
1. Data Subjektif
222
Ibu mengatakan bayinya sehat, menyusu dengan baik, BAK 5 kali/ hari
2. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
5) Suhu : 36°C
2. Pemeriksaan Fisik
1) Kulit : Kemerahan
7) Tangisan : Kuat
3. Asessement
4. Planning
223
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan
baik.
komplikasi
5. Implementasi
ASI adalah makanan yang penting bagi bayi karena ASi mengandung
itu, ASI juga mengandung zat anti alergi untuk mencegah alergi pada
bayi.
224
3. Mengajari ibu cara memandikan bayi, yaitu:
mandi, peras sedikit lalu seka lembut secara berurut yaitu, wajah,
tubuh bayi dari tangan hingga kaki. Usahakan telapak tangan tak
i. Didalam bak mandi mandikan bayi dengan posisi badan yang lebih
rendah dari kepala,bersihkan sabun dari seluruh tubuh bayi, jika ingn
j. Angkat bayi dan letakkan diatas handuk bersih dan kering, lalu
225
k. Bersihkan tali pusat dan bungkus dengan kasa steril tanpa
simpul.
kehangatannya.
Umur Vaksin
0-7 Hari Hb0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT-HB-Hib 1, polio 2
3 bulan DPT-HB-Hib 2, polio 3
4 bulan DPT-HB-Hib 3, polio 4
9 bulan Campak
komplikasi
6. Evaluasi
bayi baik-baik saja dengan hasil pemeriksaan berat badan 4300 gram, Pols :
226
dianjurkan oleh bidan baik cara memandikan bayi maupun pemberian ASI
eksklusif
BAB V
PEMBAHASAN
bulan 10 November 2019 sampai 07 Desember 2019 atau sejak masa kehamilan
Ny. Z dari usia kehamilan 42 minggu 5 hari, persalinan, 6 hari post partum dan
Pada Bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada antara teori
dengan praktek Asfiksia pada bayi baru lahir.. Karena penulis menggunakan
5.1 Kehamilan
1. Pengkajian
227
Pada kasus Ny. I G3P2A0 telah dilakukan pengkajian seperti pengkajian identitas
sistem organ lain, pada pengkajian pemeriksaan Hb, dan urine tidak dilakukan
dengan alasan alat yang dibutuhkan buat melakukan pemeriksaan tersebut tidak
Pada kasus Ny. I G3P2A0 telah dilakukan identifikasi diagnosa, masalah, dan
kebutuhan, tetapi terdapat kesenjangan pada teori dan praktek di lapangan, untuk
identifikasi diagnosa yang dilakukan pada kasus Ny. I seperti identifikasi masalah
seperti pemeriksaan Hb, protein urine, yang mana pada teori pemeriksaan tersebut
identifikasi diagnosa, masalah, dan kebutuhan dengan alasan alat yang digunakan
Pada kasus Ny. I G3P2A0 telah dilakukan antisipasi masalah dan potensial, tetapi
identifikasi diagnosa masalah. Yang dimana pada teori antisipasi masalah dan
kebutuhan sesuai dengan teori maka antisipasi masalah dan potensialpun bisa
dilakukan dengan baik, tetapi ternyata berbanding terbalik dengan praktik yang
ada dilapangan.
4. Tindakan Segera
228
Pada kasus Ny. I G3P2A0 tindakan segera yang dilakukan sudah baik seperti
dilakukan.
5. Perencanaan
Pada kasus Ny. I G3P2A0, pada langkah ini terdapat kesenjangan teori dengan
pratik yang ada di klinik seperti pada prencanaan teori semua akan di lakukan
refleks patella sedangkan di lahan pratek tidak dilaksanakan dengan alasan alat
6. Pelaksanaan.
Pada kasus ibu hamil Ny. I pelaksanaan telah dilakukan sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat. Pada langkah pelaksanaan semua rencana tindakan
7. Evaluasi
Pada kasus ibu hamil Ny. I setelah dilakukan asuhan di dapatkan bahwa tidak
semua pada teori diterapkan pada saat partik dilapangan dengan alasan
keterbatasan alat alat yang digunakan untuk pemeriksaan tersebut sehingga terjadi
5.2 Persalinan
1. Kala I
229
potensial, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tetapi terdapat
2. Kala II
3. Kala III
Pada Ny. I G3P2A0 telah dilakukan asuhan persalinan kala III dengan
4. Kala IV
kedua setiap 30 menit tetapi pada praktik tidak dilakukan sesuai teori,
230
pada kasus Ny. I Rupture perineum derajat II pada saat penghactingan
tidak dilakukan anastesi pada daerah perineum ibu sedangan pada teori
Pada Ny. I G3P2A0 telah dilakukan asuhan masa nifas pada Ny. I seperti
asuhan masa nifas 6 jam pertama mulai dari pengkajian, identifikasi diagnosa
perencanaan semua dilakukan sesuai teori dan asuhan nifas 6 hari telah
dilakukan juga sesuai teori sehingga tidak terdapat kesenjangan pada teori
dan praktik.
Pada bayi Ny. I telah dilakukan asuhan bayi baru lahir mulai dari pengkajian
usaha bernafas, tonus otot, reflek, dan warna kulit semua dialkukan dengan baik
dan sesuai dengan teori, sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
praktik
231
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
B. Asuhan yang diberikan mulai dari kala I sampai kala IV pada Ny. I,
lengkap.
232
C. Asuhan masa nifas pada Ny. I, kunjungan hanya dilakukan pada 6 jam
dan 6 hari post partum berlangsung baik dan tidak ditemukan ada tanda
bahaya masa nifas serta semua hasil pemantauan dalam batas normal
D. Asuhan bayi baru lahir pada Ny. I dengan jenis kelamin perempuan, BB
4300 gr, PB 52 cm, ASI eksklusif, perawatan bayi baru lahir dan
pemberian Vit K sewaktu bayi lahir dan pemberian salep mata. Asuhan
bayi baru lahir yaitu dari kunjungan 6 jam sampai 6 hari berlangsung
6.2 Saran
pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dengan ruptur perineum
kendala dan proses penyusunan laporan tugas akhir berjalan dengan baik
dan lancar.
233
234
235
236
237
238