Anda di halaman 1dari 79

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembangunan kesehatan Indonesia diarahkan untuk lebih

meningkatkan derajat kesehatan dan sumber daya manusia. Hal ini ditujukan

dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan angka kematian

bayi dan ibu melahirkan. Kelahiran dan persalinan merupakan kejadian fisiologis

yang normal. Proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan

(37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang

berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin.

Selama proses persalinan petugas kesehatan memberikan asuhan yang

bertujuan untuk mencapai persalinan yang bersih dan aman selama persalinan

dan setelah bayi lahir, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.

(Prawirohardjo, 2009)

Umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai baik pelayanan kebidanan

(maternity care) dalam suatu negara atau daerah adalah kematian maternal

(maternal mortality). Menurut definisi WHO (World Health Organizatin) kematian

maternal ialah kematian seorang wanita hamil atau dalam 42 hari sesudah

berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan

tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. Angka kematian maternal

adalah angka jumlah kematian maternal diperhitungkan terhadap 1000 atau

100.000 kelahiran hidup(prawihardjo, 2012).


Dari data WHO, data terakhir yang didapat tahun 2013 AKI di dunia

mencapai 210/100.000 kelahiran hidup, sedangkan data akhir AKB dunia pada

tahun 2012 mencapai 34/1000 kelahiran hidup (WHO, 2013). Berdasarkan data

WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Amerika

Serikat yaitu 9.300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa dan Asia Tengggara 16.000

jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia Tenggara yaitu Indonesia 214 per

100.000 kelahiran hidup , Filipina 170 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160

per kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 60 per

100.000 kelahiran hidup dan Malaysia 39 per 100.000 kelahiran hidup. (WHO,

2014)

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2017 Dalam periode 5 tahun sebelum SDKI 2017, angka kematian neonatal (AKN)

adalah 15 kematian per 1.000 kelahiran hidup, menyiratkan bahwa 1 dari 67 anak

meninggal dalam bulan pertama kehidupannya Angka kematian bayi (AKB) pada

periode yang sama adalah 24 kematian per 1.000 kelahiran hidup, artinya 1 dari

42 anak meninggal sebelum ulang tahun pertamanya. Angka kematian balita

(AKBA) adalah 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Dengan kata lain 1 dari 31

anak meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun.Tiga per empat (75%) dari

semua kematian pada 5 tahun pertama terjadi antara kelahiran hingga ulang

tahun pertama, dan Enam puluh tiga persen kematian bayi terjadi dalam satu

bulan setelah lahir.


Sedangkan dari Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013

proporsi ibu yang persalinannya ditolong tenaga kesehatan meningkat dari 79,0%

pada tahun 2010 menjadi 86,9% pada tahun 2013. Pada tahun 2013, sebagian

besar (76,1%) persalinan juga sudah dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan

dan poskesdes/polindes dan 23,7% ibu bersalin yang masih melahirkan di rumah.

Namun, hal tersebut tidak seiring dengan angka kematian ibu (AKI), dimana AKI

di Indonesia masih tinggi yaitu 359/100.000 kelahiran hidup. (Riskesdas, 2013).

Angka kematian ibu berdasarkan laporan rutin Profil Kesehatan

Kabupaten /Kota di Provinsi Jawa Barat tahun 2016 tercatat jumlah kematian ibu

maternal yang terlapor sebanyak 799 orang per 100.000 (Profil Kesehatan

Provinsi Jawa Barat 2016)

Data yang diperoleh dari RB Rhaudatunnadya tahun 2019 jumlah AKI dan AKB

tidak ada dan tidak ditemukan. (Rekam medik,RB Rhaudatunnadya 2019)

Terjadinya kematian ibu terkait dengan faktor penyebab langsung dan

penyebab tidak langsung. Faktor penyebab langsung kematian ibu di Indonesia

masih didominasi oleh perdarahan (28%), eklampsia atau gangguan akibat

tekanan darah tinggi saat kehamilan (24%), dan infeksi (11%). Komplikasi nifas

(8%), emboli (5%), partus lama (5%) komplikasi aborsi (5%) trauma obsertik (5%)

dan penyebab lainya (11%). (Kemenkes RI,2015)

Sedangkan faktor tidak langsung penyebab kematian ibu karena masih

banyaknya kasus 3 Terlambat dan 4 Terlalu, yang terkait dengan faktor akses,

sosial budaya, pendidikan, dan ekonomi. Kasus 3 Terlambat meliputi: Terlambat


mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, Terlambat dirujuk,

Terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Masih cukup

banyak ibu hamil dengan faktor risiko 4 Terlalu, yaitu: Terlalu tua hamil (hamil di

atas usia 35 tahun) sebanyak 27%. Terlalu muda untuk hamil (hamil di bawah

usia 20 tahun) sebanyak 2,6%, Terlalu banyak (jumlah anak lebih dari 4)

sebanyak 11,8%, Terlalu dekat (jarak antar kelahiran kurang dari 2 tahun).

(Depkes,2011).

Gambaran penyebab kematian ibu dan neonatus dijabarkan sebagai

berikut : perdarahan 30%-35%, infeksi 20%-25%, gestosis 15%-17%, lain-lain 5%

(Manuaba, 2006). Penyebab kematian pada perinatal asfiksia, trauma kelainan,

infeksi, prematuritas, kelainan bawaan dan sebab-sebab lain. gambaran

penyebab kematian perinatal yaitu asfiksia neonatorum 50%-60%, BBLR 25%-30%,

infeksi 25%-30%, trauma persalinan 4%-10%. (Prawirohardjo, 2009).

Adapun upaya yang dilakukan dalam menurunkan angka kematian ibu dan

angka kematian bayi kemenkes menambahkan salah satu upaya trobosan dan

terbukti mampu meningkatkan indikator proksi (persalinan oleh tenaga

kesehatan) adalah program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi

(P4K), gerakan sayang ibu (GSI), (BOK) bantuan operasional kesehatan dan

setiap klinik & RB mendapat bantuan BOK dari tahun 2011 BPJS ( Kementrian

Kesehatan,2013).

Pada tahun 2012 Kementerian Kesehatan RI meluncurkan program EMAS

(Expanding Maternal and Neonatal Survival), bekerja sama dengan USAID dengan
kurun waktu 2012 – 2016, yang diluncurkan 26 Januari 2012 sebagai salah satu

bentuk kerjasama Pemerintah Indonesia dengan USAID dalam rangka

percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir di 6 provinsi terpilih yaitu

Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan

JawaTimur yang menyumbangkan kurang lebih 50 persen dari kematian ibu dan

bayi di Indonesia. Dalam program ini Kementerian Kesehatan RI bekerjasama

dengan JHPIEGO, serta mitra-mitra lainnya seperti Save the Children, Research

Triangle Internasional, Muhammadiyah dan Rumah Sakit Budi Kemuliaan.

Upaya yang akan dilaksanakan adalah dengan peningkatan kualitas

pelayanan emergensi obstetri dan neonatal dengan cara memastikan intervensi

medis prioritas yang mempunyai dampak besar pada penurunan kematian dan

tata kelola klinis (clinical governance) diterapkan di RS dan Puskesmas. Upaya

lain dalam program EMAS ini dengan memperkuat sistem rujukan yang efisien

dan efektif mulai dari fasilitas pelayanan kesehatan dasar di RB sampai ke RS

rujukan di tingkat kabupaten/kota. Masyarakat pun dilibatkan dalam menjamin

kualitas fasilitas kesehatan ini. Untuk itu, program ini juga akan mengembangkan

mekanisme umpan balik dari masyarakat ke pemerintah daerah menggunakan

teknologi informasi seperti media sosial dan SMS gateway, dan memperkuat

forum masyarakat agar dapat menuntut pelayanan yang lebih efektif dan efisien

melalui maklumat pelayanan (service charter) dan Citizen Report Card.

(Depkes,2017).

Tugas bidan berperan dalam menurunkan AKI adalah memberikan asuhan


kebidanan kepada ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir, bimbingan

terhadap kelompok remaja masa pra perkawinan, pertolongan persalinan,

tindakan pertolongan pertama kegawatan obstetrik, pemeliharaan kesehatan

anak, balita dan kelompok wanita dengan gangguan reproduksi, melakukan

pergerakan dan pembinaan peran serta masyarakat untuk mendukung upaya-

upaya kesehatan ibu dan anak. (Syafrudin, 2009)

Berdasarkan data yang didapat pemerintah dan Depkes terus memberikan

prioritas tinggi pada pembukaan akses kesehatan masyarakat miskin, contohnya

BPJS kesehatan masyarakat adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau

BPJS. (Depkes, 2013)

Program dari pemerintah yaitu SDGs. SDGs adalah singkatan atau

kepanjangan dari Sustainable Development Goals, yaitu sebuah dokumen yang

akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan

negara-negara di dunia. Target utamanya mengentaskan kemiskinan. Indonesia

butuh upaya dan strategi yang lebih baik untuk mencapai target SDGs untuk AKI

tahun 2030 adalah sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup. (Kemenkes, 2015).

Salah satu upaya dalam penurunan AKI dan AKB adalah Program

Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Selain itu, program

P4K juga mendorong ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan, bersalin,

pemeriksaan nifas dan bayi yang dilahirkan oleh tenaga kesehatan trampilan

termasuk skrining status imunisasi tetanus lengkap pada setiap ibu hamil. Kaum

ibu juga didorong untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dilanjutkan
pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan (Kementerian Kesehatan 2013).

Bidan berperan penting menjaga kelangsungan hidup ibu dan anak,

terutama di daerah pedesaan. Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan

memiliki posisi penting dan strategis dalam penurunan AKI dan AKB,

memberikan pelayanan yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada

aspek pencegahan melalui pendidikan kesehatan dan konseling, promosi

kesehatan, pertolongan persalinan normal, dengan berlandaskan kemitraan dan

pemberdayaan perempuan serta melakukan deteksi dini pada kasus-kasus

rujukan. (Depkes, 2011)

Berdasarkan data diatas penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam

mengenai penerapan manajemen ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir di

RB Rhaudatunnadya sehingga penulis mengambil studi kasus dengan judul

“Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. A di RB Rhaudatunnadya” dengan

harapan bahwa manajemen asuhan kebidanan komprehensif yang dilakukan

tersebut dapat mendeteksi dini masalah atau komplikasi selama kehamilan,

persalinan, bayi baru lahir, dan nifas sehingga menghasilkan ibu dan bayi yang

sehat. Dan tidak ada data AKI dan AKB di RB Rhaudatunnadya

Asuhan kebidanan komprehensif mencakup empat kegiatan

berkesinambungan diantaranya yaitu memberikan asuhan kebidanan kehamilan

(antenatal care), asuhan kebidanan persalinan (intranatal care), asuhan

kebidanan masa nifas (postnatal care),dan asuhan pada bayi baru lahir (neonatal

care) (Varney,2006).
1.2 Rumusan Masalah

Penyebab kematian ibu yaitu perdarahan 7 orang,hipertensi 1 orang,infeksi 2

orang dan penyakit lainnya 8 orang (Dinkes Kabupaten Bekasi,2019). Penyebab

kematian bayi yaitu diantaranya gangguan proses melahirkan,Berat Bayi Lahir

Rendah (BBLR),Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan diare (Dinkes

Kebupaten Bekasi,2019)

Dalam studi kasus ini,penulis mendapatkan data bahwa ibu sebagai subjek

penelitian memiliki resiko yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan

janinnya. Sehingga dalam studi kasus ini penulis merumuskan kasus Asuhan

Kebidanan Komprehensif pada Ny D dan di dokumentasikan melalui SOAP di

RRhaudatunnadya

1.3 Tujuan Penulisan

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Mampu memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif,pada

pemeriksaan antenatal care dengan manajemen kebidanan dan

pendokumentasian secara SOAP pada Ny.D di RB Rhaudatunnadya periode

02 Maret – 15 Mei 2020


1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu memberikan asuhan kehamilan pada Ny.D dengan

pendekatan dan pendokumentasian dalam bentuk SOAP di RB

Rhaudatunnadya tahun 2020.

2. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data pada kehamilan Ny. D di RB

Rhaudatunnadya tahun 2020.

3. Mahasiswa mampu menentukan diagnosa potensial pada kehamilan Ny. D di

RB Rhaudatunnadya tahun 2020.

4. Mahasiswa mampu melakukan antisipasi pada kehamilan Ny,D di RB

Rhaudatunnadya tahun 2020.

5. Mahasiswa mampu menentukan rencana tindakan pada kehamilan Ny. D di

RB Rhaudatunmadya tahun 2020.

6. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan tindakan yang sesuai pada

kehamilan Ny. D di RB Rhaudatunnadya tahun 2020.

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Manfaat Teoritis

Dapat mengetahui teori dan wawasan tentang kehamilan, persalinan, nifas,

bayi baru lahir dan KB, serta dapat mengetahui dan melaksanakan asuhan

kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB secara

komprehensif.
1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Klien

Hasil dari penerapan studi kasus ini dapat memberikan

pengetahuan kepada pasien tentang pentingnya pemantauan pada saat

hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB dengan melakukan

pemeriksaan oleh tenaga kesehatan terutama bidan.

1.4.2.2 Bagi RB Rhaudatunnadya

Hasil dari penerapan studi kasus ini dapat meningkatkan sistem

pelayanan kesehatan yang menyeluruh serta tetap mempertahankan sifat

“5S” dalam memberikan pelayanan kesehatan yaitu senyum, sapa, salam,

sambut dan sopan.

1.4.2.3 Bagi Penulis

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan

asuhan kebidanan secara komprehensif dengan menggunakan

dokumentasi SOAP mulai dari pengkajian sampai evaluasi, secara

sistematis dan benar sesuai data-data yang di dapat. Sehingga

mahasiswa mampu dan mahir dalam melakukan tindakan serta

pendokumentasian yang sesuai pada saat berada di lahan praktek.

1.4.2.4 Bagi Institusi

Dapat bermanfaat sebagi tolak ukur sejauh mana mahasiswa telah


memahami dan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif secara

sistematis sesuai prprosedur

1.5 Tempat dan Waktu Pengambilan Kasus

1.5.1 Tempat

Pengambilan studi kasus komprehensif pada masa kehamilan,pada Ny.D

di RB Rhaudatunnadya.

1.5.2 Waktu

NO. Tanggal Kunjungan Tempat

1 Senin, 16 Maret 2020 ANC ( Hamil 36 RB Rhaudatunnadya


minggu)

2 Selasa,31 Maret 2020 ANC ( Hamil 38 RB Rhaudatunnadya


minggu lebih 3 hari)
BAB II

TINJAUAN TEORI

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

Pengertian Asuhan Kebidanan Komprehensif

Asuhan Kebidanan Komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang

dilakukan secara lengkap, dengan adanya pemeriksaan laboratorium

sederhana dan konseling. (Varney, 2006)

Asuhan Kebidanan adalah penerapan dan kegiatan yang menjadi

tanggung jawab dalam memberikan pelayanan terhadap klien yang

mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan ibu pada saat

hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir serta KB (IBI, 2006).

Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan

yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup

praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.

Tujuan Asuhan Kebidanan

Tujuan Asuhan Kebidanan adalah :

Ibu dan bayi sehat, selamat, keluarga bahagia, terjaminnya kehormatan

martabat manusia.

Saling menghormati penerima asuhan dan pemberi asuhan.


Kepuasan ibu, keluarga dan bidan.

Adanya kekuatan diri dari wanita dalam menentukan dirinya sendiri.

Adanya rasa saling percaya dari wanita sebagai penerima asuhan

KEHAMILAN

Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin

lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari

pertama haid terakhir (Saifudin, 2010). Kehamilan adalah pertumbuhan dan

perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

permulaan persalinan (Manuaba, 2010).

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila

dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut

kalender internasional (Prawirohardjo, 2009).

Kehamilan adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita dalam

siklus reproduksi. Kehamilan dimulai dari konsepsi dan berakhir dengan

permulaan persalinan. Selama kehamilan ini terjadi perubahan-perubahan,

baik perut, fisik maupun fsikologi ibu (Varney, 2007).

Menurut usia, kehamilan dapat dibagi menjadi :


Kehamilan trimester I : 0 – 12 minggu.

Kehamilan trimester II : 13 – 28 minggu.

Kehamilan trimester III: 29 – 42 minggu.

Menurut Rustam (2015), Kehamilan memiliki Tanda-tanda sebagai berikut:

Tanda Pasti (Tanda Positif) Hamil

1. Gerakan janin dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin.

2. Denyut jantung janin : didengar dengan stetoskop-monoral laennec, dicatat dan

didengar dengan alat Doppler, dicatat dengan feto-elektro kardiogram, dilihat

pada ultrasonografi, terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.

Tanda-Tanda Presumtif (Tidak Pasti) Hamil

1. Amenore (tidak dapat haid).

2. Mual dan muntah.

3. Mengidam.

4. Pingsan.

5. Tidak ada selera makan.

6. Payudara membesar, tegang.

7. Sering kencing.

8. Konstipasi.
Tanda-Tanda Mungkin Hamil

Perut membesar.

Perubahan bentuk dan konsistensi uterus

Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan konsistensi.

Uterus berubah menjadi lunak, bentuknya globuler. Serta terdapat

tanda Hegar yaitu perlunakan pada daerah itsmus uteri, sehingga

daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan

uterus mudah difleksikan. Tanda ini terlihat pada minggu ke-6 dan

menjadi nyata pada minggu ke 7-8 (Kusmiyati dkk, 2010).

Tanda Hegar, yaitu pembuluh darah dalam cervix bertambah dan karena terjadinya

oedema dari cervix dan hiperplasia kelenjar-kelenjar cervix, sehingga cervix menjadi

lunak.

Tanda Chadwick, yaitu pembuluh darah dinding vagina bertambah hingga warna selaput

lendirnya biru.

Tanda Piscaseek, yaitu pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di

daerah inplantasi dan di daerah insersi plasenta.

Tanda Ballottement, yaitu teraba benjolan keras.

Pada minggu ke 16 - 20 teraba ballottement, setelah rongga rahim

mengalami obliterasi dan cairan amnion cukup banyak. sebagai

diagnose banding adalah asites yang disertai dengan kista ovarium

dan mioma uteri. (Kusmiyati dkk, 2010)


Tanda Braxton-Hicks

Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya kencang,

tetapi tidak disertai rasa sakit. (Kusmiyati dkk, 2010)

Reaksi kehamilan positif

Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya HCG pada

kehamilan muda adalah air kencing pertama pagi hari (Prawirohardjo,

2010).

Tanda-Tanda Bahaya Dalam Kehamilan

Perdarahan

Perdarahan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran.

Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.

Perdarahan akan dikatakan tidak normal bila ada tanda-tanda :

Keluar darah merah

Perdarahan yang banyak

Perdarahan dengan nyeri

Perdarahan semacam ini perlu dicurigai terjadinya abortus, kehamilan

ektopik atau kehamilan mola.

Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi.

Perdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah 22 minggu sampai


sebelum persalinan. Perdarahan dikatakan tidak normal jika terdapat

tanda-tanda :

Keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan.

Perdarahan kadang-kadang banyak atau tidak terus menerus.

Perdarahan disertai rasa nyeri.

Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa, solusio

plasenta, rupture uteri, atau dicurigai adanya kelainan

pembekuan darah (Kusmiyati dkk, 2010).

Mual Muntah Berlebihan

Mual (Nausea) dan muntah (vomiting) dapat terjadi pada 50% kasus ibu

hamil. Mual bisa terjadi pada pagi hari, gejala ini bisa terjadi pada usia

kehamilan 6-12 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar

hormon estrogen dan HCG dalam serum.

Muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur 20 minggu,

dengan keluhan muntah yang kadang begitu hebat dimana segala apa

yang dimakan dan diminum dimuntahkan kembali sehingga dapat

mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari,

berat badan menurun, dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin bahkan

seperti gejala apendisitis, pielititis dan sebagainya. (Prawirohardjo, 2010)

Sakit kepala hebat

Pengelihatan atau pandangan kabur

Penglihatan ibu dapat berubah selama masa kehamilan. Perubahan


pengelihatan yang ringan (minor) adalah normal. Masalah visual yang

mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya tiba-

tiba pandangan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), serta

mata berkunang-kunang. Perubahan pengelihatan ini bisa disertai dengan

sakit kepala yang hebat. Jika hal ini terjadi, kemungkinan suatu tanda

preeclampsia (Kusmiyati dkk, 2010)

Bengkak di kaki, tangan dan wajah

Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak pada kaki yang

biasanya dapat hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki.

Bengkak biasanya menjadi masalah serius jika ditandai dengan :

Muncul pada muka dan tangan.

Bengkak tidak hilang setelah beristirahat.

Bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti sakit kepala

yang hebat, pandangan mata kabur dan lain-lain.

Jika hal ini terjadi merupakan pertanda adanya anemia, gagal jantung atau

pre eklampsia (Hidayati, 2013).

Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak

Gerak janin mulai dirasakan ibu pada bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu

hamil dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Ketika janin tidur

gerakannya akan melemah. Normalnya, janin harus bergerak paling

sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. (Kusmiyati dkk, 2010)

Demam tinggi

Biasanya karena infeksi atau malaria, demam tinggi bila membahayakan


keselamatan jiwa ibu, menyebabkan keguguran atau kelahiran kurang

bulan.

Keluar air ketuban sebelum waktunya

Merupakan tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat

membahayakan bayi dalam kandungan.

Perubahan Anatomi dan Fisiologi Dalam Kehamilan

Kehamilan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan baik anatomis

maupun fisiologis pada ibu. Berikut ini akan dibahas mengenai perubahan-

perubahan tersebut :

Vagina dan Vulva

Vagina dan vulva mengalami perubahan akibat peningkatan pembuluh

darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan

kebiru-biruan disebut Tanda Chadwicks. (Kusmiyati dkk, 2010)

Serviks Uteri

Pada kehamilan Serviks uteri mengalami perubahan karena hormone

estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi serta

meningkatnya suplai darah maka kontensitas menjadi lunak yang disebut

tanda Goodell. (Kusmiyati dkk, 2010).

Ovarium

Pada kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum

gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta


yang sempurna pada umur kehamilan 16 minggu. (Manuaba, 2010)

Sistem Endokrin

Perubahan besar pada system endokrin yang penting terjadi untuk

mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin dan pemulihan

pascapartum (nifas) (Kusmiyati dkk, 2010)

Uterus

Uterus yang semula beratnya 30 gram akan mengalami hipertropi dan

hiperplasia, sehingga beratnya 1000 gram, dengan panjang ± 20 cm dan

tebal dinding ± 2,5 cm saat akhir kehamilan (Kusmiyati dkk, 2010).

Berikut adalah tinggi fundus utari berdasarkan per tiga jari:

12 minggu : 3 jari di atas simfisis

16 minggu : ½ simfisis-pusat

20 minggu : 3 jari di bawah pusat

24 minggu : Setinggi pusat

28 minggu : 3 jari di atas pusat

32 minggu : pertengahan pusat-PX

36 minggu : 3 jari di bawah PX

minggu : pertengahan pusat-PX

Payudara/Mammae

Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone

somatomamotropin, estrogen dan progesterone, akan tetapi belum

mengeluarkan ASI dan baru mempersiapkan payudara untuk pengeluaran

ASI (Kusmiyati dkk, 2010)


Fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI yaitu:

Estrogen berfungsi :

Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara.

Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam

sehingga payudara tampak makin membesar.

Tekanan serta saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam

menyebabkan rasa sakit pada payudara.

Progesteron berfungsi :

Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.

Meningkatkan jumlah sel asinus

Somatomammotropin berfungsi :

Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein,

laktalbumin, dan laktoglobulin.

Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.

Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan

(Manuaba, 2010).

Kebutuhan Fisik Ibu Hamil

Oksigen

Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi

pusat pernafasan, CO2 menurun dan O2 yang meningkat akan bermanfaat

bagi janin. (Kusmiyati dkk, 2010).

Nutrisi
Pada trimester I (0-12 minggu) umumnya nafsu makan ibu akan

berkurang, sering timbul rasa mual dan muntah. Pada trimester II (15-28

minggu), nafsu makan sudah kembali pulih. Pada trimester III (29-40

minggu) nafsu makan sangat baik tetapi jangan kelebihan kurangi

karbohidrat, tingkatkan protein, sayur-sayuran, buah-buahan, kurangi

makan yang mengandung manis (seperti gula) dan terlalu asin karena

makanan tersebut akan memberikan kecenderungan janin tumbuh besar

dan merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan.

Personal hygiene

Bagian tubuh yang sangat membutuhkan perawatan kebersihan adalah

daerah genital, karena saat hamil biasanya terjadi pengeluaran sekret

vagina yang berlebih. Selain mandi, mengganti celana dalam secara rutin

minimal dua kali. (Kusmiyati dkk, 2010).

Pakaian

Pakaian ibu hamil harus longgor, mudah menyerap keringat, tidak

memakai hak tinggi, dan pakaian selalu kering. payudara perlu ditopang

dengan BH yang memadai untuk mengurangi rasa tidak enak karena

pembesaran (Kusmiyati dkk, 2010)

Eliminasi

Keluhan yang dialami adalah konstipasi. Tindakan pencegahan ini adalah

harus mengkonsumsi makanan yang tinggi serat dan banyak minum air

putih. Walaupun ibu hamil sering mengatakan keluhan sering buang air

kecil, tindakan untuk mengurangi asupan cairan tidak dianjurkan karena


akan mengakibatkan dehidrasi (Kusmiyati dkk, 2010)

Seksual

Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir

kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi

berhubungan seks selama 14 hari menjelang kelahiran.

Koitus tidak dibenarkan bila :

Terdapat perdarahan pervaginam.

Terdapat riwayat abortus berulang.

Abortus / partus prematurus imminens.

Ketuban pecah.

Serviks telah membuka

Mobilisasi

Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/aktifitas fisik biasa selama tidak

terlalu melelahkan seperti menyapu, mengepel, masak dan mengajar.

Maka dari itu ibu hamil harus memperhatikan sikap tubuh seperti : duduk,

berdiri, berjalan, tidur, bangun dari berbaring, membungkuk dan

mengangkat.

Senam hamil

Manfaat untuk melakukan senam hamil dapat membantu proses

persalinan, antara lain melatih pernafasan, relaksasi, menguatkan otot

panggul dan perut, serta melatih cara meneran yang benar. Dapat
dilakukan pada usia kehamilan setelah 22 minggu dan sedikitnya

seminggu sekali (Kusmiyati dkk, 2010)

Istirahat

Ibu hamil dianjurkan pada saat tidur khususnya pada waktu hamil itu

harus posisi berbaring miring karena untuk meningkatkan oksigenasi

fetoplasental. Tidur malam hari selama kurang dari 8 jam dan istirahat

dalam keadaan rileks pada siang hari selama 1 jam (Kusmiyati dkk, 2010).

Antenatal Care (ANC)

Pengertian ANC

Antenatal care adalah pengawasan sebelum pengetahuan persalinan

terutama ditunjukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam

rahim. (Manuaba, 2012).

Asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan

mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan

kehamilan normal (Saifudin, 2014).

ANC adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetric

untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian

kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. (Prawirohardjo, 2010).

Pelayanan antenatal care adalah pelayanan kesehatan yang di berikan

kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan

antenatal, seperti yang di tetapkan dalam buku pedoman pelayanan

antenatal bagi puskesmas. Pelayanan antenatal yang lengkap mencakup

banyak hal, seperti anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan kebidanan,


periksaan laboratorium sesuai indikasi, serta intervensi dasar dan khusus

(sesuai resiko yang ada). (Syafrudin, 2009)

Tujuan ANC

Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang bayi.

Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.

Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi

selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun

bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.

Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat

tumbuh kembang secara normal. (Saifudin, 2014)

Pelayanan yang diberikan mengacu kepada standar yang telah ditetapkan

yaitu 14 T

1. Timbang Berat Badan

Untuk mengetahui kenaikan berat badan ibu selama hamil. Semakin

besar kehamilan janin yang dikandung ibu seharusnya juga semakin

tumbuh dan berkembang secara normal tanpa hambatan dengan

demikian berat badan ibu akan bertambah dari sebelumya

(Prawirohardjo, 2008)

Peningkatan Berat badan ibu hamil tiap trimester :


Trimester I : kenaikan berat badan 0,7 - 1,4 kg

Trimester II : kenaikan berat badan antara 0,3-0,4 kg/hari

Trimester ke III : kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari 0,5 kg/minggu.

Kenaikan rata-rata berat badan normal ibu hamil yaitu 6,5-16 kg

(Prawirohardjo, 2010)

2. Ukur Tekanan Darah

Tekanan darah ibu hamil harus dalam batas normal (antara 110/70

mmHg sampai 130/90 mmHg) apabila terjadi kenaikan tekanan darah

(hipertensi) atau penurunan tekanan darah (hipotensi), hal tersebut

perlu diwaspadai karena dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin

apabila tidak ditangani secara dini (Prawirohardjo, 2010).

3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)

Bila kurang dari 23,5 cm menunjukan ibu hamil menderita Kurang

Energi Kronis (KEK) dan berisiko melahirkan berat badan lahir Rendah

(BBLR)

4. Ukur Tinggi Fundus Uteri

Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah

menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di

bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT)

dan kapan gerakan janin mulai dirasakan.

Dengan mengukur tinggi fundus uteri dapat diketahui berapa usia

kehamilan ibu, taksiran berat janin, serta taksiran hari persalinan.


Menurut Spiegelberg : dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari

simfisis, maka diperoleh tabel sebagai berikut:

Rumus Johnson-Toshacek :

TBJ = (TFU-N) x 155

TBJ : Taksiran Berat Janin

TFU : Tinggi Fundus Uteri (cm)

N : 13 (bila kepala janin belum melewati PAP)

(bila kepala janin berada di atas atau pada spina ischiadika).

(bila kepala janin berada di bawah spina ischiadika).

Penentuan Letak Janin (Presentasi Janin) Dan penghitungan denyut

jantung janin

Apabila trimester lll bagian bawah janin bukan kepala atau kepala

belum masuk panggul kemungkinann ada kelainan letak atau ada

masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/menit atau

lebih dari 160kali /menit menunjukan ada tanda GAWAT JANIN.

Segera Rujuk

5. Pemberian Tablet Tambah Darah,

Tablet ini mengandung 200mg sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat

yang diikat dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk

memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa

kehamilan kebutuhannya meningkat seiring pertumbuhan janin. Zat

besi ini penting untuk mengkompensasi penigkatan volume darah


yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan

dan perkembangan janin.

6. Skrining status imunisasi TT

Pada ibu hamil diberikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) sebanyak 2

kali. Imunisasi TT I diberikan waktu ANC I dan TT II diberikan 4 minggu

setelah pemberian TT I. Imunisasi ini dianjurkan pada setiap ibu hamil,

karena diharapkan dapat menurunkan AKB akibat Tetanus

Neonatorum.

7. Pemeriksaan HB

Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis dan

dengan cara Sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu

hamil pertama kali, lalu periksa lagi menjelang persalinan.

Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi Anemia

pada ibu hamil.

Pemeriksaan Protein urine

Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein dalam

urin ibu hamil. Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat 2-3%

ditujukan pada ibu hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi, kaki

oedema. Pemeriksaan protein urin ini untuk mendeteksi ibu hamil

kearah preeklampsia.

8. Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab)

Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratory (VDRL) adalah

untuk mengetahui adanya treponema pallidum/ penyakit menular


seksual, antara lain syphilis. Pemeriksaan kepada ibu hamil yang

pertama kali datang diambil spesimen darah vena ± 2 cc. Apabila

hasil tes dinyatakan postif, ibu hamil dilakukan pengobatan /

rujukan. Akibat fatal yang terjadi adalah kematian janin pada

kehamilan < 16 minggu, pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan

prematur, cacat bbawaan

9. Pemeriksaan Protein urine ( T8 )

dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau tidak

untuk mendeteksi gejala Preeklampsi.

10.Pemeriksaan Urine Reduksi ( T9 )

untuk Bumil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti pemeriksaan

gula darah untuk memastikan adanya DMG.

11. Senam Hamil ( T11 )

12. Pemberian Obat Malaria ( T12 )

diberikan kepada Bumil pendatang dari daerah malaria juga kepada bumil

dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil apusan

darah yang positif.

13.Pemberian Kapsul Minyak Yodium ( T13 )

diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah endemis

yang dapat berefek buruk terhadap Tumbuh kembang Manusia.

14. Temu wicara / Konseling ( T14 )

Tatalaksana atau mendapatkan pengobatan

Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil


Kunjungan Antenatal Care

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikat 4x selama

dilakukan kehamilan, dengan rincian sebagai berikut :

1 x kunjungan selama trimester pertama (selama 14 minggu)

1 x kunjungan selama trimester kedua (antar minggu 14-28)

2 x kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu ke 28-36 dan

sudah minggu ke 36).

REFOCUSING ANC

Refocusing ANC adalah suatu intervensi terarah akan memberikan kerangka asuhan

antenatal care yang efektif.

Isi refocusing ANC

Penolong yang terampil/terlatih harus selalu tersedia untuk :

Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya membuat perencanaan persalinan,

petugas kesehatan yang terampil, tempat bersalin, keuangan, nutrisi yang baik selama

hamil, perlengkapan esensial untuk ibu dan bayi. Penolong persalinan yang terampil

menjamin asuhan normal yang aman sehingga mencegah komplikasi yang mengancam

jiwa serta dapat segera mengenali masalah dan merespon dengan tepat.

Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya mempersiapkan diri menghadapi


komplikasi (deteksi dini, menentukan orang yang akan membuat keputusan, dana

kegawatdaruratan, komunikasi, transportasi, donor darah,) pada setiap kunjungan.

Melakukan skrining/penapisan kondisi-kondisi yang memerlukan persalinan di RS

(riwayat SC, IUFD, dsb). Ibu yang sudah tahu kalau ia mempunyai kondisi yang

memerlukan kelahiran di RS akan berada di RS saat persalinan, sehingga kematian

karena penundaan keputusan, keputusan yang kurang tepat, atau hambatan dalam hal

jangkauan akan dapat dicegah.

Mendeteksi dan menangani komplikasi (pre eklamsia, perdarahan pervaginam, anemia

berat, penyakit menular seksual, tuberkulosis, malaria, dsb).

Mendeteksi kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu, dan letak/presentasi

abnormal setelah usia kehamilan 36 minggu. Ibu yang memerlukan kelahiran operatif

akan mempunyai jangkauan pada penolong yang terampil dan fasilitas kesehatan yang

dibutuhkan.

Memberikan imunisasi Tetanus Toxoid untuk mencegah kematian BBL karena tetanus.

Memberikan suplementasi zat besi & asam folat. Umumnya anemia ringan yang terjadi

pada bumil adalah anemia defisiensi zat besi & asam folat.

Untuk populasi tertentu:

Profilaksis cacing tambang (penanganan presumtif) untuk menurunkan insidens

anemia berat.

Pencegahan/ terapi preventif malaria untuk menurunkan resiko terkena malaria di


daerah endemik

Suplementasi yodium

Suplementasi vitamin A

Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Manajemen Asuhan Kebidanan7 Langkah Varney

Definisi

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam

rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang

berfokus pada klien (Varney’s 2010).

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh

bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis

mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi. (50 tahun IBI, 2010).

Langkah-langkah

Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang

dimulai dari pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi.

Adapun langkah-langkah adalah :

Langkah I (Pengumpulan Data)

Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk menilai keadaan


klien secara keseluruhandan lengkap, yaitu data utama (misalnya,

riwayat persalinan), data subyektif yang diperoleh dari anamnesis

(misalnya, keluhan pasien), dan data obyektif dari pemeriksaan fisik

(misalnya, tekanan darah) diperoleh melalui serangkaian upaya

sitematik dan terfokus. Validitas dan akurasi data akan sangat

membantu pemberi pelayanan untuk melakukan analisis dan pada

akhirnya, membuat keputusan klinik yang tepat.

Langkah II (Interpretasi Data)

Setelah data dikumpulkan, penolong persalinan melakukan analisis

untuk mendukung alur alogaritma diagnosis.Untuk membuat

diagnosis dan identifikasi masalah , diperlukan data yag lengkap dan

akurat, kemampuan untuk menginterpretasi/analisis data.

Langkah III (Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial)

Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial, berdasarkan

rangkaian masalah dan diagnosis yang sudah diidentifikasi. Langkah

ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan

pencegahan.

Langkah IV (Mengidentifikasi Kebutuhan yang Memerlukan

Penanganan Segera)

Identifikasi masalah yang membutuhkan tindakan segera

Menetapkan kebutuhan tindakan segera, konsultasi, kolaborasi,

dengan tenaga. Kesehatan lain serta rujukan berdasrkan kondisi klien.

Langkah V (Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh)


Merencanakan Asuhan menyeluruh. Menyusun rencana asuhan

secara menyeluruh dengan tepat dan rasional. Berdasarkan

keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya.

Merumuskan rencana asuhan sesuai dengan pembahasan rencana

bersama klien, kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum

mmelaksanakannya

Langkah VI (Tindakan/Implementasi)

Melaksanakan perencanaan secara efisien dan aman. Perencanaan

ini dapat dilakukan seluruhna oleh bidan atau sebagian oleh

klien/anggota tim kesehatan lain. Dalam situasi ketika bidan

berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami

komplikasi, keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan bagi klien

adalah bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan.

Langkah VII (Evaluasi)

Mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan dengan mengulang

kembali manejemen proses untuk aspek-aspek asuhan yang

diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan terhadap masalah yang

telah diidentifikasi didalam masalah dan diagnosis

SOAP

Pendokumentasian Asuhan Kebidanan adalah system pencatatan yang

digunakan agar asuhan yang dilakukan dapatdicatat dengan benar, jelas,

sederhana dan logis dengan menggunakan metode pendokumentasian SOAP

yang terdiri dari :


S : Subyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien

melalui anamnesa. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi keadaan

klinis secara lengkap. Subjektif termasuk kedalam langkah 1 dalam 7

langkah varney.

O : Obyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik dan

klien,hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan

dalam data fokus untuk mendukung assessment, objektif termasuk

kedalam langkah 1 dalam 7 langkah varney.

A : Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan

interprestasikan data subyektif dan obyektif dalam situasi diagnosa

atau masalah dan antisipasi diagnosa atau masalah potensial lain.

Assessment termasuk langkah 2,3,4 dalam 7 langkah varney

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan, tindakan dan

evaluasi berdasarkan assessment, planning terdiri dari langkah 5,6,7

dalam 7 langkah varney.


BAB III

LAPORAN STUDI KASUS

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Antenatal Care

Kunjungan ANC 1

Tanggal: 16 Maret 2020 Pukul: 09.00 WIB

Oleh: Annisa Dika Islami

Subjektif

Ny. D berusia 23 tahun, bersuku bangsa Jawa, Agama Islam, pendidikan

akhir SMA, pekerjaan sehari-hari adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) dan alamatnya

Kali Jaya memiliki suami bernama Tn. A berusia 23 tahun, bersuku bangsa

Jakarta, Agama Islam, pendidikan akhir SMA, pekerjaan sehari-hari wiraswasta

dan beralamat sama.

Ny. D datang ke RB Rhaudatunnadya dan ibu mengatakan hamil 35

minggu dan ibu ingin periksa hamil, saat ini tidak ada keluhan yang dirasakan.

HPHT Ny. D pada tanggal 04 Juli 2019, setiap haid lamanya 6 hari, banyaknya

2x ganti pembalut penuh setiap hari. Dengan demikian TP Ny. D tanggal 11-04-

2020. Ny. D sudah merasakan pergerakan janin ketika memasuki usia 16

minggu, dan ia merasakan dalam 2 jam terakhir lebih dari 2-3 janin bergerak.

Ny.D tidak merasakan keluhan berupa lelah, mual muntah, nyeri perut, panas
menggigil, sakit kepala terus menerus, penglihatan kabur, nyeri/panas saat BAK,

rasa gatal pada vagina, pengeluaran cairan pervaginam, nyeri tungkai dan

oedema. Dalam sehari Ny. D makan sebanyak 3x sehari dengan menu

bergantian dan bervariasi. Dalam sehari Ny.D BAB sebanyak 1x tanpa keluhan

dan BAK >5 kali tanpa keluhan. Setiap hari Ny.D istirahat siang selama ±1 jam

dan malam ± 8 jam, kemudian melakukan aktifitas seksual jarang tanpa keluhan

dan pekerjaan ibu sehari-hari ringan seperti nyapu, ngepel, masak. Ny. D tidak

melakukan suntik TT (Tetanus Toxoid).

Ny. D mengatakan ini kehamilan yang pertama. Ny. D tidak memiliki

riwayat penyakit yang sedang di derita seperti jantung, tekanan darah tinggi,

hepar, DM, anemia berat, HIV/AIDS, campak, malaria dan TBC. Dalam kehidupan

Ny. A sehari-hari ia tidak menggunakan alkohol, obat-obatan, merokok dan tidak

makan sirih. Tidak ada pula irigasi vagina, serta setiap hari Ny. D mengganti

pakaian dalam sebanyak 3x sehari.

Kehamilan ini direncanakan, harapannya baik perempuan atau laki-laki sama saja
yang penting sehat, Ny. D menikah resmi 2x dengan Tn. A selama ± 2 tahun. Ia
juga tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti asma, hipertensi, DM dan
kehamilan kembar.
Objektif

Dari hasil pemeriksaan, keadaan umum Ny. D baik, kesadaran

composmentis dan keadaan emosional stabil. Tekanan darah 120/70 mmHg,

nadi 81 x/menit, pernafasan 21 x/menit, dan suhu 36,5⁰c, tinggi badan Ny. D

158 cm. berat badan sebelum hamilnya 44 kg, dan berat badan sekarang 59 kg.

kenaikan Berat Badan 15 kg


Pemeriksaan head to toe yang dilakukan pada Ny. D hasilnya di batas

normal, kepala pada bagian rambut terlihat bersih dan tidak ada ketombe, muka

bersih tidak pucat dan oedema, kelopak mata simetris, konjungtiva tidak pucat,

sklera tidak kuning. Mulut dan gigi tidak ada kelainan, lidah bersih, gigi tidak

caries dan gusi tidak epulis. Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan getah

bening. Dada simetris, pada jantung tidak ada suara mur-mur, pada paru-paru

tidak ada suara wheezing. Pembesaran payudara ada, putting susu menonjol,

payudara simetris antara kanan dan kiri, tidak ada benjolan/tumor/rasa nyeri,

aerola sudah hiperpigmentasi.

Pada abdomen tidak di dapatkan luka bekas operasi, pembesaran sesuai

dengan usia kehamilan, kontensitas abdomen lunak, tidak ada benjolan dan

pembesaran liver/lien, terdapat linea nigra. Tinggi Fundus uteri (TFU) 31cm.

Saat pemeriksaan palpasi abdomen ditemukan pada fundus uteri teraba

bagian janin bulat, lunak, tidak melenting, yaitu bokong janin. Kemudian saat

palpasi abdomen sebelah kanan Ny. D teraba bagian janin kecil-kecil menonjol

yaitu ekstermitas bayi, sedangkan sebelah kiri Ny. D teraba panjang, keras

seperti papan yaitu punggung bayi. Pada bagian bawah segmen rahim Ny. D

teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala janin yang belum masuk PAP (Pintu

Atas Panggul). Sehingga Leopold IV tidak dilakukan. TBJ pada janin Ny. D

adalah 31-12x155= 2945 gram. Kemudian DJJ pada janin Ny. D positif dan

teratur, yaitu 148x/menit pada PM 3 jari sebelah kiri ibu.

Tidak ada kekakuan sendi, oedema, kemerahan, varises dan reflek


patella positif. Posisi tulang belakang yaitu lordosis gravidarum, tidak ada nyeri

dan CVAT tidak ada nyeri ketuk kanan dan kiri. Pemeriksaan laboratorium

ditemukan Hb Ny. D 11 gr%, golongan darah tidak diketahui, urin protein dan

reduksi negatif.

Analisa

G1P0A0 hamil 36 Minggu

Janin tunggal hidup intrauteri presentasi kepala

Penatalaksanaan Tindakan

Memberikan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan, ibu

bersedia

Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa

keadaan ibu saat ini baik dan sehat. Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi

81x/menit, pernafasan 21 x/menit, dan suhu 36,7 ⁰c, usia kehamilan 36 minggu,

Tapsiran Persalinan (TP) 11-04-20, Djj (+) 143x/menit dan posisi janin baik, ibu

mengetahui dan mengerti hasil pemeriksaan.

Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda-tanda bahaya trimester III yaitu

sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, nyeri ulu hati, pergerakan janin

berkurang, pengeluran cairan pervaginam dan oedema (bengkak), ibu mengerti.

Menjelaskan kepada ibu untuk makan - makanan yang bergizi seimbang

seperti sayuran,ikan,daging,buah-buahan,susu dan minum air putih yang cukup,

Ibu mengerti.
Menjelaskan kepada ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur dalam

sehari minimal 7 jam, ibu mengerti.

Menjelaskan kepada ibu tentang cara perawatan payudara seperti

kompres dengan air hangat dan dingin selama 3-5 menit, ini dilakukan setiap

sebelum mandi pada pagi dan sore, ibu mengerti.

Menjelaskan kepada ibu tentang ASI ekslusif yaitu ASI yang diberiakan

kepada Bayi Baru Lahir (BBL) sampai usia 6 bulan tanpa dicampur dengan

makanan tambahan apapun. ASI diberikan pada bayi setiap 2 jam sekali, ibu

mengerti.

Menjelaskan kepada ibu persiapan persalinan yaitu pendamping, tempat

untuk bersalin, tabulin, kendaraan, pakaian ibu dan bayi, dan pendonor darah,

ibu mengerti.

Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda persalinan seperti adanya his yang

kuat dan sering lama teratur, keluar lendir bercampur darah keluar air-air.

Apabila dapat tanda-tanda seperti itu segera datang ke tenaga kesehatan, ibu

mengerti.

Menjelaskan kepada ibu tentang IMD yaitu meletakan bayi di atas dada

di antara kedua payudara segera setelah lahir dan biarkan bayi mencari puting

sendiri. Ini dilakukan agar bayi mendapat Asi segera mungkin dan terjadi ikatan

batin ibu dan bayi. Ibu mengerti

Memberikan ibu terapi obat Fe dengan dosis 1x1 tablet/hari dan Kalsium
1x1 tablet/hari. Serta menjelaskan waktu meminum obat: untuk Fe diminum

malam hari dan Kalk diminum di pagi hari. Saat meminum obat dianjurkan

dengan air putih, ibu mengerti dan mau meminumnya.

Menjelaskan kepada ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian pada

tanggal 23-maret-2020 dan jika ada keluhan boleh datang kapan saja, ibu

mengerti dan mau melakukan kunjungan ulang.

Kunjungan ANC 2

Tanggal: 31 Maret 2020 Pukul: 20.00 WIB

Oleh: Annisa Dika Islami

Subjektif

Ny.D datang ke RB Rhaudatunnadya dengan tujuan kunjungan ulang dan

keluhan sakit perut bagian bawah dan keluar air air

Objektif

Dari hasil pemeriksaan, keadaan umum Ny.D baik, keadaan emosional

stabil dan kesadaran composmentis. Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80

x/menit, pernafasan 20 x/menit dan suhu 36,9ºc. Berat badan sekarang 58 kg.

pemeriksaan head to toe yang dilakukan pada Ny. D hasilnya dibatas normal,

kepala pada bagian rambut terlihat bersih dan tidak ada ketombe, muka bersih

tidak pucat dan oedema, kelopak mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera

tidak kuning. Mulut dan gigi tidak ada kelainan, lidah bersih, gigi tidak caries dan

gusi tidak epulis. Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening. Dada
simetris, pada jantung tidak ada suara mur-mur, pada paru-paru tidak ada suara

wheezing. Pembesaran payudara ada, putting susu menonjol, payudara simetris

antara kanan dan kiri, tidak ada benjolan/tumor/rasa nyeri, aerola sudah

hiperpigmentasi.

Pada abdomen tidak di dapatkan luka bekas operasi, pembesaran sesuai

dengan usia kehamilan, kontensitas abdomen lunak, tidak ada benjolan dan

pembesaran liver/lien, terdapat linea nigra. Tinggi Fundus uteri (TFU) 30 cm.

Saat pemeriksaan palpasi abdomen ditemukan pada fundus uteri teraba

bagian janin bulat, lunak, tidak melenting, yaitu bokong janin. Kemudian saat

palpasi abdomen sebelah kanan Ny. D teraba bagian janin kecil-kecil menonjol

yaitu ekstermitas bayi, sedangkan sebelah kiri Ny. D teraba panjang, keras

seperti papan yaitu punggung bayi. Pada bagian bawah segmen rahim Ny. D

teraba bulat, keras, tidak melenting yaitu kepala janin sudah masuk PAP (Pintu

Atas Panggul). Sehingga Leopold IV kepala masuk PAP teraba 4/5 bagian. TBJ

pada janin Ny. D adalah (31-11)x155= 3100 gram. Kemudian DJJ pada janin Ny.

D positif dan teratur yaitu 148x/menit pada PM 3 jari sebelah kiri ibu.

Tidak ada kekakuan sendi, oedem, kemerahan, varises dan reflek patella

positif. Posisi tulang belakang yaitu lordosis gravidarum, tidak ada nyeri dan

CVAT tidak ada nyeri ketuk kanan dan kiri. Pemeriksaan laboratorium

ditemukan Hb Ny. D 11 gr%, golongan darah tidak diketahui, urin protein dan

reduksi negatif
Analisa

G1P0A0 hamil 38 minggu lebih 3 hari

Janin tunggal, hidup, intrauteri, presentasi kepala.

Penatalaksanaan

Melakukan informed consent kepada ibu untuk dilakukan pemeriksaan.

Ibu bersedia.

Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa

keadaan ibu saat ini baik dan sehat. Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80

x/menit, pernafasan 22 x/menit, dan suhu 36,9 ⁰c, usia kehamilan 38 minggu

lebih 3 hari, Tapsiran Persalinan (TP) 11-04-20, Djj (+) 148 x/menit dan posisi

janin baik, ibu mengetahui dan mengerti hasil pemeriksaan.

Menjelaskan kepada ibu bahwa sakit perut pada bagian bawah adalah

suatu yang normal karena kepala bayi menekan dan telah mencari jalan lahir.

Ibu mengerti

Mengingatkan ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan. Ibu masih ingat

tentang tanda bahaya pada kehamilan

Mengingatkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi seimbang, Ibu

mengerti.

Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur dalam sehari

minimal 7 jam, ibu mengerti.


Mengingatkan ibu tentang cara perawatan payudara, Ibu telah

melakukannya

Mengingatkan ibu persiapan persalinan yaitu pendamping, tempat untuk

bersalin, tabulin, kendaraan, pakaian ibu dan bayi, dan pendonor darah, ibu

mengerti.

Mengingatkan ibu tanda-tanda persalinan seperti adanya his yang kuat

dan sering lama teratur, keluar lender bercampur darah keluar air-air. Apabila

dapat tanda-tanda seperti itu segera datang ke tenaga kesehatan, ibu mengerti.

Memberikan ibu terapi obat Fe dengan dosis 1x1 tablet/hari dan Kalk 1x1

tablet/hari. Serta menjelaskan waktu meminum obat: untuk Fe diminum malam

hari dan Kalk diminum di pagi hari. Saat meminum obat dianjurkan dengan air

putih, ibu mengerti dan mau meminumnya.

Menjelaskan kepada ibu tentang IMD yaitu meletakan bayi di atas dada

di antara kedua payudara segera setelah lahir dan biarkan bayi mencari puting

sendiri. Ini dilakukan agar bayi mendapat Asi segera mungkin dan terjadi ikatan

batin ibu dan bayi. Ibu mengerti

Menjelaskan kepada ibu tentang ASI ekslusif yaitu ASI yang diberiakan

kepada Bayi Baru Lahir (BBL) sampai usia 6 bulan tanpa dicampur dengan

makanan tambahan apapun. ASI diberikan pada bayi setiap 2 jam sekali, ibu

memengerti
Memberitahukan ibu untuk memilih KB yang tepat untuk menyusui bayinya nanti

yaitu KB Andalan 3bulan,ibu mengerti dan ingin menggunakan KB untuk Ibu menyusui

Memberitahu kepada ibu untuk kunjungan ulang jika ada keluhan boleh

datang kapan saja, ibu mengerti dan mau melakukan kunjungan ulang.
BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Di dalam bab ini, penulis membahas tentang asuhan kebidanan secara

komprehensif (kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan KB) pada Ny. D umur 23 tahun

dengan G1P0A0 yang dilakukan sejak tanggal 16 Maret 2020 s/d 31 Maret 2020 di

RB Rhaudatunnadya. Di dalam bab ini penulis membandingkan apakah ada

kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan.

Kehamilan

Dari hasil anamnesa didapat Ny. D umur 23 tahun, pada tanggal 16 Maret 2020

saat usia kehamilan 36 minggu. Ibu melakukan pemeriksaan sebanyak 2 kali

selama kehamilan ini. Ibu melakukan pemeriksaan sebanyak 11 kali selama

kehamilan ini, pada trimester I tidak melakukan pemeriksaan, lima kali pada

trimester ke II dan enam kali pada trimester ke III. Dan ini merupakan kunjungan

ulang ibu dan kunjungan pertama penulis

Pemeriksaan kehamilan pada Ny. D mengikuti stándar “14 T” yaitu : Timbang

berat badan, Ukur tekanan darah, Ukur tinggi fundus uteri, Pemberian tablet besi

minimal 90 tablet selama kehamilan, Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid lengkap,

pemeriksaan Hb, Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab), perawatan

payudara, senam hamil, temu wicara/konseling, pemeriksaan protein urine,

pemeriksaan urine reduksi, pemberian obat malaria, pemberian kapsul minyak

Iodium. Hal ini sesuai dengan teori (Prawirohardjo, 2013). Pada kehamilan Ny. D,
standar 14 T ini tidak seluruhnya diterapkan pada saat pemeriksaan. Seperti

pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab), pemeriksaan reduksi urine,

pemberian obat malaria dan pemberian kapsul minyak iodium dikarenakan ibu tidak

ada indikasi sehingga standar 14 T belum sesuai dengan teori.

Menurut teori (Prawirohardjo,2013) kenaikan berat badan ibu hamil bertambah

0,5 kg per minggu atau 6,5 kg sampai 16 kg selama kehamilan. (Manuaba, 2013).

Pertambahan berat badan Ny. D Selama kehamilan mengalami kenaikan 15 kg dari

44 kg sebelum hamil menjadi 59 kg. Ternyata Ny. D mengalami kenaikan berat

badan dalam batas yang normal dengan rekomendasi kenaikan berat badan yang

dibutuhkan selama kehamilan 6,5-16,5 kg. tidak ada kesenjangan dengan teori.

Tekanan darah ibu hamil harus dalam batas normal (antara 110/70 mmHg

sampai 120/80 mmHg) apabila terjadi kenaikan tekanan darah (hipertensi) atau

penurunan tekanan darah (hipotensi), hal tersebut perlu diwaspadai karena dapat

berdampak buruk bagi ibu dan janin apabila tidak ditangani secara dini

(Prawirohardjo, 2014). Setiap kali periksa kehamilan tekanan darah Ny. D adalah

110/80 mmhg hingga 120/70 mmhg, tekanan darah dalam batas normal. tidak ada

kesenjangan dengan teori.

Ukuran lila Ny. D adalah 24 cm, angka tersebut masih sesuai teori (Kusmiyati

dkk, 2010), yaitu ukuran LILA pada wanita dewasa atau usia reproduksi adalah 23,5

cm. jika ukuran LILA kurang dari 23,5 cm maka interpretasinya adalah Kurang

Energi Kronis (KEK).

Pada saat kunjungan ANC pertama didapatkan Tinggi Fundus Uteri pada Ny. D

adalah 30 cm, sedangkan pada kunjungan kedua saat usia kehamilan 38 minggu
lebih 3 hari didapati Tinggi Fundus Uteri 31 cm. Menurut (Kusumahati;2013). Tinggi

Fundus Uteri Ny. D pada saat kunjungan awal hingga kunjungan akhir sesuai

dengan teori dan tidak ada kesenjangan dengan teori .

Normal DJJ pada teori (Prawiroharjo,2010) berkisar antara 120x/menit hingga

160x/menit. Pada Ny. D didapati DJJ setiap diperiksa berkisar antara 143x/menit

hingga 148x/menit, hal ini sesuai dengan teori dan tidak memiliki kesenjangan

dengan teori.

Menurut teori (Saifuddin, 2013) imunisasi TT4 lama perlindungan 4 tahun.

(Saifuddin, 2012). Penyuntikan imunisasi TT4 pada Ny.D tidak melakukan suntik

Tetanus Toxoid. Bahwa ada kesenjangan dengan teori.

Tablet penambah darah dapat diberikan sesegera mungkin setelah rasa mual

hilang yaitu satu tablet sehari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60

mg) dan Asam Folat 500 mg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi

sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu

penyerapan (Saifuddin, 2009). Pada trimester I,II,III Ny. D sudah mendapatkan tablet

zat besi dan Ny. D ternyata jarang meminum tablet penambah darah dikarenakan

Ny D juga meminum madu jadi Ny. D suka telat saat mengatur jeda waktu antara

meminum madu dengan meminum tablet penambah darah. bahwa ada

kesenjangan dengan teori.

Ibu hamil dikatakan anemia apabila kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya

kurang dari 11 gr% pada trimester pertama dan kurang dari 10g%pada trimester

kedua dan ketiga (Prawirohardjo, 2012). Pada Ny. D didapati kadar HB bernilai 11
gr%, maka hal ini sesuai dengan teori dan tidak memiliki kesenjangan dengan teori.

Glukosa urine dan Protein urinepada ibu hamil jika didapati positif 2 serta ada

oedema dan tensi darah tinggi, tanda-tanda tersebut menuju pada preeklamsi pada

kehamilan (Prawirohardjo, 2013). Pada pemeriksaan urine Ny. D hasilnya adalah

negative, tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.

Pada saat kunjungan pemeriksaan kehamilan tidak dilakukan tes PMS.

Kunjunganantenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama

kehamilan yakni satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan

dua kali pada triwulan ketiga. (Kusmiyati dkk, 2013). Ny. D tidak rutin melakukan

pemeriksaan. ada kesenjangan dengan teori.


BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Mahasiswa mampu memberikan asuhan kehamilan,melakukan interpretasi


data,menentukan diagnosa potensial,melakukan antisipasi pada
kehamilan,menentukan rencana tindakan,dan melakukan penatalaksanaan
tindakan yang sesuai pada kehamilan Ny D di RB Rhaudatunnadya tahun 2020.
B. Saran

Bagi Klien

Menambah pengetahuan pasien tentang pentingnya pemantauan pada saat

kehamilan

Bagi RB Rhaudatunnadya

Meningkatkan pemberian pelayanan yang komprehensif sesuai

dengan standar asuhan kebidan, sehingga komplikasi pada

kehamilan.Dapat bekerjasama dengan pihak lain demi tercapainya

kesejahteraan ibu dan bayi. Dan dapat meningkatkan sistem pelayanan

kesehatan yang menyeluruh serta tetap mempertahankan sifat “5S” dalam

memberikan pelayanan kesehatan yaitu senyum, sapa, salam, sambut dan

sopan.

Bagi Penulis

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan asuhan

kebidanan secara komprehensif dengan menggunakan dokumentasi SOAP mulai

dari pengkajian sampai evaluasi, secara sistematis dan benar sesuai data-data

yang di dapat. Sehingga mahasiswa mampu dan mahir dalam melakukan


tindakan serta pendokumentasian yang sesuai pada saat berada di lahan praktek.

Bagi Institusi Pendidikan

Dapat bermanfaat sebagi tolak ukur sejauh mana mahasiswa telah memahami

dan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif secara sistematis sesuai

prosedur.
DAFTAR PUSTAKA

http://elearning.stikesadvaita.ac.id/course/info.php?id=59

http://rahmaharahap6.blogspot.com/2015/02/bab-1-asuhan-kebidanan-pada-ny-y-
dengan.html

https://journal.stikeshb.ac.id/index.php/jurkessia/article/download/123/105

http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/HealthyTadulako/article/download/10201/81
18

http://sdki.bkkbn.go.id/files/buku/2017IDHS.pdf

http://www.kesmas.kemkes.go.id/portal/konten/~rilis-berita/121209-hasil-riskesdas-
2013-tunjukkan-akses-masyarakat-terhadap-program-pelayanan-kesehatan-ibu-
meningkat

https://www.scribd.com/doc/96159903/Skenario-Percepatan-Penurunan-Aki

https://www.academia.edu/12062794/Upaya_Percepatan_Penurunan_Angka_Kematian
_Ibu_dan_Bayi_Baru_Lahir_di_Indonesia

https://docplayer.info/72198086-Bab-i-pendahuluan-asuhan-kebidanan-komprehensif-
adalah-suatu-pemeriksaan-yang-dapat-dilakukan-secara-lengkap-dengan-adanya-
pemeriksaan-laboratorium.html

https://www.academia.edu/34855220/BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA_2.1_Kehamilan_2.
1.1_Pengertian_Kehamilan

https://pusmaika.wordpress.com/2016/09/24/manajemen-kebidanan/
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA PADA Ny D

G1P0A0 DI RB RHAUDATUNNADYA 02 MARET-15 MEI 2020

Studi Kasus Ini Telah Diperiksa dan Disetujui untuk Dipertahankan Dihadapan Tim

Penguji Prodi D-III Kebidanan Institut Medika Drg.Suherman

Bekasi, 05 Mei 2020

Pembimbing

Ida Widyaningsih, S.SiT, MKM

Nik 50120238

Menyetujui,

Ketua Prodi D-III Kebidanan Institut Medika Drg.Suherman

Hajar Nur Fathur R, SST, M.Kes

Nik 50150257
LEMBAR KONSULTASI

STUDI KASUS DIII KEBIDANAN

INSTITUT MEDIKA Drg.SUHERMAN

Nama Mahasiswa : Annisa Dika Islami

NIM : 140217962

Pembimbing : Ida Widyaningsih, SSiT, MKM

NO. TANGGAL URAIAN KONSULTASI PARAF

PEMBIMBI
NG

1. 18 April 2020 Perbaiki Bab 1 dan 2

2. 25 April 2020 Perbaiki Bab 1 (tujuan umum dan tujuan


khusus)

Bab 2 tambahkan data AKI,AKB,14T,Tanda


tanda bahaya kehamilan,refoucing ANC,teori
SOAP

Tambahkan Bab 3

3. 02 Mei 2020 Bab 2 tambah refoucing ANC dan teori soap

dan tambahkan bab 3

4. 04 Mei 2020 Perbaiki Bab 1 (rumusan masalah,waktu


penelitian)

5. 05 Mei 2020 Perbaiki Bab 1 Tujuan penulisan: tujuan


umum dan khusus

Bab 3 tambahkan penatalaksanaan IMD,ASI


EKslusif dan KB
6.

7.

Ka. Prodi DII Kebidanan Koordinator Studi Kasus

Hajar Nur Fathur R, SST, M.Kes Eviana Yatiningsih, SST, M.Kes


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDIKA
Jl. Raya Industri, Pasir gombong, Jababeka, Cikarang Bekasi

Telp. (021) 8904160 (Hunting)

Fax. (021) 89111110

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL (ANC)

DATA SUBJEKTIF

Pengkajian : pada tanggal 16 maret 2020 pukul 09:00 0leh: Annisa


Dika Islami

Identitas (Biodata)

Nama klien : Ny.D Nama Suami : Tn. Rahman

Umur : 23 tahun Umur : 30

Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia Suku/kebangsaan :


Sunda/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Mahasiswa Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat Rumah : Kali Jaya Alamat Rumah : Kali Jaya

Alamat Kantor :- Alamat Kantor : Jababeka

Penghasilan :- Penghasilan : 2.000.000


Quick chek :1. Sakit kepala berat: tidak ada

2. Pandangan Kabur :tidak ada

3. Nyeri Uluk Hati : tidak ada

4. Mual,Muntah : tidak ada

5. Pendarahan Pervagina : tidak ada

6. Oedema: tidak ada

Alasan kunjungan saat ini:

Keluhan : Tidak Ada

Riwayat kehamilan ini

Riwayat menstruasi

Hari pertama dari haid yang terakhir tanggal: 04 Juli 2019

Pasti, Lamanya : 7 Hari, Banyaknya : 3x ganti pembalut

Haid sebelumnya tanggal : 25 Juni Lamanya: 6 Hari, Banyaknya: 3x ganti


pembalut Siklus: 28 hari

Kontensitas: Cair Tafsiran persalinan: 11 April 2020

Hasil tes kehamilan (Jika dilakukan)

Tanggal: Lupa Hasil: Positif

Pergerakan fetus dirasakan pertama kali 4 bulan

Pergerakan fetus dirasakan 24 jam dlm 2 jam terakhir 15 kali

Keluhan yang dijalankan (Bila ada dijelaskan)

Rasa Lelah:Tidak Ada

Mual dan muntah yang lama:Tidak Ada

Nyeri perut: Tidak Ada

Panas, menggigil menggigil: Tidak Ada


Sakit kepala berat/terus-menerus: Tidak Ada

Pengelihatan kabur: Tidak Ada

Nyeri/panas waktu BAK: Tidak Ada

Rasa gatal pada vulva, vagina dan sekitarnya: Tidak Ada

Pengeluaran cairan pervaginaan: Tidak Ada

Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai: Tidak Ada

Oedema: Tidak Ada

Diet/makan

Pola makan dan menu : 3x sehari

Perubahan makan yang dialami (termasuk dalam nafsu makan , dll):


Tidak Ada

Pola eleminasi :

BAB : 1x Keluhan : Tidak Ada

BAK : 5x Keluhan : Tidak Ada

Aktivitas sehari-hari

Pola istirahat dan tidur : 1 jam tidur siang dan 8 jam tidur malam

Seksualitas : 2x seminggu Keluhan :Keluhan: Tidak Ada

Pekerjaan : nyapu,masak,ngepel

Imunisasi TT1 tanggal : Tidak suntik TT TT2 tanggal : Tidak suntik TT

Kontrasepsi yang pernah digunakan: Belum Menggunakan Alat


Kontrasepsi

Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Pada
No Tgl/tahun Tempat Usia Jenis Penolon Penyulit Anak Nifas
persalina pertolong kehamila persalina g kehamila
n&
Jenis Keadaa Keadaa
n an n n Persalina BB PB Laktasi
kelamin n n
n

Hamil Ini
Riwayat kesehatan :

Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita

Jantung: Tidak Ada

Tekanan darah tinggi: Tidak Ada

Hepar: Tidak Ada

Diabetes Melitus: Tidak Ada

Anemia berat: Tidak Ada

Penyakit hubungan seksual dan HIV/AIDS: Tidak Ada

Campak: Tidak Ada

Malaria: Tidak Ada

Tuberkulosis: Tidak Ada

Gangguan mental: Tidak Ada

Operasi: Tidak Ada

Lain lain: Tidak Ada

Perilaku kesehatan

Penggunaan alcohol/obat-obat sejenisnya: Tidak Ada

Obat-obatan/jamu yang sering digunakan: Tidak Ada

Merokok, makan sirih: Tidak Ada

Irigasi vagina/ganti pakaian dalam: Tidak Ada

Riwayat sosial

Apakah kehamilan ini direncanakan/diinginkan?Ya. Diinginkan

Jenis kelamin yang diharapkan: Laki-Laki

Status perkawinan Sah

Jumlah 1 kali Lama perkawinan 2th

Susunan keluarga yang tinggal serumah


N Jenis Umur Hubungan
Pendidikan Pekerjaan
o kelamin tahun keluarga Keterangan

23 Wiraswasta
1 Laki-Laki Suami SMA
tahun

23 Tidak
2 Perempuan Tahun Istri SMA
Bekerja

Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas

Tidak Ada

Riwayat kesehatan keluarga

(Tanyakan tentang penyakit-penyakit keturunan)

Tidak Ada

DATA OBJEKTIF

Pemeriksaan :
Keadaan umum Baik Kesadaran Komposmentis

Keadaan emosional Stabil

Tanda vital

Tekanan darah : 120/70 mmHg Denyut nadi 81 x/menit

Suhu tubuh :36,5 oC Pernafasan 21 x/menit

Tinggi badan: 158cm

Berat badan sebelum hamil: 44kg Berat badan sekarang: 59kg Lila: 24cm

Kenaikan berat badan: 15kg

Pemeriksaan fisik :

Kepala : Rambut & kebersihannya: Bersih tidak ada


kotoran

Muka : Kelopak mata: Tidak Oedem

Konjungtiva: Tidak Pucat

Sklera: Tidak Ikhterik

c. Mulut & gigi : Lidah: Tidak Ada Stomatitis

Gigi: Tidak Ada Caries

Gusi: Tidak Bengkak

d. Kelenjar tyroid : Pembesaran: Tidak ada pembesaran

e. Kelenjar getah bening : Pembesaran: Tidak Ada Pembesaran

f. Dada : simetris / tidak: Simetris

Jantung : Tidak Ada Bunyi Murmur

Paru : Tidak Ada bunyi wheezing

Payudara :

Pembesaran : Tidak ada pembesaran

Puting susu : Bersih,menonjol


Simetris : Simetris kanan kiri

Benjolan / Tumor : Tidak Ada

Pengeluaran : Tidak Ada

Rasa nyeri : Tidak Ada

Areola : Tidak Ada

Dll : Tidak Ada

Abdomen

Bekas luka operasi: Tidak Ada Pembesaran

Konsistensi: Tidak Ada Benjolan : Tidak Ada

Pembesaran lien/liver : Tidak Ada

Linea: Nigra Stirae : Tidak Ada

Tinggi fundus uteri : 31 cm

(gunakan jari pada usia kehamilan < 28 minggu)

(gunakan pita cm pada usia kehamilan >28minggu)

Kontraksi: Braxton Hicks

Palpasi

Leopold I : teraba bagian janin bulat, lunak, tidak melenting, yaitu bokong

Leopold II Kanan: teraba bagian kecil-kecil janin menonjol yaitu ekstermitas

Kiri: teraba panjang, keras seperti papan yaitu punggung

Leopold III: teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala

Leopold IV: tidak dilakukan

TBJ:2945 gram

Auskultasi

DJJ : Teratur
Frekuensi : 148x / menit

Punctum maximum : 3 jari disebelah kiri ibu

Ekstrimitas atas dan bawah

Oedema : Tidak Ada

Kekakuan sendi : Tidak Ada

Kemerahan : Tidak Ada

Varises : Tidak Ada

Refleks : Positif

Anogenital

Kelainan :

Vulva : warna : Merah Muda Luka : Tidak Dilakukan

Vagina : warna : Merah Muda Polip : Tidak Dilakukan

Parut perineum : Tidak Dilakukan

Condiloma akuminata :Tidak Dilakukan

Condiloma matalata : Tidak Dilakukan

Varises : Tidak Dilakukan

Oedema : Tidak Dilakukan

Kelenjar bartolin: Tidak Dilakukan

Rasa nyeri : Tidak Dilakukan

. 2) Pengeluaran

Air ketuban : Tidak Dilakukan Warna: Tidak Dilakukan

Darah lendir : Tidak Dilakukan

Lendir : Tidak Dilakukan

Darah/fluxus : Tidak Dilakukan

3) Anus
Haemoroid : Tidak Ada

Periksa dalam : (jika ada indikasi)

Vulva : Tidak Dilakukan

Vagina : Tidak Dilakukan

Serviks : Tidak Dilakukan

Posisi : Tidak Dilakukan

Konsistensi : Tidak Dilakukan

Mobilitas : Tidak Dilakukan

Punggung dan pinggang

Posisi tulang belakang: Lordosis Gravidarum

Pinggang nyeri : Tidak Ada Nyeri

CVAT : Tidak Ada nyeri ketuk kanan dan kiri

Previ metri klinis

Pemeriksaan panggul dalam

PAP : Promontorium : Tidak Dilakukan

Linea anominata : Tidak Dilakukan

Conjungata vera : Tidak Dilakukan

PTP : Conjungata diagnosis : Tidak Dilakukan

Spina wall (dinding samping): Tidak Dilakukan

PBP : Arcus pubis : Tidak Dilakukan

Os cocigigys : Tidak Dilakukan

b. Pemeriksaan panggul luar

Distasia spinarum : Tidak Dilakukan

Distasia Cristarum : Tidak Dilakukan

Conjungta Externa : Tidak Dilakukan


Lingkar Panggul : Tidak Dilakukan

Pemeriksaan Laboratorium

Darah : Hb : 11 gr % Golongan darah : A

Urine : Protein : Tidak Dilakukan Reduksi : Tidak


Dilakukan

Pemeriksaan penunjang lain : Tidak Dilakukan

ANALISA

G1P0A0 hamil 36 minggu

Janin tunggal hidup intrauterin presentasi kepala

Diagnosa potensial : Tidak Ada

Kebutuhan : Istirahat yang cukup

PENATALAKSANAAN TTTINDAKAN

Memberikan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan, ibu bersedia


Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu saat ini
baik dan sehat. Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 81x/menit, pernafasan 21 x/menit,
dan suhu 36,7 ⁰c, usia kehamilan 36 minggu, Tapsiran Persalinan (TP) 11-04-20, Djj (+)
143x/menit dan posisi janin baik, ibu mengetahui dan mengerti hasil pemeriksaan.
Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda-tanda bahaya trimester III yaitu sakit kepala
yang hebat, penglihatan kabur, nyeri ulu hati, pergerakan janin berkurang, pengeluran
cairan pervaginam dan oedema (bengkak), ibu mengerti.
Menjelaskan kepada ibu untuk makan - makanan yang bergizi seimbang seperti
sayuran,ikan,daging,buah-buahan,susu dan minum air putih yang cukup, Ibu mengerti.
Menjelaskan kepada ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur dalam sehari minimal 7
jam, ibu mengerti.
Menjelaskan kepada ibu tentang cara perawatan payudara seperti kompres dengan air
hangat dan dingin selama 3-5 menit, ini dilakukan setiap sebelum mandi pada pagi dan
sore, ibu mengerti.
Menjelaskan kepada ibu persiapan persalinan yaitu pendamping, tempat untuk bersalin,
tabulin, kendaraan, pakaian ibu dan bayi, dan pendonor darah, ibu mengerti.
Memberikan ibu terapi obat Fe dengan dosis 1x1 tablet/hari dan Kalsium 1x1 tablet/hari.
Serta menjelaskan waktu meminum obat: untuk Fe diminum malam hari dan Kalk
diminum di pagi hari. Saat meminum obat dianjurkan dengan air putih, ibu mengerti dan
mau meminumnya.
Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda persalinan seperti adanya his yang kuat dan sering
lama teratur, keluar lendir bercampur darah keluar air-air. Apabila dapat tanda-tanda
seperti itu segera datang ke tenaga kesehatan, ibu mengerti.

Penulis Dokumentasi,

( Annisa Dika Islami )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDIKA


Jl. Raya Industri, Pasir gombong, Jababeka, Cikarang Bekasi

Telp. (021) 8904160 (Hunting)


Fax. (021) 89111110

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL (ANC)

DATA SUBJEKTIF

Pengkajian : pada tanggal 31 Maret 2020 pukul: 20.00 0leh: Annisa


Dika

Identitas (Biodata)

Nama klien : Ny. D Nama Suami : Tn. A

Umur : 23 Tahun Umur : 23 tahun

Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia Suku/kebangsaan : Jawa


/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Mahasiswa Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat Rumah : Kali Jaya Alamat Rumah : Kali Jaya

Alamat Kantor :- Alamat Kantor : Jababeka

Penghasilan :- Penghasilan : 2.000.000

Quick chek :1. Sakit kepala berat: tidak ada

2. Pandangan Kabur :tidak ada

3. Nyeri Uluk Hati : tidak ada

4. Mual,Muntah : tidak ada

5. Pendarahan Pervagina : tidak ada


6. Oedema: tidak ada

Alasan kunjungan saat ini:

Keluhan : Sakit perut bagian bawah dan keluar air-air

Riwayat kehamilan ini

Riwayat menstruasi

Hari pertama dari haid yang terakhir tanggal 04 Juli 2019

Pasti.Tidak, Lamanya : 7Hari, Banyaknya : 3x ganti pembalut

Haid sebelumnya tanggal : 25 Juni 2019 Lamanya 7 Hari, Banyaknya:3x


ganti pembalut Siklus 28 hari

Kontensitas Cair Tafsiran persalinan 11 April 2020

Hasil tes kehamilan (Jika dilakukan)

Tanggal Lupa Hasil Positif

Pergerakan fetus dirasakan pertama kali 4 bulan

Pergerakan fetus dirasakan 24 jam dlm 2 jam terakhir 15 kali

Keluhan yang dijalankan (Bila ada dijelaskan)

Rasa Lelah Tidak Ada

Mual dan muntah yang lama Tidak Ada

Nyeri perut Tidak Ada

Panas, menggigil Tidak Ada

Sakit kepala berat/terus-menerus Tidak Ada

Pengelihatan kabur Tidak Ada

Nyeri/panas waktu BAK Tidak Ada

Rasa gatal pada vulva, vagina dan sekitarnya Tidak Ada


Pengeluaran cairan pervaginaan Tidak Ada

Nyeri, kemerahan, tegang pada tungka Tidak Ada

Oedema Tidak Ada

Diet/makan

Pola makan dan menu :3x sehari

Perubahan makan yang dialami (termasuk dalam nafsu makan , dll) dll

Tidak Ada

Pola eleminasi :

BAB : 1x sehari Keluhan : Tidak Ada

BAK : 5x sehari Keluhan : Tidak Ada

Aktivitas sehari-hari

Pola istirahat dan tidur : 1 jam tidur siang dan 8 jam tidur malam

Seksualitas : 2x seminggu Keluhan : Tidak Ada

Pekerjaan : nyapu,masak,ngepel

Imunisasi TT1 tanggal : Tidak Suntik TT TT2 tanggal : Di dan Suntik TT

Kontrasepsi yang pernah digunakan

Belum menggunakan alat kontrasepsi

Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Penyulit Anak Nifas


Tgl/tahun Tempat Usia Jenis kehamila
Penolon
No persalina pertolong kehamila persalina n&
g Jenis Keadaa Keadaa
n an n n Persalina BB PB Laktasi
kelamin n n
n
Hamil Ini

Riwayat kesehatan :

Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita

Jantung: Tidak Ada


Tekanan darah tinggi Tidak Ada

Hepar Tidak Ada

Diabetes Melitus Tidak Ada

Anemia berat Tidak Ada

Penyakit hubungan seksual dan HIV/AIDS Tidak Ada

Campak Tidak Ada

Malaria Tidak Ada

Tuberkulosis Tidak Ada

Gangguan mental Tidak Ada

Operasi Tidak Ada

Lain lain Tidak Ada

b. Perilaku kesehatan

Penggunaan alcohol/obat-obat sejenisnya Tidak Ada

Obat-obatan/jamu yang sering digunakan Tidak Ada

Merokok, makan sirih Tidak Ada

Irigasi vagina/ganti pakaian dalam Tidak Ada

Riwayat sosial

Apakah kehamilan ini direncanakan/diinginkan?Ya, diinginkan

Jenis kelamin yang diharapkan Laki-laki

Status perkawinan Sah

Jumlah 1kali

Lama perkawinan 2tahun

Susunan keluarga yang tinggal serumah

N Jenis Umur Hubungan


Pendidikan Pekerjaan
o tahun keluarga Keterangan
kelami
n

1 23
Laki- tahun Suami SMA
laki Wiraswasta

2 Peremp
uam 23 Istri SMA
Tidak Bekerja
tahun

Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas

Tidak Ada

Riwayat kesehatan keluarga

(Tanyakan tentang penyakit-penyakit keturunan)


Tidak Ada

DATA OBJEKTIF

Pemeriksaan :

Keadaan umum Baik Kesadaran Komposmentis

Keadaan emosional Stabil

Tanda vital

Tekanan darah : 120/70 mmHg Denyut nadi 80 x/menit

Suhu tubuh :36,9 oC Pernafasan 20 x/menit

Tinggi badan 158cm

Berat badan sebelum hamil 44kg Berat badan sekarang 59kg Lila 24cm

Kenaikan berat badan 15kg

Pemeriksaan fisik :

Kepala : Rambut & kebersihannya Bersih Tidak ada


kotoran

Muka : Kelopak mata Tidak Oedem

Konjungtiva Tidak Pucat

Sklera Tidak Ikhterik

Mulut & gigi : Lidah Tidak ada stomatitis

Gigi Tidak Ada Caries

Gusi Tidak bengkak

d. Kelenjar tyroid : Pembesaran Tidak Ada Pembesaran

e. Kelenjar getah bening : Pembesaran Tidak Ada Pembesaran

Dada : simetris / tidak: Simetris


Jantung : Tidak Ada bunyi murmur

Paru :Tidak Ada bunyi Wheezing

Payudara :

Pembesaran : Tidak Ada

Puting susu : Bersih,Menonjol

Simetris : Simetris Kanan Kiri


Benjolan / Tumor : Tidak Ada
Pengeluaran : Tidak Ada
Rasa nyeri : Tidak Ada
Areola : Hiperpigmentasi
Dll : Tidak Ada
Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak Ada

PembesaranTidak Ada

Konsistensi : Tidak Ada

Benjolan : TidakAda

Pembesaran lien/liver : Tidak Ada

Linea : Nigra Stirae :

Tinggi fundus uteri : 31 cm

(gunakan jari pada usia kehamilan < 28 minggu)

(gunakan pita cm pada usia kehamilan >28minggu)

Kontraksi : Braxton Hicks Hicks

Leopold I: teraba bagian janin bulat, lunak, tidak melenting,yaitu bokong


Leopold II Kanan: teraba bagian janin terkecil janin yaitu ekstermitas

Kiri: teraba panjang, keras seperti papan yaitu punggung


Leopold III: teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala

Leopold IV: 4/5 bagian

TBJ: 3100 gram

Auskultasi

DJJ: Teratur . Teratur / tidak

Frekuensi: 148 x / menit

Punctum maximum: 3 jari sebelah kiri ibu

Ekstrimitas atas dan bawah

Oedema : Tidak Ada

Kekakuan sendi: Tidak Ada

Kemerahan: Tidak Ada

Varises: Tidak Ada

Refleks: Positif

Anogenital

Kelainan :

Vulva : warna : Merah Muda Luka :Tidak dilakukan

Vagina : warna : Merah Muda Polip : Tidak dilakukan

Parut perineum :Tidak Dilakukan

Condiloma akuminata :Tidak Dilakukan

Condiloma matalata : Tidak Dilakukan

Varises : Tidak Dilakukan

Oedema : Tidak Dilakukan

Kelenjar bartolin: Tidak Dilakukan


Rasa nyeri : Tidak Dilakukan

2. Pengeluaran

Air ketuban : Tidak Dilakukan Warna Tidak Dilakukan

Darah lendir : Tidak Dilakukan

Lendir : Tidak Dilakukan

Darah/fluxus :Tidak Dilakukan

Anus

Haemoroid : Tidak Ada

Periksa dalam : (jika ada indikasi)

Vulva : Tidak Dilakukan

Vagina : Tidak Dilakukan

Serviks : Tidak Dilakukan

Posisi : Tidak Dilakukan

Konsistensi : Tidak Dilakukan

Mobilitas : Tidak Dilakukan

Punggung dan pinggang

Posisi tulang belakang: Lordosis Gravidarum

Pinggang nyeri : Tidak ada

CVAT : Tidak Ada nyeri ketuk kanan dan kiri

Previ metri klinis

Pemeriksaan panggul dalam

PAP : Promontorium : Tidak dilakukan

Linea anominata : Tidak dilakukan

Conjungata vera : Tidak dilakukan

PTP : Conjungata diagnosis : Tidak dilakukan


Spina wall (dinding samping) Tidak dilakukan

PBP : Arcus pubis : Tidak dilakukan

Os cocigigys : Tidak dilakukan

b. Pemeriksaan panggul luar

Distasia spinarum : Tidak Dilakukan

Distasia Cristarum : Tidak Dilakukan

Conjungta Externa : Tidak Dilakukan

Lingkar Panggul : Tidak Dilakukan

Pemeriksaan Laboratorium

Darah : Hb : 11 gr % Golongan darah : A

Urine : Protein : Tidak Dilakukan Reduksi : Tidak


Dilakukan

Pemeriksaan penunjang lain : Tidak Dilakukan

ANALISA

G1P0A0 hamil 38 minggu lebih 3 hari

Janin tunggal, hidup, intrauteri, presentasi kepala.

Diagnosa potensial : -

Kebutuhan : Istirahat yang cukup

PENATALAKSANAAN TINDAKAN

Melakukan informed consent kepada ibu untuk dilakukan pemeriksaan. Ibu bersedia.
Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu saat ini
baik dan sehat. Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernafasan 22 x/menit,
dan suhu 36,9 ⁰c, usia kehamilan 38 minggu lebih 3 hari, Tapsiran Persalinan (TP) 11-04
-20, Djj (+) 148 x/menit dan posisi janin baik, ibu mengetahui dan mengerti hasil
pemeriksaan.
Menjelaskan kepada ibu bahwa sakit perut pada bagian bawah adalah suatu yang
normal karena kepala bayi menekan dan telah mencari jalan lahir. Ibu mengerti
Mengingatkan ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan. Ibu masih ingat tentang tanda
bahaya pada kehamilan
Mengingatkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi seimbang, Ibu mengerti.
Mengingatkan ibu persiapan persalinan yaitu pendamping, tempat untuk bersalin,
tabulin, kendaraan, pakaian ibu dan bayi, dan pendonor darah, ibu mengerti.
Mengingatkan ibu tanda-tanda persalinan seperti adanya his yang kuat dan sering lama
teratur, keluar lender bercampur darah keluar air-air. Apabila dapat tanda-tanda seperti
itu segera datang ke tenaga kesehatan, ibu mengerti.
Memberikan ibu terapi obat Fe dengan dosis 1x1 tablet/hari dan Kalk 1x1 tablet/hari.
Serta menjelaskan waktu meminum obat: untuk Fe diminum malam hari dan Kalk
diminum di pagi hari. Saat meminum obat dianjurkan dengan air putih, ibu mengerti dan
mau meminumnya.
Memberitahu kepada ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian dan jika ada
keluhan boleh datang kapan saja, ibu mengerti dan mau melakukan kunjungan ulang.

Penulis Dokumentasi,

( Annisa Dika Islami )

Anda mungkin juga menyukai