Anda di halaman 1dari 7

1.

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur


kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Oleh karena itu, setiap kegiatan dan upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip
nondiskriminatif, partisipatif, perlindungan, dan berkelanjutan yang sangat penting
artinya bagi pembentukan sumber daya manusia Indonesia, peningkatan ketahanan
dan daya saing bangsa serta pembangunan nasional. Pelayanan kesehatan ibu dan
anak di UPT Puskesmas Jekulo meliputi beberapa tahan sesuai dengan PMK no 97
tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, masa
persalinan dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi,
serta pelayanan kesehatan seksual.

Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil adalah setiap kegiatan


dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada perempuan sejak saat remaja
hingga saat sebelum hamil dalam rangka menyiapkan perempuan menjadi hamil
sehat. Pelayanan Kesehatan Masa Hamil adalah setiap kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak terjadinya masa konsepsi hingga
melahirkan. Pelayanan Kesehatan Masa Melahirkan, yang selanjutnya disebut
Persalinan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada
ibu sejak dimulainya persalinan hingga 6 (enam) jam sesudah melahirkan. Pelayanan
Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan ditujukan pada ibu selama masa nifas dan pelayanan yang
mendukung bayi yang dilahirkannya sampai berusia 2 (dua) tahun. Pelayanan
Kesehatan Seksual adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang
ditujukan pada kesehatan seksualitas.

Untuk meningkatkan kemampuan manajemen Puskesmas Jekulo


Kabupaten Kudus dalam mengelola Program sesuai dengan fungsinya, perlu suatu
perencanaan yaitu perencanaan tingkat puskesmas atau POA (Plan of Action). POA
merupakan suatu proses kegiatan yang sistematis dalam mempersiapkan kegiatan
yang diselenggarakan oleh Puskesmas tahun yang akan datang, dengan dasar hasil
kegiatan tahun sebelumnya. Bentuk kegiatan yang direncanakan adalah semua
kegiatan yang tercakup dalam upaya kesehatan pokok puskesmas dengan mengacu
pada Kewenangan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten Kudus yang disesuaikan dengan data, situasi dan wilayah kerja
Puskesmas Jekulo Kudus.

2. LATAR BELAKANG

Secara nasional, akses masyarakat kita terhadap pelayanan kesehatan


ibu cenderung semakin membaik. Dimana tren Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia saat ini telah berhasil diturunkan dari 390/100.000 kelahiran hidup (data
SDKI tahun 1990) menjadi 359 / 100.000 kelahiran hidup (data SDKI tahun 2012).
Namun demikian, jika dibandingkan dengan target Millenium Development Goals
(MDG) 5 pada tahun 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup, sehingga
Indonesia masih memerlukan upaya dan kerja keras untuk mencapainya
Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung.
Penyebab langsung kematian ibu adalah faktor yang berhubungan dengan
komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas seperti perdarahan,
preeklampsia/eklampsia, infeksi, persalinan macet dan abortus. Penyebab tidak
langsung kematian ibu adalah faktor-faktor yang memperberat keadaan ibu hamil
seperti EMPAT TERLALU (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan dan
terlalu dekat jarak kelahiran) menurut SDKI 2002 sebanyak 22.5%, maupun yang
mempersulit proses penanganan kedaruratan kehamilan, persalinan dan nifas
seperti TIGA TERLAMBAT (terlambat mengenali tanda bahaya dan mengambil
keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan terlambat dalam
penanganan kegawatdaruratan). Faktor lain yangberpengaruh adalah ibu hamil
yang menderita penyakit menular seperti malaria, HIV/AIDS, tuberkulosis, sifilis;
penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes mellitus, jantung, gangguan jiwa;
maupun yang mengalami kekurangan gizi. Selain itu masih terdapat masalah dalam
penggunaan kontrasepsi. Menurut data SDKI Tahun 2012, angka unmet-need 8,5
%. Kondisi ini merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kehamilan yang
masih belum seperti yang diharapkan dan datanya juga belum terekam dengan baik.
Kekurangan gizi pada ibu hamil juga masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang perlu mendapat perhatian khusus. Kurang asupan zat besi pada
perempuan khususnya ibu hamil dapat menyebabkan anemia yang akan
menambah risiko perdarahan dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah,
prevalensi anemia pada pada ibu hamil sekitar 37,1% (Riskesdas 2013). Di samping
kekurangan asupan zat besi, anemia juga dapat disebabkan karena kecacingan dan
malaria. Masalah gizi yang lain adalah kurang energi kronik (KEK) dan konsumsi
garam beryodium yang masih rendah. Berdasarkan data Riskesdas 2013 bahwa
prevalensi risiko ibu hamil KEK sebesar 24,2%. Selain penanganan masalah
kehamilan dan komplikasi yang menyertainya, perlu diupayakan peningkatan
kualitas bayi yang akan dilahirkan, melalui kegiatan brain booster meliputi stimulasi
otak janin dan asupan gizi seimbang pada ibu hamil. Masalah Kekerasan terhadap
Perempuan (KtP) merupakan masalah global yang terkait dengan kesehatan dan
hak asasi manusia. Ibu hamil yang mendapat kekerasan secara fisik dan psikis baik
dari suami maupun orang-orang terdekatnya dapat mempengaruhi kehamilan dan
perkembangan janin. Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu
hamil terhadap pelayanan antenatal adalah cakupan K1 - kontak pertama dan K4-
kontak 4 kali dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, sesuai
standar pelayanan minimal Kabupaten Kudus tahun 2018 100 %. Dan cakupan UPT
Puskesmas Jekulo sebesar 95 %. Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah
satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan
jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan
gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus
insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah
melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan.
Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan
selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI terhadap perbaikan pelayanan
kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan.
Kematian ibu di wilayah Puskesmas Jekulo pada setiap tahunnya ada
kasus kematian hanya tahun 2017 yang ada sebanyak 1 kasus dan tahun 2018
tidak ada kasus. Saat ini Puskesmas jekulo melakukan berbagai upaya untuk
mencegah kematian ibu terus dilakukan dengan berbagai kegiatan yaitu : pendataan
dan penjaringan ibu hamil dan ibu nifas, pendampingan dan kunjungan ibu hamil
dan ibu nifas bersama kader, peningkatan jejaring kesehatan, meningkatkan
sosialisasi dan koordinasi, dan kelas ibu hamil, senam hamil, serta melakukan
Pemantauan Wilayah setempat koordinasi lintas sektoral. Angka Kematian Neonatal
(AKN) merupakan jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari (0-28 hari) per
1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKN mengambarkan tingkat
pelayanan ibu dan anak termasuk antenatal care, pertolongan persalinan dan post
natal. Semakin tinggi angka kematian neonatal, berarti semakin rendah tingkat
pelayanan kesehatan ibu dan anak. Di tahun 2017 angka kematian neonatal
sebanyak 4 jiwa dan Tahun 2018 Jumlah Kematian neonatal ada 7 jiwa, angka
kematian neonatal tertinggi di desa terban 3, desa klaling 2, desa bulung kulon 1
desa bulung kulom 1. Penyebab kematian antara lain prematur, asfiksi, aspirasi dan
kelainan bawaan. Adapun yang tertinggi karena Prematur sebanyak 3. Angka
Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0-11 bulan termasuk
neonatal ) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB
mengambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan
dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu
hamil, tingkat keberhasilan Program KIN KB serta kondisi lingkungan dan sosial
ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan di wilayah
tersebut rendah. Di wilayah Puskesmas jekulo di tahun 2017 angka kematian bayi
sebanyak 5 jiwa dan tidak terjadi kematian bayi pada tahun 2018. Adapun kegiatan
puskesmas jekulo dalam menurunkan AKB melakukan kegiatan kelas balita,
Posyandu dan kunjungan neonatal. Angka Kematian Balita (AKBa) adalah jumlah
anak yang meninggal sebelum mencapai usia 0 - 5 tahun yang dinyatakan sebagai
angka per 1.000 kelahiran hidup. AKBa merepresentasikan risiko terjadinya
kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun atau jumlah
kematian Balita (0-5 tahun tennasuk bayi dan anak balita ) per 1000 kelahiran hidup
dalam kurun waktu satu tahun. AKABA menggambarkan permasalahan kesehatan
balita, tingkkat pelayanan KIA dan posyandu, tingkat keberhasilan program KIA dan
kondisi sanitasi lingkungan. Jumlah kematian balita di wilayah puskesmas jekulo
tahun 2018 sebanyak balita dengan wilayah Desa Sidomulya. adapun penyebabnya
adalah dehidrasi, cerebalpalsy dan sepsis. Dan sebelumnya tahun 2017 sebanyak
1 jiwa. Adapun Visi , Misi dan tata Nilai Budaya

A. VISI
Visi Puskesmas Jekulo adalah Membangun masyarakat bergotong royong
untuk mempertahankan dan meningkatkan Jekulo sehat mandiri.

B. MISI
Misi Pembangunan Kesehatan oleh Puskesmas Jekulo adalah mendukung
tercapainya Misi Pembangunan Kesehatan Nasional.
1. Menggerakkan Pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerja.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat serta
meningkatkan efisiensi pengolalaan dana sehinggga dapat terjanggkau
masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,
masyarakat dan lingkungannya
C. TATA NILAI

KOMPAK Yaitu kompeten , Propesional, Aktif dan Kreatif

3. Tujuan

 Menjamin kesehatan ibu nifas dan anak dengan resiko tinggi masa
kehamilan di wilayah Upt Puskesmas Jekulo
 Mengurangi angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi baru lahir
pada resiko tinggi masa kehamilan di wilayah Upt Puskesmas Jekulo

 Menjamin tercapainya kualitas hidup dan pemenuhan hak-hak reproduksi;


dan

 Mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan


bayi baru lahir yang bermutu, aman, dan bermanfaat sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di wilayah Upt Puskesmas
Jekulo

4. Rincian Kegiatan
Rincian kegiatan yang dilakukan berdasarkan analisa, adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut:
a. Persiapan
- Petugas Upt. Puskesmas Jekulo mulai mempersiapkan tim kunjungan rumah
- Penyusunan tim kunjungan rumah dibentuk berdasarkan analisa kesehatan
personal, kesehatan gizi, kesehatan lingkungan, dan kebutuhan dalam
mengedukasi pasien (promosi kesehatan)
- Petugas Upt. Puskesmas Jekulo meminta surat tugas luar untuk kunjungan
rumah sasaran
b. Menyusun waktu dan jadwal
c. Melakukan kunjungan rumah sasaran
d. Memberikan pelayanan kesehatan, seperti pemeriksaan kesehatan ibu dan Anak
dan memberikan evaluasi kesehatan
e. Petugas Kesehatan mencatat hasil kunjungan
f. Petugas kesehatan melaporkan hasil kunjungan

5. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilakukan secara home visit / kunjungan rumah, yang diikuti oleh petugas
kesehatan di bidang medik, kebidanan, kesehatan gizi, kesehatan lingkungan, dan
bagian promosi kesehatan. Pelaksanaan dilakukan dengan:
- Mendatangi rumah sasaran
- Petugas medik dan kebidanan melakukan pemeriksaan terkait kesehatan
umum dan kesehatan reproduksi
- Petugas Gizi melakukan wawancara asupan makanan dan minuman pada ibu
dan anak
- Petugas kesehatan lingkungan melakukan inspeksi di lingkungan rumah
- Petugas Promosi kesehatan melakukan edukasi terkait PHBS

6. Sasaran
Ibu dalam masa Nifas minggu-3 dan anak dengan riwayat resiko tinggi pada masa
kehamilan (PEB).

7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2019 di Rumah Ibu Mualifah,
Desa Bulung Kulon RT4/RW1 Jekulo, pukul 8.30 WIB

8. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dan pelaporan.


- Pelaksanaan yang dilakukan berjalan dengan lancar dan baik.
- Petugas Kesehatan melakukan pemeriksaan dan edukasi sesuai dengan
kebutuhan sasaran dan menjelaskan berdasarkan hasil analisa yaitu terdiri dari
dokter. Bidan desa, petugas gizi dan petugas kesling dan promkes
- Jadwal pelaksanaan sudah sesuai dengan rencana dan sasaran.
- Untuk kesesuaian kegiatan dengan visi , misi dan tata nilai yaiyu
A. Visi : masyarakat bergotong royong untuk mempertahankan dan
meningkatkan Jekulo sehat mandiri
B. Misi yaitu Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga, masyarakat dan lingkungannya
C. Tata nilai bahwa kegiatan ini dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
berKompeten dan Profisional dibidangnya, dan dengan Aktif
mendatangi rumah sasaran serta dengan melakukan Tindak lanjur
secara Terpadu dan terencana

9. Pencatatan Hasil dan Laporan


a. Laporamn dari pemeriksaan Medis
Dilakukan home visit di rumah Ibu Mualifah, usia 27 tahun, post partum SC minggu
ke-3, yang memiliki riwayat kehamilan resiko tinggi (PEB). Dilakukan pemeriksaan
TTV, pemeriksaan head to toe, pemeriksaan fisik general, serta menilai luka jahitan.
KU: Baik, CM. TTV: TD: 120/90, Nadi: 88x/menit, RR: 20X/menit, Suhu: 36,6C; PF
Kepala dan Leher: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, mukosa mulut kering -,
pemb KGB - ; Thorax: Cor: BJ I-II N, suara tambahan -, pulmo: vesikuler +/+, Rh-/-,
Wh -/- ; Abdomen: BU + Normal, NT + area bekas jahitan, Ekstremitas: akral hangat
+/+, CRT< 2 detik, palpasi kedua kaki pasien keras seperti papan, tidak ada oedem.
Luka jahitan kondisi baik, menutup dengan sempurna, tanpa adanya tanda infeksi dan
inflamasi.
An. Naila, usia 3 minggu, BB lahir 3kg, PB 48cm. Dilakukan pemeriksaan didapatkan
KU: Baik, CM, bergerak aktif. TTV: BB: 3kg, Suhu 36,8C, Nadi: 110x/menit, RR:
30x/menit; PF Kepala dan Leher: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, mukosa
mulut kering -, pemb KGB - ; Thorax: Cor: suara tambahan -, pulmo: vesikuler +/+, Rh-
/-, Wh -/- ; Abdomen: BU + Normal, Ekstremitas: akral hangat +/+, CRT< 2 detik.

b. Laporan dari Gizi


Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

c. Lapora dari Kesling


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Anda mungkin juga menyukai