DISUSUN OLEH:
Cut Dara Geubrina 2350347037
DOSEN TUTOR:
Dr. Noviyanti, M.Keb., MH.Kes
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tutorial Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Makalah ini telah disusun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber sehingga dapat memperlancar dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari ini semua kami menyadari bahwa kami masih banyak kekurangan baik dari
segi susunan kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami mohon maaf atas segala
kekurangan kami dan kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki laporan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga Laporan Tutorial Asuhan Kebidanan Kehamilan dapat
memberikan manfaat kepada pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Skenario Kasus
Seorang perempuan, hamil usia 28 tahun datang ke Praktik Mandiri Bidan pada
tanggal 19 November 2022 bersama suaminya untuk dilakukan pemeriksaan karena ibu
mengeluh sering merasa mengalami kram pada kakinya serta mulai merasakan adanya
mules. Ibu mengaku saat ini hamil anak kedua dan belum pernah keguguran. ibu
mengatakan usia kehamilannya sudah 9 bulan, ibu merasa cemas atas kondisi nya
tersebut.
Hasil anamnesis: HPHT tanggal 7 Maret 2022, gerakan janin aktif dirasakan
terakhir dirasakan 5 menit yang lalu. Kram kaki sering dirasakan ibu setiap malam saat
sedang tidur. Mules kadang dirasakan setiap 2 jam sekali. Ibu sudah 4 kali
memeriksakan kehamilannya, sudah 3 kali mendapatkan imunisasi TT (1 × sebelum
menikah & 2 x pada saat hamil ke-1). Ibu mash aktif bekerja sebagai sekretaris di
sebuah kantor swasta. Ibu tidak memiliki makanan pantangan. Obat-obatan yang
diberikan bidan sebelumnya sudah habis sejak 1 minggu yang lalu. Ibu tidak mengalami
tanda-tanda bahaya kehamilan dan belum merasakan tanda-tanda persalinan.
BB sebelum hamil 50 kg. Anak pertama laki-laki usia 20 bulan, lahir normal di
bidan saat usia kehamilan 9 bulan, tidak mengalami kegawatan, BB dan PB bayi lahir
2500 gram/49 cm.
Selama kehamilan ovulasi berhenti. Pada awal kehamilan masih terdapat korpus
luteum graviditatum dengan diameter sebesar 3 cm. Setelah plasenta terbentuk
korpus luteum graviditatum mengecil dan korpus luteum mengeluarkan hormon
estrogen dan progesteron (Kumalasari, 2015:5)
1. Support Keluarga
3. Rasa Aman
Situasi atau keadaan dimana pasien atau wanita hamil mendapatkan hak
reproduksinya kebulatan tekad, melingkupi informasi dan aktif berpartisipasi contoh
nya seperti hak tahu merek dagang, tentang obat agar dia bisa mempertimbangkan
reaksi kurang baik obat.
4. Kenyamanan
Keadaan wanita setelah bebas dari ketidak nyamanan pada kehamilan (mual, lelah
dll) atau menurunkan masalahnya.
6. Persiapan sibling
Peranan Bidan dalam Mendampingi Ibu Mengatasi Perubahan dan Adaptasi
Psikologis Selama Kehamilan
kehamilan ibu dapat berjalan normal dan dapat beradaptasi dengan perubahan
psikologis yang terjadi selama kehamilan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan
bidan untuk membantu ibu mengatasi perubahan tersebut antara lain:
1. Memberikan informasi kepada ibu tentang apa yang dialami itu merupakan hal
yang normal
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa setiap pengalaman kehamilan merupakan
pengalaman yang unik berbeda antara kehamilan pertama dengan kehamilan
berikutnya.
3. Memberikan informasi dan membantu ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi,
pemantauan pertumbuhan janin, tanda-tanda persalinan serta tanda bahaya
bahaya krehamilan.
4. Membantu ibu untuk mengatasi keluhan atau ketidaknyamanan yang
disebabkan oleh kehamilan.
5. Ajak ibu berdiskusi untuk merencanakan persiapan persalinan. (Siti Cholifah,
dkk, 2022).
Cara mengatasinya:
Dalam bahasa medis disebut bloody show karena lendir ini bercampur darah.
Itu terjadi karena pada saat menjelang persalinan terjadi pelunakan, pelebaran, dan
penipisan mulut rahim. Bloody show seperti lendir yang kental dan bercampur darah.
Menjelang persalinan terlihat lendir bercampur darah yang ada di leher rahim tsb akan
keluar sebagai akibat terpisahnya membran selaput yang menegelilingi janin dan cairan
ketuban mulai memisah dari dinding rahim.
Aktivitas fisik sangat di anjurkan untuk dilakukan pada saat kehamilan karena
dapat menjaga fisik ibu hamil lebih bugar dan lebih bertenaga, dapat mengatasi penyakit
muskuloskeletal terkait kehamilan, dapat mencegah berat badan yang berlebih dan
meningkatkan kualitas tidur bagi ibu.
Jenis – jenis aktivitas yang baik dilakukan bagi ibu hamil adalah sebagai berikut :
a. Jalan – jalan pagi
Aktivitas fisik ringan seperti jalan – jalan dipagi hari yang dapat dilakukan ibu hamil
diantaranya seperti jalan di pagi hari memiliki manfaat memperbaiki keadaan fisik ibu
menjadi bertenaga dan lebih bugar, ibu rutin bangun pagi, tidak bermalas-malasan
sehingga aktifitas yang dilakukan efektif, memperbaiki mood ibu, persaan lebih senang,
serta dapat meningkatkan kualitas tidur pada ibu.
b. Senam hamil
Senam hamil yaitu salah satu kegiatan olah raga yang memiliki banyak manfaat bagi ibu
hamil seperti membuat elastis otot dan ligamen yang ada di panggul, memperbaiki sikap
tubuh, mengatur kontraksi dan relaksasi, serta mengatur teknik pernafasan, sehingga
mempermudah dalam proses persalinan khususnya persalinan normal.
c. Senam yoga
Senam yoga adalah bentuk latihan untuk mengolah pikiran, berupa melatih kekuatan,
pernafasan yang melatih kepribadian seseorang baik fisik, psikis dan spiritual dimana
senam yoga ini efektif untuk meningkatkan aktifitas fisik.
d. Melakukan pekerjaan rumah
Melakukan pekerjaan rumah sebenarnya malah dianjurkan bagi ibu hamil asalkan tidak
berlebihan ataupun pekerjaan yang terlalu berat juga tidak dasarankan. Melainkan
pekerjaan yang diperbolehkan adalah pekrjaan ringan dan ibu tidak merasa kelelahan
seperti menyapu, mengepel, dan memasak.
b. Usia
Semakin muda dan semakin tua umur seseorang ibu yang sedang hamil akan
berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan.
c. Pekerjaan
Pekerjaan ibu hamil merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizinya
dengan menggambarkan aktivitas dan tingkat kesejahteraan ekonomi yang
didapatkan. Dengan tingkat kesejahteraan ekonomi yang tinggi dapat lebih mudah
memenuhi kebutuhan gizinya, sementara ibu hamil dengan ekonomi yang lebih
rendah mengalami kesulitan, terutama masalah pemenuhan kebutuhan primernya
seperti kebutuhan nutrisi (Tahir, 2021).
d. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan untuk makan makanan tertentu
dapat memengaruhi status nutrisi ibu hamil.
e. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat menimbulkan
kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat gizi yang
dibutuhkan secara cukup.
f. Riwayat paritas
Paritas berdampak pada status gizi ibu hamil. Jumlah paritas atau jumlah anak yang
dilahirkan oleh seseorang ibu akan mempengaruhi kondisi fisik dan status gizi ibu.
Ibu dengan paritas banyak akan membutuhkan gizi yang banyak untuk pemulihan
kondisi tubuh sesudah melahirkan.
c. Terhadap janin
Kekurangan asupan zat gizi pada ibu hamil dapat memengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran (Abortus), bayi mati di
dalam kandungan, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia, dan bayi lahir
dengan Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR).
1.7 Resiko Tinggi Jarak Kehamilan Terlalu Dekat
A. Penentuan Jarak Kehamilan
Penentuan jarak kehamilan adalah upaya untuk menetapkan atau memberi
batasan sela antara kehamilan yang lalu dengan kehamilan yang akan datang (Alwi,
2005).
Penentuan jarak kehamilan merupakan salah satu cara untuk menentukan
berapa jarak yang akan direncanakan diantara kehamilan satu dengan yang lain
(Dwijayanti, 2005). Pengaturan jarak kehamilan merupakan salah satu usaha agar
pasangan dapat lebih menerima dan siap untuk 82 memiliki anak. Perencanaan
pasangan kapan untuk memiliki anak kembali, menjadi hal penting untuk
dikomunikasikan (Masyhuri, 2007).
Jarak kehamilan yang dianjurkan pada ibu hamil yang ideal dihitung dari sejak
ibu persalinan hingga akan memasuki masa hamil selanjutnya yaitu 2-5 tahun. Hal ini
didasarkan karena beberapa pertimbangan yang akan berpengaruh pada ibu dan anak.
Apalagi bagi anda yang mengalami operasi caesar pada persalinan sebelumnya,
pemulihan pasca operasi sangat penting untuk diperhatikan. Penelitian The
Demographic and Health Survey, menyebutkan bahwa anak - anak yang dilahirkan 2-
5 tahun setelah kelahiran anak sebelumnya, memiliki kemungkinan hidup sehat 2,5 kali
lebih tinggi daripada yang berjarak kelahiran kurang dari 2 tahun, maka jarak kehamilan
yang aman adalah 2-5 tahun.
Berikut adalah manfaat menjaga jarak kehamilan yang ideal bagi ibu dan anak :
1. Pemulihan Persalinan bagi Kesehatan Ibu
2. Menjaga Kesehatan Bayi
3. Menghindari Resiko Nutritional Deficiencies
4. Manfaat dalam Menjaga Hubungan antara Anak dan Ibu
Faktor usia juga merupakan salah satu faktor dalam menentukan jarak
kehamilan dimana pada saat merencanakan kehamilan yang harus dihindari antara lain
empat T yaitu (Manuaba, 1998) :
1.Terlalu muda untuk hamil (< 20 tahun)
2. Terlalu tua untuk hamil (> 35 tahun)
3. Terlalu sering hamil (anak > 3 orang berisiko tinggi)
4. Terlalu dekat jarak kehamilannya (< 2 tahun) 83
b. Resiko dalam Menentukan Jarak Kehamilan
Wanita yang melahirkan dengan jarak yang sangat berdekatan (< 2 tahun) akan
mengalami resiko antara lain (Yolan, 2007) : 1. Resiko perdarahan trimester III
1. Plasenta previa
2. Anemia
3. Ketuban pecah dini
4. Endometriosis masa nifas
5. Kematian saat melahirkan
6. Kehamilan dengan jarak yang terlalu jauh juga dapat menimbulkan resiko tinggi
antara lain persalinan lama.
c. Efek Jarak Kehamilan Terlalu Dekat Pada Anak
Jarak kehamilan atau kelahiran yang berdekatan juga dapat memicu pengabaian
pada anak pertama secara fisik maupun psikis, yang dapat menimbulkan rasa cemburu
akibat ketidaksiapan berbagi kasih sayang dari orang tuanya (Yolan, 2007). Banyak
kakak-beradik dengan jarak kehamilan atau kelahiran terlalu pendek menimbulkan
sikap iri atau cemburu. Seperti kakak tidak gembira atas kehadiran si kecil, justru sering
menganggapnya musuh karena merampas jatah kasih sayang orang tuanya (Diana,
2007).
BAB III
KONSEP MAP
DAFTAR PUSTAKA
Hatijar. Irma Suryani Saleh., dan Lilis Candra Yanti. 2020. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Pada Kehamilan. Poso : Cahaya Bintang Cemerlang
Siswosuhardjo, S., Chakrawati, F. (2020). Panduan Super Lengkap Hamil Sehat. Jakarta:
Penebar Plus.
Sulistyawati, Ari. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika;
Yanti, Eka. Fatmasari, Baiq. 2023, Buku Psikologi Kehamilan, Persalinan dan Nifas,
Pekalongan. NEM.
Arifa Usman, S.ST., M.Kes, Nurhaeda, S.ST., M.Keb dkk, Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Pra-Nikah Dan Pra-Konsepsi. Makassar: Fatima Press.
Siti Cholifah, Evi Rinata, Buku Ajar Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan. Sidoarjo:
Umsida Press, 2022.