Laporan Tutorial ini Disusun Untuk Memenuhi Terstruktur Tugas Mata Kuliah
Asuhan Kebidanan Kehamilan
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
Wine Prawira Negara 314221072 Wulan Nurkartikasari 314221044
Debora Yudiati Purba 314221137 Yeni Laila Wardani 314221049
Nisa Salsabila Zahran 314221158 Astri Widianti 314221104
Shalziah Nur Kholizah 314221094 Yulianti Dwina Putri 314221085
Sunarti Nopiyanti 314221122 Maya Fitri Rahayu 314221087
Elsa Shalsabila 314221056
DOSEN TUTOR:
Dr. Rika Nurhasanah, M.Keb
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
A. PENDAHULUAN
1. Sinopsis Kasus............................................................................................................3
2. Resuming Hasil Brainstorming...................................................................................4
3. Learning Objective (LO).............................................................................................5
B. TINJAUAN TEORI
1. Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Kehamilan TM III........................................7
2. Perubahan Psikologis pada Kehamilan TM III.........................................................11
3. Ketidaknyamanan pada Kehamilan TM III..............................................................14
4. Tanda dan Gejala Persalinan.....................................................................................18
5. Tanda Bahaya pada Kehamilan TM III.....................................................................21
6. Kebutuhan Nutrisi pada Kehamilan TM III..............................................................23
7. Rasionalisasi Penegakkan Diagnosa.........................................................................41
C. CONCEPT MAP ........................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA
ii
A. PENDAHULUAN
1. Sinopsis Kasus
Seorang perempuan, hamil usia 28 tahun datang ke Praktik Mandiri Bidan pada
tanggal 19 November 2021 bersama suaminya untuk dilakukan pemeriksaan karena ibu
mengeluh sering merasa mengalami kram pada kakinya serta mulai merasakan adanya
mules. Ibu mengaku saat ini hamil anak kedua dan belum pernah keguguran. Ibu
mengatakan usia kehamilannya sudah 9 bulan, ibu merasa cemas atas kondisinya
tersebut.
Hasil anamnesis: HPHT tanggal 7 Maret 2021, gerakan janin aktif dirasakan
terakhir dirasakan 5 menit yang lalu. Kram kaki sering dirasakan ibu setiap malam saat
sedang tidur. Mules kadang dirasakan setiap 2 jam sekali. Ibu sudah 4 kali
memeriksakan kehamilannya, sudah 3 kali mendapatkan imunisasi TT (1x sebelum
menikah dan 2x pada saat hamil ke-1). Ibu masih aktif bekerja sebagai sekretaris
disebuah kantor swasta. Ibu tidak memiliki makanan pantangan. Obat-obatan yang
diberikan bidan sebelumnya sudah habis sejak 1 minggu yang lalu. Ibu tidak mengalami
tanda-tanda bahaya kehamilan dan belum merasakan tanda-tanda persalinan.
Hasil anamnesis lanjutan:
BB sebelum hamil 50 kg. Anak pertama laki-laki usia 20 bulan, lahir normal di bidan
saat usia kehamilan 9 bulan, tidak mengalami kegawatan, BB dan PB bayi lahir 2500
gram/49 cm.
Hasil pemeriksaan fisik:
KU baik, TD 110/70 mmHg, R 22 x/m. BB 56 kg. TB 155 cm. Muka tidak oedema,
mata; konjungtiva merah muda, sklera putih, dada dalam batas normal. Abdomen; TFU
28 cm, 3 jari di bawah pusat. Presentasi janin kepala dan belum masuk pintu atas
panggul. Saat pemeriksaan, tidak didapatkan adanya kontraksi, DJJ 138 x/m. terdapat
oedema pada kaki, tidak ada varises, genital dan punggung dalam batas normal.
3
4
6
7
simpanan lemak di arteri kaki yang menghambat aliran darah ke otot. Hal ini juga
terjadi pada arteri yang mengalir ke jantung dan otak. Masalah ini menyebabkan
seseorang penderita penyakit jantung perifer lebih berisiko mengalami serangan
jantung atau stroke dibanding orang lain.
c. Sistem Pernafasan
Timbulnya keluhan sesak dan pendek nafas. Hal ini disebabkan karena uterus yang
tertekan ke arah diagfragma akibat pembesaran rahim. Volume tidal (volume udara
yang diinspirasi/diekspirasi setiap kali bernafas normal) meningkat. Hal ini
dikarenakan pernafasan cepat dan perubahan bentuk rongga toraks sehingga O2
dalam darah meningkat (Kumalasari, 2015:5). Selain itu, karena adanya perubahan
hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36
minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh
adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah diafragma (yang
membatasi perut dan dada). Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini
biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil
akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya
juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah
diafragma/tulang iga ibu.
d. Sistem Perkemihan
Selama kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang
volumenya meningkat sampai 30-50% atau lebih, yang puncaknya terjadi pada
kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan. (Pada saat ini aliran
darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar.) Terjadi miksi
(berkemih) sering pada awal kehamilan karena kandung kemih tertekan oleh rahim
yang membesar. Gejala ini akan menghilang pada trimester III kehamilan dan di
akhir kehamilan gangguan ini muncul kembali karena turunnya kepala janin ke
rongga panggul yang menekan kandung kemih (Kumalasari, 2015:5)
9
e. Sistem Endokrin
Pada ovarium dan plasenta, korpus luteum mulai menghasilkan estrogen dan
progesteron dan setelah plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua hormon
tersebut. Kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif
menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar (palpitasi),
keringat berlebihan dan perubahan suasana hati. Kelenjar paratiroid ukurannya
meningkat karena kebutuhan kalsium janin meningkat sekitar minggu ke 15-35.
Pada pankreas sel-selnya tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk
memenuhi kebutuhan yang meningkat (Kumalasari, 2015:5-6)
f. Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesteron, dan elastin dalam kehamilan
menyebabkan kelemahan jaringan ikat serta ketidakseimbangan persendian. Pada
kehamilan trimester II dan III hormon progesterone dan hormon relaksasi jaringan
ikat dan otot-otot. Hal ini terjadi maskimal pada satu minggu terakhir kehamilan.
Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karena janin membesar
dalam abdomen sehingga untuk mengompensasi penambahan berat ini, bahu lebih
tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih
lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada beberapa wanita (Dewi dkk,
2011:103).
g. Perubahan Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah
sehingga terjadi sembelit (konstipasi). Wanita hamil sering mengalami hearthburn
(rasa panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih
lama berada di dalam lambung dan arena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian
bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan
(Kumalasari, 2015:7)
h. Perubahan Sistem Integumen
10
(± 8-12 gelas/hari) dan menjaga kebersihan disekitar alat kelamin. Ibu hamil perlu
mempelajari cara membersihkan alat kelamin yaitu dengan gerakan dari depan
kebelakang setiap kali selesai berkemih dan harus menggunakan tissue atau handuk
yang bersih serta selalu mengganti celana dalam apabila terasa basah.
Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada ibu hamil trimester III dengan keluhan
sering kencing yaitu KIE tentang penyebab sering kencing, kosongkan kadung
kemih ketika ada dorongan, perbanyak minum pada siang hari dan kurangi minum
di malam haru jika mengganggu tidur, hindari minum kopi atau teh sebagai diuresis,
berbaring miring kiri saat tidur untuk meningkatkan diuresis dan tidak perlu
menggunakan obat farmakologis.
b. Sakit punggung Atas dan Bawah
Karena tekanan terhadap akar syaraf dan perubahan sikap badan pada kehamilan
lanjut karena titik berat badan berpindah kedepan disebabkan perut yang membesar.
Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan
spasmus.
c. Hiperventilasi dan sesak nafas
Peningkatan aktivitas metabolis selama kehamilan akan meningkatkan
karbondioksida. Hiperventilasi akan menurunkan karbon dioksida. Sesak nafas
terjadi pada trimester III karena pembesaran uterus yang menekan diafragma. Selain
itu diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama kehamilan.
d. Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada
ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada saat
duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur terlentang. Edema pada kaki
yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus dibedakan dengan
edema karena preeklamsi.
e. Nyeri ulu hati
15
Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II dan bertahan hingga
trimester III.
Penyebab:
1) Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan
peningkatan jumlah progesteron.
2) Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus yang
kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan tekanan uterus.
Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan
penekanan oleh uterus yang membesar.
f. Konstipasi
Pada kehamilan trimester III kadar progesteron tinggi. Rahim yang semakin
membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah sehingga terjadi konstipasi.
Konstipasi semakin berat karena gerakan otot dalam usus diperlambat oleh
tingginya kadar progesterone Konstipasi ibu hamil terjadi akibat peningkatan
produksi progesteron yang menyebabkan tonus otot polos menurun, termasuk pada
sistem pencernaan, sehingga sistem pencernaan menjadi lambat. Motilitas otot yang
polos menurun dapat menyebabkan absorpsi air di usus besar meningkat sehingga
feses menjadi keras. Konstipasi bila berlangsung lama lebih dari 2 minggu dapat
menyebabkan sumbatan/impaksi dari massa feses yang keras (skibala). Skibala akan
menyumbat lubang bawah anus dan menybabkan perubahan besar sudut anorektal.
Kemampuan sensor menumpul, tidak dapat membedakan antara flatus, cairan atau
feses. Akibatnya feses yang cair akan merembes keluar. Skibala juga mengiritasi
mukosa rectum, kemudian terjadi produksi cairan dan mukus yang keluar melalui
selasela dari feses yang impaksi. Perencanaan yang dapat diberikan pada ibu hamil
dengan keluhan konstipasi adalah tingkatkan intake cairan minimum 8 gelas air
putih setiap hari dan serat dalam diet misalnya buah, sayuran dan minum air hangat,
16
istirahat yang cukup, melakukan olahraga ringan ataupun senam hamil, buang air
besar secara teratus dan segera setelah ada dorongan.
g. Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur dengan posisi
bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan penekanan pada saraf median
dan aliran lengan yang akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-jari.
h. Insomnia
Insomnia Disebabkan karena adanya ketidaknyamanan akibat uterus yang
membesar, pergerakan janin dan karena adanya kekhawatiran dan kecemasan.
(Maiti & Bidinger, 2017)
i. Kram Kaki
Kram kaki saat hamil biasanya disebabkan oleh peningkatan hormon yang
mengakibatkan penumpukan cairan tubuh. Karena adanya pengaruh gravitasi, maka
cairan akan terkumpul di bagian kaki, sehingga kaki mengalami bengkak. Kondisi
ini dapat menyebabkan ibu hamil rentan mengalami kram kaki. Selain karena
penumpukan cairan, kram kaki saat hamil juga bisa disebabkan oleh bertambahnya
berat badan.
Ada beberapa cara yang dapat ibu hamil lakukan untuk meredakan kram kaki, yaitu:
1) Lakukan Peregangan
Lakukan peregangan dengan meluruskan kaki secara perlahan. Hal ini awalnya
mungkin akan membuat kaki terasa sakit. Namun tidak lama setelah itu, kram
yang dirasakan akan berkurang. Selain itu, juga bisa mengangkat kaki sekitar
15-20 menit untuk melancarkan peredaran darah. bisa menggunakan bantal atau
menyandarkan kaki ke tembok. Hindari memutar pergelangan kaki ke dalam
17
dan keluar saat sedang kram, karena akan membuat kram yang dirasakan
semakin parah.
2) Pijat kaki
Meskipun terasa sakit, Bumil bisa pelan-pelan memijat kaki dan melakukan
relaksasi pada kaki yang terasa kram. Bumil bisa memijat kaki yang kram
menggunakan campuran minyak esensial, seperti chamomile dan lavender.
Tiga (3) atau empat (4) minggu sebelum persalinan, calon ibu diganggu oleh his
pendahuluan yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan dari kontraksi
Braxton Hicks. His pendahuluan ini bersifat:
a) Nyeri yang hanya terasa di perut bagian bawah
b) Tidak teratur
c) Lamanya his pendek, tidak bertambah kuat dengan majunya waktu dan bila
dibawa jalan malah sering berkurang
d) Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan cervix
4) Perubahan cervix
Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan cervix menunjukkan bahwa cervix
yang tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak, kemudian menjadi lebih
lembut, dan beberapa menunjukkan telah terjadi pembukaan dan penipisan.
Perubahan ini berbeda untuk masingmasing ibu, misalnya pada multipara sudah
terjadi pembukaan 2 cm namun pada primipara sebagian besar masih dalam
keadaan tertutup.
5) Energy Sport
Beberapa ibu akan mengalami peningkatan energi kira-kira 24-28 jam sebelum
persalinan mulai. Setelah beberapa hari sebelumnya merasa kelelahan fisik
karena tuanya kehamilan maka ibu mendapati satu hari sebelum persalinan
dengan energi yang penuh. Peningkatan energi ibu ini tampak dari aktifitas yang
dilakukannya seperti membersihkan rumah, mengepel, mencuci perabot rumah,
dan pekerjaan rumah lainnya sehingga ibu akan kehabisan tenaga menjelang
kelahiran bayi, sehingga persalinan menjadi panjang dan sulit.
6) Gastrointestinal Upsets
19
Bengkak bisa menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan
tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai keluhan fisik yang lain.
(Sulistyawati, 2009)
5) Keluar cairan pervaginam
Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan warna putih keruh, berarti
yang keluar adalah air ketuban. (Sulistyawati, 2009)
6) Gerakan janin tidak terasa
Gerakan janin adalah suatu hal yang biasa terjadi pada kehamilan yaitu pada usia
kehamilan 20-24 minggu. Hal yang paling penting bahwa ibu hamil perlu waspada
terhadap jumlah gerakan janin, ibu hamil perlu melaporkan jika terjadi
penurunan/gerakan janin yang terhenti. (Sulistyawati, 2009)
a) Trauma abdomen
b) Preeklampsia
c) Tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan
d) Bagian-bagian janin sulit diraba
e) Uterus tegang dan nyeri
f) Janin mati dalam rahim
Beberapa gejala dan anda lain yang terkait dengan gangguan serius selama
kehamilan adalah sebagai berikut.
a) Muntah berlebihan yang berlangsung selama kehamilan.
b) Disuria
c) Menggigil atau demam
d) Ketuban pecah dini atau sebelum waktunya
e) Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan yang sesungguhnya
6. Kebutuhan Nutrisi pada Kehamilan TM III
Nutrisi ibu hamil yang sesuai dengan kebutuhan selama kehamilan dapat
mencegah terjadinya penyakit atau komplikasi kehamilan akibat status gizi yang kurang
baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2012, h.134) yang menyatakan
bahwa salah satu perilaku pemeliharaan kesehatan (Health Maintanance) yaitu perilaku
gizi (makanan) dan minuman. Makanan dan minuman dapat memelihara serta
penyakit.
Menurut Huliana (2001) peningkatan kebutuhan gizi untuk ibu hamil sebesar 15
%, karena dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah, plasenta, air
23
ketuban dan pertumbuhan rahim. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan
sebesar 60 %. Peningkatan kebutuhan makanan bergizi ini tentu juga akan berdampak
pada kenaikan berat badan si Ibu, biasanya kenaikan berat badan sebelum hamil dan
mendekati persalinan berkisar antara 12-15 kilogram. Pada tahap trimester ketiga,
ketika usia kehamilan mencapai 7 - 9 bulan, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk
janin didapat dari cadangan energi yang disimpan ibu selama tahap sebelumnya.
Dengan kondisi semacam itu, pola konsumsi ibu hamil mengandung tiga golongan
utama makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh. Yaitu sumber zat tenaga yang
didapat dari makanan sumber karbohidrat dan lemak seperti padi-padian, kentang,
umbi-umbian, jagung, sagu, tepung-tepungan, roti, mie, minyak, mentega; sumber zat
pembangun berasal dari konsumsi protein seperti telur, daging, tahu, tempe, ikan, dan
kacang-kacangan; kemudian sumber zat pengatur yang berasal dari vitamin dan mineral
didapat dari sayuran dan buah-buahan. Untuk memenuhi ketiga unsur gizi penting itu,
ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi bahan makanan secara proporsional yang meliputi
padi-padian atau serelia, kacang-kacangan, daging, ikan, telur, sayur, buah, susu, dan
lemak.
Nutrisi Ibu
24
1. Kalori
Kebutuhan kalori kira-kira sekitar 15% dari kalori normal. Tambahan energi yang
diperlukan selama hamil yaitu 27.000-80.000 Kkal atau 100 Kkal/hari. Sedangkan
energi yang dibutuhkan oleh janin sendiri untuk tumbuh dan berkembang adalah 50-
95 Kkal/kg/hari atau sekitar 175-350 Kkal/hari pada janin dengan BB 3,5 kg.
Pada awal kehamilan trimester pertama kebutuhan energi masih sedikit dan
terjadi sedikit peningkatan pada trimester dua. Pada trimester dua, energi digunakan
dan penimbunan lemak. Pada trimester tiga energi digunakan untuk pertumbuhan
pemberian tambahan energi untuk 2000 Kkal/hari bagi wanita berumur 25-50 tahun
dengan tambahan 300Kkal bagi ibu yang sedang hamil. Sumber energi didapatkan
dari beras, jagung, gandum, kentang, ubi jalar, ubi kayu dan sagu.
2. Karbohidrat
dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti gandum, kentang, serealia, nasi
dan pasta.
terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar atau wasir (hemoroid). Ibu hamil
3. Protein
Kebutuhan protein bertambah 17 gram setiap trimesternya atau 68% gram per
hari. Kebutuhan protein meningkat sekitar 34% dari wanita normal yang tidak hamil
dengan usia yang sama (Almatsier, 2011). Protein merupakan zat pembangun yang
plasenta, cairan amnion dan penambahan volume darah. Ibu hamil yang kekurangan
protein berisiko melahirkan bayi lebih kecil atau berat badan lahir rendah, kelainan
pada bayi seperti bibir sumbing dan kekurangan ASI saat laktasi (Irianto, 2014).
26
Secara keseluruhan jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil yaitu
kurang lebih 60-76 gram setiap hari atau sekitar 925 gram dari total protein yang
lebih tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil. Sumber protein didapatkan
melalui protein hewani dan nabati. Protein hewani meliputi daging, ikan, unggas,
oncom dan selai kacang. Selain itu, karena protein yang berasal dari ternak juga
kaya dengan lemak, maka seimbangkan asupan protein hewani dan nabati. Pilih
Pada saat kehamilan asupan zat besi jarang dapat memenuhi kebutuhan ibu
hamil selama kehamilan secara optimal, sehingga perlu adanya suplementasi seperti
zat besi (Fe). Zat besi digunakan untuk pertumbuhan janin dan mencegah anemia
gizi besi (Irianto, 2014). Kebutuhan Fe lebih tinggi daripada rata-rata asupan yang
diserap tubuh. Penelitian ini ditemukan bahwa 25,7% ibu hamil memiliki asupan Fe
kurang. Terlahir 5 bayi BBLR dari ibu hamil yang kurang asupan Fe. Karena
kekurangan Fe dapat menimbulkan gangguan pada pertumbuhan janin baik pada sel
27
tubuh maupun sel otak. Zat besi banyak terdapat pada sayuran hijau, daging merah
5. Vitamin
a. Vitamin A
Vitamin A berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan, gigi serta tulang,
juga penting untuk kesehatan mata, kulit, rambut dan juga mencegah kelainan
kepala, otak dan jantung. Sumber vitamin A banyak terdapat pada minyak ikan,
kuning telur, hati, wortel, labu kuning, bayam, kangkung dan buahbuahan
b. Vitamin D
yang berguna untuk mineralisasi tulang dan gigi. Sumber vitamin D banyak
terdapat pada kuning telur, susu, produk susu dan juga dibuat sendiri oleh tubuh
kebutuhan vitamin D pada janin dapat terpenuhi. Bila terjadi defisiensi vitamin
28
D akan menimbulkan ketidak normalan gigi dan lapisan luar gigi menjadi
c. Vitamin E
(Serri, 2013).
d. Vitamin K
bayi.
e. Vitamin C
infeksi dan stress, serta membantu penyerapan zat besi. Sumber vitamin C
adalah buah dan sayuran segar, antara lain jeruk, kiwi, pepaya, bayam, kol,
membran, sebagai bahan jaringan ikat dan pembuluh darah. Fungsi lain dapat
29
tinggi dari ibu tidak hamil. Sumber vitamin C berada pada buah – buahan
seperti jeruk, papaya, stoberi dan lain sebagainya (Farah Paramita, S.Gz, 2019).
f. Vitamin B12
bahan makanan asam folat dapat diperoleh dari hati, sereal, kacang kering,
bayam, jus jeruk dan padi-padian. Asam folat dianjurkan untuk dikonsumsi
mengurangi risiko defek tabung neural jika dikonsumsi sebelum dan selama 6
g. Vitamin B6
hamil.
6. Mineral
a. Kalsium
dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan bakal gigi janin yang dimulai sejak
usia kehamilan 8 minggu. Ibu hamil membutuhkan kalsium 2 kali lipat sebelum
hamil, yaitu sekitar 900 mg. Sumber kalsium adalah susu dan produk susu
b. Magnesium
selama kehamilan dengan RDA 320 mg dan 50% dari magnesium diserap oleh
lunak.
c. Fosfor
Fosfor berfungsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta kenaikan
metabolisme kalsium ibu. Jika jumlah di dalam tubuh tidak seimbang sering
mengakibatkan kram pada tungkai. RDA sama dengan wanita tidak hamil yaitu
1.250 mg/hari untuk wanita hamil di bawah 19 tahun dan 700 mg/hari untuk
d. Seng
peningkatan 3 mg lebih tinggi dari wanita tidak hamil. Selama kehamilan dan
e. Sodium
Tabel 2.2 Takaran Perbandingan Kecukupan Gizi Pada Wanita Dewasa dan Ibu
Hamil
No Zat gizi satuan Wanita Ibu hamil
dewasa
1 Energi Kal 2.200 2.485
2 Protein G 48 60
3 Vitamin A RE 500 700
4 Vitamin D µg 5 15
5 Vitamin E Mg 8 18
6 Vitamin K Mg 65 130
7 Thiamin Mg 1,0 1,2
8 Riboflavin Mg 1,2 1,4
9 Niacin Mg 9 9,1
10 Vitamin B12 Mg 1,0 1,3
11 Asam folat µg 150 300
12 Piridoksin Mg 1,6 3,8
13 Vitamin C Mg 60 70
14 Kalsium Mg 500 900
15 Fosfor Mg 450 650
16 Zat besi Mg 26 46
17 Seng Mg 15 20
18 Yodium µg 150 175
19 Selium µg 55 70
Penambahan berat badan ibu hamil yang diharapkan berdasrkan nilai Indeks Massa
Tubuh (IMT) sebelum hamil menurut Than Shot Yen (2012:134) disajikan pada tabel
1.3 Penambahan berat badan berdasarkan nilai IMT
Tabel 2.8 Penambahan Berat Badan Ibu Hamil Yang Diharapkan Berdasarkan Nilai
IMT Sebelum Hamil
IMT Penambahan Berat Badan (kg)
<18,50 12 -18
18,50-24,99 11 – 15
25,00 -29,99 6 – 11
>30,00 5-9
Sumber: Tan Shot Yen (2012).
Tabel 2.10 kategori status gizi penduduk dewasa berdasarkan perhitungan IMT
Kategori IMT menurut IMT Klasifikasi IMT Indonesia
WHO Asia
BB Kurang <18,50 <18,50 <18,5
Normal 18,50-24,99 18,50-24,99 >18,5-<24,9
BB Berlebih >25,00 >23,00 >25,0-<27,0
Pra-Obesitas 25,00-29,99 23,00-27,49 -
Obesitas 30,00-34,99 >27,5 >27,5
(Sumber: Kementrian Kesehatan RI (2013))
hamil yang mempengaruhi keberhasilan kehamilan adalah status gizi ibu hamil.
Asupan gizi yang adekuat membantu pertumbuhan ibu dan janin.
Pengukuran tinggi fundus uteri diatas simfisis dapat memberikan informasi yang
bermanfaat tentang besarnya bayi yang berada dalam kandungan. Pada usia antara 20-
21 minggu kehamilan, tinggi fundus uteri dalam centimeter (cm) sama dengan usia
kehamilan dalam minggu. Tinggi fundus uteri yang tidak sesuai dengan usia
kehamilan sangat menjurus kepada keadaan pertumbuhan janin yang terhambat.
Pengukuran tinggi fundus uteri secara tepat dilakukan lebih objektif dengan skala
centimeter. Tinggi fundus uteri mempunyai hubungan dengan berat badan bayi dan
merefleksikan pertumbuhan janin serta ukuran fetus lebih akurat. Terdapat beberapa
rumus untuk mengetahui perkiraan berat badan lahir bayi diantaranya rumus
Johnson Tohsach. Rumus Johnson Tohsach menggunakan metode untuk menaksir
berat badan janin dengan pengukuran tinggi fundus uteri, yaitu mengukur jarak antara
tepi atas simfisis pubis sampai puncak fundus uteri dengan mengikuti lengkungan
uterus, memakai pita pengukur serta melakukan pemeriksaan dalam vaginal toucher
(VT) untuk mengetahui penurunan bagian terendah.
Tinggi fundus uteri dan asupan gizi ibu hamil berpengaruh terhadap berat bayi lahir
dan erat hubungannya dengan tingkat kesehatan bayi dan angka kematian bayi. Angka
kematian ibu dan bayi, serta kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) yang tinggi pada hakekatnya juga ditentukan oleh status gizi ibu hamil.
Ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami KEK (kurang energi kronis)
cenderung melahirkan bayi BBLR yang dihadapkan pada risiko kematian yang lebih
besar dibanding dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan berat badan yang normal.
Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir salah satu masyarakat.
Tingginya pendidikan masyarakat menjadi penunjang dalam mempermudah untuk
mencerna informasi yang diterima untuk dapat dimengarti termasuk untuk
menyebar luaskan program penurunan angka kematian bayi dengan menekan angka
37
kejadian BBLR. Pekerjaan yang ditanggung oleh ibu hamil dapat memberikan peluang
besar untuk terjadinya persalinan dengan BBLR. Keadaan yang demikian terutama
terjadi pada sosial ekonomi yang rendah. Sehingga diperlukan peran serta dari
masyarakat terkait dalam upaya meningkatkan pendidikan ibu hamil yaitu
meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan status gizi ibu
selama kehamilan dengan memeriksakan kehamilannya di petugas kesehatan.
a. TFU
Pengukuran Tinggi Fundus Uteri dengan Mc. Donald adalah cara mengukur TFU
menggunakan alat ukur panjang mulai dari tepi atas simpisis pubis sampai fundus
uteri atau sebaliknya. Pengukuran TFU menurut Mc. Donald dimulai dengan usia
kehamilan lebih kurang 22 minggu. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan
dalam mengukur TFU dengan teknik Mc. Donald adalah:
1) Alat ukur panjang (meteran) yang digunakan tidak boleh elastis
2) Saat pengukuran TFU, Kandung kemih ibu harus dikosongkan.
3) Posisi ibu saat diukur kakinya ditekukkan.
Menurut Ari Sulistyawati tahun 2009, pertambahan ukuran TFU per tiga jari
dicermati dalam tabel berikut:
Tabel 2.12 TFU Menurut Pertambahan Tiga Jari
Usia Kehamilan (Minggu) Tinggi Fundus Uteri (TFU)
12 3 jari diatas simpisis
16 Pertengahan pusat-simpisis
20 3 jari di bawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat-px
36 3 jari di bawah pux
40 Pertengahan px-pusat
Nutrisi Janin
M.Ibrahim, et.al., (2017), Nutrisi sangat penting untuk perkembangan janin yang
dapat memperkecil resiko terhambatnya perkembangan janin, meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan janin normal, dapat menciptakan daya tahan tubuh
yang baik, memberikan cadangan nutrisi yang baik, meminimalkan resiko stilibrirths,
cacat dan kematian bayi.
Berat badan janin yang normal dalam kandungan ibu sesuai dengan usia
kehamilan. Berikut rata-rata berat janin yang normal pada usia kehamilan dengan
rician :
1. Usia kehamilan 20 minggu : berat badan 0,5 kg.
2. Usia kehamilan 36 minggu : berat janin 2,5 kg.
3. Usia kehamilan minggu terakhir : berat janin 3-3,5 kg
39
darah merah janin dan menyimpan zat besi dalam tubuh janin. Nutrisi EPA yang
berperan untuk perkembangan otak bayi pada trimester ke-3 hingga usia 30 bulan
setelah lahir.
Ibu hamil di anjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi lengkap seperti
protein, sayur-sayuran, buah-buahan dan minum susu untuk ibu hamil. Jika ibu
merasa mual makanlah dengan porsi sedikit namun sering, hindari makanan atau
cemilan yang mengandung banyak minyak, gula, lemak tinggi dan jangan memakan
ikan, daging, telur, dan ayam yang dimasak setengah matang. Ibu hamil dilarang
mengonsumsi alkohol,merokok yang dapat membahayakan janin dan ibu, teh, kopi
dan softdrink terlalu banyak.
2. Nutrisi penting bagi tumbuh kembang janin
Bagi wanita yang sedang mempersiapkan kehamilan perlu diperhatikan
kondisi kesehatannya, alangkah lebih bauknya calon ibu dianjurkan mulai
mengonsumsi asupan nutrisi atau zat gizi seperti folat, tiga bulan sebelum
kehamilan. Nutrisi sangat penting dalam pertumbuhan janin, memperkecil
terjadinya anemia megabloblastik dan asam folat untuk mencegah terjadinya cacat
pada otak dan tabung saraf. Beragam zat gizi yang harus dikonsumsi selama
kehamilan diantaranya, omega 3 dan 6 DHA, Asam Folat, Zat Besi, Probiotik FOS,
Kalsium, B6, B12, Vitamin D, Kolin, Gangliosida.
Menentukan janin yang hidup intra/ekstrauterin dapat dilakukan dengan USG atau
ketika terjadi kehamilan di luar rahim akan disertai dengan keluhan nyeri oleh klien dan
biasanya tidak dapat bertahan lama. Untuk presentasi janin dapat diketahui dari
pemeriksaan leopold atau USG.
Pada kasus didapat:
Kurangnya kenaikan berat badan ibu saat hamil yang hanya mengalami kenaikan BB
sebanyak 6 kg, ibu dengan IMT normal harus mengalami kenaikan sebesar 11-16 kg
selama masa kehamilan
Diagnosa potensial:
Karena hal tersebut maka ada kemungkinan mengalami BBLR dikarenakan tidak
sesuainya TFU dengan usia kehamilan dan penambahan BB ibu tidak mencukupi,
sehingga diperlukan untuk melakukan kolaborasi dengan dokter agar dapat mendeteksi
dini kegawatdaruratan
KEHAMILAN
42
Trimester
Trimester Trimester
Ginjal bekerja lebih Perubahan Psikologis :
- Terjadinya peningkatan Pada trimester inilah ibu
berat,menyaring darah
deyut nadi istirahat 10-15 memerlukan keterangan Ketidaknyaman
30-50% /lebih,sering
Perubahan anatomi & fisiologi deyut/menit dan dukungan dari suami, Tanda & gejala trimester III:
a. Sistem Reproduksi - Peningkatan volume darah terjadi Miksi. keluarga dan bidan persalinan: - Peningkatan
b. Sistem kardiovaskuler/hemodinamik & aliranya - Gejala persalinan frekuansi berkemih
c. Sistem pernafasan sudah dekat - Sakit punggung atas
d. Sistem perkemihan Korpus luteum mulai - Tanda - tanda bawah
menghasilkan estrogen dan persalinan - Hiperventilasi &
e. Sistem endokrin
progesteron,kelenjar tiroid lebih sesak nafas
f. Perubahan sistem muskulosketal
aktif,Ukuran kelenjar paratiroid
g. Perubahan sistem gastrointestinal - Edema dependen
Sering timbul sesak meningkat.
h. Perubahan sistem integumen - Nyeri ulu hati
akibat penekanan 1. Timbulnya
uterus ke diagfragma 1. Lightening - Konstipasi
kontraksi uterus - Kesemutan dan baal
Pengaruh dari peningkatan 2. Pollikasuria
estrogen, progesteron, dan 2. Penipisan & pada jari
3. False labor
elastin dalam kehamilan pembukaan - Insomnia
4. Perubahan
menyebabkan kelemahan servix - Kram kaki
Sering terjadi servix
1)Uterus jaringan ikat serta 3. Bloody show
sembelit 5. Energi sport
ketidakseimbangan persendian. 4. Prematur
a) Ukuran (konstipasi), 6. Gastrointesti
sering mengalami Rupture of
nal upsets
Usia kehamilan Tinggi Fundus Uteri (TFU) hearthburn membran
(minggu) Tanda bahaya pada
Pada kulit terjadinya kehamilan :
28 3 jari diatas pusat
hiperpigmentasi 1. Pendarahan
32 Pertengahan pusat-prosesus xipoideus
(cloasma pada 2. Sakit kepala hebat
(px)
wajah,linea alba,linea kebutuhan Nutrisi 3. Penglihatan kabur
36 3 jari dibawah prosesus xipoideus (px)
nigra) pada kehamilan
40 Pertengahan pusat-prosesus xipoideus 4. Bengkak di wajah &
TM III:
(px) jari tangan
1. Kalori
5. Keluar cairan
2. Protein
b) Berat (30 gram-1000 gram) pervaginam
3. Zat besi (FE)
2)Ovarium 6. Gerakan janin tidak
4. Vitamin C
terasa
5. Asam folat
7. Nyeri hebat
6. Vitamin B12
didaerah abdomen
Almatsier, Sunita. Soetardjo, Susirah dan Soekantri, Moesijanti. 2011. Gizi Seimbang
dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Asupan, H., Dan, G., Gizi, S., Hamil, I. B. U., Iii, T., & No, J. S. (2014). Journal of
Nutrition College , Volume 3 , Nomor 1 , Tahun 2014 , Halaman 192-199
Semarang kesehatan masyarakat yang utama di negara dicegah . Rendahnya asupan
gizi dan status gizi ibu lahir rendah ( BBLR ), yaitu berat badan lahir di badan lahir
di Puskes. Jurnal of Nutrition College, 3, 192–199.
Farah Paramita, S.Gz, M. (2019). GIZI PADA KEHAMILAN. Wineka Media.
Fathonah, S. 2016. Gizi & Kesehatan Untuk Ibu Hamil. Jakarta : Erlangga
Irianto, Koes. 2014. Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung: Alfabeta.
Kurniarum, A. (2016). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Kusmiyati, Yuni; Heni P.W; Sujuyatini. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).
Yogyakarta: Fitramaya; 2009.
Serri H, (2013). Perawatan Antenatal. Jakarta : Selemba Medika.
Sulistyawati, Ari. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika;
2009