Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN (PKK) II ASUHAN

KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY W.S

G1 PO AO UK 30 MINGGU

DI PRAKTEK KLINIK DR. JULIANA CH RATUANAK

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 14

1. SELESTINA BARNESI LEWIER


NIM:PO7124121054
2. ROSA KORMOMOLIN
NIM:PO7124121051

POLTEKKES KEMENKES MALUKU

PRODI KEBIDANAN SAUMLAKI

T. A 2023.2024
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY W.S


GIPOAO UK 30 MINGGU
DI PRAKTEK KLINIK DR. JULIANA CH RATUANAK S.Ked. M.KM

Menyetujui

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Vina Dwi Wahyunita M.Keb dr. Juliana Ch. Raruanak


NIP. 198405282019022001 NIP. 197305102002122012
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
atas limpahan rahmat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan
makalah laporan PKK I dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada ibu hamil
GI P0 A0 UK 30 Miinggu Di Praktek Klinik Dr Juliana Ch Ratuanak
Penyusunan dan pembahasan studi kasus ini mengacu pada teori dan
kasus yang ditemukan di lahan praktek. Kami berharap semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi diri kami maupun pemberi pelayanan
kebidanan. Adapaun dapat terselesaikan studi kasus ini atas bimbingan,
bantuan dan dukungan moral, material dan teknik dari berbagai pihak.
Penyusun menyadari adanya keterbatasan waktu dan kemampuan
sumber daya tentu masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunannya. Karena itu penyusun menyampaikan permohonan maaf
yang sebesar-besarnya dan untuk mencapai kesempurnaan makalah ini,
maka penyusun siap menerima kritik dan saran yang membangun
sehingga berguna demi perbaikannya penyusunan makalah ini.Akhir kata
semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Saumlaki,
November2023
Hormat Kami.

Penyusun:Kelompok 14
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………


LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………..
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….
A. Latar Belakang …………………………………………………………..
B. Tujuan Penulisan ………………………………………………………..
C. Manfaat Penulisan ……………………………………………………….
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar …………………………………………………………..
B. Konsep Dasar Pendokumentasian SOAP ……………………………
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tinjauan Kasus …………………………………………………………..
B. Catatan Perkembangan …………………………………………………
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………..
B. Saran …………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) Antenatal care selama
kehamilan untuk mendeteksi dini terjadinya resiko tinggi terhadap
kehamilan dan persalianan juga dapat menurunkan angka
kematian ibu dan membantu keadaan janin. Idealnya bila wanita
hamil mau memeriksa kehamilanya, bertujuan untuk mendeteksi
kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada
kehamilan tersebut cepat di ketahui, dan segera dapat diatasi
sebelum berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan tersebut
dengan melakukan pemeriksaan Antenatal care (winjoksatro dalam
damayanti, 2013). Pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh
seorang ibu hami dapat dilihat dari cakupan pelayanan antenatal,
salah satunya yaitu cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau
melalui cakupan pelayanan K1 dan K6. Cakupan K1 adalah
cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai
standar yang pertama kali pada masa kehamilan dan tidak
tergantung usia kehamilan (K1), sedangkan cakupan kunjungan ibu
hamil K6 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikti 6 kali disuatu
wilayah kerja pada kurung waktu tertentu.Ibu hamil dianjurkan
untuk melakukan pengawasan antenatal setidaknya 6 kali.
Menurut definisi WHO “kematian maternal adalah kematian
seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah
berakhirnya kehamilan oleh sebab itu apapun, terlepas dari tuanya
kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri
kehamilan. Kematian maternal yang sebabkan oleh komplikasi –
komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas di negara – negara.
Berkisar 100.000 per kelahiran hidup (Prawirohardjo, 2009).
Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012 menyatakan bahwa angka kematian ibu (AKI) di indonesia
mencapai 359/100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2012). Angka
Kematian Ibu di Indonesia dari tahun 2018-2021 Angka Kematian
Ibu pada tahun 2018 sebesar (4226), pada tahun 2019 (AKI 4221),
pada tahun 2020 (AKI 4627), dan pada tahun 2021 AKI semakin
meningkat dari 3 tahun terakhir sebesar (7389). Menurut
KEMENKES Mencacat, sebanyak 7.389 ibu di Indonesia meninggal
pada Tahun 2021. Jumlah tersebut meningkat 59,69% di
bandingkan tahun sebelumnya 4.627 ibu meninggal. Sebagian
besar kematian ibu disebabkan oleh Covid-19, yakni 2.982 ibu yang
meninggal akibat terkenal Covid-19, dan sebanyak 1.320 ibu
meninggal akibat perdarahan. Ada pula 1077 ibu yang meniggal
akibat hipertensi dalam kehamilan. Kematian ibu di akibatkan oleh
penyakit jantung sebesar 335 ibu di Indonesia meninggal.
kemudian ibu yang meningggal akibat infeksi dan gangguan
metabolic sebanyak 207 ibu meninggal. Sedangkan ibu yang
meninggal akibat perdarahan sebesar 65 ibu yang meninggal. Dan
sebanyak 14 ibu yang meninggal akibat abortus,
sedangkan,penyebab lainnya yang merenggut nyawa 1.309
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal
menggunakan 7 langkah manajemen varney
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data asuhan kebidanan pada Ny
W.S
b. Melakukan interpretasi data asuhan kebidanan pada Ny
W.S UK 30 Minggu
c. Menentukan diagnosis atau masalah potensial asuhan
kebidanan pada Ny W.S
d. Menentukan tindakan segera asuhan kebidanan pada Ny
W.S
e. Membuat perencanaan tindakan asuhan kebidanan pada
Ny W.S
f. Melaksanakan rencana tindakan asuhan kebidana pada
Ny W.S
g. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan pada Ny W.S

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis tentang
penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil
NY.W.Y. dengan Usia Kehamilan 22-23 minggu dan dapat
menerapkan teori dan praktek kebidanan .
2. Bagi Instansi
wilayah kerja Puskesmas Saumlaki Dapat menambah dan
mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada serta
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya untuk
Asuhan Kebidanan NY.W.Y. dengan Usia
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Kehamilan
Pengertian kehamilan adalah : suatu proses yang diawali dengan
penyatuan spermatozoa dan ovum (fertilisasi) dan di lanjutkan
dengan implantasi sehingga lahirnya bayi yang lamanya berkisar 40
minggu.
B. Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil
a. Sistem reproduksi
1. Vagina dan vulva
Sampai minggu ke delapan terjadi hipervaskularisasi yaitu
peningkatan vaskularitas dan hipermia (tekanan darah
meningkat) pada kulit dan otot perenium, vuva, pelunakan
pada jaringan ikat yang mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah, agak kebiruan (livide) tanda ini disebut
Chadwick. Warna potiopun tanpak berwarna merah agak
kebiruan. Keasaman vulva dan vagina beruba dari 4 menjadi
6,5. Peningkatan PH ini membuat wanita hamil menjadi lebih
rentan terhadap infeksi vagina, khususnya jamur leukorea
adalah berwarna agak keabuan dan berbau tidak enak serta
adanya keputihan karena sekresi serviks yang meningkat
akibat stimulasi estrogen.
2. Seviks uteri
Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi serta menigkatnya suplai darah, maka
konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar –kelenjar
diserviks akan berfungsi lebih dari biasanya dan akan
mengeluarkan sekresi lebih banyak yang disebut tanda
Goodell.
3. Uterus
Uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol atau
beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia,
sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan.
Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30x25x20
cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. otot dalam rahim
mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar,
lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena
pertubuhan janin.

Tabel tinggi fundus uteri (TFU) berdasarkan umur kehamilan

Tinggi fundus uteri (TFU) Umur kehamilan

1/3 diatas simfisis atau 3 jari di atas 12 minggu


simfisis

Pertengahan simfisis dan pusat 16 minggu

2/3 diatas simfisis atau 3 jadri dibawah 20 minggu


pusat

Setinggi pusat 24 minggu

1/3 diatas pusat atau 3 jari diatas pusat 28 minggu

Pertengahan pusat dan proccesus 32 minggu


xypoideus (px)

2 jari (4cm) dibawah proccesus xypoideus 36 minggu


(px)

Setinggi proccesus xypeideus (px) 38 minggu


1 jari (2cm) dibawah proccesus xypeideus 40 minggu
(px)

4. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih tedapat korpus luteum
graviditatum, korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira
3cm, kemudian dia mengecil setelah plasenta terbentuk.
Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan
progesteron.
Ovulasi berhenti selama kehamilan dan pematangan folikel
ditunda. Biasanya hanya satu korpus luteum kehamilan dapat
ditemukan didalan ovarium wanita hamil dan hanya berfungsi
maksimal sampai 6-7 minggu pertama kehamilan. Selanjutnya
fungsinya menurun sampai akhirnya pada minggu ke 16
kehamilan fungsinya digantikan oleh plasenta untuk
menghasilkan estrogen dan progesteron. Otot-otot tuba
uterina hanya sedikit mengalami hipertrofi selama kehamilan.
5. Payudara/ mamae
Secara vertikal payudara terletak diantara kosta II dan IV,
secara horizontal mulai dari pinggir sternum sampai linea
aksilaris medialis. Ada tiga bagian utama payudara yaitu
korpus (badan), areola, papila atau puting. Kelenjar susu
berada dijaringan subkutan supfersial dan profundus, yang
menutupi muskulus pektoralis mayor. Mamae akan membesar
dan tegang akibat hormon somatoma motropin, estrogen, dan
progesteron pada saat kehamilan.
b. Sistem endokrin
Perubahan besar pada sistem endokrin yang penting terjadi
untuk mempertahankan kehamilan, pertubuhan normal janin, dan
pemulihan paska partum (nifas).
c. Sistem kekebalan
Mningkatkan PH sekresi vagina wanita hamil mebuat wanita
tersebut lebih rentan terhadap infeksi vagina. Sister pertahanan
tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar
imunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah.
Imunoglobulin G (IgG) merupakan komponen utama dari
imunoglbulin janin didalam uterus dan neonatal dini. IgG
merupakan satu-satunya imunoglobulin yang dapat menempu
plasenta sehungga imunitas pasif akan diperoleh oleh bayi.
kekebalan ini dapat melindungi bayi dari infeksi selanjutnya.
d. Sistem perkemihan
Pada terimester I kandng kemih tertekan oleh pembesaran
uterus, didesahkan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh sehingga sering timbul kencing. Ukuran ginjal
sedikit bertambah besar selama kehamilan panjangnya
bertamba 1-1,5cm, volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml
pada wanita yang tidak hamil. Laju filtrasi glomerulus (glomerular
filtration rate/GFR) dan aliran plasma ginjal (renal
plasmaflow/RPF) menigkat pada awal kehamilan. Hemodelusi
menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga
membentukan urin akan bertambah.
Pada trimester II, kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari
panggl ke arah abdomen. Uretra memnajang sampai 7,5 cm
karena kandung kemih bergeser ke arah atas. Kongesti panggul
pada masa hamil ditujukan oleh hiperemia kandung kemih dan
uretra. Peningkatan vaskularisasi dari vesika urinaria
menyebabkan mukosanya hiperemia dan menjadi mudah
berdarah bila terluka. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal
ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1,500
ml. Pada saat yang sama pembesaran utrus menekan kandung
kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung
kemih hanya berisi sedikit urin.
Pada trimester III kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan
sering kencing dan timbul lagi karena kandung kencing mulai
tertekan kembali. Disamping itu, terdapat pula poliuri. Poliuri
disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah diginjal
pada kehamilan, sehingga laju filtrasi glomerulus dan renal
plasma flow juga menigkat sampai 69%. Reabsorpsi tubulus
tidak berubah sehingga produk-produk ekskresi seperti urea,
asam urat, glukosa, asam amino, asam folik lebih banyak yang
dikeluarkan. Pada ekskresi akan dijumpai kadar asam amino dan
vitamin yang larut air lebih banyak.
e. Sistem pencernaan
Perubahan ras atidak enak di uluh hati disebabkan karna
perubahan posisi lambung seiring dengan makin membesarnya
uterus, lambung dan usus akan tergeser dan terjadi aliran asam
lambung ke esofagus bagian bawah. Perubahan yang terjadi
pada sistem pencernaan dipengaruhi oleh peningkatan hormon
progesteron.
Gusi akan menjadi lebih hiperemesis dan lunak karena retensi
cairan intraseluler yang disebabkan oleh progesteron. Dengan
demikian, dengan trauma sedang saja bisa menyebabkan
perdarahan. Epulis selama kehamilan akan muncul.
f. Sistem kardiovaskular
Selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan luar bisa pada
jantung dan sirkulasi. Perubahan ini terjadi pada depan minggu
pertama kehamilan.
Pada akhir trimester I mulai terjadi palpitasi karena pembesaran
ukuran serta bertambahnya cardiak output. Sirkulasi darah ibu
dalam kehamilan di pengaruhi oleh adanya sirkulasi keplasenta,
uterus membesar dengan pembuluh-pembuluh darah membesar
pula, mamae dan alat-alat lain yang memang berfugsi berlebihan
dalam kehamilan.
g. Sistem muskuloskeletal
Perubahan yang terjadi pada sistem muskuloskeletal ibu hamil di
pengaruhi oleh hormonnal. Pada trimester I tidak banyak
perubahan pada muskuloskeletal. Akibat peningkatan hormon
estrogen dan progesteron, terjadi relaksi jaringan ikat, kartilago,
dan ligamen juga meningkatkan jumlah cairan sinovialnya.
Fleksibilitas dan mobilitas persendian meningkat keseimbangan
kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila
asupan nutrisinya terpenuhi tulang dan gigi biasanya tidak
berubah pada kehamilan yang normal.
Pada terimester II dan III hormon progesteron dan hormon
relaksing menyebabkan relaksi jaringan ikat dan otot hal ini
terjadi maksimal pada 1 minggu kehamilan. Proses relaksasi ini
memberikan kesempatan pada panggul untuk meningkatkan
kapasitasnya sebagai persiapan proses persalinan.
h. Sistem integumen
Hiperpigmentasi terjadi pada hampir 90%
wanita.hiperpigementasi biasanya lebih mencolok pada mereka
yang berkulit gelap. hiperpigmentasi ini sering terjadi pada
trimester III. pada kulit terjadi perubahan diposit pigmen dan
hiperpigmentasi karena pengaruh melanocyte stimulating
hormone (MSH) yang meningkat.
i. Sistem metabolisme
Perubahan metabolisme pada kehamilan adalah sebagai berikut.
1. Metabolisme basal (basal metabolic rate/BMR) naik sebesar
15-20% dari semula, terutama pada trimester ketiga.
2. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq
per liter menjadi 145 mEq per litrt disebabkan hemodelusi
darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
3. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk
pertumbuhan dan perkembanggan janin,perkembangan organ
kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan
protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau sebutir telur
ayam sehari.
4. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
5. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil adalah sebagai berikut:
a. Kalsium 1,5 gram setiap hari,30-40 gram untuk pembentukan
tulang janin.
b. Fosfor rata-rata 2 gram dalam sehari.
c. Zat besi 800 mg atau 30-50 mg per hari.
d. Air,ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi
retensi air.
j. Sistem pernapasan
Wanita hamil bernapas lebih cepat dan dalam karena
memnbutuhkan lebih banyak oksigen untuk janin dan ibunya
sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan
konsumsi oksigen meningkat 20% diperkirakan efek ini
disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron.
k. Sistem persarafan
Pada trimester I perubahan pada sistem persarafan yang terjadi
adalah sebagai berikut.
1. Perubahan pada sensitivitas penciuman dan rasa.
2. Perubahan pada telinga, hidung,dan laring terjadi karena
perubahan gerak cairan dan permeabilitas pembuluh darah.
3. Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan, dan bahakan pingsan
(sinkop)sering terjadi pada awal kehamilan
Pada trimester II perubahan pada sistem persarafan yang terjadi
yaitu sebagai berikut:
1. Nyeri kepala bisa terjadi karena kecemasan,sinusitis, migrain,
dan gangguan penglihatan.
2. Pusing berkunang-kunag disebabkan oeleh/supine
hypotensive syindrome (vena cava sindromi) ketidakstabilan
vaso motor dan hipotensi postural,khususnya setelah duduk
atau berdiri dengan periode yang lama.
3. Masalah neuromoskular seperti kram otot/ tetani akibat
kekurangan kalsium(hipoklasemia).
4. Kram tunkai karena pembesaran uterus menekan pembuluh
dara dipanggul mengganggu srikulasi dan persarafan di kaki.
5. Meralgia paresthetica (kesakitan,mati rasa,berkeringat,terasa
gatal didaerah paha).bisa disebabkan oleh tekanan uterus
pada saraf kutan lateral femoral.
Pada trimester III terjadi perubahan pada sistem persarafan,
antara lain sebai berikut:
1. Lordosis dorsol lumbal menyebabkan nyeri akibat tarikan pada
saraf atau kompresi akar saraf .
2. Akroestesia (kesemutan, baal, kaku, dan gatal ditangan) yang
timbul akibat posisi bahu yang membungkuk. Keadaan ini
berkaitan dengan sekmen fleksus brakialis. Hal ini dapat
dihilangkan dengan menyokong bahu dengan bantal pada
malam hari dan menjaga postur tubuh yang baik selama siang
hari.
3. Edema yang melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan
carpal tunnel syndrome yang menimbulkan peresaan terbakar,
gatal dan sakit di tangan (biasanya di jempol dan tiga jari
pertama) sakitnya bisa sampai dipergelangan tangan yang
naik ke lengan bagian bawah dan kadang-kadang sampai
kepundak, leher dan dada.
l. Kenaikan berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan sebagian besar di
akibatkan oleh uterus dan isinya payudara, serta peningkatan
volume darah dan cairan ekstraseluler ekstravaskuler. Pengaruh
dari hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan
hormon progesteron yang menyebabkan tubuh menahan air.
Selain itu, diakibatkan oleh perubahan metabolik yang
menyebabkan pertambahan cairan seluler, penumoukan lemak,
dan protein baru untuk cadangan ibu. Kenaikan berat badan
trimester I lebih kurang 1 kg. Pada penulis kenaikan BB selama
trimester I yaitu 1,5 kg yakni sebelum hamil 44 kg dan saat
trimester I yaitu 45,5 kg.
Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering
dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat badan lahir
rendah. Sementara berat badan berlebih (overweight)
meningkatkan resiko atau komplikasi dalam kehamilan.
Penambahan BB selama hamil dan perkembangan janin
berhubungan dengan BB dan TB ibu sebelum hamil (BMI/IMT).
Penilaian indeks masa tubuh (IMT) di peroleh dengan
memperhitungkan berat badan sebelum hamil dalam kilogram
dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat. Indikator penilaian untuk
IMT adalah sebagai berikut.

Tabel penilaian IMT

Nilai IMT Kategori

Kurang dari 20 Underweight/dibawah normal

20-24,9 Desirable/normal

25-29,9 Moderate obesity/gemuk/lebih normal

Lebih dari 30 Severe obesity/sangat gemuk

Contoh:
Berat badan sebelum hamil 44 kg dan tinggi badan 160 cm
sehingga

44
=17 ,2
2 ,56 x 2, 56

Kesimpulannya adalah underweight dibawah normal

Tabel klasifikasi BB ibu hamil berdasarkan BMI

Klasifikasi berat badan BMI Penambahan berat


(BB) badan

Berat badan kurang ≤ 18,50 ± 12-15 kg

Berat badan normal 18,50-24,99 9-12 kg

Berat badan lebih ≥ 25,00 6-9 kg

Pra-obesitas (sedikit 25,00-29,99 ± 6 kg


gemuk)

Obesitas ≥ 30,00 ± 6 kg

C. Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan

Perubahan psikologis ibu hamil trimester I

1. Ketidakyakinan atau ketidakpastian


Pada trimester I, setiap wanita memiliki tingkat reaksi yang
bervariasi terhadap ketidaknyakinan kehamilannya dan terus
berusaha untuk mencari kepastian bahwa dirinya hamil.
2. Ambivalen
Ambivalen merupakan perasaan yang saling bertentangan, suatu
konflik perasaan yang bersifat simultan, seperti cinta dan benci
terhadap seseorang, sesuatu, atau keadaan.
3. Perubahan seksual
Pada trimester I hasrat seksual setiap ibu hamil berbeda-beda,
bervariasi antar setiap individu.ada yang mengalami peningkatan
seksual tetapi sebagian besar mengalami penurunan libido. Hal
ini karena selama trimester I mengalami mual muntah, letih, rasa
cemas, dan khawatir. Faktor lain berasal dari rasa takut terjadi
keguguran sehingga mendorong kedua pasangan untuk
menghindari aktifitas seks.
4. Fokus pada diri sendiri
Pada trimester I, pikiran ibu berfokus pada dirinya sendiri. Ibu
merasa bahwa janin merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari diri ibu. Kondisi ini mendorong ibu-ibu hamil untuk
menghentikan rutinitasnya yang penuh tuntutan sosial dan
tekanan agar dapat menikmati waktu kosong tanpa beban,
sehingga banyak waktu yang dihabiskan untuk tidur.
5. Perubahan emosional
Perubahan emosional pada trimester I ditandai dengan adanya
penurunan kemauan seksual karena letih dan mual, perubahan
suasana hati, seperti depresi atau khawatir. Ibu mulai berpikir
mengenai bayi dan kesejahteraannya serta kekhawatiran pada
bentuk penampilan diri yang kurang menarik.
6. Goncangan psikologis.
Menurut kumar dan Robson (1978) diperkirakan ada sekitar 12%
wanita menderita depresi ( kecewa, menolak, gelisah, dan
murung) terutama pada mereka yang tidak menginginkan
kehamilannya. Depresi pada trimester I cenderung terjadi pada
tahapan aktifitas yang dilalui seorang ibu dan mencapai
perannya (taking of stage).
7. Stres
Kemungkinan stres yang terjadi pada kehamilan trimester I bisa
berdampak negatif dan positif, yakni hal ini dapat memengaruhi
perilaku ibu. Terkadang stres tersebut bersifat intrinsik dan
ekstrinsik. Stres intrinsik berhubungan tujuan pribadi ibu, yakni
dia berusaha untuk membuat kesempurna mungkin kehidupan
pribadi dan kehidupan sosialnya.

Perubahan psikologis ibu hamil trimester II

Pada trimester II ini tubuh ibu sudah terbiasa dengan perubahan


kadar hormon selama kehamilan dan rasa tidak nyaman karena hamil
pun sudah berkurang. Ibu sudah menerima kehamilannnya, sehingga
kecemasan dan rasa tidak nyaman sudah berkurang dan menghilang
serta napsu makan ibu sudah kembali seperti biasa.

Pada trimester II ibu lebih mencari perhatian suami dari pada


perhatian orang tuanya. Ibu merasa bahwa bayi yang di
kandungannya sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya,
kesadaran yang baru ini menimbulkan perubahan untuk lebih
memusatkan perhatian pada dirinya

Perubahan psikologis ibu hamil trimester III

Trimester III sering kali disebut periode penantian atau menunggu dan
waspada kerena saat ini ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran
bayinya. Pada trimeter III ibu terlihat rapuh. Sangat takut akan
kematian, baik terhadap dirinya sendiri maupun bayinya dan takut
kalau bayinya dilahirkannya tidak normal.

1. Rasa tidak nyaman


Akibat kehamilan akan timbul kembali pada trimester III dan
banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Di samping itu,
ibu mulai merasa sedih karena akn berpisah dari bayinya dan
kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil
sehinnga ibu membutuhkan dukungan dari suami, keluarga dan
bidan.
2. Perubahan emosional
Perubahan emosional trimester III terutama pada bulan-bulan
terakhir kehamilan, biasanya gembira bercampur takut karena
telah mendekati persalinan. Rasa kekahwatirannya terlihat
menjelang melahirkan, takut apakah bayinya lahir sehat dan
cemas akan melaksanakan peran baru setelah persalinan.
Bentuk-bentuk gangguan psikologis pada masa hamil
1. Tekanan batin
Penyebab tekanan batin bisa berasal dari akibat perasaan
terpisah dengan pasangan atau orang tuanya, adanya
tantangan (konflik) terhadap kebtuhannya, perasaan tidak
berarti, tidak ada tujuan hidup, minimnya kehidupan rohani, rasa
bersalah, penderitaan berat, kematian salah satu anggota
keluarga, dan reaksi marah kepadaa Tuhan.
2. Perasaan kecewa
Fakto-faktor penyebab adanya perasaan kecewa pada ibu-ibu
hamil iayalah sikap, baik itu tindakan suami atau keluarga
besarnya yang dianggap kurang menyenangkan (menyakiti
perasaan)
3. Depresi
Depresi merupaka gangguan mood (suasana hati) yang muncul
dari satu dan empat wanita yang sedang hamil.
4. Stres
Pemikiran yang negatif dan perasaan takut selalau menjadi akar
penyebab terjadinya reaksi stres. Stres selama hamil
memengaruhi perkembangan fisiologis dan psikologis bayi yang
dikandungannya. Sebaliknya, ibu hamil yang selalu berpikir
sehat dan positif akan membantu pembentukan janin,
penyembuhan internal, dan memberikan nutrisi psikis yang
sehat bagi bayi.

5. Insomnia (sulit tidur)


Sulit tidur adalah gangguan tidur yang diakibatkan gelisah atau
perasaan tidak tenang, kurang tidur atau sama sekali tidak
bidsa tidur
6. Perasaan tidak berarti (tidak ada tujuan)
Ciri-cri ibu hamil yang menggalami perasaan tidak berarti
iayalah sikap sinisme, adanya keinginan untuk mengakhiri
hidup, mempertanyakan akan penderitaannya, perasaan tidak
berguna, gangguan aktifitas seksual, dan adanya keingginan
untuk terus merusak diri sendiri
7. Rasa malu (bersalah)
Perasaan malu atau bersalah keinginan untuk menghapus
peristiwa yang pernah terjadi, berusaha mengulang kembali
masa sebelum hamil bisa dikarenakan kehamilannnya tidak di
inginkan
Peran bidan dalam menangani perubahan psikologis pada ibu hamil
trimester I II dan III
1. Mempelajari keadaan lingkungan penderita
Ibu hamil yang selalu memikirkan masalah keluarga, keuangan,
dan pekerjaan dapat menimbulkan depresi dan
penanggulangan.
2. Memberikan informasi dan pendidikan kesehatan (KIE)
a. Mengurangi pengaruh yang negatif
Bagi ibu hamil kecemasan dan ketakutan sering ditimbulkan
oleh informasi yang tidak benar mengenai proses kehamilan
dan persalinan serta pengalaman persalinan yang lampau.
b. Memperkuat pengaruh yang positif
Bidan dapat memberikan dukungan mental dan penjelasan
tentang kebahagiaan akan mempunyai anak dengan
pendekatan komunikasi terapeutik.
3. Menganjurkan dan mengajarkan senam hamil untuk
memperkuat otot-otot dasar panggul, melatih pernapasan,
teknik mengejan yang baik, dan latihan-latihan relasi agar ibu
hamil meiliki rasa percaya diri dalam mengghadapi persalinan
dan lebih tenang
4. Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin
Bidan dapat mengenalkan ruang bersalin, alat-alat kebidanan,
dan kompetensi tenaga kesehatan yang akan menanggani
persalinannya agar ibu hamil tenang dalam menggahadapi
proses persalinan.

D. Tanda-tanda pasti kehamilan.

Tanda pasti kehamilan merupakan sekumpulan tanda objektif yang


terdapat di tubuh ibu hamil hasil pemeriksaan tenaga kesehatan
yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis pasti
kehamilan. Hal yang termasuk tanda pasti kehamilan yaitu sebagai
berikut

1. Ibu merasa gerakan janin di dalam perutnya. Sebagian besar


ibu mulai merasakan janin pada usia kehamilan 20 minggu pada
multipara karena telah berpengalaman pada kehamilan yang
lalu.
2. Denyut jantung janin
Denyut jantung bayi (DJJ) secara objektif dapat di dengarkan
atau di ketahui oleh pemeriksa dengan menggunakan
instrumen, yaitu sebagai berikut
a. Di dengar dengan stetoskop – menore leanec pada
kehamilan dengan usia 18-20 minggu
b. Di cetak dan didengar alat dopler pada usia kehamilan 16
minggu
c. Di cetak dengan alat atau foto elektrokardiogram pada
kehamilan denga usia 12 minggu
3. Pada pemeriksaan rontgen terlihat gambaran rangka janin.

E. Tanda-tanda kehamilan

Tanda-tanda tidak pasti dalam kehamilan (presumptif)

1. Amenorhe/tidak menstruasi
2. Mual atau ingin muntah/nausea (enek) dan emesis (muntah)
3. Mengidam
4. Pingsan
5. Anoreksia (tidak ada napsu makan)
6. Mammae menjadi tegang dan besar
7. Sering buang air kecil (frekuen urination)
8. Varices
9. Perubahan bentuk tubuh
10. Munculnya bercak darah atau flek yang di kuti kram perut
11. Pusing dan sakit kepala (headaches)
12. Rasa lelah dan mengantuk berlebihan (fatigue)
13. Sembelit
14. Sering meludah (hipersalivasi)
15. Perubahan mood/perasaan mudah sensitif
16. Sakit pinggang
Tanda tanda gejala kehamilan palsu/pseudocyesis

Pseudocyesis (kehamilan palsu) merupakan suatu keyakinan dalam


diri seorang wanita yang menginginkan kehamilan. Tanda-tanda
kehamilan palsu dapat berlagsung selama beberapa minggu,
sembilan bulan, atau bahkan beberapa tahun. Adapun tanda-tanda
kehamilan palsu sebagai berikut

1. Gangguan menstruasi
2. Perut membesar
3. Payudara membesar dan tegang, hiperpigmentasi dan mungkin
keluar ASI
4. Merasakan pergerakan janin
5. Mual dan muntah
6. Kenaikan berat badan
Untuk menentukan apakah seorang wanita mengalami
kehamilan palsu atau tidak, tenaga kesehatan dapat melaukan
pemeriksaan USG, palpasi abdomen, dan rotgen
F. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
 Tes HSG (Tes Urin Kehamilan)
Test pack adalah alat untuk menguji kehamilan, apakah hasilnya
positif hamil atau negatif alat ini berbentuk stik, cara kerjanya
dengan mendeteksi perubahan kadar hormon HSG (Human
Chronic Gonadotropin) yang terdapat dalam urin atau air kencing
ibu hamil
 Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan USG dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebagai berikut
1. Pemindaian pertama (dating scan) -8 sampai 14 minggu
Fungsi pada pemindaian pertama ini adalah untuk memprediksi
hari perkiraan lahir (HPL) berdasarkan ukuran janin. Pada
pemindaian pertama ini, juga dapat mencakup pemindaian
nuchal translucency (NT), yang merupakan bagian dari
pendektesian untuk Down syndrome atau sindrom down
2. Pemindaian kedua (anomaly scan) -18 sampai 21 minggu
Pemindaian kedua disebut juga pemindaian pertengahan
kehamilan. Pada pemindaian ini untuk memeriksa kelainan
struktur (anomali) pada janin.
G. Palpasi abdomen
Hasil dari pemeriksaan leopold ini berupa presentasi atau bagian janin
yang terdapat di atas pelvik. Pemeriksaan leopold terdiri atas empat
manuver
a. Leopold I/Manuver I
Tujuan dilakukannya pemeriksaan leopold I adalah sebagai
berikut
1. Untuk mengidentifikasi bagian janin yang ada di fundus uteri,
kepala, atau bokong
2. Untuk mengetahui TFU
3. Temuan berupa presentasi janin. Dengan leopold I ini juga
dapat mengidentifikasi bagian janin yang terdapat di atas pintu
atas panggul (PAP). Umumnya presentasinya adalah kepala
(head first) atau bokong (pelvis first).

Rumus McDonald’s

a. Usia kehamilan (hitung bulan) =TFU (cm) x 2/7 (atau +3,5)


b. Usia kehamilan (hitung minggu)= TFU (cm) x 8/7

b. Leopold II/Manuver II
Tujuan di lakukannya pemeriksaan leopold adalah sebagai
berikut
1. Untuk mengindentifikasi bagian janin yang ada disebelah
kanan atau kiri ibu
2. Normalnya ditemukan bagian punggung janin di sebelah
kanan atau kiri ibu yaitu terasa rata, datar, keras, dan
memanjang
3. Temuan berupa posisi janin (punggung kanan [PUKA] atau
punggung kiri [PUKI] ). Pada manuver ke II ini dapat juga
diketahui dan di temukan letak janin selain puka/puki yaitu
letak lintang

c. Leopold III/Manuver III


Tujuan dilakukannya pemeriksaan leopold III adalah sebagai
berikut
1. Untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah uterus/
atau di atas simpisis (PAP)
2. Temuan berupa bagian presentasi janin
d. Leopold IV/Manuver IV
Tujuan dilakukannya pemeriksaan leopold IV yaitu sebagai
berikut
1. Untuk mengetahui apakah kepala janin sudah masuk pintu
atas panggul (PAP) atau belum
2. Temuan berupa seberapa jauh kepala janin sudah masuk
PAP (konvergen, divergen, dan perlimaan)
H. Mendengarkan denyut jantung janin (DJJ)
 Pengertian
Pemeriksaan DJJ adalah memriksa dengan cara
mendengarkan/auskultasi dan menghitung denyut jantung janin
selama satu menit penuh dengan bantuan alat Leanec,Dopller, dan
atau CTG (carddiotocography). Sebuah penelitian menyatakan
bahwa detak jantung janin yang normal berkisar antara
120-160x/menit. Data ini diperoleh dari penelitian dari tahun 2000-
2007 di jerman
 Cara/langkah mendengarkan DJJ
Pada penggunaan leanec, Doppler, dan CTG pertama kali kita
sebagai pemeriksa harus menentukan posisi punktum maksimum
didaerah punggung janin yang telah di tentukan pada saat
pemeriksaan leopold, yaitu apakah presentasi janin kepala,
melintang ataukah sungsang. Setelah mengetahui posisi janin kita
dapat menentukan punggung janin, maka punktum maksimum
dapat di ketahui . misalnya janin dengan presentasi kepala
punggung kiri , maka punktum maksimum berada di bawah pusat
kiri ibu. Kemudian sambil meletakkan stetoskop, leanec, atau CTG
didaerah punggung janin. Pada gemeli akan terdengar dua
ounktum maksimum dengan frekuensi yang berbeda.
 Alat pemeriksa denyut jantung janin
Alat yang di gunakan untuk memeriksa denyut jantung janin adalah
sebagai berikut.
1. Auskultasi periodik seperti fetoskop di gunakan pada kehamilan
dengan usia 18-20 minggu, stetoskop pinard/laenec 18-20
minggu,stetoskop ultrasonografi doppler 12 minggu.
2. Elektronic fetal monitoring yaitu alat eksternal (transduser
ekternal) dan alat internal (elektroda spiral dan kateter tekanan
intrauterin)

Fetal doppler digunakan bersamaan dengan prosedur


USG,sedangkan CTG mendeteksi detak jantng janin saat keadaan
rahim telah berkontraksi, biasa di gunakan menjelang atau pada
saat persalinan.bila terdengar suara detak, maka untuk
memastikan apakah yang terdengar itu denyut jaantung janin,
detak ini harus di sesuaikan dengan detak nadi ibu.

 Frekuensi denyut jantuung


Frekuensi pada denyut jantung janin yaitu sebagai berikut
1. Bradikardi yaitu frekuensi denyut jantung janin yang kurang dari
110x/menit.keadan ini di anggap sebagai tanda ahir hipoksia
janin. Penyebabnya:hipoksia janin tahap lanjut, obat-obatan
beta-adrenergetik (propanolol:anestetik untuk blok epidural,
spinal,kaudal,dan pudendal),hipotensi pada ibu, kompresi tali
pusat yang lama, blok jantung kongenital pada janin.
2. Takikardia yaitu frekuensi denyut jantung janin yang lebih dari
160x/menit.keadan ini di anggap sebagai tanda awal hipoksia
janin. Penyebabnya:hipoksia janin dini,demam pada ibu,obat-
obatan para sipatik(atropin,hidroksisin), obat-obatan beta-
simpatomimetik(ritrodon,isoksuprin), amnionitis, hiprtiroid pada
ibu, anemia pada janin , gagal jantung pada janin, dan aretmia
jantung pada janin.
 Manfaat/tujuan mendengarkan DJJ
Manfaat dari mendengarkan denyut jantung janin yaitu dapat di
ketahuinya hal berikut.
1. Tanda pasti kehamilan.
2. Anak hidup.
3. Presentasi janin
4. Posisi janin(kedudukan punggung)
5. Sikap janin
6. Adanya janin kembar
7. Kedan janin.

I. Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan

Status kesehatan
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan den gan status kesehatan atau
penyakit yang di alami ibu hamil yaitu sebagai beriku.
1. Penyakit yang di maksut di sini adalah komplikasi akibat
langsung kehamilan.contohnya hiperemesis gravidarum atau
HEG, pre-eklamsia/eklamsia,postmatur, kehamilan ektopik,
kelainan plasenta, dan HAP.
2. Penyakit atau kelainan yang tidak langsunng berhubungan
dengan kehamilan.terdapat hubungan timbal balik yakni
penyakit yang di derita sebelum kehamilan ini dapat
memperberat serta mempengaruhi kehamilan atau penyakit ini
dapat di perberat oleh kehamilan,misalnya seperti hal berikut.
a .kelaina alat kandungan, varises vulva,kelainan bawaan,edema
vulva,hematoma vulva,penyakit kelamin,dan sebagainya.
b .penyakit kardiovaskular dan darah, misalnya penyakit jantung,
hipertensi, kelainan pembekuan darah, dan sebagainya
c. penyakit saliran napas, misalnya influensa, bronkitis , pneumonia,
asmabronkial, TB paru.
d. penyakit traktus digestivus, misalnya ptialisme,karies
ginggivitis,pirosis,dan ileus.
e. penyakit menular lai, misalnya capak, parutitis, malaria, dang lain-
lain.
f.. penyakit hepar dan prankeas.
g.penyakit ginjal dan saluran kemih
h.penyakit endokrin.
i.penyakit saraf

 Gaya hidup
Beberapa contoh gaya hidup dapat merugikan kesehatan ibu hamil,
misalnya merokok, kebiasaan bagadang, dan konsumsi narkotika,
psikotropika, dan sat adiktif lainya (NAPZA).
1. Subtance abuse (penyala gunaan bahan)
Adalah obat-obat yang di larang untuk di konsumsi ibu hamil
karna dapat mengganggu dan membahayakan pertumbuhan
janin.
Gejala-gejala gangguan psikologi akibat subtance abuse antara
lain sebagai berikut.
A. Gangguan dalam sosialisasi, biasanya tumbuh dengan kepirbadian
yang tertutup
B. Gelisah.
C. Sifat lekas marah
D. Halusinasi
E. Euforia(ketagihan dan oferdosis)
F. Paranoid stres.
2. Perokok
Akibat merokok pada ibu hamil dapat menyebabkan janin
kekuranagan oksigen dan nikotin dapat menembus plasenta
masuk ke dalam tubuh bayi.merokok dapat menyebabkan
keguguran, kelahiran prematur, BBLR,bahkan kematian janin.
3. Hamil di luar nika adalah hamil yang tidak di harapkan.

 Status gizi
Status gizi merupakan hal yang perlu di perhatikan pada masa
kehamilan karna sangat berpengaruh terhadap kesehatan ibu
hamil, pertumbuhan,dan perkembangan ibu hamil.
 Faktor psikologi
Faktor psikologis mempengaruhi pada ibu hamil adalah sebagai
berikut
1. Stresor internal
Stresol internal adalah pemicu stres yang berasal dari ibu
hamil sendiri
2. Stresor ekterna
Stresor eksternal adalah yang berasal dari luar yaitu seperti
masalah ekonomi,konflik keluarga, dantekanan dara
lingkungan.
3. Dukungan keluarga
4. Partner abuse/kekerasan yang di lakukan oleh suami
Kekerasan yang di lakukan oleh suami sangat berpengaruh
kepada proses kehamilan kekerasan tersebut dapat berupa.
a. Kekerasan emosional
b. Kekerasan psikologis
c. Kekerasan seksual yang dapat menyebabkan rasa nyeri
dan trauma fisik
d. Kekerasan fisik
 Efek kekerasan pada ibu hamil dapat berdampak langsung maupun
tidak langsung.
Bentuk langsung yaitu sebagai berikut
a. Trauma,misalnya napsu makan yang menurun, kesulitan untuk
tidur (insomia), dan peningkatan frekuensi merokok,serta
meminum alkohol.
b. Kerusakan fisik, dapat terjadi pada ibu dan janin, misalnya
solisio plasenta, fraktur tulang, ruptur uteri dan perdarahan.
Bentik yang tidak langsung sebagai berikut.
a. Reaksi emosional dan perasaan tertekan berupa
peningkatan kecemasan, muncul gangguan rasa tidak aman,
dan nyaman pada ibu hamil.
b. Depresi, dapat berpengaruhi pada pertumbuhan dan
perkembangan janinnya serta rentan terhadap penyakit.
 Faktor lingkungan sosial budaya, dan ekonomi
1. Kebiasaan adat istiadat
Ada beberapa kebiasan adat istiadat yang dapat merugikan
kesehatan ibu hamil.

2. Fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menentukan
kualitas pelayanan untuk ibu hamil. Deteksi dini terhadap
kemungkinan adanya penyulit akan lebih cepat dan tepat
dilaksanakan tenaga kesehatan,sehingga pengambilan langkah
antipasif akan cepat terlaksana.

3. Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi terbukti sangat mempengaruhi terhadap
kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil
dengan tingkat sosial ekonomi yang baik, otomatis akan
mendapatkan kesejatraan fisik dan psikologis yang baik pula.
Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya
sebagai seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi
ekonomi yang lemah maka ia akan mendapatkan banyak
kesulitan. Terutama masalah pemenuhan kebutuhan primer.

4. Kekerasan dalam kehamilan


Terjadinya kekerasan dalam kehamilan akan sangat
mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi. Tekanan psikologis
yang dialami oleh ibu akan membawa dampak yang sangat
tidak baik bagi bayinya.

5. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat berperan dalam
kualitas perawatan bayinya. Penguasaan pengetahuan erat
kaitannya dengat tingkat pendidikan seseorang. Penelitian
menunjukan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka
semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu. Pada ibu
hamil dengan tingkat pendidikan yang rendah kadang ketika
tidak mendapatkan cukup informasi mengenai kesehatannya,
maka ia tidak tau mengenal bagaimana cara melakukan
perawatan kehamilan yang baik.
6. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang akan menggambarkan aktifitas dan tingkat
kesejatraan ekonomi yang akan di dapatkan. Hasil penelitian
juga menujukan bahwa ibu yang bekerja mempumyai tingakat
pengetahuan yang lebih baik dari pada ibu yang tidak
bekerja,karena pada ibu yang bekerja akan banyak memiliki
kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain.

 KEBUTUHAN FISIK PADA IBU HAMIL TRIMESTER I, II, DAN III

1. Oksigen
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek
napas. Hal ini disebabkan karena diafragma tertekan akibat
membesarnya rahim. Kebutuhan oksigen meningkat sekitar 15-
20% dalam kehamilan. Ibu hamil sebaiknya tidak berada di tempat-
tempat yang terlalu ramai dan penuh sesak, karena akan
mengurangi masukan oksigen.

2. Personal hygiene
Kebersihan diri selama kehamilan penting untuk dijaga oleh
seorang ibu hamil. Personal hygiene yang buruk dapat berdampak
pada kesehatan ibu dan janin.
1. Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok gigi, dan ganti pakaian
minimal dua kali sehari.
2. Menjaga kebersihan alat genetal dan pakaian dalam sesering
mungkin karena selama hamil keputihan pada vagina meningkat
dan jumlahnya bertambah banyak di sesbabkan kelenjar leher
rahim bertambah jumlahnya akibat pengaruh hormonal.
3. Menjaga kebersihan payudara
3. Pakaian
Pakaian yang baik bagi wanita hamil adalah longgar, nayaman, dan
mudah di kenakan. Gunakan BH sesuai ukuran payudara dan
mampu menyangga seluruh payudara. Untuk kasus kehamilan
menggantung, perlu disangga dengan stagen atau kain bebat di
bawah perut, sebaiknya tidak memakai sepatu tumit tinggi.

4. Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada trimester I dan III
kehamilan. Sementara frekwensi buang air besar menurun akibat
adanya konstipasi. Kebutuhan ibu hamil akan rasa nyaman
terhadap masalah eliminasi juga perlu mendapat perhatian.
Gunakan pembalut /pantyliner untuk mencegah pakaian dalam
yang basah dan lembab karena sering kencing dan atau sering
mengganti pakaian dalam. Setiap habis BAB dan BAK haruslah
cebok dengan benar.

5. Seksual
Wanita hamil akan tetap melakukan hubungan seksual dengan
suaminya sepanjang hubungan seksual tersebut tidak menganggu
dan membahayakan kehamilannya. Ada beberapa tips untuk
wanita hamil yang ingin berhungan seksual dengan suaminya, yaitu
sebagai berikut.

1. Pilihan posisi yang nyaman dan tidak menyebabkan nyeri


bagi wanita hamil.
2. Sebaiknya gunakan kondom, karena prostaglandin yang
terdapat dalam semen bisa menyebabkan kontraksi pada
uterus.
3. Lakukanlah dalam frekwensi yang wajar, kurang lebih 2-3
kali seminggu.
 Macam-macam posisi yang aman buat ibu hamil adalah sebagai
berikut
1. Doggy style
2. Posisi berdiri
3. Posisi menyamping
4. Posisi berbaring
6. Mobilisasi/ body mekanik
Pertumbuhan rahim yang membesar akan menyebabkan
peregangan ligamen-ligamen atau otot-otot, sehinga pergerakan
ibu hamil menjadi terbatas dan kadang kala menimbulkan rasa
nyeri. Mobilisasi dan body mekanik untuk ibu hamil harus
memperhatiak cara-cara yang benar antara lain sebagai berikut.
1. Latihan/senam ibu hamil agar otot-otot rileks.
2. Tidak melakukan gerakan tiba-tiba/spontan.
3. Tidak mengangkat secara langsung benda-benda yang cukup
berat, jongkoklah terlebih dahulu baru kemudian mengangkat
benda tersebut.
4. Apabila bangun tidur,miring dulu baru kemudian bangkit dari
tempat tidur

7. Senam hamil
Senam hamil adalah terapi latihan gerak/fisik yang sanggat
berguna bagi ibu hamil dalam mempersiapkan fisik atau mentalnya
agar persalinan berlangsung aman dan spontan. Keuntungan
senam hamil adalah sebagai berikut.
1. Melenturkan otot.
2. Memberikan kesegaran.
3. Meningkatkan self-esteem dan self-image.
4. Sarana berbagi informasi.
5. Mengurangi kejang kaki/kram.
6. Mengurangi pembengkakan/edema.
7. Memperbaiki sirkulasi darah
8. Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan

8. Olaraga
Olaraga yang dapat dilakukan ibu hamil
1. Jalan kaki
2. Renang
3. Sepeda statis

9. Relaksasi/istirahat
1. Yoga
2. Tidur
3. Mendengarkan musik
4. Meditasi dan berdoa
5. Pijat

10. Imunisasi
Imunisasi tetanus toxoid (TT) adalah pemberian kekebalan tubuh
pada ibu hamil agar janin terhindar dari tetanus. Imunisasi TT
diberikan pada orang berikut :
1. seorang calon pengantin, sebelum hamil dan pada saat hamil
2. ibu hamil minimal mendapat imunisasi TT 2 kali

11. Traveling
1. . umumnya perjalanan jauh pada kehamilan trimester I dan II
di anggap cukup aman bergantung pada kondisi ibu dan
janin.
2. menjaga posisi yang nyaman selama perjalanan agar
peredaran darah tetap lancar.
3. apabila menggunakan pesawat udara, ada resiko terhadap
janin antara lain : adanya bising dan getaran dari pesawat
serta dehidrasi karena kelembapan udara yang rendah,
turunnya oksigen karena perubahan tekanan darah, dan
radiasi kosmik pada ketinggian 30 ribu kaki

12. penilaian keadaan janin


untuk memantau kesejahteraan janin, mendeteksi kelainan dan
kegawatdaruratan pada janin dapa di lakukan dengan cara berikut
1. USG
2. Amioskopi
3. nonstres test (MST)
4. oksitosin challenge
5. menghitung gerakan janin
6. menentukan secara spektroskopik kadar bilirubin
7. kadar kreatinin
8. kadar enzim alkali fosfatase total dan kadar alkali fosfatase tahan
panas (head stable alkaline phosphatase/ HSAP)
9. Perbandingan lesitin-stingomi
10 persiapan persalinan
1. tempat persalinan
2. memilih tenaga kesahatan terlatih/ pemilihan tenaga penolong
persalinan
3. dana/sumber biaya untuk persalinan
4. pendamping persalinan
5. transportasi untuk menuju ketempat pelayanan kesehatan

11.perlengkapan dan peralatan yang diperlukan ibu dan bayi yang suda
ada

12. mengetahui tanda bahaya dalam kehamilan

Kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang


normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang di
lakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya resiko ini yaitu
melakukan pendektesian dini adanya komplikasi/penyakit yang mungkin
terjadi selama hamil

 kebutuhan psikologi pada ibu hamil trimester I, II, III


1. dukungan (suport) dari keluarga
2. dukungan suport dari tenaga kesehatan
3. rasa aman dan nyaman selama kehamilan
4. persiapan menjadi oarng tua
5. persiapan sibling
 kebutuhan gizi pada ibu hamil
kekurangan gizi pada ibu hamil menyebabkan bayi berat lahir
rendah (BBLR), lahir prematur, dan stunting (kurang gizi kronik
yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup
lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan gizi ). Stunting ini terjadi mulai janin masih dalam
kandungan dan baru tampak saat anak berusia 2 tahun.

Trimester I Biskuit satu buah besar (10gram)


Energi : 180 kkal Telur ayam rebus satu butir (55 gram)
Protein : 20 gram Susu sapi segar ½ gelas (100 gram )
Lemak : 6 gram
KHA : 25 gram

Trimester II dan III Satu mangkuk bubur kacang hijau,


Energi : 300 kkal terdiri atas sebagai berikut
Protein : 20 gram 1. kacang hijau 5 sendok makan (50
Lemak : 10 gram gram)
KHA : 40 gram 2. santan ¼ gelas (50 gram)
3. gula merah satu sendok makan (13
gram)
4. telur ayam rebus satu butir (55
gram)

 persiapan ASI esklusif dan perawatan payudara pada masa


kehamilan
1. definisi ASI esklusif
ASI esklusif merupakan pemberian ASI saja kepada bayi tanpa
diberi makanan dan minuman lain sejak dari lahir sampai 6
bulan.
2. perawatan payudara pada masa kehamilan
Perawatan payudara adalah perawatan yang di lakukan semasa
ibu hamil dengan usia 7-9 bulan. Perawatan payudara
merupakan suatu tindakan untuk merawat payudara terutama
pada masa kehamilan usia 7-9 bulan ( trimester II dan III ) dan
ibu menyusui untuk memperlancar pengeluaran ASI.

 Tanda-tanda bahaya/komplikasi/patologi pada ibu dan janin selama


masa kehamilan.
Berdasarkan peraturan mentri kesehatan (permenkes) No.
1464/menkes/per/X/2010 tentang izin dan penyelenggaran praktik
bidan, bahwa salah satu kewenangan bidan dalam pelayann
kesehatan ibu adalah memberikan pelayanan antenatal pada
kehamilan normal.

Tandah bahaya/patologi pada ibu dan janin pada kehamilan


trimester I (0- 12 minggu).
1. Perdarahan pada kehamilan muda
2. Kehamilan ektopik
3. Mola hidatidosa
4. Anemia
5. Demam tinggi

Tanda bahaya trimester II (13-28 minggu)


1. Nyeri perut
2. keputihan
3. mola hidatidosa
4. kelainan cairan ketuban
5. peningkatan frekuensi pernapasan
6. lemah, lesu, dan kelelahan
7. peningkatan tekanan darah /hipeetensi
8. gangguan jantung
9. demam tinggi
10. bayi kurang bergerak seperti biasanya
11. pertumbuhan janin terhambat
12. makrosomia/bayi besar
13. infeksi saluran kemih

tandah bahaya kehamilan trimester III


1. perdarahan pervaginam
2. ketuban pecah dini
3. anemia
4. preklamsia dan eklamsia

 asuhan kehamilan pada kunjungan awal dan kunjungan ulang


1. kunjungan awal
Defenisi
Kunjungan awal kehamilan atau ANC adalah kedatangan
pertama kali yang dilakukan oleh ibu hamil ketempat pelayanan
kesehatan pada trimester I
Tujuan ANC
Tujuan ANC, adalah sebagai berikut
1. memantau perkembangan kehamilan untuk memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
2. meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental,
dan sosial ibu dan bayi dengan mendapatkan asuhan
kehamilan dari tenaga kesehatan
3. memperoleh rujukan konseling genetik
4. menentukan apakah kehamilan akan dilanjutkan/tidak
5. menetukan diagnosis ada atau tidaknya kehamilan
6. menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
7. menetukan status kesehatan ibu dan janin
8. menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta
ada/tidaknya faktor resiko kehamilan
9. menentukan rencana pemeriksaan atau penatalaksanaan
selanjutnya
10. mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
ibu dan bayi selamat dan trauma seminimal mungkin
11. mempersiapkan peran ibu dan keluarga dal menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara
normal
12. mempersiapkan masa nifas ibu agar berjalan normal dan
menyukseskan pemberian ASI eksklusif.

2. kunjungan ulang
Definisi:
Kunjungan ulang adalah kedantangan ibu hamil setelah
kunjungan pertama ANCnya untuk memeriksakan kehamilannya
pada tenaga kesehatan, agar mendapatkan pelayanan antenatal
sesuai dengan standar antenatal selam satu periode kehamilan
sesuai standar pada PWS-KIA
Tujuan kunjungan ulang:
Difokuskan untuk mendeteksi komplikasi, kegawatdaruratan,
persiapan persalinan, dan fokus pada pemiriksaan fisik

 pendokumentasian asuhan kebidanan


1. model-model pendokumentasian kebidanan
a. Problem Oriented Record (POR)
- Data dasar
- daftar masalah
- rencana asuhan
- catatan perkembangan
b. Oriented Record (SOR)
c. Charting By Exception (CBE)
- Lemabar alur
- standar praktik
- pedoman instruksi
- data dasar
- rencana kebidanan berdasarkan diagnosis
- catatan perkembangan SOAP
d. Kartu Indeks ( KARDEKS)
e. Computer Based Patient Record (CPR)

f. Manajemen Varney
Menurut varney ada tujuh langka dalam proses penatalakasaan
asuhan kebidanan yang meliputi:
a. pengumpulan data dasar
pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang
akurat dari semua yang berkitan dengan kondisi klien. Untuk
memperoleh data dapat dilakukan dengan cara anamnesis,
pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan
tanda-tanda vital, pemeriksaan kusus dan pemeriksaan
penunjang

b. interpretasi data
data dasar yang telah di kumpulkan di inerpretasikan
sehingga dapat merumuskan diagnosis atau masalah yang
spesifik. Rumusan diagnosis dan masalah keduaanya di
gunakan karena masalah tidak dapat di definisikan seperti
diagnosis tetapi tetap membutuhkan penanganan

c. mengidentifikasi diagnosis atau masalh potensial


pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah atau
diagnosis potensial berdasarkan rangkaian masalah dan
diagnosis yang sudah di identifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi bila memungkinkan di lakukaan
pencegahaan sambil mengawasi pasien bidan bersiap-siap
bila masalah potensial benar-benar terjadi

d. mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang


memerlukan penaganan segra dan kolaborasi .
mengantisipasi perlunya tindakan segra oleh bidan dan dikter
untuk kosultasi atau di tangani bersama dengan anggota tim
kesehatan lainya.

e. merencanakan asuhan yang menyeluru


rencana asuhan yang menyeluru tidak hanya meliputi apa
yang sudah teridentifikasi dari kondisi atau masalah klien tapi
juaga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap klien
tersebut , apakah kebutuhan perlu konseling , penyuluhan dan
apakah pasien di perlu di rujuk karena ada masalah-masalah
yang berkaitan dengan kesehatan lain.

f. melaksanakan asuhan
pada langka ini rencana asuhan yang komprensif yang telah
di buat dapat terlaksanakan secara efisien. Seluruhnya oleh
bidan atau dokter atau tim kesehatan lainya.
g. evaluasi
melakuakan evaluasi hasil dari asuhan yang telah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-
benar terpenuhi sesuai dengan diagnosis atau masalah.

g. MODEL SOAP

S : subjektif

a. menggambarkan pendokumentasian pengumpulan data


klien melalui anamnesisb.
b. tandah gejalah subjektif yang di peroleh dari hasil bertanya
klien suami atau keluarga (identitas umum,keluhan riwayat
menarche,riwayat perkawinan,riwayat kehamilan, riwayat
persalinan,riwayat KB,riwayat penyakit keluarga,riwayat
penyakit keluarga ,riwayat penyakit
keturuna, ,keturunan,pola hidup dan riwayat psikososial)
O : objektif
a. . menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan
fisik klien, hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang
dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung
assement
b. .tanda gejalah yang di peroleh dari hasil pemeriksaan
(keadan umum,vital sign,pemeriksaan fisik,pemeriksaan
laboratorium)
c. data ini memberi bukti gejalah klinis klien dan fakta yang
berhubungan dengan diagnosi. Data fisiologis,hasil
obserfasi, hasil laboratorium serta informasi dari keluarga
atau orang lain dapat di masukan dalam kategori ini.

A : Asessment

a. masalah atau diagnosis yang di tegakkan berdasarkan


data atau informasi subjektif maupun objektif yang di
simpulkan.
b. diagnosis adalah rumusan dari hasil pengkajian
mengenai kondisi klien :hamil, bersalin, nifas dan bayi
baru lahir berdasarkan hasil analisis yang diperoleh
c. masalah adalah segala sesuatu yang menyimpan
sehingga kebutuhan klien terganggu

P : Penatalaksanaan

a. Perencanaan
b. Implementasi
c. Evaluasi

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA Ny. K.K GIPOAO


UK 39 MINGGU DI POLI KIA/KB PUSKESMAS LORULUN

Hari/Tanggal pengkajian: Senin 06 november 2023


Jam : 10.00 wit

LANGKAH I : PENGUMPULAN DATA DASAR

A. Identitas istri/suami
1. Nama : Ny. W.S/ Tn. I.R
2. Umur : 20 / 26
3. Alamat : Batalion
4. Pekerjaan : IRT / Tentara
5. Pendidikan : SMA/SMA
6. Suku : Maluku / Maluku
7. Agama : Katolik

B. Riwayat kehamilan sekarang


1. Ibu mengatakan ini kehamilan pertama, dan tidak pernah
keguguran
2. Keluhan selama hamil : Tidak Ada
3. ibu Mengatakan HPHT : 05 april 2023
4. Tafsiran persalinan : 12 januari 2024
5. Ibu mengatakan hamil 7 bulan
6. Ibu mengatakan sudah periksa ANC 3x
7. Ibu Merasakan pergerakan janin pertama kali pada usia
kehamilan 5 bulan (20 minggu)
8. Ibu Mengatakan lebih banyak merasakan pergerakan janin pada
perut sebelah kanan
9. Gerakan janin terakhir dirasakan 10 menit lalu
10. Ibu mengatakan pernah imunasi Tetanus Toxsoid (TT2x)
C. Riwayat kesehatan yang lalu
1. Tidak ada riwayat penyakit jantung, DM, TBC, Asma
2. Tidak ada riwayat keturunan kembar baik dari ibu maupun
suami
D. Riwayat reproduksi/haid
1. Menarche : 14 tahun
2. Siklus haid : 28-30 hari
3. Lamanya : 4 hari
4. Dismenorhoe : tidak ada
E. Pola kebiasaan sehari – hari
1. Nutrisi :
Jenis : Nasi, ikan, sayur, buah-buahan, kadang minum susu
a. Frekuensi : 3 kali sehari
b. Porsi : 2 piring
2. Eliminasi :
a. BAB : 1x sehari, konsistensi lembek
b. BAK : 3-4x sehari, warna kuning muda, bau pesing
3. Personal higien :
a. Mandi : 2x sehari pakai sabun mandi
b. Gosok gigi : 2x sehari pakai pasta gigi
c. Keramas : 2x seminggu pakai sampo
4. Istirahat :
a. Tidur siang :1 jam (pkl 14.00-15.00)
b. Tidur malam : 6-7 jam (pkl 22.00-06.00)
5. Kebutuhan seks : Selama hamil frekuensi berkurang

F. Data psikososial dan spiritual


1. Menikah satu kali dengan suami sekarang lamanya 6 tahun
2. Kehamilan sekarang direncanakan
3. Ibu,mengatakan suami dan keluarga sangat senang dengan
kehamilan sekarang
4. Pengambilan keputusan dalam keluarga di tentukan bersama-
sama
G. Riwayat keluarga berencana
Ibu mengatakan tidak pernah memakai KB
H. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compesmentis
c. Berat badan : sekarang : 70 kg, BB sebelum : 65kg,
kenaikan BB selama hamil : 5 kg
d. Lila : 27 cm
e. Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 110/80 MmHg
- Nadi : 88x/m
- Suhu : 36,6⁰c
- Pernapasan : 20x/m
2. Pemeriksaan
Inspeksi
a. Kepala : penyebaran rambut merata,tidak ada
ketombe,tidak ada lesi
b. Wajah :
- ekspresi wajah tampak senang
- tidak ada cloasma gravidarum
- tidak ada odema

c. mata :
- Mata simetris dan tidak strabismus
- konjungtiva merah mudah
- sclera putih

d. hidung :
- tidak ada secret
- tidak ada polip
- tidak ada pernapasan cuping hidung
e. mulut dan gigi :
mukosa bibir lembab, tidak pecah-pecah, ada caries
gigi, tidak ada pembesaran tonsil
f. Leher :
- Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
- Tidak ada pembesaran vena jugularis
g. Payudara :
- Bentuk simetris dan membesar
- Hiperpigmentasi areola mammae
- Puting susu menonjol
- Tidak ada benjolan
- Ada pengeluaran colostrum
h. Abdomen :
perut tampak membesar sesuai usia kehamilan, tampak strie
dan linea nigra, tidak ada luka bekas operasi.
Leopold I :
Teraba bagian besar, lunak pada bagian fundus(presentasi
bokong), 3 jari diatas px
Pemeriksaan Mc. Donald (medline) : 25 cm

Leopold II :
Teraba bagian datar dan memanjang pada sisi perut bagian
kiri(presentasi punggung kiri), teraba bagian kecil janin pada
sisi perut bagian kanan(ekstremitas)
Leopold III :
Teraba bagian bulat keras dan melenting pada perut bagian
bawah(presentasi kepala)
Leopold IV :
Jari-jari kedua tangan masih bersentuhan (convergent)
TBJ :2,015 gram (Jhonson dan Thausac)
Rumus TBJ: TFU-12x155

25 -12= 13
13x155=2,015 Gram

Askultasi
- Frekuensi DJJ 140x/m, teratur
- Puntum maksimum : terdengar pada perut sebelah kanan
sebelah bawah pusat
i. Vulva/vagina :
Ibu mengatakan tidak ada keputihan
j. Ekstremitas :
Kedua tungkai tidak odema dan tidak ada varices, refleks
patella (+) kiri dan kanan.
I. Pemeriksaan penunjang
USG: BPD 8,2 Cm GA 32

LANGKAH II : MEREMUSKAN DIAGNOSIS/ MASALAH KEBIDANAN


DIAGNOSIS :
GIP0A0, usia kehamilan 30 minggu, punggung kanan, Letak
kepala (Convergent), janin tunggal hidup intra uterin.

LANGAH III:MENGANTISIPASI DIAGNOSIS MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

LANGKAH IV:MENETAPKAN KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Tidak ada
LANGKAH V: MENYUSUN RENCANA ASUHAN SECARA
MENYELURUH
1. Informasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
Rasional: informasi tentang hasil pemeriksaan pada ibu dan
keluarga penting agar ibu dan keluarga mengetahui
perkembangan kehamilannya dan keadaan dirinya.

2. Jelaskan kembali tanda bahaya kehamilan.


Rasional: penjelasan tentang tanda bahaya selama hamil
yang dapat dirasakan ibu meliputi : perdarahan dari jalan
lahir, sakit kepala lebih dari biasanya, penglihatan kabur,
bengkak pada tangan/wajah, nyeri abdomen (epigastrium),
pergerakan janin berkurang dari biasanya penting agar ibu
dan keluaraga dapat mengantisipasi kemungkinan adanya
komplikasi

3. Jelaskan tentang kebutuhan nutrisi


Rasional: pada saat hamil diperlukan kalori lebih
banyak.pemasukan kalori pada ibu hamil membutuhkan
tambahan antara 300-500 kalori. Sehingga kebutuhan kalori
ibu hamil sekitar 2.300-2.800 tiap hari. Zat gisi yang
dibutuhkan antara lain; kalsium, protein, vitamin c, makanan
berserat, asal volat, zat besi.
Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi ibu selama hamil
bertujuan untuk memenuhi kesehatan ibu selama
hamil,pertumbuhan dan perkembangan janin serta persiapan
ibu menghadapi persalinan.

4. Jelaskan tentang pentingnya kebutuhan istirahat atau tidur


Rasional: pada bulan-bulan terakhir kehamilan dapat lebih
sulit tidur karena bayi menendang dan berputar sepanjang
malam. Insomnia kadang timbul tanpa sebab, namun
umumnya akibat adanya masalah emosional seperti; banyak
pikiran, stres, rasa cemas, susah atau gembira yang
berlebihan. Insomnia harus segera di atasi jika tidak dapat
menjadi berat dan timbul stres baru. Stres dapat
berpengaruh kepada janin yang di kandungnya. Peningkatan
denyut jantung dapat terjadi pada janin jika ibunya
mengalami stres ringan namun janin akan menjadi hiperaktif
jika ibunya mengalami stres berat. Kebutuhan istirahat/tidur
pada malam hari 6-8 jam dapat meringankan beban kerja
jantung.

5. Menganjurkan ibu untuk terus menjaga kebersihan diri


seperti mandi, dan membersihkan badan, kulit kepala, gigi,
mulut, agar ibu terhindar atau mencegah timbulnya penyakit;
ibu bersedia menjaga kebersihan diri.

6. Persiapan menghadapi persalinan dan kelahiran bayi


Rasional: persiapkan untuk menghadapi persalinan meliputi
persiapan tempat persalinan, tenaga yang akan menolong,
vinansial, transportasi dan perlengkapan bayi, serta
kesiapan menghadapi adanya komplikasi saat persalinan
kelak penting di sampaikan sehingga pada waktunya ibu dan
keluarga telah siap.

7. Diskusikan dengan ibu tentang jadwal kunjungan ulang


Rasional : jadwal kunjungan berikutnya (ulang) jika ibu ada
keluhan perlu di diskusikan bersama untuk memperoleh
kesepakatan kapan tepatnya ibu kembali untuk cek
kehamilannya sesuai dengan kesiapan dan kebutuhan ibu.
kunjungan ulang bertujuan untuk memantau perkembangan
kehamilan secara teratur, berkesinambungan serta menilai
efektifitas asuhan yang telah diberikan.

LANGKAH VI: PELAKSANAAN ASUHAN DENGAN EFISIEN YANG


AMAN
Tanggal 16 juni 2023 Jam 10.00
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
tentang perkembangan kehamilannya, keadaan yang dialami
ibu saat ini semuanya baik

2. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda bahaya trimester III

3. Menganjurkan kepada ibu untuk makan makanan bergizi


yaitu nasi. Sayur, ikan, buah-buahan dan susu ibu hamil,
memberitahu ibu agar menghindari makanan seperti
makanan instan, kaleng, pemanis buatan; ibu mengerti dan
mau melakukannya

4. Jelaskan tentang pentingnya kebutuhan istirahat atau tidur


Rasional: pada bulan-bulan terakhir kehamilan dapat lebih
sulit tidur karena bayi menendang dan berputar sepanjang
malam. Insomnia kadang timbul tanpa sebab, namun
umumnya akibat adanya masalah emosional seperti; banyak
pikiran, stres, rasa cemas, susah atau gembira yang
berlebihan. Insomnia harus segera di atasi jika tidak dapat
menjadi berat dan timbul stres baru. Stres dapat
berpengaruh kepada janin yang di kandungnya. Peningkatan
denyut jantung dapat terjadi pada janin jika ibunya
mengalami stres ringan namun janin akan menjadi hiperaktif
jika ibunya mengalami stres berat. Kebutuhan istirahat/tidur
pada malam hari 6-8 jam dapat meringankan beban kerja
jantung.

5. Menganjurkan ibu untuk terus menjaga kebersihan diri


seperti mandi, dan membersihkan badan, kulit kepala, gigi,
mulut, agar ibu terhindar atau mencegah timbulnya penyakit;
ibu bersedia menjaga kebersihan diri.
6. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkomsumsi tablet fe,
dan challact 1x sehari. Minum pada malam hari dengan air
putih, mengigatkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup
jangan melakukan aktifitas yang berlebihan; ibu mengerti
7. Mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan pada buku KIA ibu dan buku register puskesmas;
telah didokumentasikan

8. Menganjurkan ibu untuk bersalin di fasilitas Kesehatan


terdekat
9. Memberitahukan kepada ibu untuk menyiapkan semua
kebutuhan saat persalinan

LANGKAH VII : MENGEVALUASI KEEFEKTIFAN ASUHAN

Tanggal 16 Juni 2023 jam 10.00 WIT

Kehamilan berlangsung normal tanpa ada komplikasi:


1. Tanda vital berada dalam batas normal:
- Tekanan darah 110/80 mmHg
- Nadi 88x/menit
- Suhu : 36,6 ⁰c
- Pernapasan : 20x/menit
2. DJJ normal : 140x/menit
3. Ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya selama hamil
4. Ibu bersedia mengkomsumsi makanan bergizi
5. Ibu bersedia untuk istirahat dan mengurang aktifitas di rumah
6. Ibu bersedia mengkomsumsi tablet fe dan challact
7. Ibu bersedia bersalin di fasilitas Kesehatan terdekat

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Ny W.S Umur 26 tahun Multipara dengan kehamilan normal dan
telah dilakukan asuhan kehamilan sesuai denganr standar
pelayanan kebidanan pada setiap kali kunjungan sesuai dengan
standar 14T dan pendokumentasian yang digunakan adalah 7
langkah varney.
B. Saran
1. Bagi lahan praktek
- Lebih meningkatkan kualitas pelayanan atau asuhan
kebidanan pada ibu hamil sesuai dengan perkembangannya
- Diharapkan dapat memberikan konseling yang di butuhkan
ibu hamil luntuk mencegah timbulnya komplikasi
2. Bagi Institusi
- Institusi pendidikan di harapkan dapat menambahkan buku
atau referensi yang dapat menunjang dalam kegiatan
belajar.

3. Bagi mahasiswa

- Di harapkan dapat menggunakan kesempatan belajar dalam


praktek dengan baik dan dapat menggambil ilmu yang
mungkin tidak di dapatkan di institusi pendidikan terhadap
ibu hamil.
- Diharapkan mahasiswa mampu dalam melakukan asuhan
kebidanan pada ibu hamil normal sesuai teori dan metode
yang telah ditentukan
- Diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan
keterampilan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada
ibu hamil normal

4. Bagi ibu hamil


- Diharapkan ibu memeriksakan kehamilannya untuk
mengetahui komplikasi dalam kehamilan agar terdektesi
secara dini dan dapat segera di atasi.

DAFTAR PUSTAKA

Tria Eni Rafika Devi. 2019. Asuhan Kebidanan Kehamilan.


Jakarta:Salemba medika.
Dartiwen, Yati Nurhayati. 2019. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.
Yogyakarta: Andi.

Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kehamilan, Persalinan, dan Nifas


Yogyakarta: Nuha Medika

Aprilia, 2010, Hipnostetri: Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil dan
Melahirkan, Jakarta: Penerbit Gagas Media

Dewi, Vivian nanny lia dan Tri sunarsih. 2010. Asuhan Kehamilan untuk
kebidanan. Jakarta: Salemba medika.

Anda mungkin juga menyukai