Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK IV

Helda Lisye Pembuain


Marochy Valensia Labatar
Martha Dakdakur
Matilda Romroma
Naomi Kora
Novita Elisabeth Masela
Nindy C.S Watumlawar
Paulina Alfonsina Masela
Petrosina Samangun

TOPIK : PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA DENGAN ARBOTUS KOMPLIT


Pengertian Abortus Komplit

• Abortus komplit adalah perdarahan pada kehamilan muda dimana seluruh hasil konsepsi telah di keluarkan dari
kavum uteri ( saifuddin, 2006 ). Pada penderita di temukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup dan
uterus sudah banyak mengecil. Diagnosis dapat di permudah apabila hasil konsepsi di periksa dan dapat di
nyatakan bahwa semuanya sudah keluar dengan lengkap. Pada beberapa kasus abortus komplit untuk memastikan
Rahim suda bersih atau masih ada sisah, bisa di lakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti pemeriksaan USG
dengan dokter spesialis kandungan.
• Seluruh hasil konsepsi telur keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram. Semua hasil konsepsi telah di keluarkan, osteum uteri telah menutup, uterus sudah mengecil
sehingga perdarahan sdikit. Besar uterus sesuai dengan umur kehamilan.
• Pemeriksaan USG tidak perlu di lakukan bila pemeriksaan secara klinis suda memadai. Pada pemeriksaan tes urine
biasanya masih positif sampai 7-10 hari setelah abortus. Pengelolaan penderita tidak memerlukan tindakan khusus
atau pun pengobatan. Biasanya hanya di beri roboransia atau hematenik bila keadaan pasien memelurkan dan
uterotonika tidak perlu di berikan ( saifuddin, 2018 ).
Penyebab/Etiologi abortus komplit

• Secara umum terdapat 3 faktor yang menyebabkan abortus yaitu


• Kelainan uterus ibu.
• Kelainan bawaan dapat menjadi sebab anortus antara lain hypoplasia uteri, uterus subseptus, uterus bikornis. Di antara
kelainan-kelainan yang timbul pada wanita dewasa terdapat laserasi serviks uteri yang luas, tumor uterus khususnya mioma,
dan serviks uteri yang inkompeten. Pada laserasi yang cukup luas, bagian bawa uterus tidak dapat memberikan perlindungan
pada janin dan dapat terjadi abortus.
• Infeksi
Penyakit infeksi menahun yang dapat menjadi sebab kegagalan kehamilan oalah lues. Disebut pula miko plasma hominis yang
di temukan di serviks uteri, vagina dan uretra. Penyakit infeksi akut dapat menyebabkan abortus pada saat terjadinya infeksi
• Kelainan endokrin.
• Kurangnya sekresi progesteron oleh korpus luteuma atau plasenta di laporkan menyebabkan peningkatan insidens abortus.
Di perkirakan bahwa kadar abnormal atau lebih hormone dapat menyebabkan terjadinya abortus.
• Kelainan imunologis
• Inkomtabilitas golongan darah A, B, O dengan reaksi anti gen anti body dapat menyebabkan abortus berulang, karena pelapasan histamin
mengakibatkan fasobilitasi dan peningkatan fragilitas kapiler. Inkonilitas karena Rh faktor dapat menyebabkan pula abortus berulang
• Nutrisi
• Penyakit-penyakit yang mengganggu persediaan zat-zat makanan untuk janin yang sedang tumbuh dapat menyebabkan abortus, anemia
yang berat, penyakit menahun dan lain-lain dapat mempengaruhi gizi penderita.
• Faktor gaya hidup
• Wanita yang merokok sering mengalami abortus spontan daripada wanita yang tidak merorok. Alkohol dinyatakan meningkatkan resiko
abortus spontan meskipun hanya di gunakan dalam jumlah sedang
• Faktor usia ibu
• Menurut manuaba (1998) kurun waktu reproduksi sehat adalah 20-30 tahun dan keguguran dapat terjadi pada usia yang masih mudah,
karena pada saat remaja alat reproduksi belum matang dan siap untuk hamil. Menurut (Cunningham et a.,2005)
• Bahwa frekuensi abortus bertambah dari 12% pada wanita 20 tahun menjadi 26% pada wanita 40 tahun
• Paritas
• Paritas adalah paling aman di tinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan
paritas lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal lebih (prawirohardjo,
2006) resiko abortus spontan semakin meningkat dengan bertambahnya paritas
(Cunningham et al.,2005
• Aktifitas atau pekerjaan
• Pekerjaan ibu yang dilakukan sehari-hari tanpa dibatasi atau istirahat yang cukup,
hal ini akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan janin. Hal ini akan
mengakibatkan terjadinya abortus inkimpletus
Tanda dan gejala abortus

• Pasien hanya merasakan nyeri sedikit


• Pengeluaran seluruh jaringan hasil konsepsi
• Bila di lihat, jaringan dalam Rahim kosong
• Uterus lebih kecil dari usia kehamilan
• Pasien tidak lagi mengalami gejala kehamilan dan hasil tes kehamilan
negative.
Penanganan abortus komplit

• Tidak di perlukan evakuasi lagi


• Lakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional dan
menawarkan kontrasepsi pasca keguguran.
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.M.R GI.PI.A0
UK 16 MINGGU DENGAN ABORTUS KOMPLIT
DI RSUD.dr.P.P MAGRETTY SAUMLAKI

• Pengkajian
• Tanggal :19-09-2023
• Waktu :20:30 WIT
• Identitas
Ibu Suami
• Nama : Ny. M.R Tn. K.L
• Usia : 24 tahun 26 tahun
• Pendidikan : SMA SMA
• Pekerjaan : IRT Petani
• Agama : Katolik Katolik
• Suku Bangsa : Maluku/Indonesia Maluku/Indonesia
• Alamat : Olilit baru Olilit baru
• Keluhan
• Ibu mengatakan habis jatu dari kamar mandi dan merasa perutnya mules keluar darah dari jalan lahirnya dan ada gumpalan yang kenyal jam 15.40 WIT,
lalu Ibu pergi ke RSUD P.P MAGRETTY pada jam 17.00 WIT.
• HPHT: 30 mei 2023
• TP : 07 Maret 2024
• Data subjektif
• Ibu mengatakan perutnya mules dan adanya perdarahan yang kenyal
• Data objektif
• Kesadaran : composmentis
• Keadaan umum : baik
• TD : 110/80 mmHg
• Suhu : 37◦c
• Pernapasan : 20x/menit
• Nadi : 80x/menit
• Pemeriksaan fisik
• Kepala : penyebaran rambut merata,kulit kepala bersih,tidak ada ketombe,tidak ada lesi
• Muka : tidak pucat,tidak odem, tidak ada cloasma grafidarum
• Mata : simetris,konjungtiva merah muda,sklera putih
• Hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung,tidak ada polip
• Mulut : bibir lembab,tidak ada stomatitis
• Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,limfe dan vena jugularis
• Dada : tidak ada retrasi dinding dada
• Payudara : simetris,putting susu menonjol,areola hiperpigmentasi
• Abdomen : palpasi: uterus mengecil dari usia kehamilannya (TFU 16 minggu 1 hari pertengahan antara pusat dan simpisis)
• Genetalia : perdarahan sedikit, VT tidak ada pembukaan atau serviks menutup.
• Ektremitas : tidak odem, tidak ada varises,refleks patella (+) kanan dan kiri
• Assessment
• GI P0 A0 UK 16 minggu 1 hari dengan abortus komplit
• Planing
• Mengobservasi untuk melihat perdarahan banyak
• Memberikan tablet surfa ferossus 600 mg perhari selama dua minggu jika ada anemia ringan
• Memberikan KIE asuhan pasca keguguran dan memantau lebih lanjut
• Kolaborasi dengan dr. Obgyn untuk penanganan lebih lanjut
• Memberikan nasehat pada ibu yang mengalami abortus komplit tanpa komplikasi untuk mengobservasi istirahat pelvis selama
tiga hari. Memberikan kontrasepsi hormonal untuk dimulai setelah abortus spontan,bagi ibu yang menginginkannya.
• Memeberikan nasihat ibu yang menginginkan konsepsi untuk menunggu sekurang-kurangnya 1 siklus untuk memungkinkan
normalisasi endometrium dan memaksimalkan kesempatan untuk berhasil pada kehamilan berikunya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai