Anda di halaman 1dari 60

KEGAWAT DARURATAN

OBSTETRI
PEMBIMBING :
DR. MOHAMADBIRZA
RIZALDI,SPOG
DISUSUN OLEH :
1. DWI UTAMI KUSUMASTUTI 1110221111
2. ERINE DWI FANDANIA 1110221130
3. TITIN FATIMAH 1110221133
4. SHESILIA AGNESTI 1110221131
5. SRI AYU ALGA DEWI 1110221096
PENDAHULUAN

KEGAWATDARURATAN OBSTETRI
PERDARAHAN
KASUS INFEKSI DENGAN SEPSIS
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
PERSALINAN TERHAMBAT
GAWAT JANIN
PERDARAHAN
POSTPARTUM
ANTEPARTUM
AWAL
KEHAMILAN
PERDARAHAN ANTEPARTUM
PLASENTA
PREVIA
SOLUSIO
PLASENTA
RUPTUR
UTERI
PERDARAHAN POSTPARTUM
ATONIA
UTERI
RETENSIO
PLASENTA
ROBEKAN
JALAN
LAHIR
INVERSIO
UTERI
PRE-EKLAMPSIA/EKLAMPSIA
DEFINISI
PREEKLAMPSIA
A/ SINDROMA SPESIFIK DALAM KEHAMILAN YANG
MYBB PERFUSI DARAH PADA ORGAN-ORAGAN
AKIBAT ADANYA VASOSPASME DAN AKTIVITAS
SEL ENDOTEL

EKLAMPSIA
POGI (2005) TANDA2 PEB + KEJANG TONIK-KLONIK
DISUSUL DENGAN KOMA
PEMERIKSAAN LAB DAN VT

PEB :
1. PREEKLAMPSIA BERAT TANPA
IMPENDING EKLAMPSIA
2. PREEKLAMPSIA BERAT DENGAN
IMPENDING EKLAMPSIA
HELLP SYNDROM
SINDROM HAEMOLYSIS, ELEVATED LIVER
ENZYMES AND LOW PLATELET
TERAPI
PENATALAKSANAAN NON OBSTETRI
MEDIKAMENTOSA
MgSO4
DIAZEPAM
ANTI HT
DEXA
DIURETIK
NONMEDIKAMENTOSA
RAWAT INAP / BED REST
DIET TINGGI PROTEIN. RENDAH KALORI & GARAM
O2
INFUS RL
PASANG DC
PENATALAKSANAAN OBSTETRI
TERMINASI KEHAMILAN
ABORTUS

EPIDEMIOLOGI ABORTUS PADA AWAL
KEHAMILAN

Abortus
Abortus iminens
Ancaman terjadinya abortus
Abortus insipiens
Sedang berjalan
Abortus inkompletus
Sebagian hasil konsepsi telah
Keluar

Abortus kompletus
Seluruh hasil konsepsi telah keluar
Missed abortion
Embrio atau fetus telah meninggal sebelum UK 20
mgg & hasil konsepsi tertahan dalam kandungan >
4 mgg
Abortus habitualis
AB spontan 3 kali berturut-turut
Abortus infeksious
AB disertai infeksi pada alat genital
Abortus septik
AB disertai infeksi berat dengan penyebaran toksin
ke dalam PD atau peritoneum
Solusio plasenta
a/ terlepasnya sebagian atau seluruh
permukaan maternal plasenta dari tempat
implantasinya yang normal pada waktu 20 s/d
lahirnya anak

Pembagian secara klinis
SP ringan
Terlepas tidak
sampai 25% or <
1/6 bagian
Jumlah darah
yang keluar < 250
ml
Warna darah
kehitaman
Belum terdapat
komplikasi ibu &
janin
SP sedang
Terlepas 25%-
50%
Jumlah darah
yang keluar 250-
1000 ml
Nyeri perut terus
menerus
Djj cepat
Hipotensi
takikardia
SP berat
Lepas >50%
Darah >1000 ml
Diseratai syok
Hampir
semuanya janin
meninggal
Komlikasi
koagulopati
Gagal ginjal
ditandai oliguri


Perdarahan retroplasenta

Plasenta previa
a/ keadaan dimana plasenta berimplantasi
pada tempat abnormal yi pada SBR sehingga
menutup sebagian atau seluruh pembukaan
jalan lahir (OUI)



Plasenta previa
Gambar Plasenta previa parsial dengan usia kehamilan 22 minggu pada
pemeriksaan spekulum, serviks berdilatasi 3-4 cm. Tanda panah
menunjukkan adanya dripping mukus dari serviks.

Plasenta previa total
Total plasenta previa pada transabdopminal sonogram plasenta (tanda
panah putih) dibelakang vesica urinaria menutupi serviks (panah hitam)

Plasenta previa
Total plasenta previa transabdominal sonographic dari plasenta (panah)
secara komplit menutupi serviks

Penatalaksanaan
Prinsip penanganan perdarahan antepartum
Mencegah keadaan syok karena perdarahan yang
banyak segera atasi KU dgn pemberian cairan
atau tranfusi darah

Penanganan pasif
/ ekspektatif
Istirahat baring
mutlak
Infus D 5% dan
elektrolit
Spasmolitik,
tokolitik,
plasentotrofik,
roboransia
Awasi TTV
Penanganan aktif
Kriteria :
UK < 37 mgg
Perdarahan
sedikir
Belum inpartu
KU baik
Hb 8 gr%
Kriteria :
UK 37 mgg
BB janin 2500 gram
Perdarahan 250 cc
Tanda inpartu
KU tidak baik
HB < 8 gr%
Mola hidatidosa
a/ kehamilan yang berkembang tidak wajar
yang ditandai secara histologis dengan
abnormalitas dari vili koriales yang berupa
proliferasi trofoblas dan edema struma villi
Seperti buah anggur
Gejala klinis
Perdarahan
Ukuran uterus tidak sesuai masa kehamilan
Tidak ada aktivitas janin
Eklampsia dan preeklampsia
Hiperemesis
Tirotoksikosis
Pemeriksaan fisik
Inspesksi
Mola face
Gelembung mola
dapat dilihat jelas
Palpasi
TFU tidak sesuai
UK
Tidak teraba
bagian2 janian ,
balotemen, dan
gerak janin
Auskultasi
Djj tak terdengar
Terdengar bising
dan bunyi khas
Px dalam
Pastikan TFU, rahim
terasa lembek
Tidak ada bagian2
janin
Perdarahan dan
jaringan dalam
kanalis servikaslis
dan vagina
Pemeriksaan penunjang
Kadar -hcg
USG
Gambaran badai salju tanpa kantung gestasi atau
janin
Uji sonde
Amniografi
Mola hidatidosa
HPP
a/ perdarahan > 500 ml setelah janin lahir

Berdasarkan waktu terjadinya :
Perdarahan pasca persalinan dini atau
primer : terjadi dalam 24 jam setelah
persalinan
Perdarahan pasca persalinan lambat atau
sekunder : terjadi setelah 24 jam persalinan
4 T
Tonus
Tissue / jaringan
Trauma
Trombosis



Infeksi nifas
a/ infeksi bakteri pada traktus genitalis , yang
terjadi sesudah melahirkan ditandai dengan
kenaikan suhu tubuh sampai 38 C atau lebih
selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca
persalinan dengan mengecualikan 24 jam
pertama.
Frek 1-3%
Frekuensi
Faktor predisposisi
Partus lama
Tindakan
obstetrik
operatif baik
perabdominam
maupun
pervaginam
Tertinggal sisa
plasenta
Keadaan yang
menurunkan
daya tahan
Lokasi infeksi terlokalisir pd jalan lahir
Vulvitis
Bekas episiotomi atau robeka
pada perineum, tepi luka
menjadi merah dan bengkak,
jahitan mudah terlepas,luka
terbuka menjadi ulkus dan
mengeluarkan pus
Vaginitis
Akibat tindakan persalinan
yang terinfeksi, langsung atau
melalui perineum
Servisitis
Luka serviks yang dalam dan
meluas dan langsung ke
ligamentum latum dapat
mybb inf yang menjalar ke
parametrium
Endometriosis
Biasanya kuman-kuman
memasuki endometrium
pada luka bekas insersio
plasenta
Penyebaran
Melalui PD
Septikemia dan piema
Limfe dan jalan lain
Peritonitis
Parametritis (selullitis perlvika)
Melalui permukaan endometrium
Salpingitis
Ooforitis
Pencegahan
Dalam kehamilan
Dalam persalinan
Dalam nifas
KET
a/ semua kehamilan dimana sel telur yang
dibuahi oleh spermatozoa berimplantasi dan
tumbuh diluar endometrium kavus uterus



Penatalaksanaan
Nonmedikamentosa
Operatif
Medikamentosa
Methotrexate
Dosis tunggal 50 mg/m2 IM
Retensio plasenta
a/ plasenta tidak lahir > 30 menit setelah bayi
lahir



Manual plasenta
Posisi litotomi
KU diperbaiki
Infus RL
Desinfeksi genitalia
Tangan masuk secara obstetri
Tangan luar menahan fundus uteri
Tangan dalam menyusuri tali pusat
Tangan dalam ke pimggir plasenta dan mencar
pinggiran yang telah terlepas
Plasenta dilepaskan antara bagian plasenta
yang sudah terlepas dengan dinding rahim
dengan gerakan seperti membuka buku
Ruptur uteri
a/ robekan pada rahim sehingga rongga uterus
dan peritoneum dapat berhubungan
Ruptur uteri komplit
Ruptur uteri inkomplit
Etiologi
Ruptur jaringan
parut uterus
Persalinan lama ec
cvd
Stimulasi
berlebihan pada
uterus ec induksi
Faktor-faktor lain
Kondisi lain
Gejala klinis
Nyeri abdomen tiba-tiba, tajam seperti disayat
pisau
Ppv dapat simptomatik karena perdarahan
aktif dari PD yang robek
Persalinan berhenti dan syok
Nyeri bahu berkaitan dengan perdarahan
intraperitoneum
Takikardi , hipotensi
Pemeriksaan
Abdomen
Perubahan kontur uterus
Sewaktu atau segera
melahirkan uterus lunak ,
disertai nyeri lepas
Pelvis
Menjelang kelahiran
presentasi janin tak
terpalpasi
Ppv hebat

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai