Anda di halaman 1dari 30

CASE REPORT :

MAKROSOMIA

Presentant : Puja Kamtala Syafti


Preseptor : dr. Yufi Permana, Sp.OG
LATAR BELAKANG
Istilah makrosomia digunakan untuk menggambarkan bayi dengan ukuran yang lebih
besar dari ukuran normal (Berat badan lahir ≥ 4000 gr )

Makrosomia merupakan salah satu penyebab penting morbiditas dan mortalitas pada
janin dan Ibu

Ibu yang mengandung janin makrosomia berisiko untuk melahirkan secara caesarean
section

Komplikasi persalinan pervaginam seperti perdarahan postpartum, laserasi jalan lahir,


dan endometritis pascapartum,shoulder dystocia.Terjadinya shoulder dystocia ini
dapat menyebabkan cedera pada janin seperti plexus brachialis dan fraktur humerus
Faktor risiko lain yang mempengaruhi bayi terlahir besar adalah usia Ibu, kenaikan
berat badan ketika hamil, multiparitas, lama kehamilan, janin laki-laki, riwayat
melahirkan bayi makrosomia, ras, dan etnis.

Insiden makrosomia di dunia umumnya berkisar antara 6-10 % dari semua kelahiran.

Indonesia memiliki persentase kelahiran makrosomia cukup tinggi. Persentase berat


lahir bayi ≥4000 gr di Indonesia telah mencapai 6,4%

Bayi makrosomia juga berisiko mengalami masalah kesehatan setelah dilahirkan,


seperti hipoglikemia, hiperbilirubinemia, hingga peningkatan risiko kematian
DEFINISI MAKROSOMIA

Bayi besar (makrosomia) adalah bayi yang ketika dilahirkan


memiliki berat badan lebih dari 4000 gram, karena berat neonatus
pada umumnya adalah kurang dari 4000 gram dan tidak lebih dari
5000 gram
ETIOLOGI MAKROSOMIA
makrosomia terjadinya hiperglikemia dan hiperinsulinisme pada janin
(akibat hiperglikemia Ibu)
kehamilan dengan Indeks Masa Tubuh (IMT) Ibu di atas normal,
Ibu obesitas

bayi lewat bulan

faktor genetik

Ibu hamil yang menderita diabetes mellitus


KARAKTERISTIK MAKROSOMIA
Pada Saat Kehamilan Pada Bayi Baru Lahir

Uterus lebih besar dari biasanya atau Berat badan lebih dari 4000 gram
tidak sesuai dengan usia kehamilan

Tinggi fundus pada kehamilan aterm Badan montok, bengkak dan kulit
lebih dari 40 cm kemerahan

Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ) lebih Organ internal membesar (hepatomegali,
dari 4000 gram splenomegali, kardiomegali).

Lemak tubuh banyak

Plasenta dan tali pusat lebih besar dari


rata-rata
DIAGNOSIS MAKROSOMIA
• Sering diketahui adanya janin besar setelah tidak adanya kemajuan
persalinan pada panggul yang normal dan kuat.

• Pemeriksaan yang teliti tentang adanya disproporsi sefalopelvik perlu


dilakukan pemeriksaan besarnya kepala dan tubuh janin dapat diukur
pula secara teliti dengan menggunakan alat ultrasonografi.

• Pertumbuhan janin yang bersifat makrosomi dari wanita hamil dapat


diidentifikasi menggunakan ultrasonografi setelah kehamilan 30
minggu dengan melihat lemak tambahan yang tersimpan di area
abdomen dan interskapula
KOMPLIKASI MAKROSOMIA

Komplikasi Pada Neonatus

• Distosia bahu
• Peningkatan cedera lahir
• Insiden kelainan kongenital,
• Tingkat depresi nilai Apgar yang lebih tinggi,
• Beresiko mengalami hypoglikemia, hypocalsemia, hyperviskocity,
dan hyperbilirubinemia.
• Bayi makrosomia berisiko tinggi mengalami obesitas di kehidupan
selanjutnya
Komplikasi Pada Ibu

• Ibu yang mengandung janin makrosomia berisiko untuk melahirkan secara


caesarean section.
• Ibu yang melahirkan bayi makrosomia melalui persalinan normal dapat
mengalami komplikasi seperti :
o perdarahan postpartum
o laserasi jalan lahir
o endometritis pascapartum.
• Komplikasi dari persalinan pervaginam bisa dihindari bila ukuran janin
diketahui lebih dulu dengan pemeriksaan (USG).
PENATALAKSANAAN MAKROSOMIA
Untuk persalinan, rujuk Ibu ke fasilitas kesehatan yang dapat
melakukan cesarean section.

Persalinan normal dapat dilakukan untuk taksiran berat janin


hingga 5000 gram pada Ibu tanpa diabetes.

Cesarean dipertimbangkan untuk taksiran berat janin >5000 gram


pada Ibu tanpa diabetes dan >4500 gram pada Ibu dengan diabetes.

Cesarean menjadi indikasi bila taksiran berat janin >4500 gram dan
terjadi perpanjangan kala II persalinan atau terhentinya penurunan
janin di kala II persalinan.
Penatalaksanaan pada bayi makrosomia antara lain dapat dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut :

1. Menjaga kehangatan bayi.


2. Membersihkan jalan nafas.
3. Memotong tali pusat dan perawatan tali pusat.
4. Melakukan inisiasi menyusui dini.
5. Membersihkan badan bayi dengan kapas baby oil/minyak.
6. Memberikan obat mata.
7. Memberikan injeksi vitamin K.
8. Membungkus bayi dengan kain hangat.
9. Mengkaji keadaan kesehatan pada bayi makrosomia dengan mengobservasi keadaan
umum dan vital sign serta memeriksa kadar glukosa darah sewaktu pada umur 3 jam.
10. Memantau tanda gejala komplikasi yang mungkin terjadi.
11. Memberikan terapi sesuai komplikasi yang dialami oleh bayi.
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny Ernawati
Umur : 33 tahun
Pekerjaan : IRT
No. MR : 178932
Alamat : Muaro kalaban
Tanggal masuk : 11 Desember 2018
ANAMNESIS :

Keluhan Utama:
Seorang pasien perempuan umur 33 tahun datang ke ponek IGD
RSUD Solok rujukan dari RSUD Sawahlunto pada tanggal 11
desember 2018 jam 19.50 WIB dengan diagnosa G4P3A0H3
parturien aterm + kala II memanjang dari luar + macrosomia.
Riwayat Penyakit Sekarang:
• Rasa ingin mengedan sejak 4 jam SMRS, awalnya pasien telah dipimpin mengedan
dipuskesmas silungkang, namun karena anak tidak lahir, pasien kemudian dirujuk ke RSUD
Sawahlunto. Akan tetapi, karena Sp.An tidak berada ditempat, pasien kemudian dirujuk ke
RSUD Solok.
• Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (+)
• Keluar lendir bercampur darah (+)
• Keluar air-air dari kemaluan (+)
• Keluar darah yang banyak dari kemaluan (-)
• Gerak anak dirasakan sejak 5 bulan yang lalu
• Tidak haid sejak 9 bulan yang lalu
• HPHT : 15-02-2018
• TP : 22-11-2018
• RHM : Mual (+), Muntah (+), perdarahan (-)
• RHT : Mual (-), Muntah (-), perdarahan (-)
• ANC : Kontrol rutin ke bidan 5x pada usia kehamilan 3,4,5,6,7 bulan. kontrol ke Sp.OG (-)
• Riwayat menstruasi : Menarche usia 13 tahun, siklus haid teratur setiap bulan 1 x 28 hari selama
4-7 hari, ganti duk 2-3 x sehari, nyeri haid (+)
Riwayat Penyakit Dahulu
• Penyakit paru (-)
• Penyakit jantung (-)
• Penyakit ginjal (-)
• Hipertensi (-)
• DM (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga yang menderita penyakit keturunan,menular dan
kejiwaan.

Riwayat Perkawinan
1 x menikah usia 18 tahun
Riwayat kehamilan/ abortus/ persalinan : 4/0/3
• 2002/perempuan/3500 gr/cukup bulan/bidan/spontan/hidup
• 2006/laki-laki/2800 gr/cukup bulan/bidan/spontan/hidup
• 2013/perempuan/4000 gr/cukup bulan/dokter/spontan/hidup
• Sekarang

Riwayat KB
• Suntik 1 x 3 bulan, terakhir 1 tahun yang lalu

Riwayat imunisasi
• Tidak ada (-)

Riwayat kebiasaan
• Merokok (-)
• Alkohol (-)
• Narkoba (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Status lokalis
• Keadaan umum : Sedang
• Kesadaran : Composmentis cooperative
• TB : 155 cm
• BB sebelum hamil : 50 kg
• BB saat hamil : 68 kg
• BMI : 28
Tanda-tanda Vital
• Tekanan darah : 130/90 mmHg
• Nadi : 85x/menit, reguler.
• Pernapasan : 21 x/menit
• Suhu : 360 Celcius
STATUS GENERALIS

• Kepala : Normochepal
• Wajah : Cloasma Gravidarum
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
• Leher : Pembesaran KGB (-)
• Thorax : Cord an pulmo dalam batas normal
STATUS OBSTETRICUS
Abdomen
• Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan aterm, linea mediana
hyperpigmentasi (+), sikatrik (-)
• Palpasi :
LI : TFU teraba 3 jari dibawah proc. Xyphoideus, teraba massa besar, lunak, noduler.
L II : Teraba massa tahanan terkeras janin disebelah kanan ibu, teraba bagian-bagian
kecil janin sebelah kiri ibu.
L III : Teraba massa keras, terfiksir
L IV : Divergen
• HIS : 3-4 x / 30”/ sedang
• TFU : 37 cm
• TBJ : 4030 gr
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : DJJ 140-145 x/i
Genitalia :
• V/U : tampak labia mayor dan labia minor udem, PPV (-)
• VT : pembukaan lengkap, teraba caput ukuran 5x5 cm di hodge III
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium
• Hb :13,8g/dl
• Ht : 41,3 %
• Trombosit : 328 /uL
• leukosit : 23,74 /uL
• Ct/bt : 330/130
• HBsAg : (-)
• Oke : NR
DIAGNOSA
• G4P3A0H3 parturien aterm + kala II memanjang dari luar + macrosomia

SIKAP
• Kontrol Ku, Vs, DJJ
• Informed consent
• Inj ceftriaxone 2 gr
• Skin test
• Persiapan SCTPP Cito

Rencana
• SCTPP CITO
LAPORAN OPERASI
TANGGAL 11 DESEMBER 2018, JAM 22.00 WIB
• Pasien tidur terlentang diatas meja operasi dalam spinal anestesi
• Dilakukan tindakan septik dan antiseptic
• Dipasang duk steril untuk memperkecil lapangan operasi
• Dilakukan insisi kulit secara linea mediana
• Insisi dilakukan mulai dari subcutis, fascia, otot sampai peritoneum
• Setelah peritoneum dibuka tampak uterus gravid sesuai dengan usia kehamilan
• Dilakukan insisi semilunar pada SBR
• Bayi lahir dengan meluksir kepala bayi
• Lahir bayi laki-laki dengan BB : 4070 gr, PB : 50 cm, A/S : 6/8, Anus (+)
• Plasenta dilahirkan dengan sedikit tarikan ringan pada tali pusat
• Dilakukan tindakan tubektomi pomeroy pada kedua tuba
• Uterus dijahit 2 lapis
• Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis
• Perdarahan selama tindakan +/- 250 cc
Diagnosa
• P4A0H4 post SCTPP ai kala II memanjang dari luar + macrosomia + post TP
ai anak cukup.
• Ibu dan anak dalam rawatan.

Sikap
• Kontrol Ku, Vs, PPV, luka operasi
• IVFD RL + drip oxytocin : metergin 1:1 20 tpm
• Cefixime 2 x 200 mg
• As. Mefenamat 3 x 500 mg
• Vit c 3 x 50 mg
• Sf 2 x 300 mg
Pemantauan kala IV
Waktu TD HR RR T TFU PPV Urine
23.30 130/80 86 20 36,5 Setinggi pusat - 150 cc

23.45 130/80 86 20 36,5 Setinggi pusat - 150 cc

00.00 120/70 84 20 36,7 1 jari dibawah pusat - 150 cc

00.15 120/70 84 20 36,0 1 jari dibawah pusat - 200 cc

00.45 120/80 86 20 36,6 1 jari dibawah pusat - 200 cc

01.15 120/80 86 20 36,6 1 jari dibawah pusat - 200 cc


FOLLOW UP
NIFAS HARI 1 :
Hari/tanggal/ jam : Rabu/ 12 desember Tidak ada rembesan darah
2018/ 07:00 WIB TFU 2 jari dibawah pusat
Subject : • Genital : v/u tenang, PPV (-)
• nyeri luka operasi, Asi sedikit Assessment
Object : • P4A0H4 post SCTPP ai kala II
• Keadaan umum : baik, memnajang dari luar + macrosomia +
• Kesadaran : CMC post TP ai anak cukup
• TD : 110/60 mmHg, Planning
• ND: 80/ menit (reguler) • IVFD RL 20 tpm
• NF : 24/ menit • Cefixime 2 x 1
• S : 36℃ • As. Mefenamat 3 x 1
• Abd : • Vit c 3 x 1
• Sf 2 x 1
Luka operasi tertutup verban
NIFAS HARI 2 :
HARI/TANGGAL/ JAM : KAMIS/ 13 DESEMBER 2018/ 07:00 WIB

Subject : •TFU 2 jari dibawah pusat


• nyeri luka operasi, Asi (+) • Genital : v/u tenang, PPV (-)
Object : Assessment
• Keadaan umum : baik, • P4A0H4 post SCTPP ai kala II
• Kesadaran : CMC memnajang dari luar + macrosomia
+ post TP ai anak cukup
• TD : 110/60 mmHg,
• ND: 80/ menit (reguler) Planning
• NF : 24/ menit • IVFD RL 20 tpm
• S : 36℃ • Cefixime 2 x 1
• Abd : • As. Mefenamat 3 x 1
• Luka operasi tertutup verban • Vit c 3 x 1
• Tidak ada rembesan darah • Sf 2 x 1
ANALISA KASUS
Seorang pasien perempuan umur 33 tahun datang ke ponek IGD RSUD Solok rujukan dari
RSUD sawahlunto pada tanggal 11 desember 2018 jam 19.30 WIB dengan diagnose G4P3A0H3
parturien aterm + kala II memanjang dari luar + macrosomia.
Tatalaksana awal yang dilakukan adalah pemberian cairan dengan pemasang IVFD RL, serta
pemasangan kateter. Pasien dipersiapkan untuk dilakukan tindakan SCTPP cito.
Dari hasil tindakan SCTPP telah lahir bayi laki-laki pada pukul 22.10 WIB dengan BB : 4070
gr PB : 50 cm A/S : 6/8 Anus (+)
Setelah operasi pasien dilakukan perawatan dan pemamntauan kala 4 dibangsal kebidanan
dengan tatalaksana pemberian drip oxytocin : metergin 20 tpm, cefixime 2 x 200 mg, Asam mefenamat
3 x 500 mg, SF 2 x 300 mg, Vit c 3 x 50 mg, serta observasi tanda vital cairan intake dan urine output.
KESIMPULAN

Markosomia adalah istilah untuk berat badan bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari
4000 gram yang bisa disebabkan oleh kondisi ibu hamil mengalami obesitas sebelum (diabetes pra-
gestasional) dan selama kehamilan (diabetes gestasional) selain itu bisa juga disebabkan oleh faktor
genetic, usia Ibu, kenaikan berat badan ketika hamil, multiparitas, lama kehamilan, janin laki-laki,
riwayat melahirkan bayi makrosomia, ras, dan etnis.
Makrosomia merupakan salah satu penyebab penting morbiditas dan mortalitas pada janin
dan ibu. Ibu yang mengandung janin makrosomia berisiko untuk melahirkan secara caesarean
section, Pada persalinan pervaginam, Ibu yang melahirkan bayi makrosomia dapat mengalami
komplikasi persalinan seperti perdarahan postpartum, laserasi jalan lahir, dan endometritis
pascapartum.

Anda mungkin juga menyukai