Anda di halaman 1dari 5

Anemia Fisiologis pada Kehamilan

Anemia fisiologis : disebabkan peningkatan volume plasma


pada minggu ke-6 hingga minggu ke-34 kehamilan
peningkatan cairan tubuh sebanyak 45 50%
Progesteron & estrogen merangsang pengeluaran renin
pada ginjal peningkatan mekanisme RAAS
peningkatan retensi sodium dan cairan tubuh
hemodilusi
Terjadi pula peningkatan volume eritrosit, namun tidak
dapat mengimbangi peningkatan plasma
Anemia dikatakan patologis pada kehamilan apabila:
Hb < 11 mg/dL pada trimester pertama dan ketiga; Hb < 10,5
mg/dL pada trimester kedua
Anemia Patologis pada Kehamilan
Anemia defisiensi besi
Peningkatan kebutuhan zat besi, karena peningkatan produksi eritrosit dan
pertumbuhan cepat fetus yang memerlukan suplai zat besi
Kebutuhan zat besi meningkat menjadi 3,5 mg/ hari pada kehamilan
dibandingkan pada saat tidak hamil
Tanda dan gejala: pucat, mudah lelah, sakit kepala, palpitasi, takikardia, dan
dispnea
Pemeriksaan:
Hemoglobin
Hematokrit: < 33%
Morfologi eritrosit : mikrositik hipokromik
MCV < 79 fL
Ferritin < 15 uL
Kadar zat besi < 60ug/dL
Saturasi transferrin < 16%
Komplikasi anemia berat: IUGR
Tata laksana : ferrous sulfat, ferrous fumarat, atau ferrous glukonat 200 mg
Anemia Patologis pada Kehamilan
Anemia defisiensi asam folat (anemia megaloblastik)
Peningkatan kebutuhan asam folat pada kehamilan
Anemia defisiensi asam folat biasa ditemukan pada wanita hamil yang
jarang mengonsumsi sayuran hijau, mengonsumsi alkohol,
penggunaan obat-obatan tertentu, sindrom malabsorpsi
Tanda dan gejala : lesu, anoreksia, mual, muntah, diare, dan depresi
Pemeriksaan:
Hemoglobin
Kadar serum asam folat < 4 ng/mL
MCV : > 100 fL
Morfologi eritrosit : makrositik
Pemeriksaan urin : asam formiminoglutamat
Tata laksana: pemberian asam folat sebesar 1 5 mg/dL secara oral
Anemia Patologis pada Kehamilan
Anemia defisiensi vitamin B12 (anemia
megaloblastik)
Dapat disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi
hewani, pernicious anemia, penyakit Crohn
Pemeriksaan:
Hemoglobin
MCV > 100 fL
Peningkatan Homosistein (> 10,8 mikromol/L) dan
methylmalonic
Tata laksana: injeksi sianokobalamin atau
hidroksikobalamin, 1000 mikrogram sekali seminggu
selama 8 minggu, dan kemudian sekali sebulan
Daftar Pustaka
Grewal A. Anaemia and pregnancy: Anaesthetic implications. Indian Journal of Anaesthesia. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2991646
(disitasi pada tanggal 7 Mei 2013)

Heidemann BH. Changes in Maternal Physiology During Pregnancy. Update in Anaesthesia.


http://update.anaesthesiologist.org (disitasi pada tanggal 7 Mei 2013)
Ogawa A, et al. Progesterone, but not 17beta-estradiol, up-regulates erythropoietin (EPO)
Production in Human Epithelial Cells. Journal of Bioscience and Bioengineering.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16233554 (disitasi pada tanggal 7 Mei 2013)
Cherney AH, Nathan L, Goodwin TM, Laufer N. Current Diagnosis and Treatment Obstetrics &
Gynecology. 10th ed. Philadelphia: McGraw-Hill; 2007
Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 22nd ed. Philadelphia: McGraw-Hill; 2008
Hoffman R, et al. Hematology: Basic Principles and Practice. 5th ed. Philadelphia: Churcill
Livingstone; 2008
Mcphee SJ, Hammer GD. Pathophysiology of Disease: An Introduction to Clinical Medicine. 6th ed.
Philadelphia: McGraw-Hill; 2010
Sheth TN, Choudhry NK, Bowes Matt, Detsky AS. The Relation of Conjunctival Pallor to The Presence
of Anemia. Journal of General Internal Medicine.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1497067/ (disitasi pada tanggal 8 Mei 2013)

Anda mungkin juga menyukai