2. Teori Oksitosin
Kurangnya pelepasan oksitosin dari
neurohipofisis ibu
3. Teori Kortisol / ACTH janin
tiba-tiba kadar kortisol plasma janin
mempengaruhi plasenta progesteron ↓,
estrogen produksi prostaglandin
kontraksi (+)
4. Saraf uterus
Tekanan pada ganglion servikalis dari pleksus
Frankenhauser akan membangkitkan
kontraksi uterus
5. Herediter
Ibu yang mengalami kehamilan postterm,
memiliki kecenderungan untuk mengalami
kehamilan postterm lagi pada kehamilan
berikutnya
Ibu dengan kehamilan postterm dan
melahirkan anak perempuan, kemungkinan
besar anak tersebut akan mengalami kehamilan
postterm juga
Sekitar 22% diagnosis kehamilan postterm
tidak dapat ditegakkan secara pasti
Ada beberapa cara yang dapat digunakan
untuk menentukan usia kehamilan:
1. Riwayat haid:
Mudah bila HPHT diketahui secara pasti,
dengan syarat:
- pasien harus yakin betul dengan HPHT-nya
- Siklus haid 28 hari & teratur
- Tidak KB minimal 3 bulan
2. Riwayat pemeriksaan Antenatal
- tes kehamilan
- Gerak janin :
biasanya mulai dirasa pada usia kehamilan 18
minggu (primi) & 16 minggu (multi)
- Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dengan stetoskop Laennec : 18 – 20 minggu
Dengan doppler : 10 – 12 minggu
- Tinggi Fundus uteri
4. Sitologi vagina
Indeks kariopiknotik > 20%, mempunyai
sensitivitas 75%
Perubahan pada plasenta
- Penimbunan kalsium
- Selaput vaskulosinsisial menjadi tebal dan
jumlahnya berkurang mekanisme transpor
plasenta ↓
- Terjadi proses degenerasi jaringan plasenta
edema, timbunan fibrinoid, fibrosis intervili
dan infark vili
- Perubahan biokimia: aliran natrium, kalium &
glukosa ↓, pengangkutan asam amino, lemak,
gama globulin terganggu PJT
Pengaruh pada Janin
- Berat janin : cenderung makrosomia
- Sindroma postmaturitas:
Gangguan pertumbuhan, dehidrasi, kulit
kering, keriput seperti kertas (hilangnya lemak
subkutan), kuku panjang, tulang tengkorang
keras, verniks kaseosa & lanugo (-), maserasi
kulit terutamadaerah lipat paha & genitalia
eksterna, warna coklat kehijauan atau
kekuningan pada kulit & tali pusat, rambut
kepala banyak (tebal)
- Gawat janin sampai kematian perinatal
Sebagian besar terjadi intra partum, biasanya
disebabkan:
makrosomia distosia, fraktur klavikula, dll
Insufisiensi plasenta PJT, oligohidramnion,
keluarnya mekonium, hipoksia janin
Cacat bawaan anensefalus, hipoplasi adrenal
Komplikasi bayi baru lahir suhu tidak stabil,
hipoglikemia, polisitemia & kelainan
neurologik
Pengaruh pada Ibu
Morbiditas & mortalitas meningkat krn
makrosomia, tulang tengkorak lebih keras,
partus lama, partus dengan tindakan, dll