Anda di halaman 1dari 9

Makrosomia Pada Ibu

Hamil
Melanie
Putria
1119444201
0242
D3
Kebidanan
Pengertian Makrosomia

Makrosomia adalah kondisi saat bayi lahir


dengan berat badan berlebih atau di atas 4 kg.
Kondisi ini bisa meningkatkan resiko komplikasi saat
persalinan yang bisa mengancam ibu maupun
bayi. Bayi yang lahir dengan berat badan 4 kg atau
lebih sudah bisa dikatakan sebagai bayi makrosomia.
Makrosomia juga kondisi kesehatan yang bisa
menimbulkan kesulitan saat persalinan dan
membahayakan ibu. Setelah lahirpun, bayi besar ini
juga berisiko lebih tinggi terkena berbagai gangguan
kesehatan.
Etiologi Makrosomia

Etiologi bayi makrosomia diantaranya adalah berasal dari ibu yang menderita
diabetes sebelum hamil dan bayi dari ibu hamil yang menderita diabetes selama
kehamilan. Selain itu, kejadian obesitas pada ibu juga dapat menyebabkan kelahiran bayi
besar atau makrosomia.

Penyebab Makrosomia pada bayi baru lahir bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti :
1. Ibu mengalami diabetes gestasiona
2. Ibu masuk dalam kategori obesitas
3. Berat badan naik terlalu banyak saat hamil
4. Mengalami hipertensi saat hamil
5. Memiliki riwayat melahirkan anak dengan makrosomia

Namun pada beberapa kasus, ada juga kondisi makrosomia yang tidak jelas penyebabnya.
Tanda Gejala Makrosomia

Ada dua tanda yang biasanya dijadikan acuan dokter untuk melihat pertumbuhan janin
yang sedang terjadi, masih normal atau sudah berlebih, yaitu:

● Tinggi fundus uteri ibu hamil sudah melebihi normal


(Tinggi fundus uteri adalah jarak antara puncak uterus atau rahim hingga tulang pubis. Jika
tingginya melebihi normal, maka ada kemungkinan bahwa bayi mengalami makrosomia).

● Cairan ketuban berlebihan


(Cairan ketuban atau cairan amniotik yang Jumlah cairan ketuban bisa dijadikan patokan
untuk mendeteksi bayi makrosomia karena cairan ini bisa menggambarkan jumlah urine yang
keluar dari janin).
Klasifikasi Makrosomia

Klasifikasi diabetes dalam kehamilan dibagi menjadi 2, antara lain : diabetes


mellitus pregestasional yang merujuk pada diabetes sebelum terjadinya konsepsi dan
berlanjut setelah pelahiran, dan diabetes mellitus gestasional yang merupakan
kelompok gangguan heterogen secara genetik selama kehamilan.
Patofisiologi Makrosomia

1. Makrosomia adalah bayi yang lebih besar dari 4.000 – 4.500 gram, yang sering dijumpai
pada prediabes gestasional Makrosomia terjadi akibat hipernutrisi ibu yang berdampak
pada janin, di antaranya:
1). Hiperglikemia ( kadar gula darah tinggi )
2). Kelebihan asam amino
3). Asam lemak berlebih
2. Kompensasi dari sel beta pankreas untuk mengeluarkan insulin sehingga overnutrisi dapat
diubah menjadi bentuk anabolik janin.
3. Metabolisme dalam bentuk anabolik terjadi di semua bagian janin kecuali otaknya.
4. Terdapat timbunan lemak di semua bagian tubuh janin.
5. Sel secara individu mengalami hyperplasia dan hipertropia.
6. Terjadi hepatosplenomegaly yang menyebabkan janin makrosomia.
7. Aliran overnutrisi ke janin karena pada plasenta terjadi perubahan bentuk
Komplikasi Makrosomia

1. Komplikasi untuk ibu


Komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu akibat bayi makrosomia adalah
antara lain:
 Kesulitan saat proses persalinan
 Sobeknya jaringan vagina
 terjadi ketika ada robekan pada dinding rahim / Ruptur rahim.

2. Komplikasi untuk bayi


Sementara itu untuk bayi baru lahir, beberapa hal yang bisa terjadi akibat kondisi
makrosomia adalah:
 Distosia bahu 
 Obesitas saat masa anak-anak
 Kelainan psikilogi akibat peningkatan obesitas
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada ibu yang mengandung bayi makrosomia adalah
sebagai berikut:

1. Antepartum
Ibu dengan risiko tinggi melahirkan bayi makrosomia atau yang telah diketahui memiliki janin yang
BMK (Besar untuk Masa Kehamilan) harus dipantau dengan pemeriksaan USG serial setiap 3-4
minggu untuk mencatat pertumbuhan bayi.
2. Induksi Persalinan
Induksi awal persalinan seringkali direkomendasi dengan pandangan untuk memaksimalkan
kemungkinan persalinan per vaginam, karena adanya asosiasi antara makrosomia dengan trauma
lahir dan persalinan bedah sesar.
3. Untuk mencegah trauma lahir, maka bedah sesar harus ditawarkan pada
wanita penderita diabetes dengan taksiran berat janin > 4500 gram dan pada wanita non diabetes
dengan taksiran berat janin > 5000 gram Induksi Persalinan
4. Kelahiran per vaginam untuk bayi makrosomia harus dilakukan dengan sangat terkontrol yaitu
Sangat penting untuk menghindari persalinan per vaginam.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai