Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KASUS

Dokter Pembimbing Klinik : dr. Muljadi Amanullah, Sp.OG


Oleh ` : Rizqin Munawwarah (2131210012)

KEPANITERAAN KLINIK MADYA LABORATORIUM


ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
RSUD SYARIFAH AMABMI RATO EBU BANGKALAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2019
 Identitas Pasien
 Nama : Ny. NB
 Umur : 32 Tahun
 Suku : Madura
 Pendidikan Terakhir : SMP
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Agama : Islam
 Alamat : Dsn Prancak-Sepulu

 MRS : 12 Maret 2019


 Tanggal Pemeriksaan : 12 Maret 2019 pkl 16.00 WIB
 Identitas Suami
 Nama : Tn. S
 Umur : 32 Tahun
 Pendidikan Terakhir : SD
 Pekerjaan : Supir
 Agama : Islam
 Alamat : Dsn Prancak-Sepulu
 Pasien rujukan dari BPM tiba di PONEK IGD RSUD Syarifah
Ambami Rato Ebu datang tgl 12 Maret 2019 pukul 16.00 WIB
dengan GIII P2002 UK 41/42 mgg + THIU+ Letak kepala +
Postdate + Curiga bayi besar.
 Keluhan Utama : Kehamilan lewat bulan

 Riwayat Penyakit Sekarang :


 Riwayat Perjalanan Singkat

 6 Juli 2018
Pasien merasa terlambat haid, kemudian kontrol ke bidan,
dilakukan pemeriksaan dikatakan pasien hamil dengan TD saat
itu 110/70 mmHg dan UK 8 mgg. Pasien diberi vitamin
kehamilan dan disarankan kontrol rutin.
 Agustus 2018 s/d Februari 2019
Pasien kontrol pada bidan, sebanyak 10x. Pasien periksa ke
bidan dilakukan pemeriksaan dengan TD berkisar 90-110/60-70
mmHg. Pasien diberi vitamin kehamilan dan disarankan periksa
ke RS.
 11 Maret 2019
Pasien kontrol ke SpOG, dilakukan pemeriksaan USG dengan
UK 41/42 mgg dan Big Baby, pasien di sarankan untuk
persalinan di RSUD Syamrabu.
 12 Maret 2019 pkl 13.00
Pasien kontrol ke BPM dengan hamil 10 bulan, tidak mengeluh
kenceng-kenceng, tidak keluar darah, lendir maupun cairan
lewat jalan lahir dan gerakan janin baik. Pasien mengeluh sudah
melebihi dari taksiran persalinan dan dari pemeriksaan USG ke
SpOG, pasien disarankan untuk persalinan di RSUD. Dari
pemeriksaan didapatkan TD 100/70 mmHg, DJJ (+) 150x/menit,
HIS (-) dan VT ø (-)/bagian terendah janin masih tinggi,
kemudian pasien dirujuk ke RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu.
 Pkl. 16.00
Pasien tiba di RSUD Syamrabu Bangkalan
 Riwayat Kehamilan ini
 Hamil muda : mual (+), muntah (+), perdarahan (-), sakit
kepala (-), kejang (-)
 Hamil tua : sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), perdarahan
(-), kejang (-)
 ANC :
 BPM  11x
 SpOG  3x
 Riwayat Penyakit Dahulu  Riwayat Penyakit Keluarga

 Hipertensi : (-)  Hipertensi : (-)


 Diabetes mellitus: (-)  Diabetes melitus: (-)
 TBC : (-)  Epilepsi : (-)
 Asma : (-)  Kelainan bawaan: (-)
 Peny. jantung : (-)  Hamil kembar : (-)
 Riwayat Operasi : (-)  Kehamilan lewat bulan : (-)

 Kanker : (-)
 TBC : (-)
 Asma : (-)
 Riwayat Alergi : (-)
 Riwayat Haid

 Menarche : 13 tahun
 Siklus : ± tiap 28 hari, teratur
 Lama : 7 hari
 Jumlah darah : sedang (2-3 pembalut/hari)
 Dismenorhea : dismenorea (+), hari ke 1 haid
 Flour Albus : (-)
HPHT : 28-05-2018
TP : 04-03-2019
41/42 mgg

 Riwayat Perkawinan

 Menikah : 1 kali, saat usia 19 tahun


 Lama menikah : 13 tahun

 Riwayat Kehamilan dan Persalinan


 9Bulan/bidan/SptB/laki-laki/3500 gr/12 tahun
 9Bulan/bidan/SptB/perempuan/4000 gr/8 tahun
 Hamil ini

 Riwayat KB
 KB suntik 3 bulan  selama 4 tahun
 KB suntik 1 bulan  selama 1 tahun
 Riwayat Sosial dan Kebiasaan

Pasien adalah seorang ibu rumah tangga.


Pola makan pasien sehari-hari baik, teratur, dan makan dengan
gizi standar.
Pasien jarang berolahraga.
Pasien tidak memiliki kebiasaan minum alkohol, jamu, kopi dan
merokok.
Hubungan pasien dengan keluarga serta lingkungan sekitar
baik.
 Pemeriksaan Umum
 Berat Badan sebelum hamil : 74 kg
 Tinggi Badan :153 cm
 Berat Badan Hamil (sekarang): 87 kg
 BMI : 37,01 BMI 37,1 (obesitas kelas II)

 Keadaan umum : Cukup


 Kesadaran : Compos Mentis
 Tekanan darah : 110 / 70 mmHg
 Nadi :80x / menit
 Suhu (axiller) : 36,6 °C
 RR : 20x / menit
 a. Status Generalis
 Kulit : gatal (-), luka (-), bekas luka : (-) warna kulit : sawo
matang
 Kepala
 Wajah: simetris
 Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), visus (dbN),
edema palpebra (-/-)
 Mulut: faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)
 Leher: pembesaran kelenjar limfe (-), pembesaran kelenjar
tiroid (-)
 Thoraks
 Mammae simetris, hiperpigmentasi areola (+), puting susu menonjol
(+), kolostrum (-)
 Cardio
 Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : ictus cordis kuat angkat
 Perkusi :
 Batas kiri bawah: ICS V mid clavicula line sinistra
 Batas kanan bawah: ICS IV parasternalis dextra
 Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
 Pulmo
 Inspeksi: bentuk normal, pengembangan dada simetris, retraksi (-/-)
 Palpasi : fremitus taktil kiri sama dengan kanan
 Perkusi : sonor/sonor
 Auskultasi
 Suara dasar : vesikuler (+/+)
 Abdomen
 Inspeksi :
membesar membujur, gambaran pembuluh darah collateral (-),
tumor (-), strie livide (+), strie albican (-), linea alba (-), linea nigra
(+), bekas operasi (-)
 Auskultasi : suara bising usus normal
 Palpasi :
pembesaran organ (-), nyeri tekan (-), teraba massa abnormal (-)
 Perkusi : timpani (+)
 Ekstremitas:
akral hangat (+/+) superior dan inferior, edema (-/-)
 Pemeriksaan Luar
 Inspeksi:
Perut membesar arah membujur, striae livide (+), linea nigra (+),
bekas operasi (-)
 Palpasi:
 Leopold I :
diatas teraba besar, bulat, lunak, tidak melenting. TFU 2 jari di
bawah prosesus xiphoideus (36 cm)
 Leopold II :
teraba tahanan memanjang sebelah kiri.
 Leopold III:
bagian terbawah dari janin teraba besar, bulat, dan melenting.
Bagian terendah janin belum masuk ke PAP.
 Leopold IV:
Bagian terendah janin belum masuk ke PAP.
 Auskultasi :
Bunyi jantung janin 139x/menit, reguler, tunggal, punggung kiri
 His: (-)
 Pemeriksaan Dalam (Vaginal Toucher)
VT : pembukaan (-) / bagian terendah janin masih tinggi
 Non Stress Test (NST)
 Tanggal 12/03/2019
 Ultrasonography
 Tanggal 12/03/2019
Keterangan :
K/T/IU/DJJ (+)
BPD 10,3 cm
HC 35,23 cm ~ 41/42 mgg
AC 37,66 cm
FL 8,00 cm
EFW 4350 gr
Placenta fundus/grade III/Ket cukup
 Ibu usia 32 tahun datang ke PONEK IGD RSUD Syarifah
Ambami Rato Ebu dari BPM tgl 12 Maret 2019 dengan GIII
P2002 UK 41/42 mgg + THIU+ Letak kepala + Postdate + Curiga
bayi besar.
 Pasien hamil 10 bulan (HPHT 28-05-2018 ~ UK 41/42 minggu),
tidak mengeluh kenceng-kenceng, tidak keluar darah, lendir
maupun cairan lewat jalan lahir dan gerakan janin baik.
 Pasien mengeluh sudah melebihi dari taksiran persalinan dan
dari pemeriksaan USG ke SpOG, pasien disarankan untuk
persalinan di RSUD.
 Dari pemeriksaan di BPM pada pukul 13.00 (12 Maret 2019).
didapatkan TD 100/70 mmHg, DJJ (+) 150x/menit, HIS (-) dan
VT ø (-)/bagian terendah janin masih tinggi, kemudian pasien
dirujuk ke RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu pada pukul 16.00
(12 Maret 2019).
 Di RS. Syarifah Ambami Rato Ebu pada TTV TD 110/70 mmHg,
Nadi 80x / menit, RR 20 x/menit, Tax : 36,6°C, dan BMI 37,01.
Abdomen: TFU 36 cm, puki, preskep, His (-), DJJ (+) 139x/menit.
Genitalia: VT ø (-), bagian terendah janin masih tinggi, UPD
dbn.
 Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal.
 Pemeriksaan USG didapatkan UK~41/42 minggu dengan TBJ
4350 gr.
GIII P2002 UK 41/42 mgg + T/H/IU+ Letak kepala +
Postdate + Curiga bayi besar + Obesitas grade II+ TBJ
4300 gr
 Edukasi :
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang kondisi pasien,
tindakan yang dilakukan, serta prognosisnya.

 Diagnostik :
 DL, FH, HbsAg, HIV, GDA
 USG, NST

 Terapi :
 Infus RD5%  20 tpm

 Obstetri
 Proterminasi kehamilan  atas pertimbangan postdate + curiga bayi
besar  SC + Sterilisasi

 Monitoring :
 Evaluasi keluhan, vital sign, Denyut Jantung Janin (DJJ)
 Tanggal 13/03/2019 pukul 00.41

Lahir bayi SC, laki-laki BB 3540 gr, AS 7-8, PB : 52 cm, LK: 36 cm,
anus (+), cacat (-), caput (-), kuku, kulit, dan tali pusat normal,
bayi nafas spontan.
Ketuban jernih, plasenta tarikan ringan, perdarahan ± 200cc.
Telah dilakukan Sterilisasi
 Terapi post operasi:
 Terapi :
 Sementara Puasa
 Inf RL:D5= 2:1/24 jam
 Drip oxytocin 2 amp dalam RL 500cc sd 12 jam post partum
 Inj ceftriaxone 2x1 i.v
 Inj asam traneksamat 3x500 mg i.v
 Inj ketorolac 3x1 i.v
 Inj ranitidine 2x1 i.v
 Monitoring :
 Keluhan pasien
 Fluksus
 TTV
 Kontraksi uterus
 Diagnosis Keluar
 P3003 Post SC + MOW a.i. Postdate + Curiga bayi besar

 Prognosis
 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad functionam : bonam
 Kehamilan lebih bulan/postdate yaitu kehamilan ≥ 40 minggu/
>Taksiran Tanggal Persalinan (TTP).
 Kehamilan posterm atau kehamilan serotinus, yaitu kehamilan
lewat waktu lebih dari 42 minggu (294 hari).
 Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari
dihitung dari hari pertama haid terakhir.
 Kehamilan aterm adalah usia kehamilan antara 38-42 minggu
dan ini merupakan periode terjadinya persalinan normal.
 Namun, sekitar 3,4 % atau rata-rata 10 % kehamilan
berlangsung sampai 42 minggu atau lebih
 Kehamilan postterm mempunyai hubungan erat dengan
mortalitas, morbiditas perinatal, ataupun makrosomia.
 Penatalaksanaan yang tepat terhadap kehamilan postterm akan
memberikan sumbangan besar dalam upaya menurunkan angka
kematian, terutama kematian perinatal.
DEFINISI

Preterm : <37 minggu


Aterm : 38-42 minggu
Post date : ≥ 40 minggu
Post term : > 42 minggu
(294 hari)
Nama Lain : Postterm/serotinus/postdate/extended pregnancy/prolonged
pregnancy/post datisme/paskamaturisme
ETIOLOGI

1. Progesteron masih ada


2. Penurunan atau berkurangnya kadar oksitosin
3. Kadar kortisol /ACTH janin tidak diproduksi dengan baik
4. Tidak ada tekanan pada saraf uterus (tekanan pada
ganglion servikalis flx frankenhauser)
5. Herediter
Kelainan SSP
Defisiensi enzim
sulfatase

Kelainan Adrenal

Usia < 15
Tokolitik anti Pg : Asmef, th atau >
salbutamol, progestin dll 35 th
- Kelainan letak
- Bagian bawah
masih tinggi
- Paritas
- Tali pusar
pendek
PERMASALAHAN
KEHAMILAN POSTTERM
1. Perubahan pada plasenta
- Disfungsi plasenta : penurunan kadar estriol dan laktogen plasenta
- Penimbunan kalsium  progresivitas degenerasi plasenta  gawat janin
- Penuaan plasenta  pasokan makanan dan oksigen berkurang
- Selaput vaskulosinsisial menebal dan berkurang  menurunkan mekanisme
transport plasenta
- Degenerasi jaringan plasenta : edema, timbunan fibrinoid, fibrinosis, trombosis
intrevilli, infark villi
- Perubahan biokimia: gg. Pengangkutan bahan dg berat molekul tinggi (Asam amino,
lemak, gamma globulin)  gg pertumbuhan janin intrauterine
- Spasme arteri spiralis  penurunan sirkulasi uteroplasenta
2. Pengaruh pada Janin
- Plasenta sering masih baik  berat janin >> sesuai dg bertambahnya umur
- Sindroma postmaturitas
STADIUM CIRI-CIRI
Stadium I Kulit kehilangan vernik kaseosa, maserasi berupa
kulit kering, rapuh dan mudah mengelupas
Stadium II Stadium I + pewarnaan mekonium pada kulit
Stadium III Stadium II + pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit,
dan tali pusar
- Gawat janin : meningkat pada UK > 42 minggu
Penyebab:
a. Makrosomia : distosia, fraktur klavikula, Erb paralisis, kematian
bayi
b. Insufisiensi plasenta : pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion,
hipoksia, aspirasi mekonium
c. Cacat bawaan : hipoplasia adrenal, anensefalus
3. Pengaruh pada Ibu
- Mortalitas dan morbiditas o.k makrosomia dan tulang tengkorak lebih keras 
distosia, partus lama, incordinate uterine action, peningkatan tindakan obstetrik dan
persalinan traumatis akibat bayi besar
- Aspek emosi : kecemasan keluarga
DIAGNOSIS
1. Riwayat haid  HPHT
Syarat :
- penderita yakin HPHT nya KRITERIA POSTTERM:
- siklus 28 hari dan teratur • > 36 mgg setelah tes kehamilan +
- tidak minum pil KB selama 3 bulan • > 32 mgg sjk DJJ pertama dg Doppler
terakhir • > 24 mgg sjk dirasakan quickening
2. Riwayat pemeriksaan antenatal • > 22 mgg sjk DJJ pertama dg Laennec
- Tes kehamilan positif
- Gerak janin/quickening :
primigravida : UK 18-20 mgg
multigravida : UK 16-18 mgg
- DJJ : stetoskop laennec : mulai UK 18-20 mgg
Doppler : mulai UK 10-12 mgg
3. Tinggi fundus uteri pd semester 1
4. USG trimester 1 (11-14 minggu)
- panjang kepala-tungging (CRL)
- ukuran biparietal dan panjang femur (UK 16-26 mgg)
- lingkar perut dan lingkar kepala
Trisemester 3 (menentukan berat janin, keadaan air ktuban/placenta yg sering
berkaitan dg kehamilan posterm)
5. Pemeriksaan radiologi
- Jarang dipakai karena sulit mengenal pemusatan tulang dan tidak baik bagi
janin
- Pusat penulangan melihat
Epifisis femur distal : UK 32 mgg
Epifisis tibia proximal: UK 36 mgg
Epifisis kuboid : UK 40 mgg
6. Pemeriksaan laboratorium
- Kadar lesitin/spingomielin
lesitin = spingomielin  UK 22-28 mgg
lesitin 1,2 x spingomielin  UK 28-32 mgg
lesitin 2 x spingomielin UK genap bulan
Tetapi tidak dapat digunakan untuk menentukan postterm namun dapat digunakan untuk
menentukan janin cukup matang untuk dilahirkan atau tidak
- Aktivitas tromboplastin cairan aminon (ATCA)
cairan amnion  mempercepat bekuan darah
kadar meningkat  UK ber+
ATCA 45-65 detik : UK 41-42 mgg
< 45 detik : UK > 42 mgg
42-46 detik : lewat waktu
- Sitologi cairan amnion
Pengecatan nile blue sulphate :
melihat sel lemak dalam cairan amnion
sel lemak > 10%  UK 36 mgg
≥ 50% UK 39 mgg
- Sitologi vagina sensitivitas 75 %
Dapat menilai kematangan serviks namun kematangan serviks tidak dapat
digunakan menentukan usia gestasi
MASALAH TATALAKSANA POSTTERM

1. Beberapa penderita  UK tidak tepat  janin takut belum matur


2. Sulit menentukan janin akan mati atau hidup
3. Janin besar
4. >> 42 mgg  70% serviks belum matang dg nilai Bishop rendah  sulit
diinduksi
5. Persalinan berlarut-larut  merugikan janin
6. Disporposisi kepala-panggul dan distosia bahu
7. Oligohidramnion  pemecahan ketuban  meningkatkan tali pusar.
Tetapi dengan pemecahan selaput ketuban dapat mengetahui mekonium
atau tidak
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
(TATALAKSANA)
1. Menentukan postterm atau tidak
2. Identifikasi kondisi janin dan hal yang membahayakan janin dengan pemeriksaan
kardiotokografi (eg. NST, CST, dan USG), laboratorium, gerakan janin, dan amnioskopi
Normal: kehamilan sampai 41 minggu tanpa komplikasi jika terdapat hipertensi, penurunan gerak
janin, Oligohidramnion (< 2 cm pd kantong vertikal/indeks cairan amnion <5)/deselerasi NST 
perlu induksi persalinan
 Kehamilan 41 minggu:
3. Periksa kematangan serviks dengan PS atau bishop score setiap kunjungan dan dapat diakhiri
jika serviks sudah matang:
PS ≥ 5 : serviks matang  induksi persalinan dan pengawasan intrapartum
PS < 5 : serviks belum matang nilai keadaan janin
a. NST dan penilaian volume kantong amnion normal  kehamilan dibiarkan  nilai 1 mgg 2x
b. Cairan amnion normal dan NST tidak reaktif  periksa CST
 CST +  deserelasi lambat berulang, variabilitas abnormal  penurunan plasenta  SC
 CST -  kehamilan dibiarkan berlangsung  nilai 3 hari lagi
 Kehamilan 42 minggu  upayakan terminasi kehamilan
 ANAMNESA
 Pasien hamil 10 bulan, Usia 32 tahun
 (-) kenceng-kenceng, (-) darah, (-) lendir, (-) cairan lewat
jalan lahir, gerakan janin baik
 HPHT : 28 – 05 – 2018, HPL : 4 – 03 – 2019  ~ UK 41-42
mgg
 Haid : siklus tiap 28 hari, teratur 7 hari, jumlah darah
sedang
 Riwayat hamil : mual (+), muntah (+) hamil muda & tua,
perdarahan (-), kejang (-)
 ANC ke bidan 11x  TD berkisar 90-110/60-70 mmHg.
 ANC ke SpOG 3x  USG Big baby dengan UK 41/42 mg
 PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG
 BPM pukul 13.00 (12 Maret 2019)  TD 110/70 mmHg, TFU
36 cm, DJJ 150x/m, VT ø -/bagian janin masih tinggi, tgl 11
Maret 2019 pasien kontrol poli kandungan RSUD Syamrabu
 USG menunjukkan Big Baby dan postdate  Rujuk RSUD
Syamrabu
 Di RSUD Syamrabu: TTV  TD: 110 / 78 mmHg, Nadi 80x /
menit, RR 20x/menit, Tax : 36,6°C
 BMI 37,01  obesitas grade II
 Abdomen: TFU 36 cm, puki, preskep, His (-), DJJ (+)
139x/menit.
 Genitalia: VT ø - cm, bagian terendah janin masih tinggi,
UPD dbn.
 Laboratorium dalam batas normal
 USG didapatkan UK~41/42 minggu, ketuban cukup dan
placenta fundus/grade III dengan TBJ 4350 gr (curiga bayi
besar)
 Dasar Rencana Tatalaksana

Bila sudah dipastikan umur kehamilan 41 minggu,


pengelolaan tergantung dari derajat kematangan serviks sesuai
dengan Bishop score. Karena pada pemeriksaan, pasien curiga
bayi besar dari USG (4350 gr) maka dengan pertimbangan
dilakukan operasi Sectio Caesarea dan kontraindikasi dilakukan
induksi persalinan.
 Penyebab kehamilan postterm diduga karena siklus haid yang
tidak diketahui pasti, kelainan pada janin (anesenefal, kelenjar
adrenal janin yang fungsinya kurang baik, kelainan pertumbuhan
tulang janin/osteogenesis imperfecta; atau kekurangan enzim
sulfatase plasenta).
 Beberapa masalah yang dihadapi pada kehamilan lewat waktu
meliputi :
 Identifkasi resiko pada janin
 Waktu yang tepat untuk melakukan persalinan
 Menentukan persalinan pervagina versus per abdomen.
 Perhitungan usia kehamilan umumnya memakai rumus Naegele,
dengan adanya pelayanan USG maka usia kehamilan dapat
ditentukan lebih tepat.
 Risiko kehamilan lewat waktu antara lain adalah gangguan
pertumbuhan janin, gawat janin, sampai kematian janin dalam
rahim. Hal ini disebabkan oleh plasenta yang memberikan asupan
nutrisi dan oksigen pada janin akan berkurang mulai usia
kehamilan 36-37 minggu.
Sebagai dokter muda, diharapkan mampu mendiagnosis dan
melakukan pengelolaan yang tepat pada kehamilan postterm,
karena kasus ini sering ditemukan di masyarakat dan resikonya
yang tinggi terhadap keadaan janin dan ibu.

Anda mungkin juga menyukai