Anda di halaman 1dari 21

Pembimbing : dr. R. Pandji Setiawan, Sp.

OG
Penyusun : Nurul Azizah 030.08.186

BAGIAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BEKASI
FK UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 2 JUNI – 9 AGUSTUS 2014
 Kondiloma akuminata termasuk Penyakit Menular
Seksual (PMS) yang disebabkan oleh Human
Papiloma Virus (HPV).
 Infektivitas yang tinggi di mana permukaan
mukosa yang lebih tipis akan lebih rentan
terhadap inokulasi virus.
 Pada kehamilan proliferasi meningkat oleh karena
perubahan fisiologis.
 Pemilihan modalitas terapi tertentu karena
terdapat medikamentosa yang bersifat
teratogenik.
= Condyloma accuminatum,
genital warts, anogenital
warts

Kondiloma akuminata
adalah kelainan kulit
berbentuk vegetasi
bertangkai dengan
permukaan berjonjot
Human -Virus DNA
- Famili
Papilloma Papovaviridae
Virus (HPV)

Tipe virus HPV:


 Onkogenik rendah (low risk) :
HPV tipe 6, 11  Kondiloma
Akuminata
Onkogenik tinggi (high risk) :
HPV tipe 16, 18, 31, 33, 35 
Ca Cervix
 ♂ ♀

Ras

 Kelompok risiko tinggi: dewasa muda aktif


seksual (20-30 th)
Penggunaan kontrasepsi oral

Partner seks >1

R. Kontak seksual dgn penderita KA

Penggunaan obat2an imunosupresan

R. Koitus dini
Bereplikasi Sel Host
dan menjadi
berbentuk terinfeksi
Penetrasi Menginfeksi
virion saat dan timbul
melalui kulit sel basal
sel basal atipikal
Invasi HPV  mikro dari
berdiferensi morfologis
abrasi anogenital
asi dan koilocytosis
mukosa. epitelium
tumbuh ke dari
permukaan kondiloma
epitel. akuminata
• Antara 1-8 bulan (rata-rata 2-3 bulan).
Masa Inkubasi

• Pria : perineum dan sekitar anus, glans penis,


muara uretra eksterna, korpus dan pangkal
Predileksi penis
• Wanita : daerah vulva dan sekitarnya,
introitus vagina, porsio uteri

• Vegetasi yang bertangkai


Morfologi • Berwarna kemerahan (baru) atau kehitaman
(lama)
• Permukaan berjonjot (papilomatosa)
Gambaran klinis  Jelas

PEMERIKSAAN
Uji asam • (+) as.asetat 5%  putih
asetat

• Stereoscopic microscopy
Kolposkopi • (+) as. Asetat  lesi dilihat menggunakan
sumber cahaya yg kuat dan lensa binokular

Histologi • Gambaran papilomatosis, akantosis, “rete


ridges” yang memanjang dan menebal,
(PA) parakeratosis dan koilositosis
Kondiloma lata

Veruka vulgaris

Karsinoma sel skuamosa


• Tingtur podofilin
Kemoterapi •

Podofilotoksin 0,5%
Asam trikloroasetat
• 5- fluoroasil

Tindakan •

Bedah skalpel (eksisi)
Bedah listrik (elektrokauterisasi)
Bedah •

Bedah beku (N2 cair, N2O cair)
Bedah laser

• Interferon alfa
Interferon • Interferon beta
 Risiko kondiloma akuminata pada kehamilan
adalah dua kali lipat.
 Pada kehamilan  Perubahan fisiologis
(hormonal dan imunitas)  Proliferasi
Kondiloma Akuminata meningkat 
menghalangi jalan lahir dan perdarahan >>
banyak saat persalinan.
 Infeksi virus pada jalan lahir : Resiko
penularan pada neonatus
 Paparan pada neonatus dapat berakibat
terjadinya papilomatosis larings juvenil:
Insidensi tidak tinggi dan patogenesisnya
masih belum jelas namun dapat menimbulkan
distress pernafasan akibat terjadinya
obstruksi saluran pernafasan karena edema
pada larings serta memiliki tingkat rekurensi
yang tinggi.
 Tujuan : mengurangi keluhan, mengurangi ukuran kondiloma akuminata
& memilih pengobatan yg tidak toksik terhadap kehamilan.

Trimester Kemoterapi: Asam


I Trikloro Asetat 50%

Trimester
II Tindakan Bedah:
Elektrokauterisasi,
Krioterapi, Laser
Trimester
III
Kontra indikasi pada kehamilan:
Podofilin, 5-fluorourasil
 Bersifat kaustik dan dapat mengikis kulit dan membrana
mukosa.
 Mekanisme kerja: koagulasi protein  terjadi kekeringan sel
dan jaringan  destruksi yang berat pada kondiloma.
 Tidak diabsorbsisecara sistemik  Aman pada kehamilan.
 Penggunaan: Oleskan pada lesi dengan lidi/kapas lidi aplikator
setiap minggu. Tidak perlu dicuci setelah penggunaannya.
Rasa terbakarnya dapat bertahan 5-30 menit.
 Tingkat keberhasilan TCA untuk terapi kondiloma adalah 56-
81%
Kondiloma Akuminata sebelum terapi Pengolesan TCA 50%
 Walaupun sering mengalami residif,
prognosisnya baik.
 Kondiloma akuminata adalah infeksi menular seksual yang
dapat tumbuh lebih cepat pada wanita hamil, meluas
sehingga dapat menutup jalan lahir dan meningkatkan resiko
penularan pada bayi.
 Penatalaksanaan pada ibu hamil harus dilakukan secara
berhati-hati untuk menghindari efek samping obat pada ibu-
anak.
 Penatalaksaan terbaik untuk kondiloma akuminata pada
wanita hamil adalah eksisi lesi dengan kauter atau
cryosurgery, asam trikloroasetat 50%.
 Podofilin tidak bisa digunakan karena bersifat toksik,
antimitotik, dan teratogenik.

Anda mungkin juga menyukai