Anda di halaman 1dari 31

Gangguan

Haid

RAPITA ASMARA
Menstruasi
• Menstruasi adl. Pengeluaran darah, mukus, dan debris
sel dari mukosa uterus disertai pelepasan
(deskuamasi) endometrium secara periodik dan siklik,
yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak,
Lowdermilk, & Jensen, 2004)
Haid Normal
• Siklus haid: 21 – 35 hari
• Volume haid: 40 – 80 cc
• Lama haid: 3 – 7 hari
Siklus menstruasi
• merupakan waktu sejak hari pertama menstruasi sampai
datangnya menstruasi periode berikutnya sedangkan panjang
siklus menstruasi adalah jarak antara tanggal mulainya
menstruasi yang lalu dan mulainya menstruasi berikutnya.
Siklus menstruasi pada wanita normalnya berkisar antara 21-
35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki siklus menstruasi 28
hari dengan lama menstruasi 3-5 hari, ada yang 7-8 hari.
• Gangguan pada siklus menstruasi dipengaruhi oleh gangguan
pada fungsi hormon, kelainan sistemik, stres, kelenjar gondok,
dan hormon prolaktin yang berlebihan. (Proverawati &
Misaroh, 2009)

• Gangguan pada siklus menstruasi terdiri dari tiga, yaitu:


a. Siklus menstruasi pendek / Polimenore
b. Siklus menstruasi panjang / oligomenore,
c. Amenore (tidak menstruasi dalam 3 bln berturut-turut)
Fisiologi Menstruasi
• Siklus menstruasi normal berlangsung selama
21-35 hari, 2-8 hari adalah waktu keluarnya
darah haid yang berkisar 20-60 ml per hari.
Siklus Menstruasi Normal
Siklus
folikular
Siklus
ovarium
Siklus luteal
Siklus Mens
Normal
Masa
proliferasi
Siklus
uterus Masa
sekresi
Hormon Yang Mempengaruhi
Siklus Menstruasi

• FSH-RH (hipotalamus → hipofisis → FSH)


• LH-RH (hipotalamus →hipofisis →LH)
• PIH (hipofisis ↛ Prolaktin)
Gangguan Menstruasi
1. Lamanya siklus dan durasi perdarahan
– Polimenore
– Oligominore
– Amenore
2. Jumlah darah
– Hipermenore (menore)
– Hipomenore
3. Perdarahan intermenstrual
– Menometroragi
4. …
– Dismenore
– Sindroma pra-menstruasi
hormon

nutrisi enzim

Gg.
Haid
psikis vaskuler

prostaglandin
Polimenore
Gg. Ritmus (siklus)

Gg.
Spotting Amenore
(bercak))

Oligimenore

Haid
Hipomenore
Haid tidak
teratur
Gg. Perdarahan

Menoragia

Hipermenore
Hipermenore (Menoragia)
• Yi, perdarahan lebih banyak / lama dari
normal, kadang disertai bekuan darah

• Pada hipermenore berat perdarahan


berlangsung 8 – 10 hari dengan kehilangan
darah > 80 ml
Etiologi Hipermenore….
• Hipoplasia uteri
• Asthenia
• Myoma uteri
• Hipertensi
• Decompensio cordis
• Infeksi : salphingitis, endometritis
• Retrofleksi uteri
• Penyakit darah: hemofilia, Werlhoff’s disease
Hipomenore
(kriptomenore)

• Perdarahan haid lebih pendek (< 3 hari) / lebih


sedikit dari normal (< 30 cc), kadang hanya
berupa spotting
• Etiologi:
– Setelah miomektomi
– Gg. Endokrin
– Kesuburan endometrium kurang akibat kurang
gizi, gg. hormonal, penyakit menahun
Amenorrhea
• Tidak haid selama 3 bln berturut-turut.

• Klasifikasi:
– Amenore primer (belum pernah haid sampai usia 18 thn,
tanda seks sekunder +/_
– Amenore sekunder (berhenti haid setelah menarche atau
pernah mengalami haid tapi berhenti 3 bln berturut-turut)
Etiologi amenore…
• Gg. di hipotalamus, hipofisis, ovarium
(folikel), uterus (endometrium), atau vagina
• Tanda-tanda maskulinisasi, adanya galaktore,
cacat bawaan, uji estrogen & progesteron (–)
• Penyakit kronis, ca, infertilitas, stress berat,
kurang gizi
Polimenore
• Siklus haid memendek (< 21 hari), sedangkan
jumlah perdarahan relatif sama / lebih banyak
dari biasa.

• Etiologi:
– Gg. Hormonal (umur korpus luteum memendek,
stadium proliferasi / sekresi memendek)
Oligomenore
• Suatu keadaan dimana haid jarang terjadi dan
siklusnya memanjang (> 35 hari), perdarahan
haid biasanya berkurang.

• Etiologi:
– Perpanjangan fase folikular / fase lutheal atau
keduanya
Faktor yang Berperan Dalam Siklus
Mens
• Faktor enzim
• Faktor vaskuler
• Faktor prostaglandin
Dismenore
• adalah rasa sakit yang menyertai menstruasi sehingga
dapatmenimbulkan gangguan pekerjaan sehari-hari.

• Menurut Jones (2001), dysmenorrhea berdasarkan


penyebabnya diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
– Dismenore primer
– Dismenore sekunder
1. Dysmenore primer
merupakan nyeri haid tanpa kelainan anatomis genitalis
yang dapat diidentifikasi. Diduga akibat dari
pembentukan Pg yg berlebih yang menyebabkan uterus
berkontraksi berlebihan dan menyebabkan vasospasme
anteriolar.

2. Dysmenore sekunder
nyeri sebelum haid yang disertai kelainan anatomis
genitalis, seperti endometriosis, adenomiosis, radang
pelvis, fibrosis dan sindrom menoragia
Patofisiologi Dysmenore…
• Terjadi pada fase sekresi, dimana
terjadi peningkatan H. Prolaktin
dan Estrogen.

• Prolaktin meningkatkan
kontraksi uterus
Faktor Resiko Dysmenore…
• Merokok
• Alcohol
• Overweight dan obesitas
• Tidak memiliki anak
• Menarche dini (< 12 th)
• Riwayat keluarga
Gejala Dysmenore…
• Rasa sakit yang dimulai pada hari pertama
menstruasi
• Terasa lebih baik setelah perdarahan
menstruasi dimulai
• Biasanya nyeri hilang setelah 1 – 2 hari, ttp
ada jg wanita yang masih merasakan nyeri >
2 hari
• Nyeri perut bagian bawah, bisa menjalar ke
punggung dan tungkai
• Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang
timbul atau nyeri tumpul yang terus menerus
Penatalaksanaan….
1. Farmakologis
– NSAID
– Pil KB dosis rendah
– Antiemetik

2. Non-Farmakologis
– Istirahat yg cukup
– Kompres air hangat di perut
– Olah raga (terutama berjalan), yoga
– TENS (Transcutaneus Elektrical
NerveStimulation)

Anda mungkin juga menyukai