Anda di halaman 1dari 6

POLIP PORTIO, ERO PORTIO, ULKUS PORTIO DAN TRAUMA PORTIO

A. Definisi
Portio adalah istilah medis untuk mulut rahim.
Polip Portio, Polyp = tumor jinak yang tumbuh menonjol dan bertangkai dari selaput
lendir dibagian portio dan selaput lendir lainnya. Cervix = leher rahim. Polip portio
adalah polip berukuran kecil, tumbuh di permukaan mukosa serviks, atau pada
saluran endoserviks dan menonjol pada mulut serviks. Polip serviks sering
mempunyai tungkai yang pendek, tetapi beberapa dapat mempunyai dasar yang lebar.
Erosi Portio adalah suatu istilah erosi yaitu pengikisan dari lapisan permukaan dari
portio, Pengikisan dari lapisan mulut rahim ini bisa diakibatkan oleh beberapa faktor,
misalnya akibat infeksi pada mulut rahim misalnya karena keputihan yang lama tidak
diobati, akibat termanipulasi oleh penis saat berhubungan intim, akibat pemasangan
IU atau pengangkatan IU dll. !ehingga dengan adanya erosi ini maka pada mulut
rahim akan terjadi luka. engan adanya luka ini maka akan terjadi reaksi
pembentukan antibodi disana dimana diantaranya akan dikeluarkan banyak sel"sel
darah putih #leukosit$ sebagai pasukan penghancur dari segala macam benda"beda
asing yang mengenainya.
B. Penyebab
Penyebabnya belum jelas, meskipun penampilannya menggambarkan respon epitel
endo servik terhadap proses peradangan. Polip servik dapat menimbulkan perdarahan
pervaginam, perdarahan kontak, pasca coitus atau setelah pencucian merupakan
gejala yang tersering dijumpai. iagnosisnya dibuat dengan menginspeksi servik.
%ika terdapat perdarahan, harus dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan
kelainan, terutama keganasan serviks dan endometrium. &ila polip mempunyai
tangkai kurus, tangkainya digenggam dengan forsep polip dan diputar beberapa kali
sampai dasar polipnya terlepas dari jaringan servik dasarnya. &ila terdapat
perdarahan pervaginam abnormal, maka diperlukan curettage di '! untuk
menyingkirkan keganasan servik dan endometrium. Polip servik yang terjadi sebagai
akibat stroma local yang menutupi daerah antara kedua celah pada kanalis servik.
(pitellium silinder yang menutupi polip dapat mengalami ulserasi. &anyak polip
servik tidak memberikan gejala"gejala utama adalah perdarahan intermitten.
iagnosis dibuat dengan melakukan inspeksi pada servik
!ebab fungsional
Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik,
dinamakan perdarahan disfungsional. Perdarahan disfungsional dapat terjadi pada
setiap umur antara menarche dan menopause. )etapi kelainan inui lebih sering
dijumpai se*aktu masa permulaan dan masa akhir fung+s ovarium.
ua pertiga *anita dari *anita"*anita yang dira*at di rumah sakit untuk perdarahan
disfungsional berumur diatas ,-tahun, dan . / diba*ah 0- tahun. !ebetulnya dalam
praktek dijumpai pula perdarahan disfungsional dalam masa pubertas, akan tetapi
karena keadaan ini biasanya dapat sembuh sendiri, jarana diperlukan pera*atn di
rumah sakit.
C. 1ejala
&anyak polip serviks tidak memberikan gejala tetapi ada gejala utama adalah dasar
diagnosa perdarahan intermitten dan gejala"gejala umum ke". bentuk abnormal
tersebut2
- 3eukorea yang sulit disembuhkan.
- )erasa discomfort dalam vagina.
- 4ontak berdarah.
- )erdapat infeksi.
- &erdasarkan keluhan yang dikemukakan.
- idiagnosa karena kebetulan memeriksakan diri
- %aringan bertambah
- Pada pemeriksaan inspekulum dijumpai 2terdapat pada vagina bagian atas
Penelitian menunjukan pula bah*a perdarahan disfungsional dapat ditemukan
bersamaan dengan berbagai jenis endometrium yaitu endometrium atropik,
hiperplastik, ploriferatif, dan sekretoris, dengan endometrium jenis non sekresi
merupakan bagian terbesar. (ndometrium jenis nonsekresi dan jenis sekresi penting
artinya karena dengan demikian dapat dibedakan perdarahan anovulatori dari
perdarahan ovuloatoir. 4lasifikasi ini mempunyai nilai klinik karena kedua jenis
perdarahan disfungsional ini mempunyai dasar etiologi yang berlainan dan
memerlukan penanganan yang berbeda.
Pada perdarahan disfungsional yang ovulatoir gangguan dianggap berasal dari factor"
faktor neuromuskular, vasomotorik, atau hematologik, yang mekanismenya &elem
seberapa dimengerti, sedang perdarahan anovulatoir biasanya dianggap bersumber
pada gangguan endokrin.
D. Dianosa
iagnosa secara mikroskopis
- 5sal6patologi 2 serviks " 5sal 2 " servik " bertangkai " Identitas 2 " agak padat "
tertutup epitel
- &ernanah
- 7arna merah
- Perlu ditanyakan bagaimana mulainya perdarahan, apakah didahului oleh siklus
yang pendek atau oleh oligomenore6amenorhe, sifat perdarahan # banyak atau
sedikit"sedikit, sakit atau tidak$, lama perdarahan, dan sebagainnya.
- Pada pemeriksaan umum perlu diperhatikan tanda"tanda yang menunjuk ke arah
kemungkinaan penyakit metabolik, endokrin, penyakit menahun. 4ecurigaan
terhadap salah satu penyait tersebut hendaknya menjadi dorongan untuk
melakukan pemeriksaan dengan teliti ke arah penyakit yang bersangkutan.
- Pada pemeriksaan gynecologik perlu dilihat apakah tidak ada kelainan"kelainan
organik yang menyebabkan perdarahan abnormal #polip, ulkus, tumor, kehamilan
terganggu$.
- Pada pubertas tidak perlu dilakukan kerokan untuk menegakan diagnosis. Pada
*anita umur 0-",- tahun kemungkinan besar adalah kehamilan terganggu, polip,
mioma submukosum,
- ilakukan kerokan apabila sudah dipastikan tidak mengganggu kehamlan yang
masih bisa diharapkan. Pada *anita pramenopause dorongan untuk melakukan
kerokan adalah untuk memastikan ada tidaknya tumor ganas.
E. Terapi
- ilakukan ekstervasi pada tangkainya
- ilakukan curettage sehingga seluruhnya dapat dikeluarkan
- 8asil pemeriksaan menentukan terapi lebih lanjut
- Istirahat baring dan transfusi darah
- &ila pemeriksaan gynecologik menunjukan perdarahan berasal dari uterus dan
tidak ada abortus inkompletus, perdarahan untuk sementara *aktu dapat
dipengaruhi dengan hormon steroid. apat diberikan 2
(strogen dalam dosis tinggi !upaya kadarnya dalam darah meningkat dan
perdarahan berhenti. apat diberikan secar I9 dipropionasestradiol 0,: mg, atau
ben;oas estradiol <,: mg, atau valeras estradiol 0- mg. )etapi apabila suntikan
dihentikan perdarahan dapat terjadi lagi.
Progesteron
Pemberian progesteron mengimbangi pengaruh estrogen terhadap endometrium,
dapat diberikan kaproas hidroksi progesteron <0: mg, secara I9, atau dapat
diberikan per os sehari nirethindrone <: mg atau asetas medroksi progesteron
#provera$ <- mg, yang dapat diulangi berguna dalam masa pubertas.
DA!TAR PUSTAKA
http://www.wikimu.com/News/Print.aspx?id=16681
http266***.scribd.com6doc6.0=><?,>6polip"servik

Anda mungkin juga menyukai