Anda di halaman 1dari 4

Nama kelompok :

1. Angga Pratama (sebagai Wasno)

2. Fakhruddin Yordanto (sebagai Badrun)

3. Riska Oktavia (sebagai Siti)

4. Rizki Setia Firdaus (sebagai Jukri)

Khilaf Sopir Angkutan Angin


Pak Jukri adalah seorang manajer perusahaan rokok milik Belgia di Malang. Ia
memiliki seorang istri yang bernama nyonya Siti. Pagi itu pak Jukri terburu-buru akan
berangkat ke kantor karena akan ada rapat di kantornya jam 8 pagi .

Siti : Pagi Pa

Jukri : Pagi Ma, loh anak-anak dimana?

Siti : Anak-anak siapa?

Jukri : Ya anak kita lah ma!

Siti : Anak kita ? Memangnya kita punya anak.

Jukri : lho jadi yang kemarin aku antar ke sekolah siapa?jadi anakku??

Siti : Kita lho tidak punya anak sadar pi! Sudah makan sana ada ayam bakar kampung
itu!

Jukri : Nanti Papa ada metting jam 8 suruh sopir siapkan mobilnya ya Mi !

Siti : OK Pa !

Semenit kemudian bu Siti sudah bersama Badrun sopir pak Jukri.

Siti : Badrun, tolong siapkan mobilnya Tuan mau berangkat sekarang!

Badrun : Ya, Nyonya

Siti : Pi, tas sama bekalnya sudah mimi siapkan di meja depan.

Jukri : Iya Mi Pipi berangkat dulu ya? Assalamu’alaikum

Siti :Wa’alaikumsalam.
Selesai menyiapkan mobil , seperti biasa sambil menunggu Bosnya masuk, Badrun
menyibukkan diri dengan mengutak-atik TTS. Bagi Badrun mengisi TTS lebih mengasikkan
dari pada duduk di dalam mobil bersama Bosnya yang jarang mengajaknya ngobrol.
Pasalnya Pak Badrun memang jarang ngobrol akrab dengan dengan sopirnya yang telah
bekerja selama 3 tahun itu. Bahkan kebiasaan Pak Jukri hanya memberi kode dengan
hentakan suara pintu mobil yang sedang ditutup untuk menandakan bahwa mobil siap untuk
dijalankan.

(Jebrekk) tiba-tiba terdengar pintu mobil yang sedang ditutup. Itu artinya si Bos sudah
masuk kedalam mobil (kata badrun dalam hati).Badrun langsung putar kunci, injak kopling,
masuk persneling, tancap gas ke kantor Bosnya

Begitu sampai ke pabrik rokok,Badrun langsung membukakan pintu dan ia terkejut bahwa
pak Jukri tidak ada di mobil.

Badrun: Waduh, tercecer dimana bos ku ? ( kebingungan)

Badrun : Jangan-jangan masih tertinggal di rumah !

Badrun buru-buru kembali ke rumah Bosnya. Setelah sampai ke rumah bos nya dia kena
marah pak Jukri.

Jukri : Kamu ini bagaimana sih, orang saya belum naik mobil kok kamu sudah main tinggal
saja.

Badrun :Maaf pak ,saya pikir bapak sudah naik ke mobil, habis seperti kebiasaan sebelumnya
setelah terdengar pintu mobil tertutup saya langsung jalan menuju kantor pak.

Jukri : Memang tadi saya hanya menaruh tas saja, lalu menutup mobil itu dan saya
kembali ke dalam rumah karena bekal saya tertinggal.

Badrun : ow, jadi hentakan dikursi yang yang saya rasakan tadi bukan tubuh pak jukri
melainkan tas pak jukri yang berat.

Jukri : kamu ini ya memang kurang teliti, lain kali dilihat dulu di belakang ada orangnya apa
tidak, jangan main jalan saja. Hari ini itu saya ada rapat dengan client penting dan
saya harus sampai di kantor jam 8 . tadi saya sudah di telepon dan dimarahi sama
pak direktur. Sudah cepat kita pergi ke kantor!

Sementara itu Wasno kepala Direktur sudah menunggu Jukri di depan kantor dengan kesal.
Setelah satu jam menunggu akhirnya Jukri pun datang.

Wasno : Jam berapa sekarang?

Jukri : Jam sembilan pak.

Wasno : Apa kamu lupa kalau hari ini ada metting penting?
Jukri : Tidak pak.

Wasno : Kamu pikir perusahaan ini milik nenek moyang kamu ? bisa datang

seenaknya.

Jukri : bukan begitu pak saya minta maaf atas keterlambatan saya.

Wasno : Sebaiknya kamu memberikan alasan yang bagus untuk ini.

Jukri : Ini kesalahan sopir saya pak, dia tadi meninggalkan saya. Lalu setelah bapak telepon
saya buru-buru beragkat ke kantor tapi terjebak macet di jalan. Sekali lagi saya minta
maaf pak!

Wasno :Bisa-bisa kamu menyalahkan jalanan , ini jelas-jelas kesalahan kau sendiri,
mempekerjakan sopir yang kurang profesional.

Jukri : Maafkan saya pak.

Wasno : kamu pikir metting ini tidak penting. Gara-gara keterlambatan kamu semuanya jadi
berantakan. Kamu akan saya beri Surat Peringatan, selain itu kamu juga harus
mengganti kerugian perusahaan.

Jukri : tapi pak...

Wasno : tidak ada tapi-tapian , saya beri waktu kamu satu bulan untuk membayar semua
kerugian.

Lalu Wasno meninggalkan Jukri yang terlihat tidak percaya dengan kenyataan yang sedah
terjadi. Lalu Jukri pulang kembali kerumah bersama sopir. Sesampainya dirumah Badrun
yang melihat kemurungan bosnya memberanikan diri untuk bertanya.

Badrun : bapak kok kelihatan lesu, ada apa ya?

Jukri : Saya harus mengganti kerugian akibat keterlambatan saya dari perusahaan .

Badrun : lho kok bisa pak?

Jukri : ini semua gara-gara kamu. Seandainya kamu tadi tidak teledor, pasti saya tidak akan
seperti ini.

Badrun : saya benar-benar minta maaf pak . saya tadi itu khilaf.

Jukri : Saya tidak mau tahu. Mulai hari ini kamu tidak akan saya beri gaji 2 bulan ke depan .
Ini sebagai pertanggung jawaban kamu.

Badrun : tapi pak..


Ditengah pertengkaran istri Jukri muncul karena mendengar suara ribut-ribut.

Siti : Sudah pak jangan marah-marah.

Jukri :tidak marah bagaimana, hanya gara-gara dia kurang teliti aku jadi dipecat

Siti :Ini tidak hanya semata-mata kesalahan badrun saja pa, papa sih jarang ngobrol
sama Badrun di dalam mobil, pantas saja kalau badrun tidak bisa membedakan antara papa
sudah ada di mobil atau belum. Coba deh mulai sekarang papa sering ngobrol di dalam
mobil dengan badrun, pasti tidak akan terjadi hal seperti ini lagi. Kamu juga drun lain kali di
lihat dulu di belakang tuan sudah naik apa belum, jangan begitu dengar suara mobil di tutup
langsung main jalan saja.

Jukri : o begitu ya ma...aku juga merasa bersalah.Papa tidak suka banyak berbicara karena
menurut papa itu terlalu membuang-buang oksigen.

Siti : sudah-sudah tidak enak didengar tetangga. Ayo pa masuk, sudah mama siapkan
makannya

Beberapa hari kemudian Badrun tidak lagi langsung berangkat ketika pintu mobil ditutup
melainkan menunggu tuannya sudah menyuruhnya untuk berangkat.Begitulah akhir dari
suatu keteledoran,boleh-boleh saja kita lalai karena itu adalah sifat manusia.Akan tetapi ada
baiknya bila kita menghindari sifat yang kurang baik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai