Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

Oleh :
dr. Mochamad Ricky Fauzan Adyaksa

“ P1001 dengan Perdarahan Pervag ec. Mioma Uteri”

DALAM RANGKA MENGIKUTI PROGRAM INTERNSHIP


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
TULUNGAGUNG
2019
Identitas
• Nama : Ny. H
• Umur : 43 Tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Pendidikan : Tamat SMP
• Nama Suami : Tn. A
• Umur : 43 Tahun
• Pekerjaan : TNI AL
• Alamat : Desa Kepatihan Tulungagung
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Status Perkawinan : Menikah
• Tanggal MRS : 03 Juni 2019
Anamnesa
Pasien mengeluh pada saat
Nyeri
mens keluar darah ganti
saat dibuat
pembalut sebanyak 5-
berhubungan
6x/hari
badan.

• Riwayat Kista Coklat


operasi tahun 2010
• USG 6 bulan yang
UGD RS
lalu didapatkan
BHAYANGKARA
Mioma uteri
Anamnesa
• Keluhan utama : Perdarahan dari jalan lahir
• Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke UGD RS Bhayangkara Tulungagung
jam 19.23 WIB dengan keluhan perdarahan dari
jalan lahir banyak sehari ganti pembalut sebanyak
5-6x/hari dan disertai nyeri terutama saat dibuat
berhubungan badan. Keluar gumpalan darah
berwarna merah kehitaman bercampur darah segar.
Sejak 1 hari yang lalu pasien muntah >3 x berisi
makanan lendir(-), darah(-), demam(-).
Saat ini pasien sedang mengalami menstruasi hari
ke 5, dan sejak 6 bulan yang lalu setiap menstruasi
keluar darah banyak bisa ganti pembalut sebanyak
>10x. Selain itu pasien juga mengeluh perutnya
semakin membesar seperti ada yang mengganjal,
terasa seperti ada benjolan diperut bagian bawah.
Keluhan tersebut ada sejak 1 tahun yag lalu,
namun lebih terasa saat 1 bulan terakhir. BAK
lancar warna kuning, BAB pasien mengatakan
normal saat diperiksa.
Riwayat Penyakit Dahulu :
•Riwayat penyakit jantung : Disangkal
•Riwayat asma : disangkal
•Riwayat Hipertensi : disangkal
•Riwayat DM : disangkal
•Riwayat Kista Coklat operasi tahun 2010 di RSI
•Riwayat Mioma Uteri dari hasil USG di dr. Ony sp.OG tahun 2018.
Riwayat Penyakit Keluarga :
•Riwayat hipertensi : disangkal
•Riwayat DM : disangkal
•Riwayat jantung : disangkal
•Riwayat Kanker : Ayah (Ca. Paru)
•: Nenek (Ca. Cervix)
Riwayat Kebiasaan :
Riwayat merokok &alkohol : Disangkal
Riwayat olah raga : jarang
Riwayat Kebiasaan :
Riwayat merokok &alkohol : Disangkal
Riwayat olah raga : jarang
Riwayat Pengobatan : Konsumsi herbal madu Riwayat
Gizi : Pasien makan 3xsehari gizi cukup
Riwayat Sosial Ekonomi : Pasien golongan menengah
Riwayat kontrasepsi : disangkal
Riwayat Pernikahan : Menikah 1 kali saat usia 28
tahun, lama menikah 15 tahun.
Riwayat persalinan :
Anak I perempuan lahir operasi saat ini usia 4 tahun
Riwayat Menstruasi
Umur menarche : 12 tahun
Riwayat ginekologi
Darah haid : 2 pembalut/ •Infertilitas : (-)
hari •Operasi kandungan: Kista Ovarium
Lama haid : 8 hari tahun 2010 dan Seccio cesar 4 tahun yll
Siklus haid : 28 hari •Riwayat menstruasi tidak teratur :
HPHT : - disangkal
HPL : - •Infeksi virus : disangkal
Keluhan haid : •Kanker kandungan : belum diketahui
•Hamil anggur : (-)
Nyeri saat haid, Perdarahan
•Penyakit Menular Seksual : disangkal
banyak saat haid
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : cukup GCS : 4, 5, 6 CM


Vital Sign :
Tensi : 110/70 mmHg BB : 57 kg
Nadi : 88 x/menit lemah angkat
RR : 20 x/menit
Suhu : 36, 7 °C
Pemeriksaan Kepala
Kepala :
Bentuk normosephalic, rambut tidak mudah dicabut
Mata :
Konjungtiva anemis (+), Ikterik (-), Cowong (-)
Hidung :
Nafas cuping hidung (-), dispneu (-/-), epistaksis (-/-),
deformitas (-/-)
Mulut :
Bibir pucat (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), tremor
(-), gusi bengkak/ berdarah (-)
Telinga:
Nyeri tekan mastoid (-/-), secret (-/-), pendengaran
berkurang (-/-)

Pemeriksaan Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar
getah bening pada leher.
Thorax
Cor : Pulmo :
Insp : pergerakan
Insp : iktus cordis dinding dada
tidak tampak simetris
Palp : iktus kordis Palp : fremitus (+/+)
gerakan dinding
teraba dada simetris
Perk : Redup Perk : sonor
Auskl : S1S2 normal. Auskul : Ves(+/+) Rh
(-/-) Whez
(-/-)
Pemeriksaan Abdomen
• Inspeksi : bekas luka operasi (+)
• Auskultasi : BU (+) Normal
• Palpasi : terasa benjolan/massa 3 jari dibawah pusar
berdiameter ± 10cm
• TFU tidak tampak kehamilan
Pemeriksaan Ekstremitas
AHKM (+/+) , edem (- / -)  
Pemeriksaan Genitalia
VT : Ø (-)Flour (+) darah (+)
Inspekulo: Portio Licin
Pemeriksaan laboratorium
Jenis Tes Hasil Tes Hasil Tes Normal
DARAH LENGKAP    
Leukosit 6.7 3.6 - 11
Eritrosit 3.05 3.8 – 5.2

Hemoglobin 5,6 g/dl 11.5 – 16 g/dl

Hematokrit 21.0 % 35 – 47 %

Trombosit 426 150-440

Golda A  

BUN 7.37 mg/dL 7-24 mg/dL

Creatinin 0.64 mg/dL 0.4-1.1 mg/dL

SGOT 21.0 < 40 U/L

SGPT 12.6 < 40 U/L

HbsAg (Rapid Test) Negatif Negatif


PP Test : (Negatif)

USG obstetri

Interpretasi hasil : Mioma Uteri 5,3 X 6,67 cm.


RESUME
• Ny. H usia 43 tahun P1001 datang ke UGD RS Bhayangkara
Tulungagung jam 19.23 WIB dengan keluhan perdarahan dari
jalan lahir banyak sehari ganti pembalut sebanyak 5-6x/hari
dan disertai nyeri terutama saat dibuat berhubungan badan.
Keluar gumpalan darah berwarna merah kehitaman bercampur
darah segar. Sejak 1 hari yang lalu pasien muntah >3 x berisi
makanan lendir(-), darah(-), demam(-). Saat ini pasien sedang
menstruasi hari ke 5, dan sejak 6 bulan yang lalu setiap
menstruasi keluar darah banyak, ganti pembalut sebanyak
>10x. Pasien mengeluh perutnya semakin membesar, terasa
seperti ada benjolan dibagian bawah. Keluhan tersebut ada sejak 1
tahun yag lalu, namun lebih terasa saat 1 bulan terakhir. BAK dan
BAB normal. Riwayat Kista Coklat operasi tahun 2010, ayah
dan nenek riwayat kanker, dan riwayat seccio cesaria 4 tahun yll.
• Dari pemeriksaan Fisik didapatkan konjungtifa anemis,
benjolan/massa 3 jari dibawah pusar berdiameter ±
10cm dan pemeriksaan VT Ø (-) fluor (+) darah (+)
Portio licin. Pemeriksaan fisik lainnya dalam batas
normal. Hasil Laboratorium darah lengkap eritrosit 3,05
Hb 5,6 g/dL, HCT 21,0, PP test Negatif.

Working Diagnosis
P1001 dengan Perdarahan Pervag ec. Mioma Uteri
Tatalaksana

Planning terapi

•IUFD RL 20 tpm
•Kalnex 3 x 500 mg iv
•Ceftriaxone 2 x 1 gr
•Tranfusi PRC s/d Hb>10
 
Follow UP
MIOMA UTERI
Tinjauan Pustaka
Pendahuluan
• Mioma uteri dikenal juga dengan sebutan
fibromioma, fibroid, atau leiomioma
merupakan neoplasma jinak yang berasal
dari otot uterus dan jaringan ikat.

• Tingginya kejadian mioma uteri antara


usia 35 – 50 tahun, menunjukkan adanya
hubungan mioma uteri dengan estrogen.
Definisi
Mioma uteri, dikenal juga dengan sebutan fibromioma, fibroid,
atau leiomioma merupakan neoplasma jinak yang berasal dari
otot polos uterus dan jaringan ikat yang menumpanginya.
Mioma uteri berbatas tegas, tidak berkapsul, dan berasal dari
otot polos jaringan fibrous sehingga mioma uteri dapat
berkonsistensi padat jika jaringan ikatnya dominan, dan
berkonsistensi lunak jika otot rahimnya yang dominan.
Epidemiologi
• Mioma uterus, tumor jinak yang paling
sering terjadi pada alat reproduksi wanita,
• 30% pada wanita usia reproduktif, dengan
prevalensi tertinggi hingga 70%. Memuncak
pada dekade ke-4 dan menurun setelah fase
menopause.
• Tidak berhubungan dengan peningkatan
risiko kanker uteri dan hampir tidak pernah
berkembang menjadi kanker
• Di Indonesia, mioma uterus ditemukan 2,39-
11,7% pada semua penderita ginekologi
yang dirawat.
Etiologi
• etiologi ?
• stimulasi hormonal:
- reseptor estrogen+progestin pd mioma
- konsentrasi estrogen  besar mioma >>
- menopause mioma menyusut
otot polos dan jaringan ikat tumbuh >>
• Abnormalitas kromosom
Klasifikasi
Menurut tempatnya di uterus dan
menurut arah pertumbuhannya,
maka mioma uteri dibagi 4 jenis
antara lain:
1. Mioma Submukosa
Berada di bawah endometrium dan
menonjol ke dalam rongga uterus
2. Mioma Intramural
Terdapat di dinding uterus di antara
serabut miometrium
3. Mioma Subserosa
Mioma tumbuh keluar dinding uterus
sehingga menonjol pada permukaan
uterus diliputi oleh serosa.
4. Mioma Intraligamenter
Mioma subserosa yang tumbuh
menempel pada jaringan lain, misalnya
ke ligamentum atau omentum
Faktor Risiko
• Umur
Frekuensi kejadian mioma uteri paling tinggi antara usia 35-50 tahun yaitu
mendekati angka 40%, sangat jarang ditemukan pada usia dibawah 20
tahun.
• Riwayat Keluarga
Wanita dengan garis keturunan tingkat pertama dengan penderita mioma
uteri mempunyai 2,5 kali kemungkinan untuk menderita mioma
dibandingkan dengan wanita tanpa garis keturunan penderita mioma uteri
• Obesitas
Obesitas juga berperan dalam terjadinya mioma uteri. Hal ini mungkin
berhubungan dengan konversi hormon androgen menjadi estrogen oleh
enzim aromatase di jaringan lemak.
• Paritas
60% mioma uteri berkembang pada wanita yang tidak pernah hamil atau
hanya hamil satu kali.
• Kehamilan
Angka kejadian mioma uteri bervariasi dari hasil penelitian yang pernah
dilakukan ditemukan sebesar 0,3%-7,2% selama kehamilan
Gejala Klinik
• Sebagian besar asimptomatik
• Tergantung dari lokasi, besar, perubahan, dan
komplikasi

1. Perdarahan abnormal
- hipermenore, menoragi, metroragi
2. Nyeri
- gangguan sirkulasi + nekrosis + peradangan
- sindrom abdomen akut  torsi ?
3. Gejala dan tanda penekanan
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Palpasi abdomen
• Pemeriksaan bimanual
Cont..
Pemeriksaan ginekologi
VT teraba massa, Inspekulo terdapat massa fibroid

Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium
- Imaging:
•USG transabdominal atau transvaginal
•Histeroskopi digunakan untuk melihat adanya mioma
uteri submukosa
•MRI ( Magnetic Resonance Imaging ) sangat akurat
dalam menggambarkan jumlah, ukuran, dan likasi
mioma tetapi jarang digunakan.
-Papsmear (PA) untuk menyingkirkan DD keganasan
Diagnosis Banding
• Tumor abdomen di bagian bawah/panggul. → mioma
subserosum dan kehamilan
• Mioma submukosum dan inversio uteri.
• Mioma intramural dan adenomiosis,
khoriokarsinoma,karsinoma korporis uteri atau
sarkoma uteri.
Malignancy
Tatalaksana
55% tanpa pengobatan
- Tergantung dari berat keluhan, faktor usia,
kehamilan yang akan datang, status kehamilan,
keadaan umum, dan karakteristik mioma.
- Terdiri dari :
1. Obat AINS
pada nyeri perut bagian bawah dan nyeri saat
menstruasi. Cukup efektif pda fase pre-
menopause
2. Terapi hormonal
 bertujuan menciptakan kondisi dalam tubuh yang mirip
menopause. Terapi singkat sebelum OP atau pada wanita
yang hampir menopause
3. Operatif
 miomektomi : terapi pilihan bagi wanita yang masih
ingin memiliki anak
 histerektomi : terapi pilihan untuk mencegah Ca
4. Radioterapi  bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi
5. Embolisasi arteri uterus (Uterine Artery Embolization /
UAE)
Komplikasi

Komplikasi Mioma Uteri


•Degenerasi Ganas
•Anemia
•Torsi (Putaran Tangkai)
•Nekrosis dan Infeksi Jaringan Mioma
•Infertilitas
Prognosis
• Degenerasi mioma uterus kearah keganasan
sangat jarang ditemukan (kurang dari 2-3 per
1000 pasien).
• Risiko rekurensi mioma setelah dilakukannya
miomektomi mencapai 50%, dan sepertiganya
memerlukan operasi ulangan.
Kesimpulan
• Mioma uterus adalah tumor jinak otot dinding rahim
yang muncul pada wanita di masa reproduksi.
• Berdasarkan lokasi, besar dan perubahan pada mioma
uteri dapat menimbulkan berbagai macam
manifestasi klinik.
• Penegakan diagnosis mioma uteri terdiri dari
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang.
• Penatalaksanaan mioma uteri dapat dilakukan dengan
pemberian obat-obatan maupun secara operatif.

Anda mungkin juga menyukai