PENDAHULUAN
Hepatitis virus akut merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati
di seluruh dunia. Penyakit tersebut atau gejala sisanya bertanggung jawab atas 1
2 juta kematian setiap tahunnya. Banyak episode hepatitis dengan klinis anikterik,
tidak nyata atau subklinis. Secara global virus hepatitis merupakan penyebab utama
viremia yang persisten.1 Di Indonesia berdasarkan data yang berasal dari rumah
sakit, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus kasus hepatitis akut
yang dirawat yaitu berkisar dari 39,8 68,3 %.1
1
2
1.3 Tujuan
Tugas ini disusun untuk membantu penulis mengatahui dan memahami
tentang:
1. Untuk mengetahui etiologi dan patofisiologi manifestasi Hepatitis Akut.
2. Untuk mengetahui diagnosis dan penatalaksanaan manifestasi Hepatitis
Akut.
1.4 Manfaat
Referat ini diharapkan dapat menjadi sumber pembelajaran mengenai
manifestasi Hepatitis Akut.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hepar
2.1.1 Anatomi Hepar
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia dengan berat kurang
lebih 1,5 kg. Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak di bawah kerangka iga.
Hepar bertekstur lunak, lentur, dan terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat
di bawah diaphragma. Sebagian besar hepar terletak di profunda arcus costalis
dextra dan hemidiaphragma dextra memisahkan hepar dari pleura, pulmo,
pericardium, dan cor. Hepar terbentang ke sebelah kiri untuk mencapai
hemidiaphragma sinistra. Hepar tersusun atas lobuli hepatis. Vena centralis pada
masing-masing lobulus bermuara ke venae hepaticae. Dalam ruangan antara
lobuluslobulus terdapat canalis hepatis yang berisi cabang-cabang arteria hepatica,
vena portae hepatis, dan sebuah cabang ductus choledochus (triashepatis). Darah
arteria dan vena berjalan di antara sel-sel hepar yang melalui sinusoid dan dialirkan
ke vena centralis.6
2.2 Definisi
Hepatitis merupakan inflamasi yang terjadi pada hepar dan dapat terjadi
akibat infeksi virus yang berefek pada hepar, yang paling sering disebabkan oleh
virus hepatitis A, B dan C.3
Hepatitis akut merupakan infeksi sistemik yang mempengaruhi terutama
hati. Hampir semua kasus disebabkan oleh virus ini yaitu : hepatitis virus A (HAV), hepatitis
virus B(HBV), dan hepatitis virus C (HCV). Kecuali virus hepatitis B, merupakan
virus DNA, walaupun virus-virus tersebut berbeda dalam sifat molekuler dan
antigen, akan tetapi semua jenis virus tersebut memperlihatkan kesamaan dalam
perjalanan penyakitnya.1
2.3 Etiologi
Secara umum agen penyebab hepatitis virus dapat siklasifikasikan kedalam
dua group yaitu hepatitis dengan transmisi secara enterik dan transmisi melalui
darah.1
Terdiri atas virus hepatitis A (HAV) dan virus hepatitis E (HEV)
5
sampai 90 hari pada infeksi yang membandel atau infeksi yang kambuh. Eksresi
feses yang memanjang (bulanan) dilaporkan pada neonatus yang terinfeksi.
Transmisi enterik (fekal oral) predominan di antara anggota keluarga.
Patogenesis
Stadium Penyakit
1. Stadium Inkubasi
2. Stadium prodromal
3. Stadium klinis
dari prodromal dan awal dari fase klinis di tandai dengan urin yang
berwarna coklat, urobilinogenuria persisten, proteinuria ringan dan
microhaematuria dapat berkembang. Feses biasanya acholic, dengan
terjadinya ikteric (60-70% pada anak-anak, 80-90% pada dewasa). Sebagian
gejala mereda, namun demam bisa tetap terjadi. Hepatomegali, nyeri tekan
hepar splenomegali, dapat ditemukan. Akhir masa inkubasi LDL dapat
meningkat sebagai espresi duplikasi virocyte, peningkatan SGOT, SGPT,
GDH. Niali Transaminase biasanya tidak terlalu diperlukan untuk
menentukan derajat keparahan. Peningkatan serum iron selalu merupakan
ekspresi dari kerusakan sel hati. HAV RNA terdeteksi sekitar 17 hari
sebelum SHPT meningkat dan beberapa hari sbelum HAV IgM muncul.
Viremia bertahan selama rata-rata 79 hari setelah peningkatan GPT ,
durasinya sekitar 95 hari.4
4. Penyembuhan
di eksresikan di dalam tinja selama masa inkubasi. Respon imun untuk antigen virus
terjadi sangat awal selama infeksi akut.
Masa inkubasi HEV rata-rata 40 hari, distribusi luas dalam bentuk epidemi
dan endemi, hepatitis seporadik sering terjadi pada dewasa muda di negara yang
sedang berkembang, penyakit epidemi dengan sumber penularan melalui air,
intrafamilial kasus sekunder jarang, dilaporkan adanya transmisi maternal
neonatal, di negara maju infeksi sering berasal dari orang yang kembali pulang
setelah melakukan perjalanan, atau imigran baru dari daerah endemik. Viremia
yang memanjang atau pengeluaran di tinja merupakan kondisi yang tidak sering
dijumpai. Zoonosi : babi dan binatang lain.1
Terdiri atas virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis D (HDV), dan virus hepatitis C (HCV).
Cara transmisi:
Patogenesis
Protein kapsid yang berisi HBV DNA diangkut ke inti sel denganbantuan
nuklear, sinyal lokalisasi. Dan pengembangan partikel dane yang lengkap dimulai
dan virus baru dieksresikan dari hepatosit oleh aparatus golgi. Sekitar 5x1013 virus
diperoduksi per hari. Uptake virus dipengaruhi oleh endositosis.dan DNA virus
mencapai inti sel.4 Hepatocytolisis disebabkan oleh respon sel imun untuk
viruscoded atau virus induced antigens dari membran sel hati. 4
IVDU
Homoseksual atau biseksual
Resipien donor darah
Pasangan seksual
termasuk klasifikasi flaviviridae, genus hepacivirus. Genom HCV terdiri atas 9400
nukleutida, mengkode protein besar sekitar seridu 3000 asam amino.
Hanya ada satu serotipe yang dapat diidentifikasi, terdapat banyak genotip
dengan distribusi yang berfariasi diseluruh dunia.1
Cara transmisi :
2. Sindrom klinis yang mirip pada semua virus penyebab mulai dari
gejala prodromal yang non spesifik dan gejala gastrointestinal, seperti:
a. Malaise, anoreksia, mual, muntah
b. Gejala flu, faringitis, batuk, coryza, fotofobia, sakit kepala,
mialgia
3. Demam jarang ditemukan kecuali pada infeksi HAV
4. Immune complex mediated, serum sickness like syndrome dapat
ditemukan pada kurang dari 10% pasien dengan infeksi HBV, jarang
pada infeksi virus lain.
5. Gejala prodromal menghilang pada saat timbul kuning, tetapi gejala
anoreksia, malaise dan kelemahan dapat menetap
6. Ikterus didahului dengan kemunculan urin berwarna gelap, pruritus
(biasanya ringan dan semenara) dapat timbul ketika ikterus meningkat
7. Pemeriksaan palpasi menunjukkan pembesaran dan sedikit nyeri tekan
pada hati
8. Splenomegali ringan dan limfadenopati pada 15-20% pasien.1
2.5 Diagnosis
5. HCV
Diagnosis serologi
Deteksi anti HCV
Anti HCV dapat dideteksi pada 60% pasien selama masa akut dari
penyakit, 35% sisanya akan terdeteksi pada beberapa minggu atau
bulan kemudian
Anti HCV tidak mungkin pada <5% paisen yang terinfeksi (pada
pasien HIV, anti HCV tidak muncul dalam presentase yang lebih
besar)
18
HCV RNA
2.7 Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
Medikamentosa
1. Perawatan di RS
Segera setelah diagnosis ditegakkan
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hepatitis virus akut adalah inflamasi hati akibat infeksi virus hepatitis yang
berlangsung selama < 6 bulan.
Hepatitis akut merupakan infeksi sistemik yang mempengaruhi terutama
hati. Hampir semua kasus disebabkan oleh virus ini yaitu : hepatitis virus a (hav),
hepatitis virus b(hbv), dan hepatitis virus c (hcv).
Secara umum agen penyebab hepatitis virus dapat diklasifikasikan kedalam
dua group yaitu hepatitis dengan transmisi secara enterik dan transmisi
melalui darah, transmisi secara enterik terdiri atas virus hepatitis a (hav) dan
virus hepatitis e (hev), transmisi melalui darah terdiri atas virus hepatitis b
(hbv), virus hepatitis d (hdv), dan virus hepatitis c (hcv).
Diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang berupa serologi
Virus hepatitis akut bersifat self limited dan tidak ada antivirus spesifik
untuk virus ini, pengobatan hanya bersifat simptomatis, perbaiki diet dan
keadaan umum.
23
DAFTAR PUSTAKA