Anda di halaman 1dari 45

Kehamilan Ektopik Terganggu

Jesicca Susanto
11 2016 022

Pembimbing: dr. Dian Ekasari Maharani, Sp. OG


Pendahuluan
Salah satu tumor jinak ginekologi yang paling
sering dijumpai pada wanita di masa
reproduksinya. (Depkes RI, 2011)
Suatu kantong berisi cairan seperti balon berisi
air yang terdapat di ovarium. (Owen, 2005)
Tumor jinak yang diduga timbul dari bagian
ovum yang normalnya menghilang saat
menstruasi, asalnya tidak teridentifikasi dan
terdiri atas sel-sel embrional yang tidak
berdiferensiasi, kista ini tumbuh lambat dan
dapat ditemukan berupa material sebasea kental
berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit.
(Smeltzer,2002)
Jenis dan Karakter Kista
Tingkat keganasan: Non neoplastik, neoplastik
a. Neoplastik jinak: kistoma ovarii simpleks,
kistadenoma ovarii musinosum , kistadenoma
ovarii serosum, kista dermoid
b. Non neoplastik: kista folikel, kista korpus luteum,
kista lutein, kista inklusi germinal, kista
endometriosis, kista Stein-Leventhal
Jenis dan Karakter Kista
Menurut Nugroho, klasifikasi kista terdiri dari:
A. Tipe kista normal: kista fungsional
B. Tipe kista abnormal: kistadenoma, kista coklat,
kista dermoid, kista endometriosis, kista
hemoragik, kista Lutein
Anatomi Ovarium
Panjang: 4 cm, Lebar: 1.5 cm, Tebal: 1.5 cm
Cortex: folikel-folikel primordial
Medulla: pembuluh darah, pembuluh saraf, pembuluh
limpa
Berbentuk bulat lonjong agak pipih, permukaan halus
dan ukurannya bervariasi sesuai dengan pertambahan
usia
Terletak antara rahim dan panggul, disamping kanan
dan kiri uterus yang menghasilkan hormone estrogen
dan progesterone
Anatomi Ovarium
Produksi telur pada perempuan sesuai dengan usia
adalah:
A. Saat bayi lahir : mempunyai sel telur 750.000
B. Umur 6-15 tahun : mempunyai sel telur 439.000
C. Umur 6-25 tahun : mempunyai sel telur 159.000
D. Umur 26-35 tahun : mempunyai sel telur 59.000
E. Umur 35-45 tahun : mempunyai sel telur 34.000
F. Masa menopause semua telur menghilang
Epidemiologi
Wanita berusia produktif
Kulit putih > kulit hitam
Amerika: Sebagian besar kista adalah kista
fungsional dan jinak
Etiologi
Faktor risiko:
a. Gangguan pembentukan hormon
b. Riwayat kista ovarium dalam keluarga
c. Penderita kanker payudara yang pernah
menjalani kemoterapi
d. Pada pengobatan infertilitas
e. Gaya hidup yang tidak sehat
f. Gangguan siklus haid
g. Pemakaian alat kontrasepsi hormonal
Gejala dan Manifestasi Klinik
Perut terasa penuh, berat dan kembung
Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit
BAK)
Siklus menstruasi tidak teratur dan sering nyeri
Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan,
dapat menjalar ke punggung bawah dan paha
Nyeri senggama
Mual
Pembengkakan tungkai bawah yang tidak
disertai rasa sakit
Komplikasi
Perdarahan ke dalam kista
Infeksi pada kista
Torsio
Perubahan keganasan
Robek dinding kista
Pencegahan
Primer: tidak merokok, menkonsumsi makanan
yang kaya serat dan mengandung zat anti
oksidan yang tinggi, serta menghindari zat kimia
tambahan yang berbahaya
Sekunder: Menentukan diagnosa, pemeriksaan
dini, pemeriksaan lanjutan (laparoskopi, USG,
foto rontgen, parasentesis), pengobatan
Penatalaksanaan
Pengobatan operatif
Laporan Kasus

Kehamilan Ektopik
Terganggu
Identitas Pasien
Masuk rumah sakit: 11 Juli 2017, pukul 01:20 WIB

No RM : 24-13-41
Nama : Ny. Tri Kesi
Usia : 20 Juli 1987 (29 tahun)
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku/bangsa : Indonesia
Alamat : Dusun Perkutatan, Desa
Jembrana, Lampung Timur
Nama suami : Tn. Edi Pratikno
Usia : 38 tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Dusun Perkutatan, Desa
Jembrana, Lampung Timur
Anamnesis
Diambil dari : Autoanamnesis, Tanggal : 12 Juli
2017, pukul 08.00 WIB

Keluhan Utama : Keluar banyak darah


dari vagina sejak 1 hari SMRS

Keluhan Tambahan : Pasien merasa nyeri


pada seluruh lapang perut. Keluhan disertai
dengan rasa mual dan sakit kepala. Keluar flek
berwarna coklat kehitaman sejak 5 hari SMRS,
tidak terdapat gumpalan darah
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien G2P1Ab0 datang dengan keluhan keluar banyak
darah dari vagina sejak 1 hari SMRS.
Keluhan disertai dengan rasa nyeri pada seluruh
lapang perut. Keluhan disertai dengan rasa mual dan
sakit kepala.
Terdapat riwayat telat haid selama kira-kira 40 hari.
Tidak terdapat riwayat trauma dan riwayat
perdarahan setelah melakukan hubungan seksual.
Pasien tidak mengetahui bahwa ia sedang hamil.
Kehamilan diketahui pasien dari hasil tes urin pada
tanggal 11 Juli 2017 pukul 21.00 di RS URIP
Riwayat Haid :
Menarche : 12 tahun
Siklus Haid : 30 hari, teratur
Banyak darah : 2-3 kali ganti pembalut
Lama Haid : 2 hari
Fluor albus :-
Sifat darah : Cairan
Disminore :-
HPHT : 25 Mei 2017

Riwayat Perkawinan :
Perkawinan : 1 kali
Menikah usia : 20 tahun
Lama menikah : 9 tahun
Riwayat KB : KB suntik
Riwayat Penyakit Dahulu
Gastritis
Asma
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit Keluarga : -
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan Gizi : Normal (19.63kg/m2)
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 78 kg
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 101 kali /menit
Suhu : 37.80C
Pernapasan : 24 kali/menit
Pemeriksaan Fisik
Kulit
Warna sawo matang, kulit hangat, lembab, tekstur halus,
sianosis (-), ikterik (-), anemis (-)

Kepala
Normosefal, tidak teraba benjolan, distribusi rambut merata,
warna hitam, rambut tidak mudah dicabut

Mata
Edem palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), pendarahan sub-conjungtival (-/-), pupil isokor,
diameter 3mm/3mm, refleks cahaya langsung (+/+), refleks
cahaya tidak langsung (+/+)

Telinga
Normotia (+/+), nyeri tekan tragus (-/-), serumen (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Hidung
Deviasi (-), pernafasan cuping hidung (-), sekret (-),
epistaksis (-), nyeri tekan paranasal (-)

Mulut
Simetris, bibir sianosis (-), bibir kering (-), pucat (-) ,
perdarahan gusi (-), atrofi papil lidah (-), coated tongue
(-), hiperplasia ginggiva (-), tonsil T1-T1 tenang, faring
hiperemis (-)

Leher
Pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran
kelenjar tiroid (-)
Pemeriksaan Fisik
Thorax
Pulmo & Cor

Inspeksi
Pergerakan dinding dada simetris saat statis dan
dinamis, ictus cordis tidak terlihat

Palpasi
Sela iga tidak melebar, fremitus taktil simetris, nyeri
tekan (-).
Ictus cordis teraba pada ICS IV, 1 jari lateral dari linea
axilaris anterior sinistra
Pemeriksaan Fisik
Perkusi
Sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi
Suara nafas dasar vesikuler
Katup Mitral dan Tricuspid : BJ I lebih besar
dari BJ II, murni, reguler, gallop (-), murmur (-)
Katup Aorta dan Pulmonal : BJ II lebih besar
dari BJ I, murni, reguler, gallop (-), murmur (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi : Tidak tampak lesi dan kelainan kulit,
warna kulit sawo matang
Palpasi : Slight distended, nyeri tekan +, FU:
ttb, massa -
Perkusi : Pemeriksaan tidak dilakukan
Auskultasi : Pemeriksaan tidak dilakukan

Genitalia Eksterna :
Flek (+), VT: portio multipara ttp licin, fluxus (+), nyeri
goyang portio (+), CUAF 8-10, adneksa parametrium sde

Ekstremitas : Akral teraba hangat, oedem (-), deformitas (-)


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 4 Juli 2017
Hematologi lengkap
Hb: 7.1 g/dL (12-16)
Ht: 22 (35-47%)
Eritrosit: 2.64 juta/uL (3.6-5.4 juta/uL)
Trombosit: 249 ribu/mm3
Lekosit: 10,420/mm3
Pemeriksaan Penunjang
Hitung jenis lekosit:
Basofil: 0%
Eosinofil: 3%
Batang: 0% (3-5%)
Segmen: 58%
Limfosit: 17% (30-45%)
Monosit: 11% (2-10%)
Pemeriksaan Penunjang
Index eritrosit
MCV: 83.3 fL
MCH: 26.9 pg
MCHC: 32.3 %
MPV: 9.8 fL

Hemostasis
BT: 3 menit
CT: 11 menit
Pemeriksaan Penunjang
Imunoserologi
HBSAG Rapid: Non reaktif

Kimia Klinik
Fungsi Hati
SGOT: 17 U/L
SGPT: 9 U/L

Fungsi Ginjal
Ureum: 21.4 mg/dL
BUN: 9.99 mg/dL
Kreatinin: 0.69 mg/dL

Karbohidrat:
Glukosa rapid sewaktu: 78 mg/dL
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG oleh dr. Dian Ekasari
Maharani, Sp. OG
Tampak massa kistik di adneksa kanan, berjumlah 2
buah, berukuran 6.5 x 6.6 cm dan 5.6 x 7.6 cm
Resume
Pasien wanita 21 tahun P0Ab0 datang dengan keluhan
adanya benjolan di perut. Keluhan disertai rasa nyeri
pada perut kanan bagian bawah, terlokalisata. Nyeri
timbul menjelang dan pada saat menstruasi. Pasien
tidak dapat beraktivitas, nyeri perut disertai dengan
sakit kepala dan mual. Keluhan ini sudah dirasakan
sejak beberapa tahun SMRS.
Resume
Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi
makanan yang digoreng dan makanan cepat saji.
3 bulan SMRS, pasien datang berobat ke dr Dian
Ekasari Maharani, Sp. OG dan didiagnosa
menderita kista ovarium multipel. Bibi pasien
memiliki riwayat penyakit kista ovarium.
Resume
Pada pemeriksaan dalam teraba adanya massa
dengan konsistensi kenyal di arah jam 11
Pada pemeriksaan USG tampak adanya massa
kistik berjumlah 2 buah dengan ukuran 6.5 x 6.6
cm dan 5.6 x 7.6 cm
Diagnosis
Kista Ovarium Multipel
Tatalaksana
Kistektomi
Prognosis
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Bonam
Ad sanationam: Bonam
Follow Up
6 Juli 2017 pukul 08.00 WIB P: Inj. Cefoperazone 1 gr, IV
Kaltrofen 3x1 supp
S: Keluhan nyeri berkurang, Inj. Ketorolac 3x1 amp, IV
pasien merasa gatal di seluruh Asam mefenamat 3x1 tab, PO
lapang perut setelah diberikan Multivitaplex1x1 tab, PO
obat suntik Observasi TTV

O: TD: 90/60 mmHg, RR: 20


x/menit, HR: 80 x/menit, T:
36.50C

A: Post kistektomi bilateral


Pembahasan
Anamnesis
Dari anamnesis ditemukan pasien perempuan Ny. I
berumur 21 tahun datang dengan keluhan adanya
benjolan di perut. Keluhan disertai dengan rasa
nyeri seperti ditusuk-tusuk di perut kanan bagian
bawah yang dirasakan sejak beberapa tahun SMRS.
Keluhan dirasakan terutama menjelang dan pada
saat menstruasi.
Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan
yang digoreng dan makanan cepat saji. Bibi pasien
mempunyai riwayat penyakit kista ovarium.
Pembahasan
Anamnesis
3 bulan SMRS, pasien berobat ke dr Dian
Ekasari Maharani, Sp. OG dan didiagnosa
menderita penyakit kista ovarium multipel dan
dianjurkan untuk menjalani operasi
Pembahasan
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik yaitu pemeriksaan
dalam, teraba massa berkonsistensi kenyal di
arah jam
Pemeriksaan fisik yang didapatkan sesuai
dengan tinjauan pustaka, bahwa pada pasien
dengan kista ovarium dapat teraba adanya
massa/benjolan dengan pemeriksaan dalam
(vaginal toucher)
Pembahasan
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan penunjang yaitu USG tampak
adanya massa kistik berjumlah 2 buah yang
berukuran 6.5 x 6.6 cm dan 5.6 x 7.6 cm di
adneksa kanan
Hasil ini menunjang pemeriksaan fisik yang
menunjukkan bahwa pada pasien terdapat
massa abnormal multipel di adneksa kanan.
Pemeriksaan USG dapat dilakukan untuk
membantu menegakkan diagnosa
Dengan pemeriksaan USG transabdominal
ketepatan diagnosisnya mencapai 95-98%
Pembahasan
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang, maka dapat ditegakkan
diagnosis pasien yaitu kista ovarium
multipel

Anda mungkin juga menyukai