Anda di halaman 1dari 28

PAPER OBSTETRI

KETUBAN PECAH DINI

Disusun Oleh :
Detry Afdira
71170891391

Pembimbing:
dr. H. Muslich Perangin-angin, Sp.Og

RSU HAJI MEDAN SUMATERA UTARA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
2018
Ketuban Pecah Dini

• Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktu melahirkan yang terjadi pada saat
akhir kehamilan maupun jauh sebelumnya
Klasifikasi

1. Ketuban pecah dini preterm


2. Ketuban pecah dini aterm
Etiologi

1. Infeksi 6. Merokok
2. Usia 7. Riwayat KPD
3. Sosial ekonomi 8. Serviks yang inkompetensik
4. Paritas 9. Tekanan intra uteri yang meninggi atau
5. Anemia meningkat secara berlebihan
Tanda dan Gejala

• Keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina, warna air ketuban keruh dan bercampur
dengan lanugo (rambut halus dari janin) dan mengandung fernik kaseosa (lemak pada kulit janin)
Diagnosa

1. Menentukan pecahnya selaput ketuban dengan adanya cairan ketuban di vagina


2. Dari pemeriksaan inspekulo terlihat keluar cairan ketuban dari kavum uteri
3. Test nitrazin/lakmus, kertas lakmus merah berubah menjadi biru (basa) bila ketuban sudah
pecah
4. Tanda-tanda infeksi seperti bau yang menyengat, discharge vagina, ketegangan rahim, demam
pada ibu, dan fetal takikardi
5. Pemeriksan penunjang dengan menggunakan USG untuk membantu dalam menentukan usia
kehamilan, letak janin, berat janin, letak plasenta serta jumlah air ketuban
Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium
Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa warna, konsentrasi, bau dan pHnya
1. Tes lakmus (tes nitrazin)
2. Mikroskopik (tes pakis)

b. Pemeriksaan ultrasonografi (USG)


pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah cairan ketuban dalam kavum uteri
Komplikasi

Komplikasi yang biasa terjadi pada KPD meliputi :


1. Mudah terjadinya infeksi intrauterin
2. Partus premature
3. Prolaps bagian janin terutama tali pusat
4. Peningkatan morbiditas neonatal oleh karena prematurita
Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan KPD pada kehamilan


preterm
1. Pengelolaan konserpatif dilakukan bila tidak ada 5. Usia kehamilan 32-37 minggu sebelum inpartu,
penyulit (baik pada ibu maupun pada janin) dan tidak ada infeksi, tes busa negative beri
harus di rawat dirumah sakit. deksametason, observasi tanda-tanda infeksi, dan
2. Berikan antibiotik (ampicilin 4 x 500 mg atau kesejahteraan janin.
eritromicin) dan metronidazol 2 x 500 mg selama 7 6. Usia kehamilan 32-37 minggu, sudah inpartu,
hari. tidak ada infeksi berikan tokolitik (salbutamol),
3. Umur kehamilan <32-34 minggu, dirawat selama air deksametason, dan induksi sesudah 24 jam.
ketuban masih keluar, atau sampai air ketuban tidak
7. Usia kehamilan 32-37 minggu, ada infeksi, beri
keluar lagi
antibiotik dan lakukan induksi.
4. Usia kehamilan 32- 34 minggu berikan steroid, untuk
8. Nilai tanda-tanda infeksi (suhu, leukosit, tanda-
memicu kematangan paru janin. Dosis deksametason
tanda infeksi intrauterin).
IM 5 mg setiap 6 jam sebanyak 4 kali.
b. Penatalaksanaan KPD pada kehamilan
aterm

1. Kehamilan >37 minggu, induksi dengan oksitosin, bila gagal seksio sesaria. Dapat pula
diberikan misoprostol 25-50 mg intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali. Bila ada tanda-tanda
infeksi berikan antibiotik dosis tinggi dan persalinan diakhiri.
2. Bila skor pelvik < 5, lakukan pematangan servik, kemudian induksi. Jika tidak berhasil, akhiri
persalinan dengan seksio sesarea.
3. Bila skor pelvik >5, induksi persalinan, partus pervaginam.
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Ny. As
• Umur : 40 Tahun
• Agama : Islam
• Pekerjaan : IRT
• Pendidikan : SMA
• Alamat : Jln. Willem Iskandar Gg ACC No 1
• Tanggal Masuk : 25 Juli 2018
• Pukul : 13.09 Wib
ANAMNESA

• Ny. AS, 40 th, G3P2A0, Islam, IRT, SMA i/d Tn.S, 43 th, Islam, PNS, S1, datang ke RS Haji Medan
pada tanggal 25 juli 2018 pada pukul 13.09 WIB dengan :
• Keluhan utama :
keluar cairan dari kemaluan
• Telaah :
Pasien datang ke IGD RS haji medan dengan keluhan keluar cairan dari kemaluan. Cairan
berwarna jernih dan tidak berbau. Riwayat mules-mules mau melahirkan (+), riwayat keluar lendir
bercampur darah (+), riwayat bercampur dengan suami beberapa hari ini (-), riwayat trauma selama
hamil (-), riwayat perut di kusuk (-), BAB dan BAK dalam batas normal.
a. Perdarahan antepartum
• Kapan mulai :- Perdarahan Ke :-

• Banyaknya :- Darah Beku :-


• Rasa Nyeri :- Trauma :-

b. Tanda-tanda keracunan hamil


• Edema :- Vertigo :-
• Pening :- Gangguan Visus :-

• Mual :- Kejang-kejang :-
• Muntah :- Koma :-
• Nyeri Ulu Hati :- Icterus :-
c. Riwayat Haid
• Menarche : 14 Tahun Hamil Kembar :-
• Siklus Haid : Tidak Teratur Dysmenorrhea :-
• Lama Haid : 5-6 Hari Fluor Albus :-
• Volume : 2-3 X Ganti Duk/Hari

d. Riwayat Obstetri
• Riwayat Kehamilan : G3P2A0
• Haid Terakhir : 18-10-2017
• T.T.P : 25-07-2018
• ANC : Bidan 2 X, Dokter Sp.OG 1 X
• Menikah : 1 x, Usia 29 Tahun
• Berobat Mandul :-
• Keluarga Berencana : KB Suntik

e. Riwayat Persalinan
• 29/12/2006, Lk, PSP, Bidan, Aterm, 2700gr, Anak Sehat, 15 Thn
• 29/07/2012, Lk, PSP, Bidan, Aterm, 2900gr, Anak Sehat, 5,5 Thn
PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
• Anemia :-
• Hipertensi :-
• Peny. Ginjal :-
• Diabetes mellitus :-
• Tuberculosis :-

HASIL PEMERIKSAAN UMUM


• Berat badan : 67kg Anemia :-
• Tinggi Badan : 165cm Icterus :-
• Kesadaran : Compos Mentis Edema :-
Nadi : 80 X/I Sianosis :
Suhu : 37ºc
Pernapasan : 20 x/I
Tekanan darah : 140/70 mmhg
PEMERIKSAAN DALAM
• Tanggal : 25-07-2018 • Tanggal : 25-07-2018
• Jam : 13.00 wib • Jam : 14.05 wib
• Indikasi : inpartu • Indikasi : inpartu
• Pembukaan : 8 cm • Pembukaan : lengkap (10 cm)
• Effacement : 100 % • Effacement :-
• Selaput ketuban : (-) • Selaput ketuban : (-)
• Bagianterbawah : kepala • Bagianterbawah : kepala
• Posisinya : UUK kanan depan • Turunnya : hodge 4
• Promontorium : tidak teraba • Posisinya : UUK kanan depan
• Lin.Inominata : teraba 2/3 anterior • Promontorium : tidak teraba
• Sacrum : cekung • Lin.Inominata : teraba 2/3 anterior
• S.Ischiadica : tidak menonjol • Sacrum : cekung
• Arcus pubis : tumpul • S.Ischiadica : tidak menonjol
• Vagina : dalam batas normal • Arcus pubis : tumpul
• Vulva : dalam batas normal • Vagina : dalam batas normal
• Sarungtangan : lendir, darah (+), air ketuban (+) • Vulva : dalam batas normal
• Meconium : (-) • Sarungtangan : lendir, darah (+), air ketuban (+)
• Meconium : (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• X – Ray Pelvimetri
• Conj. Vera : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Conj. Transversa : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Conj. Oblique : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ro Foto / Sinar Tembus
• Thorax : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
USG TAS : Tidak dilakukan pemeriksaan
Hasil laboratorium tanggal 25-07-2018
Hematologi
Darah Rutin Nilai Nilairujukan Satuan
Hemoglobin 10,5 12 – 16 g/dl
Hitung eritrosit 4,1 3,9 - 5,6 10*6/µl
Hitung leukosit 13,500 4,000- 11,000 /µl
Hematokrit 32,3 36-47 %
Hitung trombosit 369.000 150,000-450,000 /µl
Index eritrosit
MCV 78,2 80 – 96 fl
MCH 25,5 27 – 31 pg
Mchc 32,6 30 – 34 %
Hitung jenis leukosit
Eosinofil 0 1–3%
basofil 0 0–1%
N.Stab 0 2– 6 %
N. Seg 83 53–75 %
limfosit 13 20–45 %
monosit 4 4–8 %
Diagnosa:
• Multi Gravida + KDR 39 Minggu + Presentasi Kepala + Anak Hidup + Inpartu

Lapor Supervisor Dr. M. Haidir Sp.Og


Advice:
• IVFD RL 20 Gtt/I
• Pantau Vital Sign
• Pantau DJJ, HIS

Perihal Persalinan
Laporan Psp
• Tanggal :25 Juli 2018
• Jam :14.05 Wib
LANGKAH-LANGKAH PSP
1. Ibu di baringkan di meja ginekologi dengan posisi litotomi
2. Lakukan pembersihan jalan lahir pada vagina meliputi labia mayor dan labia minor
3. Pada his yang adekuat tampak kepala bayi maju mundur, kemudian menetap
4. Pada his berikutnya ibu dipimpin mengejan, dan kemudian kepala bayi terus medorong
perineum, setelah itu kepala bayi keluar
5. Terjadi putar paksi luar, dengan dipegang biparietal kepala di tarik kebawah untuk menarik
bahu depan dan kepala di tarik ke atas untuk melahirkan bahu belakang, kemudian lahir seluruh
tubuh
6. Lahir bayi laki-laki dengan berat badan lahir 2750 gr, panjang bayi lahir 50 cm, apgar skor
8/10, anus positif pada pukul 14.05 wib
7. Tali pusat diklem didua tempat dan digunting diantaranya, plasenta lahir spontan dengan kesan
lengkap.
8. Laserasi jalan lahir dilakukan repair dengan menggunakan chromic cat gut no 2.0.
9. Evaluasi jalan lahir tidak ditemukan kelainan
10. Evaluasi perdarahan terkontrol, keadaan ibu post partum baik.
Terapi:
IVFD RL + oksitosin 10 IU 20 gtt/menit
Cefadroksil tab mg 500 3x1
Pondex 3x1
Vitamin C 3x1
Kontraksi
Jam Nadi Tek.Darah Tinggi fundus uterus
Uterus
120/80
14.30 80x/i Kuat 2 jari di atas pusat
mmhg
130/90
14.45 72x/i Kuat 2 jari diatas pusat
mmhg
120/90
15.00 76x/i Kuat 1 jari diatas pusat
mmhg
140/90
15.15 80x/i Kuat 1 jari diatas pusat
mmhg
140/80
15.45 76x/i Kuat 1 jari diatas pusat
mmhg
140/80
16.15 80x/i Kuat 1 jari di bawah pusat
mmhg
FOLLOW UP
Tanggal 25 juli 2018, jam 14.30 wib

S : luka heacting masih dikompres kasa + betadin SL: abdomen : soepel, peristaltik (+)

O: TFU :2 jari dibawah umbilicus,


kontraksi (+)
Sensorium : compos mentis Anemis : -/- P/V :-
TD : 120/80 Mmhg Ikterik : -/- BAK : (+),
HR : 80x/Menit Dyspnoe: - BAB : (-), flatus (+)
A: post PSP + heacting
RR : 24x/Menit Sianosis : -
P: - cefadroksil tab mg 500 3x1
T : 37ºc Oedem : -/-
- Pondex tab3x1
- Vitamin c 3x1
- Luka jahit kompres kasa betadine
Tanggal 26 juli 2018, jam 06.00 wib

S : - SL: abdomen : soepel, peristaltik (+)

O: P/V :-

Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/- BAK : (+) normal

TD : 120/80 Mmhg Ikterik : -/- BAB : (-) flatus (+)

HR : 88 X/Menit Dyspnoe: - A: post PSP + heacting

RR : 24x/Menit Sianosis : - P: - cefadroksil tab mg 500 3x1


- Pondex tab 3x1
T : 37ºc Oedem : -/-
- Vitamin c 3x1
- Luka jahit kompres kasa betadine
Tanggal 27 juli 2018, jam 06.00 wib

S : - SL: Abdomen: Soepel, Peristaltik (+) N

O: P/V :-
BAK : (+) Normal
Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/-
BAB : (-) Flatus (+)
TD : 120/80 Mmhg Ikterik : -/-
A: Post PSP + Heacting
HR : 88 X/Menit Dyspnoe: -
P : - Cefadroksil Tab Mg 500 3x1
RR : 24x/Menit Sianosis : -
- Pondex Tab 3x1
T : 37ºc Oedem : -/- - Vitamin C 3x1
- Luka Jahit Kompres Kasa Betadine
R : Pbj
Kesimpulan

Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum adanya tanda-tanda
persalinan. Pemeriksaan dalam dengan jari meningkatkan resiko infeksi dan tidak perlu dilakukan
pada wanita dengan ketuban pecah dini. Jika timbul tanda dan gejala korioamnionitis, diindikasikan
untuk segera konsultasi dengan dokter guna menginduksi persalinan dan kelahiran melalui partus
pervaginam atau SC bergantung pada usia gestasi, presentasi dan berat korioamnionitis.
Daftar Pustaka

Agil, R. (2007). Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Ketuban Pecah Dini


(Di Rumah Bersalin Tiyanti, Maospati ), Prodi Kebidanan Magetan
Capeless EL, MEAD PB. Management Of Preterm Premature Of Membranes. Lack
Of National Consensus. Am J Gynecol 1987; 11: 157
Cunningham. 2005. Obstetric Williams. Edisi 21. Jakarta : EGC
Johnstin MM, Sanchez RL. Antibiotic Therapy In Preterm PROM. Am J Obstet
Gynecol. 1990: 16, 743
Manuaba, I.A.C. Dkk. 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi & Obstetri
Ginekologi Sosial Untuk Bidan. Jakarta : EGC.
Manuaba, I. B. G. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita (2 Ed.).
Jakarta: Egc.
Nugroho, Taufan. 2011. Buku Ajar Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai