Aterm >37 mg
Preterm <37 mg
EPIDEMIOLOGI
Nama : KP
Umur : 27 tahun
Agama : Hindu
Pendidikan: tamat SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
St Perkawinan : Menikah
Suku/Bangsa : Bali/ Indonesia
Alamat : Kampung Anyar, Singaraja
Nama Suami : MM
MRS : 30 Mei 2015
ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Keluar air pervaginam sejak pukul 00.00 WITA (30 Mei 2015)
Riwayat Kontrasepsi
• Sejak menikah pasien belum pernah memakai alat kontrasepsi.
Riwayat Pernikahan
• Pasien menikah 1 kali sejak 3 tahun yang lalu pada saat
pasien berusia 24 tahun
• Status Present
Keadaan umum : baik
Kesadaran : E4V5M6(CM)
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu tubuh : 36,5 °C
Suhu Rektal : 36,9 °C
Tinggi badan : 158 cm
Berat badan : 68,5 kg
PEMERIKSAAN FISIK
Status General
Kepala : Mata : anemia -/-, ikterus -/-, isokor
Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : ~ status Obstetri
Ekstremitas : edema tidak ada pada keempat
ekstremitas, akral hangat
PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetrikus
Pemeriksaan luar
Inspeksi
Tampak hiperpigmentasi pada areola mamae
Tampak perut membesar dengan striae gravidarum (livide dan striae
albicantus)
Tidak tampak bekas luka SC
Palpasi
Pemeriksaan Leopold
Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah prosesus xyphoideus (32 cm)
Teraba bagian bulat dan lunak (kesan bokong)
Teraba tahanan keras di kiri (kesan punggung) dan bagian kecil di
kanan
Teraba bagian bulat, keras (kesan kepala)
Bagian bawah sudah masuk 4/5 bagian dari pintu atas panggul
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Dalam
VT (04.00 WITA) :
Pembukaan servik 1 jari, eff 25%, ketuban (-)
Teraba kepala, denominator belum jelas, penurunan Hodge I
Tidak teraba bagian kecil atau tali pusat
Pemeriksaan lain
DJJ = 140x/menit
Lakmus Test (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
Janin, Letak Kepala, Tunggal Hidup, FHB +, FM +
BPD headlock 8,69cm 35w0d AVE35w3d
AC headlock 30,1cm 34w0d EDD 30/6/2015
FL headlock 7,32cm 37w3d EFW 2655 gr
Placenta Fundus Corpus Anterior Grade III
AFI 4,6
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Rencana Terapi
• MRS
• Ekspektasi Pervaginam
• Amoxicillin 3 x500 mg
• Rencana monitoring
• Kelola Sesuai KPD aterm
• Observasi temperatur rektal setiap 3 jam
• Rencana edukasi
• KIE keluarga dan pasien tentang keadaan janin dan rencana
tindakan
KRONOLOGIS PASIEN
30 Mei 2015 Pk. 08.30
S : Os mengeluh sakit perut hilang timbul, Keluar air
pervaginam, gerak anak baik
O : Status Present :
TD : 110/70mmHg N : 80x/menit
RR : 20x/menit Tax : 36,5oC Trec : 36,9°C
His (+) 3-4x/10 mnt selama 30-35 detik
djj (+) 140x per menit
VT PØ 4 cm, efficement 50%, ketuban (-) jernih
teraba kepala, UUK melintang ↓ H II
tidak teraba bagian kecil/ tali pusat
Ass : G2P1001, 37-38 mg T/H + PK I keluar air (fase aktif) + KPD
Tx : Ekspektasi Pervaginam
Mx : Keluhan, Vital Sign
KIE
KRONOLOGIS PASIEN
Pk 10.20
S : Os ingin mengedan
O : Evaluasi
Abd: His 4x/10 mnt selama 40-45 detik
djj (+) 146x/mint
VT: PØ lengkap, ket (-) jernih
teraba kepala, UUK depan ↓ H III+
tidak teraba bagian kecil/ tali pusat
Ass: G2P1001, 37-38 mg T/H + PK II + KPD
Pdx : -
Tx : Ekspektasi Pervaginam (Pimpin Meneran)
Mx : Keluhan, Vital Sign
KIE
KRONOLOGIS PASIEN
Pk 10.25
Lahir bayi perempuan secara spontan, 3200 gr, segera menangis,
APGAR Score 8-9 Anus (+) , Kelainan (-)
Dilakukan MAK III : Injeksi Oksitosin 10 IU IM
PTT
Massase Fundus Uteri
KRONOLOGIS PASIEN
Pk 10.30
Lahir plasenta, kesan lengkap, hematome (-), kalsifikasi (-)
Evaluasi Abd : TFU 2 jari di bawah pusat
Kontraksi uterus (+) baik
Vag : Perdarahan aktif (-)
Perineum intak
Ass : P2002, PSPT B PP hari 0
Pdx : -
Tx : Amoxicillin 3 x 500mg PO
Asam Mefenamat 3 x 500mg PO
Metil Ergometrin 3 x 0,125mg PO
Sulfas Ferosus 2 x 300mg PO
Mx : Keluhan, Vital Sign
KRONOLOGIS PASIEN
1. masalah diagnosis
2. masalah penatalaksanaan
3. masalah prognosis
MASALAH DIAGNOSIS
• Anamesis
– Riwayat Kehamilan (Usia 37-38 minggu), gerak anak baik
– Keluar cairan jernih pervaginam, tidak disertai lendir
bercampur darah
• Pemeriksaan Fisik
– Inspeksi
• Tanda-tanda kehamilan
pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan, adanya
hiperpigmentasi areola mammae, adanya linea gravidarum pada abdomen
dan striae livide
• Terlihat adanya cairan jernih merembes dari kanalis servikalis, tidak
didapatkan adanya selaput ketuban
MASALAH DIAGNOSIS
– Palpasi
• Teraba bagian-bagian janin merupakan tanda pasti kehamilan
– Auskultasi
• DJJ ditemukan positif
• Pemeriksaan Penunjang
– DL (30 Mei 2015)
• WBC = 9.77x10e3/uL (N)
• Hb = 12,2 g/dL(N)
• Plt = 236x10e3(N)
• Hct = 33,4% ( )
– USG AFI = 4,6 (D) Oligohidramnion
– Tes Lakmus (+)
MASALAH PENATALAKSANAAN
Teori Management
• Diberikan antibiotika Dikelola sesuai dengan KPD
profilaksis, ampisilin 4 x aterm (37-38 minggu) yaitu
500 mg selama 7 hari Pemberian antibiotik :
• Pertimbangkan terminasi •Amoxicillin 3 x500 mg
jika •Ekspektasi Pervaginam
1. Hasil tes admission
patologis •Monitoring :
2. Kecenderungan Suhu rectal setiap 3 jam
peningkatan suhu His, DJJ, Pembukaan serviks,
rektal >37,5 vital sign
3. Tidak terdapat tanda Keluhan
inpartu >12jam masa
observasi
MASALAH PROGNOSIS
Teori Pada kasus
Beberapa komplikasi yang Prognosis pasien ini baik dimana
berhubungan dengan KPD : kondisi bayi dan ibu stabil pasca
•Infeksi partus. Pada kehamilan selanjutnya
•Persalinan preterm kemungkinan terjadinya KPD tetap
•Hipoksia dan atau asfiksia sekunder ada karena sangat erat berhubungan
oleh karena penekanan tali pusat dan dengan kebersihan ibu yang dapat
atau disertai solusio plasenta. menyebabkan terjadinya infeksi.
•Oligohidramnion, menyebabkan Resiko ini dapat diperkecil dengan
hipoplasia paru pada neonatus menjaga kebersihan dengan lebih baik
•Peningkatan insiden retensio lagi.
plasenta, dan kejadian perdarahan
postpartum primer ataupun sekunder.
•Pecahnya vasa previa dapat
menyebabkan kematian janin antara
33-100%
KESIMPULAN
Pasien KP, 27 tahun, terdiagnosa dengan KPD yang
ditegakkan melalui anamesis, pemeriksaan fisik, dan
penunjang. Didapatkan tanda-tanda kehamilan aterm (37-
38 minggu) dengan didapatkan temuan/riwayat keluarnya
cairan pervaginam yang jernih sebelum munculnya tanda-
tanda inpartu. Pasien ditangani dengan prinsip
penatalaksanaan KPD aterm, dimana diberikan antibiotik
profilaksis dan ekspektasi pervaginam. Pasien difollow up
selama 2 hari dan dipulangkan karena keadaan telah
membaik sambil diberikan KIE untuk kontrol poli 7 hari
kemudian atau terdapat keluhan lain. Pasien juga
diberikan penjelasan mengenai ASI eksklusif dan KB.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH