Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS :

Abortus Inkomplit
Disusun oleh : Alun Khairunnisa
NIM : 2014730005
Pembimbing : dr. Rusmaniah, Sp.OG, M.Kes
Identitas pasien
• Nama : Ny. E
• Umur : 30 tahun
• Suku : Jawa
• Agama : Islam
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : IRT
• Alamat :Jalan Kp.Sawah, RT/RW 03/011, Kel. Semper Timur, Kec.
Cilincing, Jakarta Utara
• Tanggal Masuk RS : 30 Mei 2018, Jam : 10:53 WIB
• Cara Masuk RS : UGD
Identitas suami pasien

• Nama suami :Tn. H


• Umur :36 tahun
• Suku :Jawa
• Agama :Islam
• Pendidikan :SMA
• Pekerjaan :Karyawan Swasta
• Alamat :Jalan Kp.Sawah, RT/RW 03/011, Kel. Semper Timur,
Kec. Cilincing, Jakarta Utara
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Perdarahan pervaginam sejak semalam SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang : OS mengatakan sedang hamil G3P1A1. Os merasa ada


keluar darah dari vagina sejak semalam. Perdarahan keluar banyak dan terjadi terus
menerus. Darah berwarna kemerahan dan kehitaman. Os juga merasa pusing dan
lemas sejak semalam.

Riwayat Penyakit Dahulu : DM (-), HT (-), Asma (-),

Riwayat Penyakit Keluarga : DM (-), HT (-), Asma (-),

Riwayat Operasi : Riwayat curet 1x pada tahun 2015


Riwayat Menstruasi :
• Umur Menarche : 14 tahun
• Siklus Haid : 28 hari
• Lama haid : 7 hari
• Jumlah darah haid : normal
• Masalah haid : Dismenorea (-), menoragia (-), metroragia (-),
PMS (-)
• HPHT : 21-5-18
• TP : 28-2-19

Riwayat Perkawinan
• Perkawinan pertama, dari tahun 2014
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas :
No Tahun Penolong Jenis Penyulit Anak
Persalinan JK BB Keadaan
1 2015 Dokter Curetase -
2 2016 Bidan Spontan - Perempuan 2700 Baik
3 Hamil ini
Riwayat Ginekologi
• Infertilitas (-), PMS (-), Mioma (-), Kanker Rahim (-)

Riwayat Keluarga Berencana


• Tidak ada
DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan Umum
• Kesadaran : Compos mentis
• Keadaan umum : Sakit Ringan
• TekananDarah : 110/90 mmHg
• Nadi : 70 x / menit
• Respirasi : 20 x / menit
• Suhu : 36,0oC
• BB/TB : 59 kg / 165 cm
• IMT : 21,6kg/m2
Pemeriksaan Fisik Generalis

Rambut dan Kepala Dada dan Axylla


• Mammae simetris (+)
• Bentuk kepala: normocephal
• Puting susu menonjol (+)
• Rambut: hitam, tidak rontok • Areola hiperpigmentasi (+)
• Tumor (-/-)
Mata
• Konjungtiva anemis (-/-)
• Sklera ikterik (-/-)
• Pandangan kabur (-/-)
• Berkunang-kunang (-/-)
Jantung dan Paru Abdomen
• Dispnea (-), takipnea (-), retraksi dada • Abdomen cembung, tidak ada
(-/-), vokal fremitus (+/+), perkusi nyeri tekan
sonor (+/+), suara napas vesikuler, • Perkusi timpani
suara napas tambahan(-/-) • Bising usus (+)
• Nyeri dada (-), Ictus cordis tidak
terlihat, Bunyi jantung I dan II reguler, • Ekstremitas Atas dan Bawah
Murmur (-), Gallop (-)
• Edema (-/-)
• CRT <2 detik
• Tungkai simetris
• (+)Akral hangat
Pemeriksaan Obstetric dan Ginekologi
Obstetric
• Linea Alba (-), Linea Nigra (-), Striae Gravidarum (-), Pembesaran
Abdomen (-)
• Darah berwarna merah dan kehitaman kurang lebih 5cc
• Pemeriksaan Dalam : tidak dilakukan
Ginekologi
• Inspeksi : tidak dilakukan
• Inspekulo : tidak dilakukan
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal

Pembekuan
Masa Pembekuan 2’00’’ Menit 1-3
Masa Pembekuan 4’00’’ Menit 2-6

Hematologi Darah rutin


Hemoglobin 9,90 g/dl L=13,7-17,5 | P=11,3-15,7
Leukosit 4,88 103/ul L=4,23-9,07 | P=3,98-10,04
Hematokrit 28,9 % L=40,1-51,0 | P=34,1-44,9
Trombosit 200 103/ul L=163-337 | P=182-369
Diagnosa
G3P1A1 dengan Abortus Inkomplit + riwayat abortus dan kuretase

Penatalaksanaan
• Ceftriaxon inj 2x1gr
• Metilergometrin inj 3x1
• Asam Mefenamat tab 3x
• Infus : IVFD RL 20tpm

RENCANA
• Kuretase
Laporan Operasi
• Diagnosa Pra OP : Abortus Inkomplit
• Diagnosa Post OP : Post Curet
• Jenis OP : Curetase
• Tanggal OP : 30 Mei 2018
• Jam mulai pembedahan : 15.20 WIB
• Jam selesai pembedahan : 15.30 WIB
• Lama pembedahan : 10 menit
Uraian Pembedahan
• Pasien dengan posisi lithotomi di atas meja operasi dalam anesthesia
umum
• Asepsis dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya
• Kateterisasi urin ±30cc
• Sondase uterus ±9cm
• Kuretase sampai bersih
• Jaringan ±5cc, Perdarahan ±30cc
• PA (-)
• Kuretase selesai
Keadaan post operasi:
• Sadar (+), muntah (-), refleks (+), sianosis (-)
• TD 110/90, FN 80 x/menit, FP 20 x/menit, suhu 36,0oC

Diagnosa Post Curetase


P1A2, Post Kuretase atas indikasi abortus inkomplit
Follow Up
30 Mei 2018
S/ :Os mengeluh perut mules, pusing (+)
O/ :KU : Baik, CM, Infus (+), Perdarahan (+) normal, Flatus (-)
A/ :P1A2 Post Kuretase
P/ :Observasi keluhan dan TTV, Kontrol perdarahan, bila mual dan
muntah beri ondansetron 4mg IV, infus RL 500cc, TTV tiap 6 jam, OS
boleh pulang besok, infus habis di up.
FOLLOW UP (2)
31 Mei 2018
S/ : -
O/ :KU : Baik, Perdarahan (+) normal, Flatus (+), BAK : normal, tidak
ada keluhan, BAB : normal, tidak ada keluhan,
• A/ :Post Curet hari ke 1
• P/ :Os boleh Pulang
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
• Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup diluar kandungan sebelum kehamilan tersebut 22
minggu. WHO IMPAC menetapkan batas usia kehamilan kurang dari
22 minggu, namun beberapa acuan terbaru menetapkan batas usia
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500
gram.
• Abortus inkomplit adalah peristiwa pengeluaran hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dan masih ada sisa tertinggal di dalam
uterus.
INSIDEN
Insidensi abortus spontan adalah 15 – 20%. Risiko keguguran
meningkat pada ibu dengan riwayat keguguran sebelumya, mencapai
40% setelah tiga kali keguguran berturut-turut dengan prognosis yang
bertambah buruk sesuai meningkatnya usia ibu.
ETIOLOGI
• Kelainan genetik (kromosom)
• Infeksi
• Kelainan hormonal: Hipotiroidisme, diabetes melitus, insufisiensi
progesteron
• Malnutrisi
• Penggunaan obat-obatan, merokok, konsumsi alkohol
• Faktor imunologis
• Defek anatomis
• Kelainan fungsi koagulasi darah
• Kelainan sperma pada pasangan
Klasifikasi Abortus
Abortus Spontan Abortus Provokatus
• Abortus Imminens • Abortus Medisinalis
• Abortus Insipiens • Abortus Kriminalis
• Abortus Komplit
• Abortus Inkomplit
• Abortus Habitualis
• Missed Abortion
• Abortus Infeksius dan
Abortus Septik
Patofisiologi
DIAGNOSIS
Manifestasi klinis Diagnosis pada abortus dapat ditegakkan sebagi
berikut :
• Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu.
• Pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak lemah atau kesadaran
menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal
atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat.
• Perdarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil
konsepsi.
• Rasa mulas atau kram perut didaerah atas sympisis, sering disertai
nyeri pinggang akibat kontraksi uterus.
Pemeriksaan ginekologi:
• Inspeksi vulva: perdarahan pervaginam, ada/tidak jaringan hasil
konsepsi, tercium/tidak bau busuk dari vulva.
• Inspekulo : perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau
sudah tertutup, ada/tidak jaringan keluar dari ostium, ada/tidak
cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium.
• Pemeriksaan dalam: porsio masih terbuka atau sudah tertutup,
teraba atau tidak jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai
atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang,
tidak nyeri pada perabaan adneksa, kavum douglas tidak menonjol
dan tidak nyeri.
Diagnosis Abortus Inkomplit:
• Tanda-tanda hamil muda atau amenore
• Kram perut bagian bawah
• Perdarahan sedang hingga banyak dari jalan lahir
• Teraba sisa jaringan hasil konsepsi
• Ostium uteri terbuka
• Tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan
PENATALAKSANAAN
• Jika perdarahan tidak seberapa banyak dan kehamilan kurang dari 16
minggu evakuasi dapat dilakukan secara digital atau dengan cunam ovum
untuk mengeluarkan hasil konsepsi. Jika perdarahan berhenti, beri
ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 400 mg per oral.
• Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan kurang
dari 16 minggu, evakuasi sisa hasil konsepsi dengan :
• Aspirasi Vakum Manual (AVM) merupakan metode evaluasi yang terpilih.
Evaluasi dengan kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan jika AVM tidak
tersedia.
• Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera, beri ergometrin 0,2 mg IM
atau Misoprostol 400 mg per oral (dapat diulang sesudah 4 jam jika perlu)
Jika kehamilan lebih dari 6 minggu :
• Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan IV (garam
fisiologi atau larutan Ringer Laktat) dengan kecepatan 40 tetes/menit
sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi.
• Jika perlu berikan misoprostol 200 mg per vaginam setiap 4 jam
sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800 mg)
• Evakuasi hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus.
KOMPLIKASI
• Pendarahan
Pendarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil konsepsi
dan jika perlu pemberian transfusi darah.
• Perforasi
Perforasi uterus pada saat curretage dapat terjadi terutama pada uterus dalam
posisi hiperretrofleksi. Perforasi uterus pada abortus yang dikerjakan oleh orang biasa
menimbulkan persoalan gawat karena perlakuan uterus biasanya luas, mungkin pula terjadi
perlukaan pada kandung kemih atau usus.
• Infeksi
Infeksi dalam uterus dan adneksa dapat terjadi dalam setiap abortus tetapi
biasanya didapatkan pada abortus inkomplet yang berkaitan erat dengan suatu abortus
yang tidak aman (Unsafe Abortion)
• Syok
Syok pada abortus bisa terjadi karena pendarahan (syok hemoragik) dan karena
infeksi berat (syok endoseptik)
KESIMPULAN
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup diluar kandungan sebelum kehamilan
tersebut 22 minggu. Abortus inkomplit adalah peristiwa pengeluaran
hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dan masih ada sisa
tertinggal di dalam uterus. Disebabkan karena infeksi, kelainan uterus,
malnutrisi, kelainan genetik, kelainan hormonal, dll.
DAFTAR PUSTAKA
• Cunningham FG, Lenevo KJ, Bloom SL, et al. Williams Obstetrics. 23rd
ed.NewYork: McGraw-Hill Medical; 2010.
• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.1st ed. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia;2013.
• Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. Green Top Guideline No.17
The Investigation and Treatment of Couples with Recurrent First-trimester and
Second-trimester Miscarriage.3rd ed. London: Royal College of Obstetricians and
Gynaecologists 2011.
• The International Federation of Gynecology and Obstetrics. Misoprostol
Recommended Dosages;2012. [cited 27 May 2014]. Available from:
http://ta.mui.ac.ir/images/stories/MAMAEE/misoprostol_poster_2pdf
• Prawirohardjo, Sarwono., (2014). Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai