LAPORAN KASUS
Ketuban Pecah Dini Aterm
Lhorensia C014202044
Nama : Ny. SS
Tanggal Lahir/umur : 01-02-1991 (31 Tahun)
Alamat : Jln Damai
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk RS : 15-10-2022
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : Keluar air dari jalan lahir
Pasien berusia 31 tahun G2P1A0 datang dengan keluhan air yang keluar dari jalan lahir sejak
pukul 04.00 dan sudah 5 jam keluarnya air dari jalan lahir sesampainya rumah sakit. Air yang keluar
tidak berwarna, jernih dan tidak berbau. Keluhan dirasakan secara tiba-tiba tanpa ada riwayat
terbentur atau trauma sebelumnya. Riwayat pelepasan lendir dan darah tidak ada. Riwayat nyeri
perut tembus belakang tidak ada. Riwayat demam tidak ada. Riwayat keputihan sebelumnya
ada, berobat di puskesmas namun tidak rutin minum obat.
LAPORAN KASUS
RIWAYAT OBSTETRI
Riwayat Kehamilan Sekarang Riwayat Haid
G2P1A0
• Menarche : 12 Tahun
• HPHT : 21/01/2022
• Lamanya : 5-7 Hari
• Usia Kehamilan : 38 minggu • Siklus : 28 Hari, Teratur
• Perkiraan Lahir : 28/10/2022 • Dismenorhoe : Tidak ada
• ANC : 4 kali di PKM, 1
kali di Sp.OG
• Imunisasi TT : tidak ada
LAPORAN KASUS
RIWAYAT OBSETRI
Riwayat Persalinan
No. Tahun Usia Jenis Penyulit Anak
Lahir Kehamilan Persalinan JK BB Kondisi
1. 2017 Aterm Pervaginam - L 3100gr Sehat
2. 2022 Kehamilan saat ini
PEMERIKSAAN FISIS
Status Generalis
• Keadaan umum : Sakit sedang/Compos mentis
• Status gizi : Baik, BB= 64 kg TB= 161 cm
IMT= 24,69 kg/m2
Tanda Vital
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 84 kali/menit
• Pernapasan : 20 kali/menit
• Suhu : 36,7 °C
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN FISIS
Head to Toe Examination
• Kepala dan Leher: Konjungtiva pucat tidak ada, Sklera ikterik tidak ada
• Thorax : Cor : Bunyi jantung normal
Pulmo : Rhonki dan wheezing tidak ada
• Abdomen : Liver/Spleen : Tidak teraba
Bising Usus : Normal
• Ekstremitas : Dalam batas normal
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN ABDOMEN
Inspeksi
• Bentuk : Cembung
• Striae Gravidarum : Ada
• Bekas Luka Operasi :Tidak ada
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN ABDOMEN
Palpasi
• TFU : 31 cm • Gerak janin : Aktif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG (ultrasonografi)
Gravid tunggal hidup intrauterine, presentasi kepala, punggung kiri, plasenta letak
fundus, maturasi grade 2, EFW 2870 gram, AFI 4,4 cm. Biometri janin sesuai usia
kehamilan 37 minggu 2 hari
LAPORAN KASUS PEMERIKSAAN PENUNJANG
pH 6.5 4.5-8
BJ 1.015 1.005-1.035
PLANNING
• Induksi persalinan dengan drip Oksitosin ½ amp dalam RL 500 cc mulai
dari 8 tpm dan dinaikkan 4 tpm/30 menit hingga maksimal 40 tpm
• KTG
HASIL LUARAN
1. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran. Ketuban Pecah Dini. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Himpunan Kedokteran Feto Maternal. 2016
2. American College of Obstetrics and Gynecology. ACOG Practice Bulletin No.80: Premature rupture of membranes. Clinical management guidelines for obstetrician-
gynecologists. Obstet Gynecol. 2007.
EPIDEMIOLOGI
KPD terjadi pada +10% dari semua kehamilan
Dayal S, Hong PL. Premature Rupture Of Membranes. [Updated 2021 Nov 2]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532888/
ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO
INFEKSI
INKOMPETENSIA SERVIKS
FAKTOR NUTRISI
FAKTOR MEKANIK
PERDARAHAN PERVAGINAM
PEROKOK PASIF/AKTIF
FAKTOR-FAKTOR LAINNYA
Gde Manuaba, I.B. Ketuban Pecah Dini (KPD). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana. Jakarta: EGC; 2010. Hal: 229-232.
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANAMNESIS
Medina,Tanya M. and Hill,Ashley D. Preterm Premature Rupture of Membranes: Diagnosis and Management.Am Fam Physician 2006;73:659-64.
PEMERIKSAAN FISIK
Medina,Tanya M. and Hill,Ashley D. Preterm Premature Rupture of Membranes: Diagnosis and Management.Am Fam Physician 2006;73:659-64.
PEMERIKSAAN DENGAN SPEKULUM
Pemeriksaan dengan spekulum pada KPD untuk mengambil sampel cairan ketuban
di forniks posterior dan mengambil sampel cairan untuk kultur dan pemeriksaan
bakteriologis.
Tiga tanda penting yang berkaitan KPD adalah :
1. Pooling
2. Nitrazine Test
3. Ferning
Manuaba I.B.G, Chandranita Manuaba I.A, Fajar Manuaba I.B.G.(eds) Pengantar Kuliah Obstertri. Bab 6: Komplikasi Umum Pada Kehamilan. Ketuban Pecah Dini. Cetakan Pertama. Jakarta. Penerbit EGC. 2007. Pp 456-60.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Medina,Tanya M. and Hill,Ashley D. Preterm Premature Rupture of Membranes: Diagnosis and Management.Am Fam Physician 2006;73:659-64.
X
TATALAKSANA
Terdapat dua manajemen dalam penatalaksanaan KPD, yaitu manajemen aktif dan ekspektatif.
Tatalaksana yang dilakukan pada KPD berdasarkan masing-masing kelompok usia kehamilan.
• Ketuban Pecah Dini usia kehamilan <24 minggu
mempertahankan kehamilan adalah pilihan yang lebih baik
• Ketuban Pecah Dini usia kehamilan 24-34 minggu
persalinan lebih baik dibanding mempertahankan kehamilan.
• Ketuban Pecah Dini usia kehamilan 34-38 minggu
mempertahankan kehamilan lebih buruk dibanding melakukan persalinan.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran : Ketuban Pecah Dini
X
TATALAKSANA
Magnesium MAGNESIUM SULFAT IV:
Untuk efek neuroproteksi pada Bolus 6 gram selama 40 menit dilanjutkan infus 2 gram/ jam untuk dosis pemeliharaan sampai
PPROM < 31 minggu bila persalinan persalinan atau sampai 12 jam terapi
diperkirakan dalam waktu 24 jam
Kortikosteroid BETAMETHASONE:
untuk menurunkan risiko sindrom 12 mg IM setiap 24 jam dikali 2 dosis Jika Betamethasone tidak tersedia, gunakan deksamethason 6 mg
distress pernapasan IM setiap 12 jam
Antibiotik AMPICILLIN ERYTHROMYCIN
Untuk memperlama masa laten 2 gram IV setiap 6 jam dan 250 mg IV setiap 6 jam selama 48 jam diikuti
ERYTHROMYCIN dengan :
250 mg IV setiap 6 jam selama 48 jam, dikali 4 CEPHALEXIN
dosis diikuti dengan 500 mg PO setiap 6 jam selama 5 hari dan
AMOXICILLIN ERYTHROMYCIN
250 mg PO setiap 8 jam selama 5 hari dan 333 mg PO setiap 8 jam selama hari
ERYTHROMYCIN Jika alergi berat penisilin, dapat diberikan
333 mg PO setiap 8 jam selama 5 hari, jika VANCOMYCIN 1 gram IV setiap 12 jam
alergi ringan dengan penisilin, dapat digunakan: selama 48 jam dan
CEFAZOLIN ERYTHROMYCIN
1 gram IV setiap 8 jam selama 48 jam dan 250 mg IV setiap 6 jam selama 48 jam diikuti
dengan
CLINDAMYCIN
300 mg PO setiap 8 jam selama 5 hari
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran : Ketuban Pecah Dini
KOMPLIKASI
INFEKSI
PERSALINAN PREMATUR
Soewarto, S. 2009. Ketuban Pecah Dini. Dalam: Winkjosastro H., Saifuddin A.B., dan Rachimhadhi T. (Editor). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal. 677-680.
PENCEGAHAN
Personal hygiene
Soewarto, S. 2009. Ketuban Pecah Dini. Dalam: Winkjosastro H., Saifuddin A.B., dan Rachimhadhi T. (Editor). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal. 677-680.
PROGNOSIS
• Semakin muda usia kehamilan, prognosis semakin buruk dan meingkatkan morbiditas
dan mortalitas janin
• Semakin lama periode laten maka semakin besar kemungkinan infeksi dalam rahim.
Gde Manuaba, I.B. Ketuban Pecah Dini (KPD). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana. Jakarta: EGC; 2010. Hal: 229-232.
American College of Obstetrics and Gynecology. ACOG Practice Bulletin No.80: Premature rupture of membranes. Clinical management guidelines for obstetrician-gynecologists. Obstet Gynecol. 2007.
TERIMA KASIH