02
• Salah satu penyebab langsung
kematian ibu adalah karena infeksi
sebesar 20-25% dalam 100.000
kelahiran hidup dan KPD merupakan
penyebab paling sering menimbulkan
infeksi pada saat mendekati persalinan
Nama : Ny. HN
Nama : Tn. A
Usia : 29 tahun
Umur : 29 tahun
Pendidikan : Sarjana
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Guru
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Agama : Islam
Suku : Melayu
Suku : Melayu
Status : Menikah
Status : Menikah
Alamat : Pangkalan kerinci
Alamat : Pangkalan Kerinci
No RM : 01054432
Anamnesis
Keluhan utama
Keluar air-air yang banyak tak tertahankan dari jalan lahir
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan keluar air-air dari jalan lahir sejak 13 jam SMRS,
keluar air-air yang tidak dapat ditahan, berwarna jernih, tidak berbau, dan
membasahi 1 helai celana dalam pasien. Keluhan Nyeri pinggang menjalar ke
ari-ari juga dirasakan hilang timbul oleh pasien sejak 1 hari SMRS.Keluhan
keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir (-), keluar darah dari jalan lahir (-).
Riwayat haid
Menarche usia 12 tahun, siklus haid teratur 28 hari, lama haid 5-6 hari, ganti
pembalut 2-3 kali tiap hari, nyeri haid (-), HPHT 29 Maret 2020
Riwayat perkawinan
Menikah 1 kali, tahun 2016 usia 25 tahun
Riwayat persalinan
G1: Hamil saat ini
ANAMNESIS
Riwayat pemakaian kontrasepsi
Tidak pernah
Riwayat sosial ekonomi
Pasien bekerja sebagai guru dengan pendidikan terakhir sarjana dan suami
pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan pendidikan terakhir sarjana
PEMERIKSAAN FISIK
Vital sign
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,70 C
Status Generalis
Status Obstetri
Muka : Kloasma gravidarum (-)
Mammae
• Inspeksi : Papila mammae menonjol, corpus mammae simetris,
tanda-tanda radang (-), retraksi (-),areola mammae hiperpigmentasi,
tidak ada retraksi dan tidak ada menyerupai kulit jeruk.
• Palpasi : Corpus mammae nyeri (-), benjolan (-), areola mammae
tidak mengeluarkan ASI, teraba kenyal.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetri
Abdomen
• Inspeksi : tampak membuncit sesuai usia kehamilan preterm, striae gravidarum (+).
• Palpasi
– Leopold I : TFU 4 jari di bawah processus xyphoideus.
Teraba massa bulat, lunak, tidak melenting, kesan bokong.
– Leopold II : Teraba tahanan memanjang di bagian kiri dan bagian terkecil
janin disebelah kanan, kesan punggung kiri.
– Leopold III : Teraba massa bulat, keras, tidak melenting, kesan kepala.
– Leopold IV : Konvergen, 5/5.
TFU 28 cm, TBJ klinis 2325 gram, kontraksi :1x/10’/15”
DJJ: 142 x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
Genitalia Eksterna
• Inspeksi : Vulva tampak rembesan cairan jernih keluar
dari introitus vagina, uretra tampak tenang
Genitalia Interna
• Inspekulo : Portio livide, arah posterior, OUE tertutup, fluksus(+)
cairan jernih di forniks posterior, lakmus test (+), valsava
test (+),fluor albus (+), fluksus darah (-)
07 Desember 2020, pukul 06.00 WIB 8 Desember 2020, pukul 06.00 WIB
CTG CTG
Baseline : 126 dpm Baseline : 105 dpm
Variabilitas : 15 dpm Variabilitas : 10 dpm
Akselerasi : ada Akselerasi : ada
Deselerasi : tidak ada Deselerasi : tidak ada
Kontraksi : tidak ada Kontraksi : ada
Gerak janin : >2 kali dalam 10 menit Gerak janin : <2x dalam menit
Kesan : CTG kategori 1 Kesan : CTG kategori 2
•Pasien direncanakan terminasi
perabdominam, SC CITO
•Edukasi keluarga, inform consent,
konsul anestesi, anak dan paru
8 Desember 2020, pukul 06.00 WIB
FOLLOW UP KONSERVATIF
Tgl/Jam Perjalanan Penyakit Terapi
07 Desember 2020 S:keluar air-air dari jalan lahir (+) Observasi KU, TTV, DJJ,
O: kontraksin
Keadaan umum : baik Inj. Cefotaxim 2 x 1gr
kesadaran : compos mentis Ketoprofen 3 x 100mg
TD : 112/73 mmHg Inj. Dexametason 2 x 6 mg (2hari)
HR : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,50C
DJJ:148 x/menit
A: Primigravida gravid 35-36 minggu preterm, prematur kontraksi, KPD 13
jam,oligohidramnion + janin tunggal hidup intrauterin, presentasikepala
08Desember 2020 S : keluar air-air dari jalan lahir (+) Rencana SC cito a/i fetal distress
O:
Keadaan umum : baik
kesadaran : compos mentis
TD : 110/80 mmHg
HR : 92 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,50C
DJJ: 110x/menit
A: Primigravida gravid 35-36 minggu preterm, prematur kontraksi, KPD 1 hari,oligohidramnion
+ janin tunggal hidup intrauterin, presentasikepala
Laporan Operasi
Laporan SCTPP (08/12/2020)
Pukul 07.10 – 08.25 WIB
1. Pasien posisi terlentang di atas meja operasi dalam anestesi spinal
2. Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya. Dilakukan dengan
larutan betadin 10% didaerah abdomen diperluas ke genitalia eksterna dan 1/3 proksimal femur
bagian depan dan bawah
3. Derah operasi diperkecil dengan membberikan duk steril. Duk pertama dipasang mulai setinggi
pubis sampai menutupi kepala. Dua buah duk dipsang di kiri dan kanan linea mediana
4. Dilakukan insisi pronen-steil selebar 10 cm, dibuka lapis demmi lapis
5. Saat peritoneum dibuka tampak uterus gravid
6. Insisi semilunar SBU disayat, ditembus dan dilebarkan dengan cara tumpul
7. Dengan mengeluarkan kepala, lahir bayi perempuan berat badan lahir 2400 gram, panjang
badan 48 cm, apgar score 8/9, ballard score 36-38
8. Dengan tarikan ringan pada tali pusat, plasenta dilahirkan lengkap, berat 350 gram.
9. Uterus dikeluarkan dari rongga abomen, kavum uteri dibersihkan
10. Dilakukan penjahitan miometrium 2 lapis dengan jelujur, benag chromic No
11. Dipastikan kontraksi uterus baik
12. Dipasang IUD TL, dipastikan tidak ada perdarahan aktif.
13. Abdomen ditutup lapis demi lapis
14. Perdarahan intra operasi 200cc. Urin 250 cc jernih.
15. Tindakan selesai
Foto Operasi ( 08/12/2020)
Data Bayi : Data Tali Pusat:
Tali pusat layu
BB: 1500gram Loop (-)
PB: 36cm Coil (-)
Apgar score 0/0 Insersi velamentosa
Komponen neuromuscular (-)
Ballard Score tidak dapat Arteri 2, Vena 1
dihitung
Anus (+)
Lilitan tali pusat (-)
Data Plasenta:
Maserasi gr I
Selaput dan
kotiledon lengkap
Kalsifikasi (-)
Hematom
retroplasenta (-)
Diagnosis Post Operasi
P1A0H1 post SCTPP a/i fetal distress KPD 1 hari + oligohidramnion
Instruksi Post Op :
1. Awasi Hemodinamik Stabil
• Observasi KU, TV, TFU, kontraksi, perdarahan
• IVFD RL 500 cc /8 jam-24 jam post sc + oksitosin 1 ampul
2. Cegah infeksi
• Cefotaxim 2 x 1 gr
3. Cegah nyeri
• ketorolac 3 x 1 amp
4. Cegah anemia
• Hemafort 1x 360 mg
5. Mobilisasi
6. Balance cairan
7. Cek DPL post op
8. DC 3 x 24 jam
9. GV hari ke-3
10. Rencana rawat teratai 1
Pengawasan 2 jam post op DPL 6 jam post op
B : ASI (-)
U : TFU 2 jari dibawah umbilikus,
kontraksi baik
B : BAK (-) terpasang kateter
B : BAB (-), BU (-)
L: lukia rubra (+)
E: luka bekas operasi di tutupi
Follow up Post operasi
10 Desember 2020
B : ASI (-)
U : TFU 2 jari dibawah umbilikus,
kontraksi baik
B : BAK (+) terpasang kateter 800cc, jernih
B : BAB (-), BU (+)
L: lukia rubra (+)
E: luka bekas operasi di tutupi verban
M: mobilisasi bertahap
Follow up Post operasi
11 Desember 2020
• Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Spekulum :
Menilai adanya servisitis, prolaps tali pusat, atau prolaps bagian terbawah
janin (pada presentasi bukan kepala) dilatasi dan pendataran
serviks,mendapatkan sampel dan mendiagnosis KPD aterm secara visual.
Diagnosis
• Jika cairan amnion jelas terlihat mengalir dari serviks tidak
perlukan pemeriksaan lainnya untuk mengkonfirmasi diagnosis
• Jika diagnosis tidak dapat dikonfirmasi lakukan tes pH dari
forniks posteriorvagina
• USG
• Menilai indeks cairan amnion
KOMPLIKASI
IBU BAYI
• endomiometritis • Infeksi intrauterin
• Korioamnionitis • Sindrom distres pernafasan
• Septikemia
• Oligohidromnion
• Kompresi tali pusat
KEHAMILAN & PERSALINAN
• Partus prematurus
• Hipoplasia pulmonary
• Prolaps tali pusat • Malpresentasi janin
• Partus lama
• Dry labor
Tatalaksana
Konservatif
• Rawat inap RS
• Antibiotik (ampisilin 4x500 mg dan metronidazole 2x500 mg)
• Usia kehamilan 32-34 minggu, dirawat selama air ketuba masih keluar
• Usia kehamilan 34-37 minggu belum inpartu, tidak ada tanda infeksi,
berikan dexametason.
• Usia kehamilan 37 minggu, terminasi kehamilan.
Aktif
• Usia kehamilan > 37 minggu, induksi dengan oksitosin, jika gagal SC.
• Tanda infeksi berikan antibiotic.
• Skor pelvik < 5, lakukan pematangan pelvik kemudian induksi.
• Skor pelvik > 5, induksi persalinan.
PENATALAKSANAAN
Prognosis
Prognosis ditentukan
Prognosis untuk janin tergantung :
• cara penatalaksanaan
• Maturitas janin : bayi yang beratnya di • komplikasi-komplikasi dari
bawah 2500 gram mempunyai prognosis kehamilan
yang lebih jelek dibandinng bayi lebih
besar