Anda di halaman 1dari 38

Laporan Kasus

Seorang wanita G2P1A0 Gravida 1


4 minggu 2 hari dengan Kehamilan
Ektopik Terganggu

Pembimbing: Dr. dr. H. suhartono, Sp.OG (K)

Vita D.Fidmatan
0110840170
PENDAHULUAN

• Kehamilan di luar rongga rahim a


tau kehamilan di dalam rahim ya
ng bukan pada tempat seharusn
ya.

• Wanita dalam masa reproduksi d


engan gangguan atau keterlamb
atan haid disertai dengan nyeri
perut bagian bawah

• Terbanyak terjadi di daerah tuba


, khususnya di ampulla dan isth
mus
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. LH
Umur : 21 Tahun (Bau-Bau, 20 Mei 1998)
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Buton
Agama : Islam
Kawin/tidak kawin : Menikah Sah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Hamadi Tanjung
Tanggal MRS : 26 Maret 2019; Jam 23.25 WIT
No DM : 456682
Keluhan Utama:
Nyeri perut bagian bawah sejak 2 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang:


G2P1A0 mengaku hamil 3 bulan  rujukan dokter SpOG 
nyeri perut bagian bawah 2 hari  keluar bercak darah
kecoklatan 2 hari . keputihan (+) berwarna kekuningan kental
(+) gatal (+) berbau (+). Mual muntah (-). susah BAK ± 2 hari
yang lalu, BAB lancar, nafsu makan menurun.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada riwayat hipertensi
Tidak ada riwayat DM
Tidak ada riwayat Malaria
Tidak ada riwayat Asma
Tidak ada riwayat Alergi
Tidak ada riwayat Sakit jantung
Tidak ada riwayat Sakit paru – paru
Tidak ada riwayat Kejang demam
Tidak Ada riwayat Gastritis

Riwayat Kebiasaan :
Merokok (-)
Minum Alkohol (-)
Riwayat Haid Riwayat Kehamilan,
Persalinan, dan Nifa
• HPHT : 25 Desember 201 s
8
• Taksiran Partus : 1 Oktob
er 2019 • I: Perempuan , usia 11 bulan ,
• Usia Kehamilan : 14 ming spontan, di bidan, 2700gr.
gu 2 hari • II: Hamil ini
• Menarche : 13 tahun
• Siklus Haid : Teratur (antara 2
8-30 hari)
• Lama Haid : 3-4 hari
• Dismenore : (+) setelah persal
inan pertama

Riwayat Pernikahan: Menikah 1x


Riwayat KB: Tidak pernah KB
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran : Compos mentis
• Tanda Vital:
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 95 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 36,6 ° C
Kepala dan Leher
• Normocepali, CA-/-, Si-/-,
• KGB dan Kelenjar tiroid tidak teraba
membesar

Thorax
• Cor: BJ I II Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
• Pulmo: SN vesikuler, wheezing -/-, ronkhi
-/-

Abdomen
• Datar, supel, bising usus (+)
• Nyeri tekan abdomen kanan bagian bawah
Ekstremitas Atas
• Edema -/-
• Akral hangat -/-

Ekstremitas Bawah
• Edema -/-
• Akral hangat -/-
Status Ginekologis
• Inspeksi : v/u tak ada kelainan, perdarahan ak
tif (-)
• Inspekulo : Tidak dilakukan
• PD : Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN 27 Maret 2019
JAM 00.24

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan


Hemoglobin 6,0 11.0 - 14.7 g/dL
Leukosit 8,95 3.37 - 8.38 x Unit/Liter
103
Trombosit 276 140 - 400 x 103 Unit/Liter
Eritrosit 2,78 3.69 – 5.46 x Unit/Liter
106
Resume
• Wanita, 21 tahun, G2P1A0 mengaku hamil 3 bulan, datang
dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan bawah sejak 2 h
ari SMRS. Os juga mengeluh keluar flek kecoklatan dari jala
n lahir sedikit, tidak disertai gumpalan darah sejak 2 hari S
MRS, keputihan (+), gatal (+) berwarna kekuningan kental
(+) gatal (+) berbau (+). susah BAK ± 2 hari yang lalu, BAB la
ncar, nafsu makan menurun
• Pada pemeriksaan status ginekologis:
Pemeriksaan luar
TFU : Sulit dievaluasi
BJA : Negatif (-)
His : Negatif (-)
Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan
• Tes kehamilan (+)
USG
Diagnosa Kerja

G2P1A 0 Gravida 14 Minggu 2 hari deng


an Kehamilan Ektopik Terganggu dan A
nemia
Penatalaksanaan

Observasi KU dan vital Sign


Menghubungi dr. Sp.OG
Advise:
IVFD RL 500 cc 20 tpm
HB serial tiap 2 jam sebanyak 3x
Informed consent
Pro transfusi 3-4 kolf PRC
Pro laparatomi tanggal 27 maret 2019
PEMERIKSAAN HB SERI 27 Maret 2019
JAM 00.24
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 6,0 11.0 - 14.7 g/dL
Leukosit 8,95 3.37 - 8.38 x 103 Unit/Liter
Trombosit 276 140 - 400 x 103 Unit/Liter
Eritrosit 2,78 3.69 – 5.46 x 106 Unit/Liter

JAM 04.35
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 5,7 11.0 - 14.7 g/dL
Leukosit 7,73 3.37 - 8.38 x 103 Unit/Liter
Trombosit 274 140 - 400 x 103 Unit/Liter
Eritrosit 2,64 3.69 – 5.46 x 106 Unit/Liter
JAM 06.35
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 5,9 11.0 - 14.7 g/dL
Leukosit 7,45 3.37 - 8.38 x 103 Unit/Liter
Trombosit 259 140 - 400 x 103 Unit/Liter
Eritrosit 2,68 3.69 – 5.46 x 106 Unit/Liter

JAM 06.35

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan


PT 11,7 10,2-12,1 Detik
APTT 19,4 24,8-34,4 Detik
Laporan Laparotomi (27 Maret 2019)
• Pasien terlentang di atas meja operasi dalam anestesi spinal
• Dilakukan asepsis dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya, dilaku
kan insisi pfannestiel. Abdomen ditembus secara tajam dan tumpul.
• Eksplorasi kehamilan tuba kanan (isthmus) dengan perdarahan ±
1000 cc
• Insisi kehamilan isthmus, keluarkan kehamilan bagian isthmus
• Jahit ishtmus tuba fallopi dengan benang vicryl 1.0
• Kontrol pendaharan
• Dinding abdomen ditutup lapis demi lapi
• Jahit dinding abdomen lapis demi lapis
• Peritoneum di jahit dengan vicryl 2.0
• Fasia dijahit dengan vicryl 1.0
• Kulit dijahit dengan T-lene 2.0
• Luka jahitan di tutup
• Operasi selesai
27/03/2019 Post Operasi
Jam: 13. 30 WIT Tiba di RR
S : nyeri bekas operasi (+)
O : KU : Tampak sakit sedang, Kesadaran CM , Vital Sign : TD =
110/70 mmHg, N = 98x/mnt, RR = 23x/mnt, SB =37,3ºC
Prod DC (+) 200 cc
Status Generalis : Dalam Batas Normal
A : P1A1 Post Salpingektomi a/i rupture pars Isthmus tuba dextr
a ec kehamilan ektopik.
P : IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr (i.v)
Inj. Ranitidin 3x1 amp (i.v)
Drip Tramadol 3x1 amp
OBS Perdarahan
Mobilisasi bertahap
Trasnfusi darah s/d Hb ≥ 8,0 g/dl
28 /03/2019 Post Operasi H-1

S : nyeri bekas operasi (+)


O : KU : Tampak sakit sedang, Kesadaran CM. Vital Sign : TD =
110/60 mmHg, N = 82x/mnt, RR = 20x/mnt, SB =36,9ºC
Status Generalis : Dalam Batas Normal
A : P1A1 Post Salpingektomi a/i rupture pars Isthmus tuba dextr
a ec kehamilan ektopik
P : IVFD RL 20 tpm
Asam mefenamat 3x500 mg tab (PO)
Inbumin 250 mg 3x1 tab (PO)
Livron B-Plex 1x1 tab (PO)
Cek Hb post operasi (10,2 g/dL)
Aff DC
Lab Post Op Setelah Tranfusi 4 Kolf
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 10,2 11.0 - 14.7 g/dL
Leukosit 6,23 3.37 - 8.38 x 103 Unit/Liter
Trombosit 185 140 - 400 x 103 Unit/Liter
Eritrosit 3,82 3.69 – 5.46 x 106 Unit/Liter
Hematokrit 29,8 35,2 – 46,7 %
28 /03/2019 Post Operasi H-2

S : nyeri bekas berkurang


O : KU : Tampak sakit sedang, Kesadaran CM , Vital Sign : TD =
110/80 mmHg, N = 82x/mnt, RR = 20x/mnt, SB =36,9ºC
Status Generalis : Dalam Batas Normal

A : P1A1 Post Salpingektomi a/i rupture pars Isthmus tuba dextr


a ec kehamilan ektopik.
P : IVFD RL 20 tpm
Asam mefenamat 3x500 mg tab (PO)
Inbumin 250 mg 2x1 tab (PO)
Livron B-Plex 1x1 tab (PO)
Observasi KU, Vital sign dan perdarahan
GV hari ke 2
Setelah visite :
• Aff Infus, Pasien boleh pulang
Prognosis

Ad Vitam:
Dubia ad
Bonam

Ad Ad
Sanationam: Fungtionam:
Dubia ad Dubia ad
Bonam Bonam
TINJAUAN PUSTAKA dan
PEMBAHASAN
DEFINISI

Kehamilan dimana sel telur yang dibuahi ole


h spermatozoa berimplantasi dan tumbuh
diluar endometrium kavum uterus

Definisi
Tuba Fallopii (pars ampular
is, pars ismika, pars fimbria
e dan pars intersitialis)
Uterus (diluar endometriu
m kavum uterus)
Ovarium
Intraligamenter
Abdominal
Kombinasi kehamilan didal
am dan diluar uterus

Tempat implantasi
ETIOLOGI
• Salpingitis, tumor yang menekan tuba,
Faktor kelainan endometriosis tuba, tuba yang
Tuba panjang pada hipoplasia uteri

• Pertumbuhan zigot yang terlalu cepat


Abnorma
litas atau terlalu besar
Zigot

• Riwayat KET sebelumnnya


Faktor
Lain
FAKTOR RISIKO
Faktor – faktor risiko yang terjadi adalah :

Riwayat
Kehamilan
Jelek
Riwayat Infeksi Riwayat Kontrasepsi
Pelvis
Riwayat Operasi
Tuba.
Merokok

Dari anamnesa, faktor resiko pada pasien ini yang ditemukan adalah
faktorberesiko berupa riwayat infeksi pelvis: keputihan (+) berwarna kekuningan
kental (+) gatal (+) berbau (+). Pasien juga mengeluhkan susah BAK ± 2 hari yang
lalu.
KEHAMILAN TUBA

Kehamilan
Ampuler

Kehamilan Kehamilan
isthmus Interstitial

Pada pasein ini setelah dilakukan laparatomi


eksplorasi didapatkan implantasi pada isthmus
tuba kanan . Setelah sel telur dibuahi di bagian
tuba, maka setiap hambatan perjalanan sel telur
ke dalam rongga rahim memungkinkan kehamilan
tuba.
DIAGNOSA DAN GAMBARAN KLINIS

• Anamnesis: keluhan terlambat haid, gejala subj


ektif kehamilan muda, Nyeri perut, amenore, p
erdarahan pervaginam,pembesaran uterus, nye
ri pada vaginal toucher,gangguan BAK.

Pada anamnesis pasien ini mengeluhkan nyeri perut


bagian bawah yang menjalar hingga ke pinggang. Ada
amenorea, perdarahan pervaginam tidak ada , pasien
mengeluh tidak bisa BAK ±2 hari, keluhan
gastrointestinal tidak ada.
DIAGNOSA

 Pemeriksaan umum: tampak pucat dan kesakitan, tanda


syok. Palpasi perut : tegang, sedikit menggembung dan n
yeri tekan
 Pemeriksaan Ginekologi: Perabaan serviks dan gerakkan
nya menyebabkan nyeri,uterus membesar dan kadang-ka
dang teraba tumor disamping uterus,Kavum Douglas tera
ba menonjol dan nyeri raba
DIAGNOSA

Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan, yaitu :

keadaan umum pasein tampak sakit sedang, tampak pucat


(anemis) dan kesadaran komposmentis. Terdapat nyeri tekan
abdomen, tinggi fundus sulit dievaluasi. Pada pemeriksaan VT
(Vagina Toucher) tidak dilakukan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan Laboratorium
• Tes kehamilan
• Douglas Punksi (kuldosintesis)
• Ultrasonografi
• Laparoskopi

Hasil pemeriksaan penunjang yang mendukung diagnosis


kehamilan ektopik pasien ini adalah adanya penurunan Hb
dan tes kehamilan positif dan gambaran USG. Pada
Laparaskopi eksplorasi ditemukan kehamilan ektopik
terganggu terjadi ruptur isthmus tuba dextra.
Penatalaks
anaan
• Tindakan Pembedahan
– radikal (salpingektomi) atau konservatif (salpin
gotomi) dengan jalan laparaskopi atau laparat
omi.
• Medikamentosa
– Pemberian methotrexate 1 mg/kg IV dan citro
vorum factor 0,1 mg/kg im berselang-seling se
tiap hari selama 8 hari
Berdasarkan indikasi yang diperoleh pada pasien, ditentukan terapi
KET yang sesuai yaitu pembedahan. Dilakukan pembedahan yaitu
laparotomi dengan pengeluaran masa konsepsi pada tuba kanan.
Pasien terlentang di atas meja OP dalam GA. Setelah peritoneum
dibuka tampak Rupture tuba kanan dengan perdarahan ± 1000 cc.
Hasil konsepsi dikeluarkan dengan hati-hati,kemudian dilakukan
salpingektomi pada tuba yang rupture tersebut.
KESIMPULAN

Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan ovum dibuahi,


berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang normal yakni
dalam endometrium kavum uteri.

Menurut lokasinya, kehamilan ektopik terbanyak pada tuba


fallopii.

Penyebab sebagian besar tidak diketahui, mungkin disebabkan


adanya hambatan perjalanan ovum ke uterus atau nidasi di
tuba.
KESIMPULAN

Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisisk,


ginekologis, dan pemeriksaan penunjang.

Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah


laparatomi

Prognosa tergantung dengan diagnosa dini, persediaan darah


yang cukup dan cepatnya pertolongan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai