MITRAL STENOSIS
PEMBIMBING
Dr. Gratiani E. H. Reppi, Sp.JP
Identitas Pasien
EKG
Kimia Darah
GDS : 148 mg/dL Hemostasis
SGOT : 24 U/L Waktu Perdarahan (BT)
Ureum : 23 mg/dL : 1’00”
Kreatinin : 0.8 mg/dL Waktu Pembekuan (CT ) :
11’35”
DIAGNOSIS
Atrial Fibrilasi
PENATALAKSANAAN
Nonfarmakologi
Posisi semifowler
Tirah baring
Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakitnya
Farmakologi
Tanggal 23/5/19, Jam 20.35 WITA
Furosemid Inj. 1-0-0 IV
Lanzoprazole 30mg 0-0-1 IV
Warfarin 2mg 0-0-1 Oral
Simvastatin 20mg 0-0-1 Oral
Spironolactone 25mg 1-0-0 Oral
Candesartan 16mg 0-0-1 Oral
Rawat Ruang Biasa
FOLLOW UP
Half Speed
EKG
Stenosis katup mitral Terdapat Atrial Fibrilasi
dapat menyebabkan pada EKG pasien
dilatasi dan perubahan
atrium kiri. Perubahan
ini menjadi predisposisi
pasien mengalami
palpitasi dan fibrilasi
atrium,
TATALAKSANA
Stenosis mitral merupakan Obat yang diberikan pada
kelainan mekanis, oleh pasien ini adalah
karena itu obat-obatan Furosemid Inj. 1-0-0 IV
hanya bersifat suportif Lanzoprazole 30mg 0-0-1
atau simtomatis terhadap IV
gangguan fungsional
Simvastatin 20mg 0-0-1
jantung, atau pencegahan
terhadap infeksi Spironolactone 25mg 1-0-0
Candesartan 16mg 0-0-1
TERAPI REPERFUSI
TEORI KASUS
Fibrilasi atrium pada stenosis
mitral muncul akibat
Obat yang
hemodinamik yang bermakna
akibat hilangnya kontribusi atrium diberikan pada
terhadap pengisian ventrikel serta
frekuensi ventrikel yang cepat.
pasien ini adalah
Antikoagulan warfarin sebaiknya Warfarin 2mg 0-0-1
digunakan pada stenosis mitral
dengan fibrilasi atrium atau irama
sinus dengan kecenderungan
pembentukan trombus untuk
mencegah fenomena
tromboemboli.
Prognosis
Prognosis pada pasien ini termasuk kurang baik karena
apabila timbul atrium fibrilasi prognosisnya kurang baik
(25% angka harapan hidup 10 tahun) dibandingkan pada
kelompok irama sinus (46% angka harapan hidup 10
tahun). Hal ini dikarenakan angka resiko terjadinya emboli
arterial secara bermakna meningkat pada atrium fibrilasi.
TERIMA KASIH