Anda di halaman 1dari 6

Enuresis Fungsional, Enkopresis Fungsional, Gagap,

Gangguan Perkembangan

NAMA KELOMPOK 3
1. EVA HARTANI
2. EVA YULIANA
3. FEBRIANTO EKA PUTRA
4. RINI DAMARA OKTOBERIYANTI
5. M.ARISYAYI
Enkopresis fungsional

 Enkopresis fungsional adalah gangguan dalam pengeluaran tinja yang tidak


terkontrol pada anak yang terjadi secara berulang-ulang tanpa adanya konstipasi
tanpa adanya penyebab organik pada anak yang berumur lebih dari empat tahun.
ada beberapa tipe enkopresis yaitu
1. Tipe kontinyu
2. Tipe diskontinyu
3. Tipe retentive
Gagap
 Minarti (2010) menyatakan bahwa gagap adalah ganguan kelancaran atau abnormalitas dalam
kecepatan atau irama bicara. Terdapat pengulangan suara, suku kata atau kata, atau suatu bloking
yang spasmodik, bisa terjadi spasme tonik dari otot-otor bicara seperti lidah, bibi, dan laring.
Gagap adalah masalah gangguan bicara yang mempengaruhi kefasihan bicara. Penderita
mengalami kesulitan yang ditandai dengan pengulangan bagian pertama dari kata yang hendak
diucapkannya, atau mehanan bunyi tunggal di tengah kata. Berdasarkan tipenya, gagap dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Gagap perkembangan.
2. Gagap sementara atau gagap ringan
3. Gagap menetap
 Faktor Penyebab Terjadinya Gagap. Menurut Chaer (2009:153-154), kegagapan
dapat terjadi karena beberapa faktor berikut.
1. Faktor-faktor stres dalam kehidupan berkeluarga.
2. Pendidikan anak yang dilakukan secara keras dan kuat dengan membentak-bentak serta tidak
mengizinkan anak berargumentasi dan membantah.
3. Adanya kerusakan pada belahan otak (hemisfer) yang dominan.
4. Faktor neurotik famial.
Gangguan Perkembangan Spesifik

 Gangguan perkembangan spesifik dapat meliputi gangguan perkembangan


membaca dan menulis, gangguan perkembangan berhitung, gangguan
perkembangan berbahasa, gangguan perkembangan artikulasi, dan gangguan
perkembangan motorik yang sepesifik, seperti halnya gangguan perkembangan
motorik yang dapat kita jumpai pada anak-anak. Perkembangan motorik yang
lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu penyebab gangguan
perkembangan motorik adalah kelainan tonus otot atau penyakit neuromuskular.
Anak dengan serebral palsi dapat mengalami keterbatasan perkembangan motorik
sebagai akibat spastisitas, athetosis, ataksia, atau hipotonia. Kelainan sumsum
tulang belakang seperti spina bifida juga dapat menyebabkan keterlambatan
perkembangan motorik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai