Anda di halaman 1dari 12

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

JL. BELIANG NO. 110, TELP. (0356)3227707

PENILAIAN ANC

Nama Mahasiswa :

NIM :

Beri nilai untuk setiap langkah yang telah dilakukan, dengan kriteria sebagai berikut :
1 : Apabila langkah klinik tidak dilaksanakan
2 : Apabila langkah klinik telah dilaksanakan tetapi salah
3 : Apabila langkah klinik telah dilaksanakan dengan baik dan benar
4 : Apabila langkah klinik telah dilaksanakan dengan baik dan benar serta dikerjakan dengan sistematis

Nilai
No Prosedur Operasional Tetap BOBOT
1 2 3 4
I Persiapan Alat 3
1 Jam tangan dengan jarum detik 1 buah
2 Celemek 1 buah
3 Penlight 1 buah
4 Meteran 1 buah
5 Baki ukuran 45 cmx 20 cm
6 Tensi meter air raksa lengkap 1 buah
7 Stetoskop 1 buah
8 Refleks Hammer 1 buah
9 Timbangan (BB+TB) 1 buah
10 Stetoskop lineax 1 buah
11 Jangka panggul neagle 1 buah
12 Pita ukur LILA 1 buah
13 Tongue spatel
14 Sarung tangan sekali pakai 1 buah
15 Bak instrumen sedang 1 buah ukuran 12 x 22 cm
16 Termometer axilla 1 buah
17 Botol kaca 1 buah berisi air DTT
18 Botol kaca 1 buah berisi air sabun
19 Botol kaca 1 buah berisi air klorin 0,5%
II Standard Operational Procedure/SOP 7
1 Menjelaskan pada ibu tindakan yang akan dilaksanakan
2 Melakukan Anamnesa (Gunakan SOP Anamnesa)
3 Beritahu ibu jika akan cuci tangan (Gunakan SOP Cuci Tangan)
Maaf, ibu akan saya tinggal sebentar ya bu...
4 Memakai Sarung Tangan (Gunakan SOP Memasang Sarung Tangan)
5 Pemeriksaan Berat Badan
1) Timbangan detecto
Permisi ibu saya akan melakukan pemeriksaan berat badan ibu dengan
ibu untuk melihat apakah nutrisi ibu selama hamil tercukupi dimana
tujuannya untuk menilai kesejahteraan janin, apakah ibu bersedia.
a. Memastikan timbangan badan berfungsi dengan baik dengan cara :
mengatur penunjuk angka tepat diangka ”nol” dengan menggunakan
tangan dominan memutar pengatur timbangan sehingga pengatur
timbangan ke titik nol
b. Permisi ibu, bisakah sepatunya dilepas sebentar serta apa bila ibu
mengantongi barang-barang saya harap bisa diletakkan di atas meja
sebentar.
c. Silakan ibu naik keatas timbangan dan menghadap saya.
d. Pemeriksa memperhatikan jarum penunjuk berhenti, dari arah depan
tegak lurus dengan angka
e. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
f. Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
2) Timbangan injak
a. Memastikan timbangan badan berfungsi dengan baik dengan cara :
mengatur penunjuk angka tepat diangka ”nol” dengan menggunakan
tangan dominan memutar pengatur timbangan sehingga pengatur
timbangan ke titik nol
b. Pemeriksa memperhatikan jarum penunjuk berhenti, dari arah depan
tegak lurus dengan angka
Pemeriksaan Tinggi Badan :
3) Bila memakai meteran :
a. Permisi ibu saya akan melakukan pemeriksaan tinggi badan ibu sebagai
data penunjang untuk menyimpulkan diagnose ibu, apaka ibu bersedia?
b. Meminta ibu melepas alas kaki dan tutup kepala (topi) dengan cara
permisi ibu bisa kah ibu melepas tutup kepala (jika ibu mekai penutup
kepala)
c. Meminta ibu berdiri tegak, menempel pada dinding menghadap saya
jangan menunduk ya bu.
d. Meletakkan penggaris diatas ubun-ubun ibu sejajar tempat pijakan:
dengan tangan dominan sambil memegang penggaris meletakkan
penggaris tersebut diatas ubun-ubun ibu (permisi ya bu, penggarisnya
saya letakkan diatas kepala ibu) tangan non dominan mengganti posisi
tangan dominan untuk memegang penggaris yang ada di atas kepala ibu.
e. Memerhatikan angka yang ditunjuk oleh penggaris: pemeriksa berapa
tepat didepan ibu, melihat angka yang sejajar dengan penggaris.
f. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
g. Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
4) Bila memakai staturemeter
a. Meminta ibu melepas alas kaki dan tutup kepala (topi) dengan cara
permisi ibu bisa kah ibu melepas tutup kepala (jika ibu mekai penutup
kepala)
b. Meminta ibu berdiri tegak ,menempel pada dinding menghadap saya
jangan menunduk ya bu.
c. Tangan dominan menarik staturemeter kemudian meletakkan tepat diatas
ubun-ubun ibu.
d. Memerhatikan angka yang ditunjuk oleh staturemeter: pemeriksa berada
tepat didepan ibu, melihat angka yang ditunjuk oleh staturemeter.
5) Bila memakai pengukur tinggi pada timbangan detector
a. Meminta ibu melepas alas kaki dan tutup kepala (topi) dengan cara
permisi ibu bisa kah ibu melepas tutup kepala (jika ibu mekai penutup
kepala)
b. Silakan ibu naik keatas timbangan dan berbalik menghadap
kebelakang.
c. Tangan dominan pemeriksa menarik pengukur TB melebihi tinggi badan
ibu kemudian posisikan batas pengukur tepat diatas kepala ibu kemudian
turun kan perlahan sampai pengukur tepat di atas ubun-ubun ibu
d. Memperhatikan angka yang ditunjuk oleh pembatas pengukur TB pada
alat pengukur tinggi badan.
6 Mempersilahkan Ibu untuk duduk kembali
7 Memeriksa Rambut
 Menilai kulit kepala Ibu sampai dengan rambut ibu: pemeriksa berada di
belakang ibu (ibu masih dalama posisi duduk) kemudian pemeriksa
meletakkan kedua tangan di atas kepala ibu, posisi tangan terbuka
kemudian semua ujung jari menyentuh bagian kepala ibu secara terbuka
kemudian tekan ringan dan gerakan kearah bawah serta nilai apakah
terdapat benjolan, jika terdapat benjolan tanyakan pada ibu “Ibu apakah
sakit, ibu apakah pernah terbentur dibagian kepalanya?”. Kemudian
pemeriksa menilai apakah ada pedikulus kapitis pada rambut, lihat apakah
ada dermatitis pada kulit kepala, apakah ada ketombe pada kulit kepala,
perhatikan apakah distribusi rambut ibu merata atau tidak dengan cara
kedua jari-jari pemeriksa berada di kepala ibu kemudian sambil memilah-
milah bagian rambut ibu. Kemudian pemeriksa menilai kekuatan rambut
ibu dengan tangan dominan mengambil satu helai rambut ibu kemudian
tangan non dominan menarik ringan satu helai rambut ibu kearah kiri.
 Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
8 “Ibu saya akan melakukan pemeriksaan pada wajah ibu untuk memastikan
tidak adanya masalah meliputi warna wajah, ada tidaknya pembengkakkan,
warna kelopak mata bagian bawah dalam dan scelera mata, hidung dan
bagian mulut. Apakah ibu bersedia...... ?“
a. Muka:
Pemeriksa berhadapan dengan ibu (dalam posisi duduk) untuk melihat
warna kulit daerah wajah terlihat pucat atau tidak. Melihat apakah pada
bagian muka ibu terdapat chloasma gravidarum atau tidak.
b. Oedem:
Pemeriksa melihat apakah ada pembengkakkan didaerah pipi sampai
bagian bawah rahang, kemudian pemeriksa menekan ringan bagian pipi
dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah, kemudian pemeriksa
mengamati apakah terbentuk cekungan atau tidak. “Pemeriksa menekan
perlahan kedua pipi ibu dengan cara jari telunjuk dan jari tengah
tangan kanan menekan pipi kanan dan jari telunjuk dan jari tengah
tangan kiri menekan pipi kiri secara bersamaan”
c. Mata :
Menanyakan kepada ibu apakah terjadi gangguan pada penglihatan atau
tidak “maaf ibu apakah ibu pernah merasa pandangan mata ibu
kabur?”
Memeriksa selaput lendir, konjunktiva dan sclera mata dengan cara:
pemeriksa meletakkan jari telunjuk tangan kanan dan kiri (jari yang lain
digenggam) di kelopak mata bagian bawah kanan dan kiri tekan dan
tarik secara lembut ke arah bawah, apakah berwarna merah / tidak :
minta ibu menggenggam dengan jari telunjuk mengarah ke atas.
kemudian pemeriksa mengamati warna konjungtiva apakah terlihat
merah atau merah muda atau pucat dan scelera apakah terlihat kuning
atau bening. “Terima kasih ibu
d. Hidung :
Memeriksa hidung ibu, melihat kebersihan, apakah terdapat cairan serta
peradangan: “Permisi Ibu bisakah jari telunjuk Ibu (dengan posisi
vertikal) diletakkan di ujung hidung ibu yang menonjol kemudian tekan
ke atas (untuk mempermudah pemeriksaan) kemudian pemeriksaan
memperhatikan kebersihan dengan menggunkan penlight, apakah
terdapat cairan serta peradangan.
e. Bibir, mulut , gigi dan gusi:
 Memperhatikan bibir apakah pucat atau pecah – pecah : pemeriksa
mengamati warna bibir, dan bentuk bibir. Meminta ibu untuk
mencibirkan bibirnya untuk melihat bibir pecah-pecah atau tidak, dan
mengamati bagian mukosa lembab atau kering. “Permisi ibu, bisakah
Ibu mencibirkan bibir Ibu...?” (pemeriksa mempraktekannya),
pemeriksa mengamati, apakah ada bibir yang pecah-pecah atau tidak
dan apakah mukosa bibir kering atau lembab.
 Memeriksa gigi apa ada yang berlubang/caries : Permisi ibu,
silahkan ibu membuka mulut sambil ucapkan AAA); kemudian
pemeriksa mengamati gigi: bentuk gigi, kebersihan gigi, caries;
 Gusi: adakah pembengkakan atau perdarahan pada gusi; Lidah:
perhatikan kebersihan lidah, perlukaan; Tonsil; perhatikan adanya
pembengkakan dengan menggunakan senter dan menggunakan tong
spatlle, caranya: tangan non dominan memegang penlight tangan
dominan memegang tong spatle saat ibu masih membuka mulutnya
letakkan tong spatlle pada pangkal lidah ibu kemudian tekan ringan
untuk mempermudah melihat keadaan tonsil dan sekitarnya (Permisi
Ibu, saya akan meletakkan alat ini di atas lidah ibu bagian dalam..)
(sesuai keluhan dari ibu seperti apakah ibu ada mengeluh kesulitan
menelan)
f. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
∑N =
=
6
9 Pemeriksaan Telinga
a. Ibu saya akan melakukan pemeriksaan pada telinga ibu seperti
kebersihan dan pengeluaran cairan. Apakah ibu bersedia......
b. Ibu silakan menoleh ke samping kanan ibu sambil pada posisi
menoleh tolong letakkan jari telunjuk di luar telinga dan jempol
belakang telinga (sebelah kanan) diteratas daun telinga kemudian tarik
perlahan ke arah luar (pemeriksa mempraktekkan).
c. Selanjutnya untuk telinga sebelah kiri lakukan hal yang sama, Ibu
silakan menoleh ke samping kiri ibu sambil pada posisi menoleh
tolong letakkan jari telunjuk di luar telinga dan jempol belakang
telinga (sebelah kiri) diteratas daun telinga kemudian tarik perlahan ke
arah luar (pemeriksa mempraktekkan).
d. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
10 Pemeriksaan Leher
a. Ibu saya akan melakukan pemeriksaan pada leher ibu untuk
mmemastikan tidak adanya masalah meliputi adanya pembengkakan
kelenjar tiroid, limfa dan pembesaran vena jugularis. Apakah ibu
bersedia......
b. Vena jugularis:
Bu,silakan menundukkan kepala sampai dagu menyentuh dada
kemudian menoleh kesamping kanan ibu secara perlahan (pemeriksa
menilai ada kah pembesaran vena jugularis) Selanjutnya ibu silahkan
menoleh kembali kesebelah kiri (posisi kepala masih dalam posisi
menunduk) nilai adanya pembesaran vena jugularis (pemeriksa
mempraktekkan).
c. Trakea:
Pemeriksa berada di depan Ibu. Palpasi trakhea pada posisi tengah
dengan cara menyelipkan ibu jari dan jari telunjuk tangan dominan di
masing-masing pada cekungan suprasternal,telusuri secara perlahan-
lahan keatas sampai sulcus mandibula dan memperhatikan kesimetrisan
trakhea pada posisi tengah atau deviasi. (Permisi ibu silahkan ibu
menengadah kepala sebentar agar mempermudah pemeriksaan)
d. Limfe :
Pemeriksa masih berdiri dibelakang, palpasi secara lembut dg 3 jari
yaitu jari telunjuk, jari tengah dan jari manis tangan kanan-kiri, dengan
cara letakkan 3 jari di rahang bawah kemudian dengan menggunakan 3
jari raba masing-masing nodus limfe dengan urutan sebagai berikut
(nodus Occipital pada dasar tengkorak dengan cara 3 jari di letakkan di
bawah rahang bagian depan raba apakah adanya pembesaran nodus,
kemudian perabaan berjalan sampai tepat di bawah telinga raba apakah
terdapat pembesaran nodus aurikel posterior di atas mastoideus, setelah
sampai di bawah telinga perabaan menuju kesamping depan rasakan
apakah ada pembesaran nodus preauricular tepat didepan telinga ,
selanjutnya perabaan berlanjut ke samping belakang tepat di rahang
bagian belakang rasakan adanya pembesaran nodus tonsilar pada sudut
mandibula). Membandingkan kedua sisi leher, Perhatikan ukuran,
bentuk, gerakan, konsistensi, rasa nyeri yang timbul. Permisi ibu saya
akan menekan ringan pada bagian terbawah rahang ibu...nanti kalau
terasa sakit,ibu bilang ya..
e. Kelenjar tiroid:
Pemeriksa berdiri di belakang ibu, dengan 4 jari tangan kanan dan kiri
menempel pada leher bagian depan tepat pada bagian yang teraba
sedikit menonjol kemudian tarik ke belakang sampai di bawah telinga
rasakan apakah adanya benjolan atau tidak, kemudian arahkan 4 jari
kanan dan kiri kearah depan sampai ke 4 jari kanan dan kiri bertemu.
Ibu silakan untuk menelan ludahnya, nilai apakah saat ibu menelah
rasakan gerakan istmus tiroid.
f. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
∑N =
6
11 = Vital (TTV)
Tanda-Tanda
a. Pemeriksaan Suhu
 Ibu saya akan melakukan pemeriksaan suhu ibu untuk memastikan
tidak adanya masalah. Apakah ibu bersedia......
 Pemeriksaan suhu: menempatkan ujung reservoir termometer di
tengah ketiak atau di fosa aksila: “permisi ibu ini termometernya saya
pasang di ketiak ibu!!!!!, Ibu tolong buka sedikit ketiak ibu”,
Kemudian meminta ibu untuk menjepit dan menyilangkan tangan ibu
di atas perut. “maaf ibu tolong ibu jangan bergerak selama
termometernya terpasang di ketiak. (selama 5-10 menit untuk
thermometer air raksa, dan sampai munculnya bunyi untuk
thermometer digital)
 Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
b. Pemeriksaan Nadi
 Ibu saya akan melakukan pemeriksaan nadi ibu untuk memastikan
tidak adanya masalah. Apakah ibu bersedia......
 Pemeriksaan nadi: Ibu saya akan menghitung nadi ibu..., ibu rileks
saja tidak perlu terlalu tegang, (Bila ibu duduk  tangan diletakkan
di paha ibu, lengan extensi, meletakan tangan ibu yang akan dilakukan
pemeriksaan di atas paha ibu dan Bila ibu berbaring  kedua lengan
lurus sejajar badan dan menghadap keatas) Melakukan palpasi ringan
pada arteri radialis dengan jari telunjuk dan jari tengah, diatas
pergelangan tangan pada sisi ibu jari merasakan denyut arteri radialis
yang berada di pergelangan tanggan sejajar dengan ibu jari dengan
mengunakan jari telunjuk dan jari tengah tangan dominan, mehitung
denyut tersebut selama satu menit. Tentukan normal,bradikardi atau
takhikardi (normal 60-100 kl /mnt,bradikardi <60 kl/mnt,takhikardi
>100 kl/mnt).
 Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
c. Pemeriksaan Pernapasan
 Ibu saya akan melakukan pemeriksaan pernapasan ibu untuk
memastikan tidak adanya masalah. Apakah ibu bersedia......
 Pemeriksaan perapasan: Permisi ibu bisakah tangan kanan ibu
diletakan di dada ibu merasakan gerakan napas dengan memegang
tangan kanan ibu atau lihat gerakan dada / tangan ibu yang naik
turun (gerakan naik dan turun dihitung, frekuensi napas). Hitung
frekuensi napas selama 1 menit, tentukan normal atau tidak, (baru lahir
35-50 kl/mnt,usia <2 th 25 -35 kl/mnt, usia 2 -12 th 18-26 kl/mnt,
dewasa 16-20 kl/mnt,bradipnea (<10 kl/mnt),takhipnea(>24 kl/mnt
),apnea (tidak bernapas).
 Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
d. Pemeriksaan Tekanan Darah
 Ibu saya akan melakukan pemeriksaan tekanan darah ibu untuk
memastikan tidak adanya masalah. Apakah ibu bersedia......
 Menjelaskan kepada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan.
 Mengatur posisi ibu apabila dalam posisi duduk, ibu duduk dengan
cara kaki direnggangkan, tangan sebelah kiri diletakkan di atas meja,
telapak tangan menghadap ke atas.
 Menganjurkan ibu membuka pakaian yang menutupi lengan atas yang
akan di periksa sehingga tidak menutupi dan menekan arteri brachialis,
(apabila ibu menggunakan pakaian yang ketat atau lengan panjang,
dianjurkan ibu untuk melepas bajunya terlebih dahulu dan menutupi
badannya dengan selimut di ruang yang sudah di siapkan, kemudian
ibu dapat kembali duduk di kursi meja pemeriksaan)
 Meletakkan stetoskop di leher dengan cara kedua tangan memegang
ujung stetoskop kemudian stetoskop dilingkarkan pada leher.
 Meraba arteri brachialis, Ibu tolong tangan kiri/kanannya diluruskan
kedepan telapak tangan menghadap ke atas lalu tolong tangan
kiri/kanannya diangkat setinggi bahu, meraba arteri brachialis yang
berada di bawah aksila sebelah dalam yaitu dengan cara menarik garis
khayal dari tepi kelingking menuju ke atas sampai teraba denyut nadi
arteri brachialis.
 Meletakkan pipa karet dan menentukan batas bawah manset.
Memasang pipa karet di atas denyut nadi arteri brachialis. Dan batas
bawah manset setinggi 3 cm atau 2 jari diatas fosa kubiti. Untuk
memasang manset jenis perekat caranya pasang manset 3 cm atau 2
jari di atas fosa kubiti, lingkarkan kearah kanan/ searah jarum jam
pada lengan tempat pemeriksaan lalu rekatkan pada perekat manset.
 Jika menggunakan manset jenis pita kain caranya pasang manset
manset 3 cm atau 2 jari di atas fosa kubiti, lingkarkan kearah kanan/
searah jarum jam pita kain pada lengan lalu kaitkan pengait pita pada
pita yang di lingkarkan tadi.
 Jika menggunakan manset jenis perekat yang terdapat pengaitnya
caranya pasang karet manset 3 cm atau 2 jari di atas fosa kubiti,
lingkarkan manset kearah kanan/ searah jarum jam pada lengan lalu
selipkan ujung kerat manset pada lubang yang tersedia kemudian tarik
manset dan rekatkan pada perekat.
 Memastikan terpasang tidak terlalu kencang dengan merekatkan
manset sesuai ukuran lengan ibu
 Ibu apakah manset yang saya pasang terlalu kencang/ longgar???
jika terpasang kencang maka longgarkan manset/ jika terlalu longgar
maka kencangkan manset sesuai dengan lengan ibu.
 Menghubungkan manset dengan tensimeter; Menghubungkan manset
dengan tensimeter Hg dengan posisi tegak, dan level air raksa setinggi
jantung ibu.
 Menutup katub bulb tensimeter, dengan cara memutar kearah kanan/
searah jarum menggunakan tangan dominan.
 Meraba denyut nadi arteri radialis, meraba arteri radialis pada bagian
atas pergelangan tangan ibu dengan jari telunjuk dan jari tengah secara
lembut.
 Menentukan letak penempatan bell stetoskop, meraba arteri brachialis
yang berada di fossa kubiti dengan tangan dominan untuk
menempatkan bell stetoskop.
 Memompa balon karet. meletakkan dua jari tangan non dominan diatas
denyut nadi arteri radialis pada pergelangan tangan selanjutnya tangan
dominan memompa balon karet secara perlahan dengan
menggunakan tangan dominan sampai balon benar-benar kempis
hingga denyut arteri radialis tidak teraba lagi. Menambahkan pompa
sehingga air raksa naik 20 – 30 mmHg.
 Memasang stetoskop, memasang ear pieces stetoskop ke dalam
telinga, meletakkan bell stethoscope di atas arteri brachialis yang
berada di fossa kubiti.
 Menurunkan air raksa. Memutar katub bulb dengan cara meletakkan
katub bulb diantara ibu jari dan jari telunjuk tangan dominan
kemudian secara perlahan putar katub bulb kearah kiri/ berlawanan
dengan jarum jam, sehingga air raksa turun dengan kecepatan 2 – 3
mmHg/detik atau 1 skala/detik sambil mendengarkan perubahan suara
yang terjadi.
 Menentukan systole, Memastikan tinggi air raksa saat terdengar
detakan I (pertama) dari arteri brachialis (korotkoff I).........tekanan
sistole…..
 Menentukan diastolle, Melanjutkan menurunkan air raksa saat terjadi
perubahan suara yang tiba – tiba melemah (korotkoff IV)........tekanan
diastole.....
 Melepaskan earpieces dan manset
 Melepaskan ear piece stetoskop dari telinga.............
 Permisi ibu saya akan melelepaskan manset dari lengan ibu
 Untuk melepaskan manset jenis perekat caranya lepaskan perekat
secara perlahan dan lingkarkan kerah kiri/ berlawanan arah jarum jam.
 Jika menggunakan manset jenis pita kain caranya lepaskan pengait
pita secara perlahan dari pita manset kemudian lingkarkan pita manset
dan genggam ditangan yang dominan supaya pita manset tetap rapi.
 Jika menggunakan manset jenis perekat yang terdapat pengaitnya
caranya melepaskan pita manset dengan perlahan dari perekatnya
kemudian keluarkan pita manset dari lubang yang tersedia kemudian
tarik manset ke arah kiri/berlawanan jarum jam.
 Permisi ibu saya ingin merapikan lengan baju ibu yang saya
singsingkan ke atas tadi supaya kembali rapi dengan cara ujung
lengan baju ditarik kebawah lagi dengan cara menarik perlahan.
Permisi ibu apakah perlu saya bantu untuk menggantikan selimut ini
dengan pakaian ibu, kemudian bantu ibu kembali ke tempat
duduk/posisi yang seyaman mengkin
 Membersihkan ear pieces stetoskop dan diafragma stetoskop dengan
menggunakan kapas alkohol secar sirkuler. Meletakkan bekas kapas
alkohol ke tempat sampah medis. Menutup kunci tabung air raksa
tensimeter Hg dengan cara menggeser pengunci yang ada di bawah
tabung air raksa kearah kanan kemudian mengecek kemblai apakah air
raksa telahterkunci dengan cara memiringkan tensimeter. Merapikan
pita manset dengan cara menggulung pita kain/ manset, meletakan
karet pompa serta katub bulb dibawah manset yang telah tergulung
serta meletakkanya pada bagian tengah tensimeter Hg yang kosong.
Menutup tensimeter Hg dengan cara menurunkan bagian atas
tensimeter Hg ke bagian bawah tensimeter sehingga kedua sisi
menempel sampai terdengar suara klik.
 Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….

∑N =
5
12 = LILA
Pemeriksaan
 Ibu saya akan melakukan pemeriksaan lila ibu untuk memastikan tidak
adanya masalah. Apakah ibu bersedia......
 Pemeriksaan LILA
 “Permisi ibu saya akan melakukan pemeriksaan pada lengan ibu dengan
mengukur lingkaran lengan atas ibu untuk melihat apakah nutrisi ibu
selama hamil tercukupi dimana tujuannya untuk menilai kesejahteraan
ibu dan janin, apakah ibu bersedia”
 Tanyakan ibu biasanya bekerja dengan tangan apa (kiri atau kanan) “ibu
mohon maaf ibu biasanya bekerja dominan dengan tangan yang mana?”
 “Permisi ibu, bisakah baju pada tangan ibu dinaikkan? Agar saya mudah
untuk melakukan pemeriksaan lingkar lengan ibu.” Caranya: meletakkan
pita pada akromnion sampai pada siku kemudian lihat berapa nilai
panjang lengan ibu dari akromnion sampai pada siku, setelah itu nilai
tersebut dibagi 2 kemudian hasil dari pembagian tersebut menjadi titik
tengah untuk pengukuran lila yaitu: pita dibentangkan tepat pada area
yang menjadi titik tengah pengukuran lila kemudian dilingkarkan dan
masukkan ke ujung pita dan eratkan serta lihat hasil dari pengukuran lila
tersebut...
 Lihat penunjuk pada batas pita (tepat pada ujung pita, kemudian dengan
mengeratkan pita tersebut lihat dan ukur sampai mana batas pita mampu
melingkar pada lengan atas
 Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
13 Pemeriksaan Axila
a. Permisi ibu saya akan memeriksa ketiak ibu untuk mengetahui apakah
ada pembesaran kelenjar limfe dan getah bening, apakah ibu bersedia?
b. Posisikan ibu dalam keadaan telentang dengan kedua tangan diangkat
serta di letakkan di kedua sisi kepala.
c. Pemeriksa meletakkan ujung jari tangan dominan di ketiak ibu sebalah
kiri, kemudian tekan secara perlahan dari sisi luar, dalam dan tengah serta
nilai apakah ada pembesaran kelenjar limfe dan getah bening.
d. Pemeriksa meletakkan ujung jari tangan dominan di ketiak ibu sebelah
kanan, kemudian tekan secara perlahan dari sisi luar, dalam dan tengah
serta nilai apakah ada pembesaran kelenjar limfe dan getah bening
e. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
14 Pemeriksaan Payudara
a. Permisi ibu saya, silakan ibu untuk berbaring dengan posisi telentang.
Ibu selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan pada payudara ibu
untuk mngetahui ada tidaknya kelainan pada payudara ibu serta menilai
ada tidaknya pengeluaran cairan ASI ibu. Apakah ibu bersedia?
b. Ibu bisakah ibu menaikan baju ibu atau membuka baju bagian atas ibu
serta melonggarkan BH ibu agar saya mudah untuk melakukan
pemeriksaan pada payudara ibu”
c. Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan di atas dan bawah payudara
kiri ibu. Tekan secara perlahan dan ringan kemudian goyangkan serta nilai
apakah teraba benjolan atau tidak,langkah ini dilakukan berulang dari arah
luar ke dalam. Pada payudara sebelah kanan dilakukan dengan cara yang
sama.
d. Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan dikedua samping payudara
kiri ibu. Tekan secara perlahan dan ringan kemudian goyangkan serta nilai
apakah teraba benjolan atau tidak,langkah ini dilakukan berulang dari arah
luar ke dalam. Pada payudara sebelah kanan dilakukan dengan cara yang
sama.
e. Letakkan ujung jari tengah dan manis tepat diatas aerola ibu sebelah kiri
kemudian tekan secara perlahan dan ringan serta gerakan searah jarum
jam kearah luar lalu nilai apakah ada benjolan atau tidak. Untuk aerola
sebelah kanan lakukan dengan cara yang sama.
f. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
15 Pemeriksaan Abdomen
a. Permisi ibu saya akan meraba perut ibu dengan tujuan untuk menilai
pertumbuhan dan perkembangan janin ibu, apakah ibu bersedia?
b. Ibu silakan naik ketas tempat tidur dan berbaring telentang.. dan silakan
ibu membuka bagian perut dan menurunkan sedikit baju bawah ibu
sampai simpisis.
c. Pemeriksa memperhatikan bentuk perut ibu, warna perut ibu,
pembesarannya, adakah linea dan striae gravidarum serta bekas operasi
1) Leopold I
Tentukan tinggi fundus uteri (TFU)
a. Menentukan tanya kehamilan dan bagian apa terdapat dalam fundus
b. Sebelum melakukan pemeriksaan nilai dinding perut (dinding perut
harus lemas ,bila kontraksi ditunggu sampai hilang) dengan cara
menyentuh perut ibu dengan perlahan kemudian rasakan apakah
dinding perut ibu kontraksi atau tidak
c. Kaki pasien dibengkokkan dengan cara lutut dan paha dilipat
d. Pemeriksa berdiri sebelah kanan pasien dan melihat ke arah muka
pasien : permisi ya bu!!!!!,
e. Pemeriksa membawa fundus ke tengan kemudian mengukur tinggi
fundus uteri dengan cara meletakkan telapak tangan diatas simpisis ibu
kemudian dengan tekanan ringan sambil mencari bagian tepi atas
simpisis pubis, setelah itu membuka meteran dan ambil ujung meteran
dengan titik “nol” kemudian meletakkan titik nol dalam cm ujung pita
pengukur pada batas atas simpisis pubis atau tepat berada dibawah ibu
jari (untuk menahan ujung meteran tepat diatas tepi atas simpisis dan
tarik pita pengukur sampai batas atas fundus uteri (sejajar pusat) dan
perhatikan batas tinggi fundus pada pita pengukur.
f. Menentukan bagian teratas janin: pemeriksa meletakkan kedua telapak
tangan di fundus kemudian tekan secara perlahan dan ringan kearah
fundus sambil merasakan bagian apa yang teraba di fundus ibu.
 Sifat Kepala : keras, bundar dan melenting
 Sifat bokong : lunak, kurng bundar, dan tidak melenting
 Letak lintang : fundus unteri teraba kosong
2) Leopold II
a. Menentukan dimana letaknya punggung nak dan dimana letak bagian-
bagian kecil
b. Sebelum melakukan pemeriksaan nilai dinding perut (dinding perut
harus lemas ,bila kontraksi ditunggu sampai hilang) dengan cara
menyentuh perut ibu dengan perlahan kemudian rasakan apakah
dinding perut ibu kontraksi atau tidak
c. Kedua tangan pemeriksa pindah ke samping,
d. Menentukan bagian punggung janin: pemeriksa meletakkan kedua
telapak tangan sisi rahim kemudian tangan non dominan
mendorong/menekan sisi fundus secara perlahan dan lembut (untuk
mempertahankan posisi janin) kearah dalam dan telapak tangan
dominan meraba sambil menekan secara perlahan dan lembut dan
bergerak dari bagian atas sisi uterus kebagian bawah sisi uterus dan
rasakan serta nilai bagian punggung janin bila teraba memanjang
seperti papan berarti disisi kanan ibu lah punggung janin tapi bila
teraba bagian terkecil berari bukan punggung janin kemudian gerakan
secara bergantian.
e. Pada letak lintang terapa bokong
3) Leolpold III
a. Menentukan apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian
bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah atau belu masuk PAP
b. Sebelum melakukan pemeriksaan nilai dinding perut (dinding perut
harus lemas ,bila kontraksi ditunggu sampai hilang) dengan cara
menyentuh perut ibu dengan perlahan kemudian rasakan apakah
dinding perut ibu kontraksi atau tidak
c. Menentukan bagian terbawah janin : pemeriksa meletakkan telapak
tangan dominan di atas simfisis kemudian ibu jari disebelah kanan ibu
dan jari telunjuk di sebelah kiri ibu sambil goyangkan perlahan dan
ringan ke arah kanan dan kekiri. Bila terasa lentingan (bagian janin
mengikuti goyangan jari pemeriksa) berarti bagian terbawah janin
kepala, bila tidak terasa lentingan kemungkinan bagian terbawah janin
adalah bokong.
4) Leopold IV (dilakukan bila berdasarkan leopold III bagian terbawah
janin tidak bisa digerakkan lagi.
a. Menentukan apa yang bagian terbawah janin dan berapa masuknya
bagian bawah ke dalam rongga panggul
b. Sebelum melakukan pemeriksaan nilai dinding perut (dinding perut
harus lemas ,bila kontraksi ditunggu sampai hilang) dengan cara
menyentuh perut ibu dengan perlahan kemudian rasakan apakah
dinding perut ibu kontraksi atau tidak
c. Pemeriksa berubah sikap yaitu melihat ke arah kaki pasien, kemudian
kedua tangan pemeriksa meraba bagian apa yang berada di simfisis dan
menentukan apakah bagin bawah sudah masuk PAP
d. Kemudian susuri secara perlahan dan nilai menggunakan teknik
seperlima untuk menilai sejauh mana bagian terbawah janin masuk
PAP.
 5/5 (kepala masih dapat diraba dengan 5 jari diatas simphysis dan
mudah digerakkan
 4/5 (sebagian besar kepala janin belum masuk PAP dan sulit
digerakkan
 3/5 (bagian terbesar kepala janin belum masuk panggul
 2/5 (hampir seluruh kepala sudah masuk dan tidak dapat
digerakkan)
 1/5 (sebagian kecil kepala dapat diraba dan sudah didasar panggul)
 0/5 (kepala janin tidak teraba dari luar dan sudah diperineum)
5) Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,………

∑N
=
5
= DJJ
16 Pemeriksaan
a. Permisi ibu saya akan melakukan pemeriksaan denyut jantung janin ibu
dengan menggunakan alat periksa perut ibu akan ditekan sedikit agar
mempermudah mendengar denyut jantung janin bila ibu merasa sakit
tolong ibu beritahukan kepada saya.
b. Sebelum melakukan pemeriksaan nilai dinding perut (dinding perut harus
lemas ,bila kontraksi ditunggu sampai hilang) dengan cara menyentuh
perut ibu dengan perlahan kemudian rasakan apakah dinding perut ibu
kontraksi atau tidak
c. Pemeriksaan denyut jantung janin: pemeriksa meletakkan ujung linex
tegak lurus pada dinding perut bagian punggung janin (jangan sampai
diameter depan linex terangkat) kemudian dengarkan denyut jantung
janin dengan telinga pemeriksa diposisikan pada ujung teratas linex
dengan posisi telinga memenuhi diameter linex (agar djj dapat terdengar,
saat mendengarkan djj pemeriksa menghadap ibu) kemudian cari djj yang
terdengar paling kuat dengan menggeserkan linex secara perlahan
kemudian bedakan bunyi djj yang mana yang lebih terdengar paling kuat.
Sambil mendengarkan djj raba denyut nadi ibu pada pergelangan tangan
dengan menggunakan 3 jari (telunjuk, tengah dan manis) tepat di atas nadi
ibu (arteri radialis, yang sejajar dengan ibu jari) serta nilai djj apakah sama
denyut nya dengan denyut nadi ibu. Bila sama maka yang didengarkan
pemeriksa bukanlah djj melainkan denyut jantung ibu bila berbeda irama
djj dgn denyut jantung ibu maka yang didengar pemeriksa adalah djj.
Kemudian nilai selama 1 menit (pemeriksa pada saat melakukan
pemeriksaan menghadap ibu)
d. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
17 Pemeriksaan Liver
a. Permisi ibu saya akan memeriksa liver ibu untuk menilai apakah ada
pembesaran pada liver ibu, apakah ibu bersedia?
b. Lutut ibu tetap dalam posisi menekuk.
c. Letakkan telapak tangan dengan posisi telungkup (4 jari) disisi bawah
perut ibu sebelah kanan, tekan perlahan dan ringan kearah atas (Ibu,
silakan ibu untuk menarik nafas panjang) lalu rasakan apakah ada
sentuhan pada tepi jari telunjuk.
d. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
18 Pemeriksaan Limpa
a. Permisi ibu saya akan memeriksa limpa ibu untuk menilai apakah ada
pembesaran pada limpa ibu, apakah ibu bersedia?
b. Lutut ibu tetap dalam posisi menekuk.
c. Letakkan ujung jari (4 ujung jari, telunjuk, tengah, manis dan kelingking)
sebelah kanan pada bagian terbawah perut ibu tepat diatas SIAS tekan
secara perlahan dan ringan kearah atas dan rasakan apakah teraba limpa
(Ibu silakan ibu menarik nafas panjang)
d. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
19 Pemeriksaan Ekstremitas Atas Dan Bawah
Ibu saya akan melakukan pemeriksaan pada dan kaki ibu untuk menilai
adanya kebersihan, pucat, pembengkakan serta kelainan pada kuku ibu.
Apakah ibu bersedia untuk dilakukan pemeriksaan ini ?
a. Ekstremitas atas:
Permisi ibu, silakan letakkan kedua tangan ibu tepat di atas perut ibu.
Pemeriksa menilai kebersihan kuku ibu, pucat atau tidak serta
pembengkakan pada pergelangan tangan ibu dengan cara: menekan daerah
pergelangan tangan ibu sebelah kiri dengan menggunakan ibu jari tangan
dominan kemudian nilai apakah setelah penekanan turgor kulit segera
kembali keasal atau tidak. Pada lengan sebelah kanan lakukan dengan cara
yang sama.
b. Ekstremitas bawah
 Maaf ibu saya akan memeriksa bagian kaki ibu untuk itu saya permisi
mengangkat celana ibu sedikit keatas.. Pemeriksa menilai kebersihan
kuku ibu, pucat atau tidak serta pembengkakan pada bagian tibia kaki
ibu sebalah kiri ibu dengan cara: menekan daerah tibia ibu sebelah kiri
dengan menggunakan ibu jari tangan dominan kemudian nilai apakah
setelah penekanan turgor kulit segera kembali keasal atau tidak. Pada
kaki sebelah kanan lakukan dengan cara yang sama.
 Silakan untuk miring kesebelah kiri, pemeriksa menilai adakah varises
pada lekukan kaki ibu.
c. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
∑N
2 =
= Ginjal
20 Pemeriksaan
 Permisi Ibu, selanjutnya saya akan memeriksa keadaan fungsi ginjal ibu,
dengan cara mengetuk ringan kedua bagian belakang bawah ibu. Apakah
ibu bersedia?
 Ibu masih dalam posisi miring sebelah kiri ibu
 Pemeriksa meletakkan telapak tangan pada bagian kiri bawah yang sejajar
lumbal ke lima, tangan kanan pemeriksa digenggam kemudian ketuk
secara perlahan dan ringan tepat diatas punggung tangan kiri sebanyak
satu kali serna tanyakan pada ibu apakah terasa nyeri atau tidak saat di
ketuk ringan. Pada bagian kanan bawah lumbal ke lima lakukan dengan
cara yang sama.
 Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
21 Pemeriksaan Reflek Lutut
 Permisi ibu saya akan melakukan pemeriksaan reflek lutut ibu dengan
cara memukul ringan bagian persambungan sendi lutut ibu baik kaki
kanan dan kiri untuk memeriksa reflek ibu baik atau tidak, apakah ibu
bersedia?
 Ibu silakan duduk, dengan cara ibu miring terlebih dahulu siku tangan
kanan bertumpu pada tempat tidur untuk menopang berat bada ibu
sedangakan telapak tangan kiri ibu diletakkan tepat diatas tempat tidur
untuk membatu ibu bagun ke dalam posisi duduk
 Pemeriksa berdiri pada sisi kanan pasien
 Posiskan ibu duduk di tepi tempat tidur dan duduk lutut fleksi 90 derajat
 Tangan kiri pemeriksa menahan pada fossa popilitea yaitu persambungan
antara tulang paha dengan tulang kering.
 Mencari dua cekungan pada lutut dibawah patella inferolateral /
nferomedial
 Diantara dua cekungan tsb terdapat tendon patella yg terasa keras dan
tegang
 Mengalihkan perhatian ibu (seperti; ibu setelah ini mau pergi kemana....)
 Mengayunkan hammer reflek sebatas kekuatan ayunan pergelangan tangan
diatas tendon patella dan arahkan ayunan pada tendon patella
 Memperhatikan gerakan ektensi pada lutut akibat kontraksi otot
quadriceps femoris, kuat atau lemah dengan melihat gerakan/ayunan kaki
ibu setelah di lakukan ketukan.
 Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
22 Pemeriksaan Panggul (bila hamil pertama)
a. Permisi ibu saya akan memeriksa ukuran panggul ibu untuk mengetahui
ukuran dari beberapa sisi panggul ibu, apakah ibu bersedia?
b. Silakan ibu berdiri dan menghadap saya.. tolong baju bagian pinggul di
naikan sedikit dan celana di turunkan sedikit agar mempermudah
pemeriksaan.
c. Distansia Spinarum: letakkan ujung jangka panggul pada tulang bagian
dalam yang menonjol disebelah kanan dan kiri, kemudian perhatian angka
yang ditunjukan pada jangka panggul.
d. Dintansi Kristarum: letakkan ujung jangka panggul pada tulang bagian
luar yang menonjol disebelah kanan dan kiri, kemudian perhatian angka
yang ditunjukan pada jangka panggul
e. Boudeloque: Letakkan ujung jangka panggul di tepi atas simfisis, ujung
lainnya di lumbal ke 5 kemudian perhatian angka yang ditunjukan pada
jangka panggul
f. Lingkar panggul: letakkan ujung meteran atau titik ‘nol” meteran pada tepi
atas simfisis lingkarkan meteran melewati spina iliaka anterior superior
(SIAS) kemudian ke Krista iliaka anterior ke trokantor mayor dekstra ke
lumbal ke lima kemudian kembali ke trokantor m;ayor sinistra ke Krista
iliaka ke spina iliaka anterior posterior kemudian ke tepi atas simfisis.
Kemudian pemeriksa memperhatikan angka pada meteran yang melingkari
panggul.
g. Kemudian pemeriksa mencatat hasil anamnesa di status serta KIA ibu
sebagai objektif
Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan,……….
23 Dekontaminasi alat habis pakai
24 Membereskan peralatan
25 Mencuci Tangan
NILAI I ∑N
19 X 3 =
NILAI II ∑N
25 X 7 =
NILAI KUMULATIF Nilai I + II
=
10
Palangka Raya................................

Penguji

...........................................................

Anda mungkin juga menyukai