BAB 1
PANDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1. Agar lebih memahami Gagal tumbuh anak dan Gangguan
2. Agar menambah wawasan dan memperbanyak ilmu.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
3
4
Kunci untuk ini adalah pengembangan sistem komunikasi orang tua-bayi yang
mengharuskan anak untuk memberi sinyal tentang keadaan lapar dan kenyang dan
orang tua untuk merespons dengan tepat. Orangtua kemudian mendukung
keterampilan bayi yang muncul dan mengajarkan respons yang tepat kepada bayi
terhadap sinyal-sinyal internal ini dengan contoh, sehingga membantu bayi untuk
mengatur makannya sebagai respons terhadap rasa lapar dan kenyang. Ini
mempersiapkan bayi untuk transisi ke makan sendiri.
Chatoor mengusulkan bahwa tahap awal dalam proses pengembangan ini
adalah untuk mencapai homeostasis. Selama waktu ini bayi harus menetapkan
siklus dasar dan ritme tidur dan terjaga, makan dan eliminasi. Bayi harus menjaga
kewaspadaan yang tenang untuk menyusui. Jika bayi terlalu mudah marah atau
mengantuk, makan mungkin terhambat. Orangtua mungkin perlu bekerja dengan
anak untuk mempertahankan keadaan tenang dan waspada ini agar terjadi
pemberian makan.
Pada usia 2 hingga 4 bulan, kebanyakan bayi menjadi lebih aktif secara
sosial. Interaksi dengan orang tua menjadi semakin timbal balik di alam. Bahasa
tubuh yang menandakan rasa lapar dan kenyang mungkin menjadi lebih jelas,
sehingga interaksi antara bayi dan orang tua mengenai proses pemberian makan
menjadi lebih diatur secara timbal balik. Misalnya, bayi mungkin menandakan
kelaparan dan melihat orang tua, mengantisipasi pemberian makan yang akan
datang dan menghentikan sinyal.
tidak memiliki memori dari tindakan mereka. Sleepwalking paling sering terjadi
selama dalam tidur non-REM (tahap 3), di awal malam.
Episode ini sangat bervariasi dalam kompleksitas dan durasi.
Sleepwalking kadang-kadang bisa berbahaya karena berjalan sambil tidur tidak
menyadari keadaan sekitarnya dan dapat bertemu benda atau dapat jatuh.
2.7.4 Confusional Arousals
Arousals confusional biasanya terjadi ketika seseorang terbangun dari
tidur nyenyak selama bagian pertama dari malam. Ini gangguan yang juga dikenal
sebagai inersia tidur berlebihan atau mabuk tidur, melibatkan kelambatan
berlebihan ketika bangun tidur.
2.7.5 Sleep Paralysis
Orang dengan kelumpuhan tidur tidak dapat memindahkan tubuh atau
anggota badan saat jatuh tertidur atau bangun. Episode singkat dari kelumpuhan
otot parsial atau tulang lengkap dapat terjadi selama kelumpuhan tidur. Kadang-
kadang tidur berjalan terjadi dalam keluarga, namun penyebabnya tidak diketahui.
2.7.6 Tidur REM dengan Atonia
Tidur REM biasanya melibatkan keadaan kelumpuhan (atonia), tetapi
orang-orang dengan kondisi ini mampu memindahkan tubuh atau anggota tubuh
saat bermimpi. Biasanya terjadi pada pria berusia 50 ke atas, tetapi gangguan juga
bisa terjadi pada wanita dan pada orang yang lebih muda. Dalam diagnosis dan
pengobatan, gangguan neurologis berpotensi serius harus dikesampingkan.
2.7.7 Tidur Enuresis
Dalam kondisi ini, juga disebut mengompol, orang yang terkena tidak
mampu mempertahankan kontrol kemih saat tertidur. Ada dua jenis enuresis yakni
primer dan sekunder. Pada enuresis primer, seseorang belum mampu memiliki
kontrol kemih semenjak masa kanak-kanak.
Pada enuresis sekunder, seseorang memiliki kekambuhan setelah
sebelumnya mampu memiliki kontrol kemih. Enuresis dapat disebabkan oleh
kondisi medis (termasuk diabetes, infeksi saluran kemih, atau sleep apnea), atau
gangguan kejiwaan. Beberapa pengobatan untuk mengompol termasuk modifikasi
perilaku, perangkat alarm, dan obat-obatan.(ria/R-2)
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan (growth)
merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh selama sel-
sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan
penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian. Dan Perkembangan
(development), adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang
melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran. (wong,
2000).
3.2 Saran
Adapun saran-saran dalam penulisan makalah ini adalah :
Dapat meningkatkan wawasan tentang pertumbuhan dan perkembangan masa
konsepsi sampai remaja.
10
11
DAFTAR PUSTAKA