HNP LUMBAL

Christy Amanda (406151071)

Pembimbing: dr. Dhevariza, Sp OT
Kepaniteraan Bedah RSUD Ciawi
IDENTITAS PASIEN
Nama: Tn J
Jenis Kelamin: Laki-laki
Umur: 20 tahun
ANAMNESA
Keluhan utama:
Nyeri pinggang bawah

Riwayat penyakit:
Pasien mengeluh nyeri di pinggang bawah sejak 1 bulan
yang lalu setelah memindahkan beban berat. Nyeri dirasakan
pada saat pasien berjongkok, dan mengejan. Keluhan nyeri
juga dirasakan bila pasien berbaring dan berpindah posisi.
Pasien kadang merasakan kebas di paha kiri bagian dalam
pada posisi tertentu. Pasien sudah memijat pinggang nya
yang sakit namun keluhan nyeri masih ada. Tidak ada
keluhan pada saat BAK dan BAB. Demam (-), Batuk (-).
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis (E4M6V5)
Tanda Vital :
TD : 120/80mmHg
N : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36.6oC
STATUS LOKALIS
a/r Lumbalis :
Look :
hematoma(-), scar (-), deformitas(-), edema (-), tumor (-)
Feel :
Suhu kulit normal, kontur tulang baik, krepitasi (-), nyeri tekan (-)
Movement :
Laseque (+)
Kernig (-)

a/r ekstremitas bawah:

Look: atrofi (-)
DIAGNOSA BANDING
HNP Lumbalis
Spondylosis lumbalis
Lumbar Strain/Sprain
PEMERIKSAAN PENUNJANG
X - Ray Vertebrae Lumbal
EMG
RESUME
Telah di periksa seorang laki-laki usia 20 tahun dengan
keluhan nyeri pinggang bawah 1 bulan yang lalu setelah
memindahkan beban berat. Nyeri dirasakan saat
berjongkok, mengejan, berbaring dan berpindah posisi.
Pasien kadang merasakan kebas di paha kiri bagian
dalam pada posisi tertentu. Pasien sudah memijat
pinggang nya namun tidak ada perbaikan. Tidak ada
keluhan pada saat BAK dan BAB. Keluhan lain seperti
batuk dan demam tidak ada.
 Pada status generalis dalam batas normal,
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tes laseque (+), tidak
ada atrofi pada kedua ekstremitas inferior.
Dilakukan pemeriksaan penunjang : Foto polos vertebrae
lumbal
Diagnosa banding:
LBP e.c. HNP lumbal
LBP e.c spondylosis lumbal
LBP e.c lumbar strain/sprain
DIAGNOSA KERJA
HNP Lumbal
TATALAKSANA
Non medikamentosa
Edukasi cara mengangkat barang yang benar

Medikamentosa
Natrium diclofenak 2x50mg
Metyl Prednisolon 2x4mg
Mecobalamin 3x500mcg
PROGNOSIS
Ad Vitam : bonam
Ad Functionam : bonam
Ad Sanationam : dubia
 TINJAUAN PUSTAKA

Fungsi : menyangga dan alat gerak

tubuh.
Ligamentum Vertebrae Lumbal
 PASIF
STABILITAS VERTEBRAE
LUMBAL
AKTIF
STABILITAS PASIF
ligament longitudinal anterior
ligament longitudinal posterior
ligament flavum
ligament transversum
STABILISASI AKTIF :
1.m. rektusabdominis,
2.m. obliqus internus,
3.m. psoas mayor, dan
4.m. quadratus lumborum.
5.m. longisimus thorakalis,
6.m.iliocostalis.
HERNIA NUCLEUS PULPOSUS
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah menonjolnya nucleus pulposus ke
dalam kanalis vertebralis akibat degenerasi annulus fibrosus korpus
vertebralis yang merupakan penyebab tersering nyeri pugggung bawah yang
bersifat akut, kronik atau berulang.

HNP mempunyai banyak sinonim antara lain Herniasi Diskus

Intervertebralis, ruptured disc, slipped disc, prolapsus disc .
PATOMEKANISME
Proses Degenaratif
Kandungan air diskus berkurang dengan bertambahnya usia (dari
90% pada bayi sampai menjadi 70% pada orang usia lanjut).
Proses Traumatik
Gerakan repetitive : seperti fleksi, ekstensi, lateral fleksi, rotasi,
dan mengangkat beban dapat memberi tekanan abnormal pada
nukleus.
Trauma akut : mengangkat benda dengan cara yang salah dan
jatuh.
 Hernia Nukleus Pulposus terbagi dalam 4 grade, yaitu:
Protrusi diskus intervertebralis : nukleus terlihat menonjol ke satu
arah tanpa kerusakan annulus fibrosus.
Prolaps diskus intervertebral : nukleus berpindah, tetapi masih
dalam lingkaran anulus fibrosus.
Extrusi diskus intervertebral : nukleus keluar dan anulus fibrosus
dan berada di bawah ligamentum, longitudinalis posterior.
Sequestrasi diskus intervertebral : nukleus telah menembus
ligamentum longitudinalis posterior
Nyeri
Nyeri mekanik berasal dari diskus dan ligamen
Inflamasi berasal dari nucleus pulposus yang ekstrusi
menembus annulus dan kontak dengan suplai darah
Nyeri neurogenik berasal dari penekanan pada nervus
FAKTOR RISIKO
Usia annulus fibrosus kehilangan elastisitasnya
sehingga menjadi kering dan keras, menyebabkan
annulus fibrosus mudah berubah bentuk dan ruptur.
Trauma terutama trauma yang memberikan stress
terhadap columna vertebralis, seperti jatuh.
Pekerjaan terutama yang sering mengangkat barang
berat dan cara mengangkat barang yang salah
Gender Pria lebih sering terkena HNP dibandingkan
wanita (2:1), hal ini terkait pekerjaan dan aktivitas
TANDA DAN GEJALA
Gejala klinis muncul ketika nucleus pulposus menekan
saraf
Iskialgia (nyeri radikuler) bersifat tajam, seperti terbakar dan
berdenyut menjalar sampai bawah lutut.
Bila saraf sensoris kena maka akan memberikan gejala kesemutan
atau rasa baal sesuai dermatomnya.
Bila mengenai conus atau cauda ekuina dapat terjadi gangguan
miksi, defekasi dan disfungsi seksual.
Nyeri yang timbul sesuai dengan distribusi dermatom
(nyeri radikuler) dan kelemahan otot sesuai dengan
miotom yang terkena.
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Neurologi
Untuk memastikan bahwa nyeri yang timbul termasuk dalam
gangguan saraf.
Pemeriksaan sensoris, motorik, reflex
Pemeriksaan sensoris, pada pemeriksaan sensoris ini apakah ada
gangguan sensoris, dengan mengetahui dermatom mana yang terkena
akan dapat diketahui radiks mana yang terganggu.
Pemeriksaan motorik, apakah ada tanda paresis, atropi otot.
Pemeriksaan reflex, bila ada penurunan atau refleks tendon
menghilang, misal APR ( Achilles Pes Reflex) menurun atau menghilang
berarti menunjukkan segmen S1 terganggu.
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan range of movement (ROM)
Pemeriksaan ROM ini memperkirakan derajat nyeri, function laesa,
atau untuk memeriksa ada/ tidaknya penyebaran rasa nyeri.

Straight Leg Raise (Laseque) Test:

Tes untuk mengetaui adanya jebakan nervus ischiadicus.
 Laseque Menyilang
Caranya sama dengan percobaan lasegue, tetapi disini secara
otomatis timbul pula rasa nyeri ditungkai yang tidak diangkat
menunjukkan bahwa radiks yang kontralateral juga turut
tersangkut.
Kernig Sign
Nyeri sebelum mencapai 135o
= Positif
 Ankle Jerk Reflex
Dilakukan pengetukan pada tendon Achilles. Jika tidak terjadi
dorsofleksi pada kaki, hal ini mengindikasikan adanya jebakan
nervus di tingkat kolumna vertebra L5-S1
Knee-Jerk Reflex
Dilakukan pengetukan pada tendon lutut. Jika tidak terjadi ekstensi
pada lutut, hal ini mengindikasikan adanya jebakan nervus di
tingkat kolumna vertebra L2-L3-L4
DIAGNOSIS PENUNJANG
X-Ray memperlihatkan kelainan pada diskus dengan
gambaran penyempitan celah atau perubahan alignment
dari vertebra.
Myelogram dilakukan injeksi kontras ke dalam columna
spinalis, pada X-ray dapat nampak adanya penyumbatan
atau hambatan kanalis spinalis
MRI Gold standard diagnosis HNP karena dapat
melihat struktur columna vertebra dengan jelas dan
mengidentifikasi letak herniasi.
Elektromyografi Untuk melihat konduksi dari nervus,
dilakukan untuk mengidentifikasi kerusakan nervus.
PENATALAKSANAAN
Terapi Konservatif:
Tidur diatas kasur yang keras dalam 2-4 hari
Terapi farmakologi
NSAID : paracetamol, aspirin, tramadol, ibuprofen, Na
diclofenak
Muscle relaxan (sering dikombinasikan dengan NSAID):
tinazidin, esperidone, carisoprodol
Opioid
Kortikosteroid oral
Suntikan picu : anestesi lokal dan kortikosteroid di jaringan
otot sekitar tulang belakang
 Terapi Fisik :
Traksi pelvis
USW (ultra sound wave)
Kompres panas/dingin: untuk mengurangi keluhan nyeri
dengan cara mengurangi peradangan dan spasme otot.
TENS (Transkutaneus Electrical Nerve Stimulation)
Korset lumbal: Mencegah LBP dan mengurangi nyeri pada
LBP kronik
Latihan dan modifikasi gaya hidup: mengurangi berat badan
dan latihan jasmani(jalan, naik sepeda, berenang)
 Terapi Pembedahan
Indikasi:
Setelah dirawat 4 minggu secara konservatif nyeri
menetap atau progresif bertambah
Ada gangguan miksi, defekasi, atau seksual
(sindroma conus-cauda)
Defisit neurologis memburuk
Paresis otot tungkai bawah
Kompresi radiks
PENCEGAHAN
Olahraga secara teratur berlari dan berenang
Hindari mengangkat barang yang berat edukasi cara
mengangkat yang benar.
Tidur di tempat yang datar dan keras.
Hindari olahraga/kegiatan yang dapat menimbulkan
trauma
Kurangi berat badan.