Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

SEORANG PRIA 44 TAHUN DENGAN PERITONITIS TB


DGN ASCITES

Oleh:
RIANI BANNEUGI, S.Ked
0100840086
 
 PEMBIMBING:
dr.ANDREAS WIDJAJA,Sp, PD. FINASIM
Identitas pasien
• Nama : Tn. Y.Y
• Umur : 44 Tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Suku : Genyem
• Status pernikahan : Menikah
• Agama : Kristen Protestan
• Alamat : Waibron
• Pekerjaan : Swasta
• Tanggal MRS : 03 september 2017
• Tanggal anamnesa : 15 september 2017
• Tanggal KRS : 17 september 2017
Anamnesa (15/9/2017)
Keluhan utama : Nyeri di perut 1 minggu SMRS.

Riwayat Penyait Sekarang :


Pasien datang ke IGD RSUD Yowari dengan keluhan nyeri
diseluruh perut sejak 1 minggu sebelum SMRS. Pasien
mengatakan nyeri perut yang dirasakan sudah ± 3 bulan
yang lalu dan semakin lama bertambah parah terutama
1 minggu SMRS. Nyeri perut terjadi tiba-tiba dan terus
menerus baik saat aktivitas maupun istirahat, nyeri di
seluruh perut dirasakan seperti mules, perut tampak
buncit (+). Disamping keluhan di atas, pasien juga
mengeluhkan demam (+) hilang timbul, lemas (+),
mual/muntah (+/-), keringat malam (-), pusing (-), batuk
berdahak (+) sejak ± 2 minggu, warna kuning, darah (-),
sesak (+) saat pasien menarik nafas dalam dan saat
• Riwayat darah tinggi (-), kencing manis (-),
RPD jantung (-), kolesterol (-), asam urat (-), alergi
(-), peny. Paru (-) di sangkal pasien

• Riwayat darah tinggi (-), jantung (-), kencing


RPK manis (-), kolesterol (-), asam urat (-), alergi
(-), peny. Paru (-) di sangkal pasien.

R • Merokok (+) berhenti ± 10 tahun lalu, alkohol (+)


sudah dari tahun 2007 dan berhenti minum alkohol
5 tahun yang lalu, menggunakan narkoba atau obat-
kebiasaan obatan terlarang (-).
Riwayat sosial ekonomi

Pasien bekerja sebagai buruh bangunan dan petani, namum


pasien mengalami kesulitan bekerja sejak sakit yang di derita,
bila mengangkat beban berat pasien merasa sesak. Pasien
tinggal di daerah tempat yang berbukit. Tempat tinggal yang di
tempati terbuat dari bangunan semi permanen dan tinggal di
tempat yang padat penduduk antar rumah saling berdekatan.

Pemeriksaan fisik (15/9/2017)
Status Interna
Status Generalis: • K/L: Normochepal, CA (+/+), SI
Ku: TSS (-/-), oc(-), P>KGB (-)
• Thoraks : Simetris, ikut gerak
Kes : CM napas, Sn ves (+/+), rho (-/-), whe
Tanda-tanda vital : (-/-), BJ I-II reg, murmur (-), gallop
(-)
• TD : 110/80 mmHg, • Abdomen : Cembung, distensi (+),
supel, Bu (+) menurun, NT (+),
• N : 72 x/m
H/L: ttb/ttb
• R : 28 x/m • Ekstremitas :Akral hangat, edema
(+/+), pitting (-/-), CRT < 2”
• SB : 37,9°C, • Vegetatif : Ma/mi: sedikit/sedikit,
• SpO2: 94% BAB/BAK: (-/+)
Pemeriksaan penunjang
USG Abdomen

Kesan : gambaran
sirosis hepatis asites
spleenomegali
Foto thoraks
Problem list
Subjektif Objektif

• Nyeri perut • Anemia (Hb: 9,5 g/dl)


• Demam hilang timbul • Dispnea
• Mual • Luokositosis
• Batuk • Anoreksia
• Sesak • Asites
• Keringat malam
• Nyeri tekan di seluruh
• Kaki bengkak
regio
• Napsu makan berkurang
• Berat badan turun
Diagnosis
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang, maka didiagnosa:

Peritonitis TB dengan Ascites


dd/ sirosis hepatis
 IVFD NS 1000 cc/24 jam
 Inj. Ceftriaxone 1x2 gr
(IV)
 Inj. Furosemid 1x20 mg
(IV)
 Inj. Ranitin 2x25 mg (IV)
 Dulcolax supp 1x10 mg

Terapi  Bisolvon 3x1


 Dulcolactol syr 2xII C
(PO)
 Aspar k 1x300 mg (PO)
 OAT 1x3 tab (PO)
 PCT 3x500 mg k/p (PO)
 Spironolacton 1x50 mg
Planning

Darah lengkap (HB, WBC, PLT,


LED, DDR) USG abdomen
Kultur cairan asites
Kimia darah (kalium, natrium, CT Scan abdomen
klorida, Gds, asam urat, ureum, Foto polos abdomen
kreatinin, protein total, albumin, Laparatomi, laparaskopi
globulin, bilirubin total, bilirubin
direk/indirek, fosfatase aklali,
gamma SG, SGOT,SGPT)
Follow up Tanggal 16/9/2017

Subjektif Objektif Penatalaksanaan


Sesak tiap habis BAB, Ku:TSS, kes:CM  IVFD NS 1000/24 jam
TD : 100/80 mmHg  Inj. Ceftriaxone 1x2 gr (iv)
N : 85x/m  Inj. Furosemid 1x20 mg (iv)
RR : 28x/m  Inj. Ranitin 2x25 mg (iv)
SB : 36,8°C  Bisolvon 3x1
SpO2 : 96%  Dulcolactol syr 2xII C (po)
Pemeriksaan Fisik  Dulcolac supp 1x10 mg (rektal)
K/L : CA (-/-), SI (-/-), OC (-),  Aspar k 1x300 mg (po)
P>KGB (-)  OAT 1x3 tab (po)
Thoraks: Simetris, SN vesikuler (+/  PCT 3x500 mg k/p (po)
+), Rho (-/-), Whee (-/-), BJ I-II  Spironolacton 1x50 mg (po)
reguler, murmur (-/-), gallop (-/-).
Abdomen : Cembung,
distance,BU(+)N, NT (-), H/L:ttb/ttb
Ekstremitas : Akral hangat, edema
(-/-), pitting edema (-/-), CRT <2”
Makan/minum: (+/+)
BAB/BAK: (+/+)
Tanggal 17/9/2017
Subjektif Objektif Penatalaksanaan

Pusing(+), sesak ( ), Ku : TSR, Kes : CM  Furosemid 1x20 mg (po)


batuk (-) TD : 120/80 mmHg  Spironolacton 1x50 mg (po)
N : 89x/m  Ranitidin 2x150 mg (po)
RR : 20x/m  OAT 1x3 Tab (po)
SB : 36,4°C  Aspar K 1x300 Tab (po)
SpO2 : 97%  Dulcolactol syr 2xII C
Pemeriksaan Fisik  Rujuk PKM Dosay untuk OAT selanjutnya
K/L : CA (-/-), SI (-/-), OC (-), P>KGB (-)  BPL
Thoraks: Simetris, SN vesikuler (+/+),
Rho (-/-), Whee (-/-), BJ I-II reguler,
murmur (-/-), gallop (-/-).
Abdomen : Cembung, distance, BU(+)N,
NT (-), H/L:ttb/ttb
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-),
pitting edema (-/-), CRT <2”

Makan/minum: (+/+)
BAB/BAK: (+/+)
PEMBAHASA
N
Tuberkulosis peritonitis merupakan suatu Pasien pada kasus ini di diagnosa
peradangan peritoneum atau visceral yang peritonitis TB dengan asites dd/ sirosis
disebabkan oleh kuman Mycobacterium hepatis berdasarkan data anamnesis,
tuberculosis dan terlihat pada penyakit ini pemeriksaan fisik dan di bantu oleh hasil
sering mengenai seluruh peritoneum, alat-alat pemeriksaan penunjang.
sistem gastrointestinal, mesenterium dan organ
genital interna.

Dari anamnesa didapatkan pasien


mengeluhkan nyeri perut sejak 1
minggu sebelum SMRS, Nyeri perut
terus menerus, nyeri dirasakan
Peritonitis TB memperlihatkan tanda dan seperti mules, perut kembung
gejala terbanyak berupa sakit perut, demam hilang timbul, mual (+), batuk
pembengkakan perut, asites, dan berdahak sejak ± 2 minggu, kedua
penurunan berat badan kaki bengkak, susah tidur, napsu
makan berkurang, berat badan turun,
sesak nafas.
Dari pemeriksaan fisik yang
mendukung didapatkan adanya
konjungtiva anemis

Dari pemeriksaan fisik abdomen didapatkan


perut asites, distensi, nyeri pada seluruh regio
abdomen, bissing usus yang menurun, edema
pada kaki, ini menunjukkan pasien telah
mengalami peritonitis

Dari pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 9,5g/dl,


leukositosis, pemeriksaan analisa cairan asites
memperlihatkan eksudat dengan protein 5,6 mg/dL,
dengan jumlah sel 1900 sel/mm 3 dan dari hasil USG
abdomen didapatkan gambaran asites.
Lanjutaann…
• Sirosis hepatis adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis
hepar yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilangnya sebagian besar
fungsi hepar.
• Penyebab terjadinya sirosis hepatis dikarenakan kolestasis, virus hepatitis,
hepatotoksin, alkoholisme.
• Gejala seperti lemas, napsu makan menurun, perut kembung, mual berat badan
menurun dan hilangnya dorongan seksual.

Pada kasus ini, pasien memiliki


riwayat minuman alkohol sejak 2007
yang bisa di diagnosa ke arah sirosis
hepatis
Terapi
Selama di rawat Obat pulang

• Furosemid 1x20 mg (po)


• IVFD NS 1000 cc/24 jam,
• Ceftriaxone 1x2 gr (IV), • Spironolacton 1x50 mg (po)
• Furosemid 1x20 mg (IV), • Ranitidin 2x150 mg (po)
• Ranitidin 2x25 mg (IV),
• OAT 1x3 Tab (po)
• Bisolvon 3x1,
• Dulcolactol syr 2xII C (PO),
• Aspar K 1x300 Tab (po)
• Dulcolac supp 1x10 mg, • Dulcolactol syr 2xII C
• Aspar k 1x300 mg (PO), • Rujuk PKM Dosay untuk OAT
• OAT 1x3 tab (PO),
selanjutnya
• PCT 3x500 mg k/p (PO),
• Spironolacton 1x50 mg (PO).
TERIMA KASIH
^_^

Anda mungkin juga menyukai