Anda di halaman 1dari 49

DIARE AKUT DEHIDRASI

PENDAHULUAN
PEMBAHASAN

TINJAUAN
PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN

RINGAN SEDANG
KASUS

PEMBIMBING
dr. Putu Verita Wulandari, M. Biomed, Sp A
Luh Putu Mettary Yasoda Gerra 1702612075
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN

TINJAUAN

A.A Gede Dwinaldo Putra Jaya Sakti 1702612179


PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
KASUS
Diare merupakan salah satu sumber masalah kesehatan di
negara berkembang, termasuk di Indonesia, karena
tingkat kesakitan dan kematiannya yang masih tinggi

Menurut data Departemen Kesehatan, diare merupakan


penyakit kedua di Indonesia yang dapat menyebabkan
PEMBAHASAN

TINJAUAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN

kematian pada anak usia balita


KASUS

Diare didefinisikan sebagai bertambahnya frekuensi


defekasi lebih dari biasanya (lebih dari tiga kali per hari)
disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair)
dengan/tanpa darah dan/atau lendir.

Cara penularan ini dikenal dengan istilah 4F, yaitu finger,


flies, fluid, field.
DEFINISI

Menurut WHO diare didefinisikan sebagai perubahan


konsistensi feses menjadi lembek atau cair dan
meningkatnya frekuensi buang air besar yang biasanya
terjadi selama lebih dari 3 kali dalam 24 jam

TINJAUAN
PEMBAHASAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
KASUS

IDAI tahun 2009, diare akut didefinisikan sebagai buang


air besar yang lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan
konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu
EPIDEMIOLOGI
2 milyar kasus diare setiap tahunnya, dimana 1,9 juta
anak dibawah usia 5 tahun meninggal karena diare

TINJAUAN
PEMBAHASAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN

3,5% dengan prevalensi


KASUS

tertinggi didapatkan
pada balita (1-4 tahun)
yaitu 9,2% dan bayi (<1
tahun) yaitu 8,6%

Diare terkait dengan sanitasi dan kondisi ekonomi


yang buruk
ETIOLOGI

VIRUS
• Rotavirus, Calicivirus, Adenovirus, dan Astrovirus

TINJAUAN
PEMBAHASAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN

BAKTERI
KASUS

• Shigella, Yersinia, Clostrium difficile, Vibrio cholerae,


Salmonella gastroenteritis, Escherichia coli .

PARASIT
Giardia lamblia dan Cryptosporidium parvum
PATOGENESIS

VIRUS
• Virus dapat merusak secara langsung vili usus sehingga
mengurangi luas permukaan usus halus dan mempengaruhi
mekanisme enzimatik

TINJAUAN
PEMBAHASAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN

BAKTERI
KASUS

• Bakteri invasif mengakibatkan ulserasi mukosa usus dan


pembentukan abses yang diikuti oleh respon inflamasi.
• Bakteri non invasif dan protozoa lainnya dapat melekat pada
dinding usus dan menyebabkan peradangan

mekanisme terjadinya diare dibagi menjadi penurunan


absorpsi dan peningkatan sekresi
PATOGENESIS

Diare Sekretorik
• Diare sekretorik disebabkan karena sekresi air dan elektrolit ke
dalam usus halus
• absorpsi natrium oleh vili gagal sedangkan sekresi klorida di sel
epitel berlangsung terus atau meningkat.

TINJAUAN
PEMBAHASAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
KASUS

Diare Osmotik
Diare akibat gangguan absorpsi yaitu volume cairan yang berada
di kolon lebih besar daripada kapasitas absorpsi. Diare terjadi
akibat kelainan di usus halus, mengakibatkan absorpsi menurun
atau sekresi bertambah
DIAGNOSIS

TINJAUAN
PEMBAHASAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
KASUS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN


FISIK PENUNJANG
DIAGNOSIS

Dehidrasi Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut :


Berat Letargi atau tidak sadar; mata cekung; tidak bisa minum
atau malas minum; cubitan kulit perut kembalinya

TINJAUAN
PEMBAHASAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN

sangat lambat.
KASUS

Dehidrasi Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut :


Ringan/Seda Gelisah, rewel atau mudah marah; mata cekung; haus,
ng minum dengan lahap; cubitan kulit perut kembalinya
lambat.

Tanpa Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai


Dehidrasi dehidrasi berat atau ringan/sedang.
DIAGNOSIS
Derajat Dehidrasi
Tanda dan Gejala
Tanpa Ringan/Sedang Berat
Anamnesis
Diare Biasanya 1-3x 3x atau lebih Terus menerus banyak
Muntah Tidak ada atau sedikit Kadang-kadang Biasanya kering
Rasa haus Tidak ada atau sedikit Haus Haus sekali atau tidak mau
minum
Kencing Normal Sedikit, pekat Tidak kencing (6 jam)

TINJAUAN
Nafsu makan/ aktifitas Normal Nafsu makan berkurang, Nafsu makan tidak ada,
PEMBAHASAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN

aktifitas menurun anak sangat lemas


KASUS

Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
KU Baik Mengantuk/ gelisah Gelisah/ tidak sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air Mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut/Lidah Basah Kering Sangat kering
Nafas Normal Lebih cepat kering Cepat dan dalam
b. Palpasi
Turgor Kembali cepat Kembali pelan Kembali sangat pelan
(>2detik)
Nadi Normal Lebih cepat Sangat cepat/ tidak teraba

Ubun-ubun Normal Cekung Sangat cekung


c. Kehilangan Berat Bada Sedikit 5-9% >10%

2 atau lebih gejala : 2 atau lebih gejala : 2 atau lebih gejala :


Kesimpulan
Dehidrasi (-) Dehidrasi ringan sedang Dehidrasi berat
DIAGNOSIS
Derajat
Dehidrasi Kesadaran Kelopak/
Rasa Haus Mulut Kulit Urin
(kehilangan Umum air mata
%BB)

Tanpa dehidrasi Baik, kompos Minum

TINJAUAN
PEMBAHASAN

PENDAHULAN
Normal Basah Normal normal

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN

(<5%BB) mentis normal


KASUS

Minum Cekung, Pucat,


Ringan/sedang Rewel,
seperti produksi Kering CRT<3 Berkurang
(5-10% BB) gelisah
kehausan kurang detik

Letargi,
Malas
lemah, Sangat
minum
kesadaran cekung, Sangat Pucat, CRT
Berat (>10%BB) atau tidak Tidak ada
menurun, produksi kering ≥ 3 detik
dapat
nadi dan tidak ada
minum
napas cepat
DIAGNOSIS BANDING

Diare selain yang diakibatkan oleh virus maupun


bakteri dan parasit dapat diakibatkan infeksi, toxin,

TINJAUAN
PEMBAHASAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
KASUS

allergi pada gastrointestinal track (termasuk allergi


pada protein susu sapi maupun susukedelai),
gangguan penyerapan, inflammatory bowel disease,
celiac disease atau gangguan pada sel enterocytes.
Pengobatan Cairan/Elektrolit Pengobatan Dietetic

• Pada Dehidrasi Ringan-Sedang ASI dan Makanan sesuai dengan


dalam 3 jam pertama usianya tetap diberikan yang
diberitakan 75/kgBB rendah serat, buah buahan
• Pada Dehidrasi Berat terutama pisang diberikan sedikit
diberikan cairan IV sedikit tapi sering (6 kali/hari)

TINJAUAN
PEMBAHASAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN

100mg/kgBB RL
KASUS

PENATALAKSANAAN

Pemberian Zinc
Antibiotik
• Anak dibawah 6 bulan dengan
dosis 10 mg/hari
• Anak diatas 6 bulan dengan
dosis 20 mg/hari
EDUKASI

• Orangtua diminta membawa kembali anaknya ke pusat


pelayanan kesehatan bila ditemukan Demam,Tinja

TINJAUAN
PEMBAHASAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
berdarah,Makan atau minum sedikit,Sangat haus,Diare
SIMPULAN

LAPORAN
KASUS

makin kering,Tidak membaik dalam 3 hari


• Diajarkan cara menyiapkan oralit secara benar
• Langkah preventif :ASI tetap diberikan, Kebersihan
perorangan, Cuci tangan sebelum makan, Kebersihan
lingkungan, BAB di jamban, Imunisasi campak,
Memberikan makanan penyapihan yang benar,
Penyediaan air minum yang bersih, Selalu memasak
makanan
KOMPLIKASI

• Dehidrasi
• Asidosis metabolic

TINJAUAN
PEMBAHASAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
SIMPULAN

• Gangguan elektrolit (hypernatremia,


LAPORAN
KASUS

hyponatremia, hypokalemia)
• Karbohidrat intolerans
• Hypoglikemia
• Ileus paralisis
PROGNOSIS

Dengan penggantian cairan yang adekuat,

TINJAUAN
PEMBAHASAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN

perawatan yang mendukung, dan terapi


KASUS

antimikrobial jika diindikasikan, prognosis diare


infeksius sangat baik dengan morbiditas dan
mortalitas minimal
IDENTITAS PASIEN

Nama : ASM
Tanggal Lahir : 21 April 2016
Umur : 3 tahun 9 hari

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
Jenis Kelamin : Perempuan

KASUS
Alamat : Br Sumuh Denpasar
Agama : Islam
No. RM : 17048882
Tanggal Pemeriksaan : 30 April 2019
HETEROANAMNESIS

Keluhan Utama:
Belum bisa berdiri sendiri dan belum bisa bicara

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
KASUS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke Poli Tumbuh Kembang untuk melakukan kontrol


rutin. Pasien berusia 3 tahun dan masih belum bisa berdiri sendiri dan
belum bisa bicara. Pasien masih perlu dibantu agar bisa berdiri dan
pasien bisa berdiri apabila dipegangi. Saat ini pasien sudah bisa duduk
dan merangkak. Pasien sampai saat ini hanya mampu mengoceh dan
belum bisa berbicara. Pasien mampu mengucapkan satu suku kata

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
seperti “ma” atau “pa” saat memanggil ibu dan ayahnya, namun apabila

KASUS
diminta mengucapkan “mama’ atau “papa” suara pasien tidak terdengar
begitu jelas, sehingga pasien belum dapat mengucapkan 1 kata dengan
baik dan benar.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien dikatakan masih belum bisa menggunakan dan


melepaskan pakaiannya sendiri, dan masih memerlukan bantuan untuk
menyikat giginya. Pasien juga saat makan masih disuapi karena masih
belum dapat menggunakan alat makan seperti sendok atau garpu
namun pasien menggunakan tangan pasien. Saat diminta untuk

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
menyuapi boneka pasien dapat menyuapi dengan menggunakan

KASUS
tangan bukan menggunakan sendok atau garpu. Pasien tidak dapat
menyusun kubus baik itu 2 kubus atau lebih. Pasien baru mampu
menunjuk 2 gambar yang disebutkan.
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU

Orang tua pasien menyadari keluhan pasien sejak pasien berusia


18 bulan, pada usia tersebut pasien belum bisa bicara dan berjalan.
Pasien hanya bisa mengoceh dan mengeluarkan suara yang tidak
memiliki arti. Pasien belum mampu mengucapkan satu kata pun seperti
“mama” atau “papa”. Saat mendengar suara keras, pasien menoleh ke

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
arah sumber suara. Pasien juga belum mampu merangkak dan berdiri

KASUS
sendiri, melainkan pasien baru mampu duduk sendiri.

Pada saat usia 18 bulan pasien juga belum bisa makan makanan
dewasa sesuai dengan usianya. Apabila pasien diberikan makanan
dengan tekstur kasar, pasien akan tersedak dan muntah.
Pasien memiliki riwayat MRS selama 3 hari yaitu pada saat
pasien berusia 12 bulan dan dirawat di Rumah Sakit Surya Husadha
karena pasien mengalami demam tinggi dan didiagnosis dengan radang
paru (pneumonia). Pasien tidak memiliki riwayat kejang dan tidak
memiliki riwayat kuning.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Tidak ada keluarga pasien yang mengalami masalah yang sama.

RIWAYAT LINGKUNGAN DAN SOSIAL


Saat ini pasien tinggal bersama kedua orang tuanya. Pasien merupakan anak
tunggal. Dalam kesehariannya, pasien dirawat oleh kakek dan nenek pasien.

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
Ayah dan ibu pasien sibuk bekerja sebagai karyawan swasta. Saat di rumah,

KASUS
pasien terkadang suka mendengarkan lagu melalui handphone ayah pasien,
namun pasien hanya mendengarkan lagu itu setelah ayah pasien pulang kerja.
Pada waktu kerja yaitu dari pagi hari jam 07.00 – 16.00 WITA, pasien tidak bisa
mendengarkan lagu. Pasien tidak terlalu sering diajak bermain pada pagi
sampai sore hari karena dijaga oleh kakek dan neneknya. Pada sore sampai
malam hari, ayah dan ibu pasien menjaga pasien dan mengajak main pasien
namun tidak dengan intensitas yang sering. Menurut orang tua pasien, pasien
kurang bisa bergaul dan bermain dengan teman seusia pasien. Pasien juga
kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang tua dan orang-orang disekitarnya.
RIWAYAT PENGOBATAN

Pasien datang ke Poli Anak RSUP Sanglah pada tanggal 30


April 2019 untuk kontrol rutin sejak pertama kali pasien dibawa
berobat pada tanggal 21 November 2017. Pada tanggal 21
November 2017, setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan,

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
pasien didiagnosis dengan Global Developmental Delay dan gizi

KASUS
baik. Pasien dikonsulkan ke bagian THT dengan hasil pendengaran
normal pada kedua telinganya dan kontrol URM. Pasien dikatakan
menjalani terapi oral motor exercise dan stimulasi bicara secara
rutin setiap hari Selasa.
RIWAYAT KEHAMILAN

1. Antenatal Care sebanyak 5 kali di bidan.


• Trimester I : 1x
• Trimester II : 1x
• Trimester III: 3x

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
2. Menyangkal mengkonsumsi obat-obatan dan masalah selama

KASUS
kehamilan
3. Tidak pernah kontrol ke dokter kandungan dan tidak pernah
dilakukan ultrasound
RIWAYAT PERSALINAN

• Dibantu oleh seorang dokter pada tanggal 21 April 2016.


• Usia cukup bulan (40 minggu)
• Berat Badan: 3100 gram

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
• Panjang Badan: 51 sentimeter

KASUS
• Langsung menangis
RIWAYAT IMUNISASI

• BCG = 1x
• Polio = 5x

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

Hepatitis B = 5x

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
KASUS
• DPT = 4x
• Campak = 1x
RIWAYAT NUTRISI

• ASI = 2 bulan, on demand


• Susu Formula = sejak lahir hingga sekarang, 4-5x sehari
• Bubur Susu = mulai 6 bulan, 2-3x sehari

TINJAUAN
Nasi Tim = mulai 9 bulan, 2-3x sehari

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN

KASUS
Makanan Dewasa = belum bisa (tersedak)
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

• Menegakkan kepala : 1 bulan


• Membalik badan : 9 bulan
• Duduk : 13 bulan
• Merangkak : 19 bulan

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
• Berdiri : belum bisa sendiri

KASUS
• Berjalan : belum bisa
• Bicara : belum bisa
PEMERIKSAAN FISIK

Status Present:
• KU : baik
• Kesadaran : compos mentis
• Nadi : 110 x/mnt, isi cukup

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
• RR : 26x/menit, tipe thorakoabdominal

KASUS
• Tax : 36,8ºC
PEMERIKSAAN FISIK

• Status Antropometri:
BB : 12,1 Kg
BBI : 12 Kg
PB : 88 cm

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
KASUS
LK : 51 cm
LLA : 16 cm
Waterlow : 99 % (Gizi baik)
RIWAYAT FISIK

Status generalis
Kepala : Normal, wajah dismorfik (+)
Mata : Anemis -/-, ikterus -/- ,
THT:

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
• Telinga : sekret -/-

KASUS
• Hidung : sekret -/-, napas cuping hidung (-), cyanosis (-)
• Tenggorok : faring hiperemis (-), T1/ T1
• Leher : pembesaran kelenjar (-)
RIWAYAT FISIK

Thoraks
• Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis ICS IV MCL sinistra, RV heaves (-), LV Lift (-),

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
thrill (–)

KASUS
Auskultasi : S1S2 normal, regular, murmur (-)

• Paru-paru
Inspeksi : simetris, gerakan dada simetris, retraksi (-)
Palpasi : gerakan dada simetris
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : bronkovesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
RIWAYAT FISIK

Abdomen
• Inspeksi : distensi (-)
• Auskultasi : bising usus (+) normal
• Palpasi : hepar-lien tidak teraba, nyeri tekan (-)

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
• Perkusi : timpani

KASUS
Kulit : turgor normal
Genitalia : tidak ada kelainan, genitalia external wanita
Inguinal : pembesaran kelenjar (-)
Ekstremitas : akral hangat (+), sianosis (-), edema (-), CRT < 2 detik
RIWAYAT FISIK

Status Neurologis
Kaku kuduk : (-)
Tenaga : 555 / 555
555 / 555

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
Tonus : N/N

KASUS
N/N
Refleks patologis/primitif : Refleks babinski -/-
Refleks fisiologis : ++/++
++/++
Tropi : N / N
N/N
Gerakan involunter : tidak ada
Nervus kranialis : defisit nervus kranialis (-)
KPSP

Perkembangan Anak: KPSP untuk anak usia 36 bulan didapatkan Ya


3 Tidak 7, yang terdiri atas:
Gerakan halus : Ya 2, Tidak 1

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
Bicara dan bahasa : Tidak 3

KASUS
Gerakan kasar : Ya 1, Tidak 2
Sosial dan Kemandirian : Tidak 1

Interpretasi KPSP pada pasien ini yang terdiri dari 3 pernyataan


YA, adalah PENYIMPANGAN.
DENVER

Hasil Pemeriksaan Penunjang Skrining Denver II


Berdasarkan pemeriksaan Denver II didapatkan:
Personal sosial : 5 Delay + 1 Caution

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
Motorik halus : 1 Caution

KASUS
Bahasa : 10 Delay + 3 Caution
Motorik kasar : 11 Delay + 2 Caution

Interpretasi Denver II pada pasien ini adalah SUSPEK


Diagnosis Klinis
Keterlambatan Perkembangan Global

Diagnosis Banding

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
Delayed Speech

KASUS
Cerebral Palsy

Diagnosis Gizi
Gizi baik
PENATALAKSANAAN

1. Kontrol poli tumbuh kembang 1 bulan sekali untuk evaluasi.


2. Kontrol bagian rehabilitasi medik setiap 1 minggu untuk

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

PUSTAKA
SIMPULAN

fisioterapi, occupational terapi, exercise otot panggul.

LAPORAN
KASUS
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)

1. Menjelaskan mengenai diagnosis, bahwa terdapat


keterlambatan pada domain personal-sosial, motorik halus,
bahasa, serta motorik kasar.

TINJAUAN

PENDAHULAN
PEMBAHASAN

2. Agar seluruh anggota keluarga ikut aktif menstimulasi pasien

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
KASUS
dengan sering mengajak bermain dan berkomunikasi.
Pasien belum mampu berjalan sendiri,
hanya bisa duduk tanpa topangan 
keterlambatan motorik kasar

PEMBAHASAN

TINJAUAN

PENDAHULAN
Keterlambatan

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
Pertumbuhan Global Pasien tidak bisa membuka dan melepas

KASUS
adalah keterlambatan yang pakaian, menggunakan sendok garpu, dan
signifikan pada dua atau meniru kegiatan  keterlambatan
lebih domain personal sosial
perkembangan anak.

Pasien hanya mampu mengoceh,


mengucapkan satu suku kata, menoleh ke
arah suara kerincingan  keterlambatan
bahasa
Berat badan normal, cukup bulan,
• Riwayat neonatal (BBLR, perdarahan otak (-)
prematuritas, asfiksia, pendarahan
pada otak.

• Infeksi kongenital Dikatakan tidak ada

PEMBAHASAN

TINJAUAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
Dikatakan tidak ada
SIMPULAN

• Meningitis

LAPORAN
KASUS
Pasien sehari-hari dirawat
• Paparan lingkungan dan stimulasi
oleh neneknya karena
orangtuanya sibuk bekerja.
• Failure to thrive
Pasien dikatakan terpapar
lagu dan film hanya pada saa
• Anemia defisiensi besi
sore hari saat orangtuanya
pulang bekerja. Kakek-
• Maternal substance abuse
neneknya juga jarang
Dikatakan tidak ada
mengajaknya bermain.
• Riwayat keluarga
Tidak ada yang mengalami keluhan serupa pada keluarga
PEMERIKSAAN PENUNJANG  Harus Berdasarkan Klinis

Tidak didapatkan mikrosefali


CT-Scan maupun riwayat trauma pada
kepala

PEMBAHASAN

TINJAUAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
KASUS
EEG Tidak pernah ada riwayat kejang

Pemeriksaan
Belum dapat dilakukan
sitogenik
DIFERENSIAL DIAGNOSIS

• Keterlambatan bicara : kesulitan mengekspresikan


perasaan dan keinginan yang berupa kesulitan bicara
dengan jelas, terhambatnya pola komunikasi dengan
orang lain, biasanya kurang penguasaan kosakata.

PEMBAHASAN

TINJAUAN

PENDAHULAN
Etiologi

PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
KASUS
Gangguan
Masalah pada Gangguan
kognitif /
auditori pertumbuhan
neurologis

• Pada pasien ini tidak hanya ditemukan keterlambatan pada bahasa


namun juga pada domain lainnya yaitu domain personal social dan
motoric halus.
• Pasien sudah menjalankan pemeriksaan auditorik dan didapatkan hasil
normal.
• Pasien perempuan, berusia 3 tahun
didiagnosis keterlambatan perkembangan
global + gizi baik.
• Pada pasien ini ditemukan keterlambatan
berdasarkan Denver II yang dilakukan pada 30

PEMBAHASAN

TINJAUAN

PENDAHULAN
PUSTAKA
SIMPULAN

LAPORAN
April 2019 di domain personal-sosial, bahasa,

KASUS
dan motorik kasar  KPG
• Pasien memiliki gizi baik yang ditentukan
berdasarkan kriteria Waterlow
• Kurangnya stimulasi dan pola pengasuhan
akibat orangtua yang sibuk bekerja
merupakan faktor penyebab yang paling
memungkinkan

Anda mungkin juga menyukai